Besaran yang mempengaruhi pertambahan panjang pegas adalah ... .

Besarnya gaya (F) akan berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegas dari keadaan awalnya (ΔL). Artinya, semakin besar gaya yang diberikan, maka semakin besar juga pertambahan panjang pegasnya.

Bagaimanakah menghitung usaha dari gaya pegas?

Usaha Pegas, Energi Potensial Pegas, dan Konservasi Energi Pegas

  1. Pada bidang datar maupun pada bidang miring kita menggunakan rumus usaha W = F s W=Fs W=Fs.
  2. Sebuah pegas ditarik sejauh Δ x \Delta x Δx dari titik O(titik equilibrium).
  3. F = − k x F=\;-k x F=−kx.

Apa itu susunan pegas seri?

Susunan Pegas Secara Seri adalah susunan pegas yang dibuat dengan tujuan untuk mendapatkan konstata yang lebih kecil sehingga pertambahan panjang pegas menjadi besar.

Apa yang dimaksud dengan konstanta gaya pegas?

Konstanta pegas adalah besaran fisik yang menentukan tingkat kekakuan pegas. Setiap pegas memiliki nilai sendiri konstanta pegas. Huruf k digunakan untuk menunjukkan jumlah. Satuan SI-nya adalah Newton per meter (N / m).

Semakin besar konstanta pegas apakah pegas semakin kaku atau elastis?

Semakin besar nilai konstanta pegas, maka elastisitasnya semakin kecil.

3 semakin besar konstanta pegas apakah pegas semakin kaku atau elastis?

Konstanta k disebut dengan konstanta pegas dan ini merupakan ukuran kekakuan pegas.Semakin besarnilai k, semakin kaku pegas; ini menandakan bahwa semakin besar k semakinkuat tarikan atau dorongan pegas untuk perpindahan tertentu.

Apa yang dimaksud dengan usaha pada pegas?

Usaha merupakan perubahan energi potensial, sehingga energi potensial dari sebuah pegas yang meregang sebesar x dari kondisi setimbangnya dapat dituliskan rumus energi potensial pegas sebagai berikut.

Apa yang dimaksud dengan nilai konstanta?

Dalam matematika, konstanta atau tetapan adalah suatu nilai tetap; berlawanan dengan variabel yang berubah-ubah. Konstanta digunakan dalam berbagai disiplin ilmu sains.

Faktor apa saja yang mempengaruhi konstanta pegas?

3. Konstanta pegas dipengaruhi oleh bahan pegas,diameter bahan pegas, jumlah lilitan pegas dan diameter pegas itu sendiri.

Apa yang dimaksud dengan konstanta?

Apa yang dimaksud dengan konstanta dalam fisika?

Konstanta fisika adalah besaran fisika yang umumnya dipercaya secara universal di alam dan konstan terhadap waktu. Berkebalikan dengan konstanta matematika yang nilai numeriknya tetap namun tidak berhubungan dengan pengukuran fisika manapun.

Apakah nilai konstanta pegas dapat mempengaruhi besar pertambahan panjang pegas?

panjang pegas, ketika nilai konstanta tinggi maka tingkat pertambahan panjang pegas rendah begitu juga sebaliknya.

Besaran yang mempengaruhi pertambahan panjang pegas adalah ... .

Yuk, belajar tentang elastisitas zat padat dan Hukum Hooke secara lengkap di artikel Fisika kelas 11 ini! Mulai dari modulus elastisitas, rumus, contoh soal, hingga contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari!

--

Saat sedang berkendara, kamu pasti pernah melewati polisi tidur di jalan. Eits! polisi tidur yang dimaksud bukan polisi yang sedang tiduran di jalan, ya. Tapi, tambahan aspal/semen yang dipasang melintang di jalan guna memperlambat kecepatan kendaraan. Nah, saat melewati polisi tidur, kendaraanmu akan sedikit berguncang karena pengaruh dari tinggi polisi tidur tersebut. Apalagi kalau polisi tidurnya ada banyak, terus jaraknya berdekatan. Hmm… Mungkin jadinya bakal kayak gini.

Besaran yang mempengaruhi pertambahan panjang pegas adalah ... .

Berasa duduk di kursi pijat, bukan? (sumber: DestructionNation via YouTube)

Untungnya, setiap kendaraan memiliki alat yang berfungsi untuk mengatasi setiap guncangan yang terjadi di sepanjang perjalanan. Peredam kejut atau shock absorber nama kerennya. Peredam kejut akan menyerap setiap guncangan dan mengubahnya menjadi gerakan yang elastis.

Besaran yang mempengaruhi pertambahan panjang pegas adalah ... .

Peredam kejut (shock absorber) pada motor (sumber: motomaxx.id)

Perlu kamu ketahui, peredam kejut sangat penting untuk keselamatan. Tanpa adanya alat ini, bisa-bisa kendaraanmu akan terpental saat melewati polisi tidur atau jalan yang tidak rata permukaannya. Kalau kamu lihat gambar di atas, bentuk peredam kejut terlihat seperti pegas, ya. Hal ini yang menyebabkan sifatnya menjadi elastis. Eh, tapi, ngomong-ngomong masalah elastis, memangnya elastis itu apa, sih?

Konsep Elastisitas pada Benda Padat

Oke, sebelumnya, mari kita lakukan eksperimen sederhana. Coba kamu cari dua macam benda berbeda, yaitu pegas dan lilin mainan (plastisin). Kemudian, kamu tarik kedua benda tersebut secara bergantian dan lihat apa yang terjadi?

Baca Juga: Cara Gampang Memahami Konsep Momen Inersia

Pegas akan kembali ke bentuk semula setelah ditarik, sedangkan lilin mainan akan berubah ke bentuk yang baru, yaitu menjadi lebih panjang. Pasti itu jawabannya. Tapi, kenapa bisa begitu, ya? 

Jadi gini, pada dasarnya, semua benda yang ada di bumi dapat mengalami perubahan bentuk (deformasi) apabila diberikan sejumlah gaya. Kemungkinannya seperti percobaan di atas tadi.

Yap! Benda tersebut dapat kembali ke bentuk semula saat gaya yang diberikan dihilangkan atau benda tersebut berubah menjadi bentuk yang baru. Kalau gaya yang diberikan pada benda terlalu besar dan benda sudah melewati titik maksimalnya untuk meregang, bisa jadi benda tersebut akan hancur, lho!

Pengertian Elastisitas Zat Padat

Nah, kemampuan yang dimiliki benda untuk kembali ke kondisi awalnya saat gaya yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan disebut elastisitas atau benda tersebut memiliki sifat yang elastis. Contohnya seperti pegas, karet gelang, per, dsb.

Sementara itu, jika benda tidak memiliki kemampuan untuk kembali lagi ke kondisi awalnya saat gaya yang diberikan dihilangkan, maka benda tersebut memiliki sifat plastis. Contohnya adalah plastisin, plastik, permen karet, tanah liat, dsb. 

Besaran yang mempengaruhi pertambahan panjang pegas adalah ... .

Umumnya, setiap benda yang memiliki sifat elastis pasti juga akan memiliki sifat plastis. Lho, kok bisa? Oke, misalnya saja, pegas yang kamu gunakan pada eksperimen pertama tadi kamu rentangkan secara terus-menerus dengan gaya yang semakin kuat. Apa yang akan terjadi? 

Baca Juga: Begini Bentuk Rangkaian Seri dan Paralel pada Pegas serta Resistor

Hubungan Antara Gaya dengan Pertambahan Panjang Benda Elastis

Mula-mula, mungkin pegas akan tetap kembali ke bentuk semula bila gaya yang kamu berikan tidak terlalu besar. Tapi, apabila pegas kamu rentangkan dengan gaya yang lebih besar lagi, ada saatnya pegas menjadi kendur dan sampai di titik tertentu, pegas tidak dapat kembali ke bentuk semula (plastis).

Kondisi ini menandakan kalau elastisitas pegas sudah terlampaui. Jika gaya terus diperbesar sampai melewati kemampaunnya untuk meregang, maka pegas akan patah. Hubungan antara gaya yang diberikan pada pegas dengan pertambahan panjang pegas dapat dibuat kedalam bentuk grafik seperti gambar berikut ini.

Besaran yang mempengaruhi pertambahan panjang pegas adalah ... .

Coba kamu perhatikan, ya. Garis lurus OA menunjukkan bahwa gaya F akan sebanding dengan pertambahan panjang pegas (ΔL). Ketika gaya F diperbesar lagi sampai melampaui titik A, ternyata garis pada grafik sudah tidak lurus lagi. Hal ini menandakan, batas linearitas pegas sudah terlampaui, namun pegas masih bisa kembali ke bentuk semula. Oleh karena itu, daerah yang dibatasi oleh titik O sampai B disebut daerah elastis. 

Apabila gaya F semakin diperbesar hingga melewati titik B, batas elastisitas sudah terlampaui. Akibatnya, setelah gaya F dihilangkan, pegas tidak bisa kembali ke bentuk semula (pegas akan bersifat plastis).

Nah, kalau gaya F terus diperbesar sampai titik C, pegas akan patah. Itulah mengapa tidak menutup kemungkinan benda yang bersifat elastis dapat menjadi plastis atau bahkan hancur. Balik lagi ke seberapa besar gaya yang diberikan pada benda tersebut.

Gaya yang menyebabkan perubahan bentuk benda akan sebanding dengan besaran yang disebut dengan tegangan. Sementara itu, hasil perubahan bentuk benda akibat tegangan disebut regangan yang berupa pertambahan panjang dari benda tersebut. Materi tegangan dan regangan dapat kamu pelajari lebih lengkap pada artikel Perbedaan Tegangan dan Regangan, ya. 

Modulus Elastisitas (Young)

Menurut Robert Hooke, perbandingan antara tegangan dengan regangan suatu benda disebut dengan modulus elastisitas (young) benda tersebut. Secara matematis, modulus elastisitas dapat dirumuskan sebagai berikut: 

Besaran yang mempengaruhi pertambahan panjang pegas adalah ... .

Nah, sekarang, supaya kamu semakin paham, kita coba latihan soal, yuk. Kita kerjakan sama-sama, ya.

Contoh Soal:

Andi memiliki sebatang logam besi dengan panjang 1 m dan luas permukaan 1 cm2. Kemudian, Andi menarik logam besi tersebut menggunakan mesin dengan gaya sebesar 5.000 N. Jika panjang akhir logam besi tersebut adalah 1,1 m, berapakah modulus elastisitas logam besi tersebut?

Pembahasan:

Diketahui:

Besaran yang mempengaruhi pertambahan panjang pegas adalah ... .
 

Pertama-tama, kita perlu mencari besar tegangannya terlebih dahulu:

Besaran yang mempengaruhi pertambahan panjang pegas adalah ... .

Setelah mencari besar tegangan, kita lanjut mencari besar regangannya:

Besaran yang mempengaruhi pertambahan panjang pegas adalah ... .

Modulus elastisitasnya dapat diperoleh sebagai berikut:

Besaran yang mempengaruhi pertambahan panjang pegas adalah ... .

Jadi, besar modulus elastisitas pada logam besi adalah sebesar 5 x 108 N/m2.

Berdasarkan eksperimen sebelumnya, kamu jadi tahu kalau sifat elastisitas suatu benda ada batasannya dan besar gaya yang diberikan suatu benda akan sebanding dengan pertambahan panjang benda tersebut. Hal ini juga telah lebih dulu disimpulkan oleh ilmuwan bernama Robert Hooke melalui percobaannya pada pegas. Oleh sebab itu, Hooke akhirnya membuat suatu hukum yang diberi nama dengan Hukum Hooke.

Konsep Hukum Hooke

Hubungan antara besar gaya dengan pertambahan panjang pegas pertama kali diamati oleh Robert Hooke, seorang ahli kimia dan matematika berkebangsaan Inggris. Hooke membuat hukum, yaitu Hukum Hooke yang menjelaskan tentang besar gaya maksimum yang dapat diberikan pada benda elastis agar tidak melewati batas elastisitasnya dan menghilangkan sifat elastis benda tersebut.

Besarnya gaya (F) akan berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegas dari keadaan awalnya (ΔL). Artinya, semakin besar gaya yang diberikan, maka semakin besar juga pertambahan panjang pegasnya.

Besaran yang mempengaruhi pertambahan panjang pegas adalah ... .

Di bawah ini ada contoh soalnya, nih. Kita coba kerjakan, yuk! 

Contoh Soal:

Sebuah pegas dengan konstanta sebesar 1.000 N/m ditarik dengan gaya sebesar 100 N. Berapakah pertambahan panjang pegas tersebut ?

Pembahasan:

Diketahui:

Besaran yang mempengaruhi pertambahan panjang pegas adalah ... .

Besar pertambahan pegas dapat kita cari menggunakan rumus Hukum Hooke seperti berikut:

Besaran yang mempengaruhi pertambahan panjang pegas adalah ... .

Jadi, besar pertambahan pegasnya adalah 0,1 meter.

Penerapan Konsep Hukum Hooke dalam Kehidupan 

Konsep Hukum Hooke ternyata banyak sekali diterapkan pada benda-benda disekitar kita. Selain penerapannya pada peredam kejut (shock absorber) kendaraan, beberapa contoh benda yang menerapkan konsep Hukum Hooke antara lain kasur pegas (spring bed), ketapel, busur panah, neraca pegas, sampai benda yang sering kamu gunakan sehari-hari. Apakah itu? Hayooo ada yang bisa menebak?

Yap! Betul. Per pada pulpen!

Tidak hanya itu saja, lho! Masih banyak benda-benda lain yang menggunakan konsep Hukum Hooke ini. Coba, tulis di kolom komentar ya bagi kamu yang tahu.

Wah, selesai sudah ya materi kita kali ini. Gimana? Seru nggak nih pembahasannya? Oh iya, kamu juga bisa pelajari materi elastisitas dan Hukum Hooke dengan lebih lengkap dan  menarik lagi di ruangbelajar, loh. Di sana, juga ada banyak latihan soal yang bisa kamu kerjakan untuk mengasah kemampuan kamu terhadap materi ini. Yuk, langganan, yuk!

Besaran yang mempengaruhi pertambahan panjang pegas adalah ... .

Artikel ini telah diperbarui pada 31 Agustus 2022.