Berisi amanat atau pesan inspiratif yang dapat diambil berdasarkan cerita disebut

Lihat Foto

Apple TV+

Serial drama antologi Little America (2020) mengangkat kisah inspiratif dari para imigran yang memulai kehidupan baru di AS.

KOMPAS.com - Pernahkah kalian membaca atau mendengar kisah dari seseorang yang membuatmu merasa termotivasi? Bisa jadi kalian sedang membaca atau mendengar suatu cerita inspiratif.

Menurut Burhan Nurgiyantoro dalam Teori Pengkajian Fiksi (1998), cerita merupakan isi dari ekspresi naratif. Ekspresi tersebut dapat berupa sedih, senang, atau semangat.

Salah satu cerita yang bertujuan untuk membangun semangat adalah cerita inspiratif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, inspiratif berasal dari kata dasar inspirasi yang berarti ilham.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa cerita inspirasi adalah kisah yang menggerakkan hati sehingga membuat pembacanya bersemangat atau termotivasi.

Teks inspiratif bertujuan untuk memberi inspirasi atau motivasi bagi pembacanya.

Ciri-ciri teks cerita inspiratif

Ada beberapa hal yang membedakan teks cerita inspiratif dengan teks lainnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari ciri-ciri teks cerita inspiratif berikut:

  • Struktur teksnya terdiri atas orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, resolusi, dan koda.
  • Memiliki tema spesifik mengenai kehidupan seseorang atau perjuangan yang dikembangkan secara naratif.
  • Amanat atau pesan dalam cerita inspiratif adalah sorotan utama, sehingga alur dikembangkan untuk membawa pembaca memahami amanat dengan tepat.
  • Bersifat naratif. Teks cerita inspiratif berisi uraian atau rangkaian kejadian dalam hidup seseorang.
  • Tokoh utama dalam teks cerita inspiratif menjadi panutan untuk pembacanya.
  • Tokoh dalam teks cerita inspiratif dapat berasal dari kehidupan nyata atau fiksi. Tak jarang, cerita inspiratif dikemas dalam cerita binatang atau dongeng agar mudah diterima pembaca anak-anak.

Baca juga: Inspirasi Positif yang Bisa Diberikan Pada Orang Lain, Jawaban Soal TVRI 17 Juli 2020 SMP

Kaidah kebahasaan teks cerita inspiratif

Kaidah kebahasaan dalam teks cerita inspiratif adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan kata keterangan yang menunjukkan tempat, waktu, tujuan, dan cara.

  • Keterangan tempat berfungsi untuk menunjukkan lokasi atau wilayah pada cerita. Contohnya di, ke, dari, pada dan sejenisnya.
  • Keterangan waktu berfungsi untuk menyusun kejadian atau peristiwa secara kronologis. Contohnya: abad lalu, kemarin, sekarang, lusa, besok, dan sejenisnya.
  • Keterangan tujuan berfungsi untuk menunjukkan informasi atau maksud. Contohnya untuk, supaya, agar, dan sejenisnya.
  • Keterangan cara berfungsi untuk menunjukkan langkah atau tahap. contohnya dengan dan secara.

2. Menggunakan kata penghubung atau konjungsi

Konjungsi atau kata penghubung, berperan penting untuk menjadi jembatan antardasar kalimat dalam satu kalimat majemuk. Beberapa konjungsi yang sering digunakan dalam teks cerita inspiratif antara lain:

Ilustrasi pesan moral dalam cerita. Foto: iStock

Karya sastra, termasuk cerita fiksi ataupun nonfiksi, merupakan cerminan, gambaran, atau refleksi kehidupan masyarakat. Melalui karya sastra, pengarang berusaha mengungkapkan lika-liku kehidupan masyarakat yang mereka rasakan dan mereka alami.

Pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca itu disebut dengan pesan moral. Pesan moral merupakan unsur intrinsik, yaitu unsur utama yang harus ada dalam sebuah cerita. Unsur inilah yang membangun keutuhan cerita tersebut.

Dengan kata lain, pesan moral menjadi bagian penting dalam sebuah cerita. Adanya pesan moral menunjukkan bahwa cerita tersebut tidak hanya menghibur, tetapi juga membawa manfaat bagi pembacanya.

Pesan moral biasanya disampaikan melalui tokoh, latar, maupun alur cerita itu sendiri. Penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu pesan moral dapat disimak dalam ulasan berikut ini.

Ilustrasi membaca cerita. Foto: iStock

Pesan moral adalah amanat dalam sebuah cerita atau karya lainnya yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Pesan yang ingin disampaikan biasanya berupa pesan moral berupa nilai-nilai baik yang bisa dijadikan teladan atau contoh bagi para pembaca.

Pesan moral pada cerita dapat disampaikan secara tersirat atau tersurat. Secara tersirat artinya tidak langsung, dapat disampaikan melalui perkembangan tokoh, sedangkan pesan moral yang tersurat ditunjukkan secara langsung, misalnya lewat percakapan antartokoh.

Mengutip buku Teori Pengkajian Fiksi oleh Burhan Nurgiyantoro, pesan moral dalam cerita biasanya mencerminkan pandangan hidup pengarang dan pandangannya tentang nilai-nilai kebenaran. Itulah yang ingin disampaikannya kepada pembaca.

Melalui cerita, sikap, dan tingkah laku tokoh-tokoh dalam karya itulah pembaca diharapkan dapat mengambil hikmah, pelajaran, dan pesan-pesan moral yang disampaikan atau diamanatkan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pesan moral yang disampaikan lewat cerita fiksi tentu berbeda efeknya dengan yang disampaikan lewat cerita nonfiksi. Cerita fiksi menawarkan pesan moral yang berhubungan dengan sifat-sifat luhur kemanusiaan.

Sifat-sifat luhur tersebut umumnya bersifat universal. Artinya, sifat-sifat itu dimiliki dan diyakini kebenarannya oleh banyak orang.

Sebuah cerita yang menawarkan pesan moral bersifat universal biasanya akan diterima dan dinikmati oleh masyarakat secara universal pula. Meski tetap dipengaruhi oleh unsur intrinsik lain seperti tema, latar, maupun penokohan.

Adanya pesan moral yang dekat dengan kehidupan masyarakat juga bisa membuat pembaca lebih mendalami cerita tersebut. Pembaca dapat ikut merasakan apa yang tengah dialami tokoh sehingga dapat merefleksikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh pesan moral dapat dipahami dengan mudah dalam cerita Malin Kundang. Pesan moral yang ingin disampaikan oleh pengarang antara lain:

  • Harus berbakti kepada orangtua, dalam keadaan susah maupun senang.

  • Kerja keras akan membuahkan hasil selama berjuang dengan pantang menyerah.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA