Biaya yang dikeluarkan untuk membuat suatu produk kerajinan disebut biaya


Biaya adalah semua pengeluaran yang berkaitan dengan kegiatan usaha Berdasarkan pihak yang mengeluarkannya biaya dapat digolongkan sbb: · Untuk Rumah Tangga Konsumsi, biaya yaitu seluruh pengorbanan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. · Untuk Rumah Tangga Produksi, biaya terdiri dari biaya yang dikeluarkan perusahaan jasa, dagang, dan industri berkaitan dengan kegiatan usahanya. - Bagi perusahaan jasa, biaya adalah semua biaya langsung dan biaya tidak langsung sehubungan dengan penyediaan dan penyerahan jasa kepada konsumen - Bagi perusahaan dagang, biaya adalah semua biaya langsung dan biaya tidak langsung yang berkaitan dengan pembelian barang dagang dan penjualan kembali barang dagang tersebut - Bagi perusahaan industri, biaya adalah semua biaya langsung dan biaya tidak langsung yang berkaitan dengan proses produksi suatu barang dan penjualannya (distribusi) di pasar melalui saluran distribusi tertentu atau langsung kepada konsumen

· Untuk rumah Tangga Negara, biaya adalah semua pengeluaran atau belanja negara untuk kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan, dan pelayanan kepada masyarakat


2. Biaya Produksi dan Unsur-Unsurnya


Biaya Produksi atau harga pokok produksi (cost) adalah semua pengeluaran yang berakaitan dengan kegiatan memproduksi barang atau jasa.

· Untuk memproduksi suatu barang diperlukan: - Biaya langsung (biaya variabel), seperti biaya bahan baku,bahan penolong, upah langsung, dll. seperti: biaya pembelian cerita, biaya pembayaran artis dan kru pendukung, biaya pemrosesan, biaya penayangan

- Biaya tidak langsung (biaya tetap), seperti: penyusutan peralatan/gedung, gaji, sewa, dll.

· Untuk memproduksi suatu jasa, misalnya sinetron di stasiun TV yang diproduksi sendiri diperlukan, seperti: penyusutan, gaji, dan sewa.

Jadi biaya adalah suatu nilai yang harus dikorbankan dalam kegiatan produksi untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya merupakan pengorbanan nilai-nilai, yaitu pengorbanan sumber-sumber ekonomis tertentu untuk menghasilkan barang atau jasa. Sedangkan biaya produksi atau harga pokok produksi (cost) dapat diartikan sebagai semua pengeluaran yang berkaitan dengan kegiatan produksi barang atau jasa. Jadi harga pokok adalah suatu gambaran kuantitatif dari pengorbanan-pengorbanan yang bertujuan untuk menghasilkan suatu produk tertentu, yang harus diketahui dan dikalkulasi oleh pihak perusahaan yang bersangkutan.

3. Biaya Tidak Tetap ( Variable Cost )

Biaya tidak tetap/variable cost atau biaya langsung/direct cost adalah semua biaya usaha atau biaya produksi yang besarnya selalu berubah-ubah sesuai kegiatan usaha atau produk yang dihasilkan. Besar kecilnya biaya yang dikeluarkan tergantung pada tinggi rendahnya kegiatan usaha atau produksi.

Biaya variabel merupakan biaya yang tergolong sebagai biaya langsung, antara lain mengandung unsur-unsur biaya pengadaan bahan baku, biaya pengadaan bahan pembantu, dan biaya buruh langsung atau upah langsung. Hubungan antara biaya tidak tetap dengan jumlah produksi manunjukkan 3 macam posisi biaya yaitu: a. Biaya tidak tetap/variabel yang proporsional dengan kenaikkan atau perluasan produksi; disebut biaya proporsional b. Biaya tidak tetap/variabel yang progresif (biaya progresif); yaitu pengeluaran biaya yang meningkatkan atau lebih tinggi bila dibandingkan dengan kenaikkan produksi c. Biaya tidak tetap yang degresif, yaitu biaya yang dikeluarkan menurun atau lebih rendah bila dibandingkan kenaikkan produksi

Untuk menghitung Total Biaya Variabel (TBV) atau Total Variabel Cost (TVC) dengan cara menjumlahkan unsur-unsur biaya variabel yang terdiri dari biaya langsung dan biya tidak langsung; yaitu biaya bahan baku, biaya bahan penolong,dan biaya tenaga kerja langsung (upah langsung).


Total Biaya Variabel = Biaya Bahan Baku + Biaya Bahan Penolong + Upah Langsung
Atau
Total Variable Cost = Raw Material Cost + Other Material Cost + Wages
Biaya Variable Rata-rata = Total Biaya Variabel : Jumlah Produksi
BVR = TBV : JP
Atau
Average Variable Cost = Total Variable Cost : Quantity
AVC = TVC : Q

Biaya Tetap (Fixed Cost)



Biaya tetap (fixed cost) atau biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya-biaya yang tidak tergantung pada besar kecilnya hasil produksi. Biaya tetap atau biaya tidak langsung mengandung unsur biaya penyusutan gedung, peralatan,mesin-mesin, mobil, biaya sewa, dll. Hubungan antara biaya tetap dengan produksi, dalam setiap kapasitas produksi adalah sama, namun secara rata-rata akan berubah sesuai dengan kapasitas produksinya. Untuk mengetahui besarnya biaya tetap dalam seluruh kegiatan produksi adalah dengan menjumlahkan semua unsur-unsur biaya yang termasuk dalam biaya tetap. Jumlah dari seluruh unsur biaya tetap adalah Total Biaya Tetap (TBT) atau Total Fixed Cost (TFC); artinya biaya tetap untuk setiap satuan hasil (unit) produksi dapat dihitung dengan membagi Total Biaya Tetap dengan jumlah hasil produksi. Biaya tetap setiap satuan hasil disebut Biaya Tetap Rata-Rata (BTR) atau Average Fixed Cost (AFC).

Biaya Tetap Rata-Rata = Total Biaya Tetap : Jumlah Produksi
BTR = TBT : JP
ATAU
Average Fixed Cost = Total Fixed Cost : Quantity
AFC = TFC : Q

Cara Menghitung total biaya produksi


Biaya produksi terdiri atas biaya tetap dan biaya tidak tetap. Unsur-unsur dari total biaya adalah Total Biaya Tetap dan Total Biaya Variabel, sehingga besarnya total biaya produksi dapat dihitung dengan menjumlahkan biaya tetap dan biaya variabel.


Total Biaya = Total Biaya Tetap + Total Biaya Variable
TB = TBT + TBV
Atau
Total Cost = Total Fixed Cost + Total Variable Cost
TC = TFC + TVC


Biaya Rata-Rata (Average Cost) tiap satuan produk


Biaya untuk setiap satuan produk atau BRR atau average cost (AC) adalah total biaya (TB) dibagi jumlah produksi (JP). Biaya rata-rata dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Biaya rata-Rata = Toatal Biaya : Jumlah Produksi


BRR = TB : JP
Atau
Average Cost = Total Cost : Quantity
AC = TC : Q

Biaya Marginal (marginal cost) adalah biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk menambah setiap satu unit produk. Besarnya biaya marginal untuk setipa tambahan produk dapat dihitung dengan membagi tambahan total biaya dengan tambahan unit produk. MC = DTC : DQ Keterangan : DTC = pertambahan total biaya

DQ = pertambahan produk

A. Penghitungan Biaya Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Nonbenda

Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang. Unsur biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Biaya yang termasuk ke dalam overhead adalah biaya listrik, bahan bakar minyak, dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Biaya pembelian bahan bakar minyak, sabun pembersih untuk membersihkan bahan baku, benang, jarum, lem dan bahan-bahan lainnya dapat dimasukan ke dalam biaya overhead dalam Penghitungan Biaya Produksi Dan Pemasaran Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya.

B. Pemasaran Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Nonbenda

Pemasaran langsung adalah promosi dan penjualan yang dilakukan langsung kepada konsumen tanpa melalui toko. Penjualan langsung merupakan hasil dari promosi langsung yang dilakukan oleh penjual terhadap pembeli. Pemasaran dapat dilakukan dengan promosi dan demo penggunaan produk kepada calon konsumen dalam Penghitungan Biaya Produksi Dan Pemasaran Kerajinan Dengan Inspirasi Buday. Sistem penjualan langsung dapat berupa penjualan satu tingkat (single-level marketing) atau multitingkat (multi-level marketing). Penjualan satu tingkat merupakan cara yang paling sederhana untuk menjual produk secara langsung. Wirausahawan langsung memasarkan dan menjual kepada konsumen tanpa membutuhkan toko atau pramuniaga. Pemasaran produk kerajinan dapat dilakukan dengan cara pemesanan. Konsumen dapat melihat langsung produk ataupun melalui gambar dari produk kerajinan, dan kemudian memesannya. Produsen kerajinan selain menjual produknya sendiri, dapat membentuk kelompok penjual yang akan memasarkan dan menjualkan produknya secara langsung kepada konsumen. Kelompok penjual dapat terdiri atas beberapa tingkatan. Sistem dengan beberapa tingkat kelompok penjual disebut multi-level marketing Produk perusahaan memiliki usaha di bidang penjualan langsung (direct selling) baik yang menggunakan single level maupun multi-level marketing wajib memiliki Surat Izin Usaha Penjualan Langsung yang dikeluarkan oleh BKPM sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2008.

Material kemasan untuk melindungi dari kotoran dapat berupa lembaran kertas atau plastik. Tidak semua produk membutuhkan kemasan primer, tetapi setiap produk membutuhkan identitas dari Penghitungan Biaya Produksi Dan Pemasaran Kerajinan Dengan Inspirasi Buday. Identitas dapat berupa stiker atau selubung karton yang berisi nama dan keterangan. Pada kemasan kerajinan dengan inspirasi budaya, dapat ditambahkan label atau lembaran keterangan yang berisi informasi tentang budaya nonbenda yang menjadi inspirasi.

Baca Juga

Demikian Artikel Penghitungan Biaya Produksi Dan Pemasaran Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Nonbenda Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo:)

  • Promosi Produk Hasil Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi
  • Kewirausahaan Dari Dalam Budidaya Ternak Unggas Petelur
  • Proses Produksi Ikan Konsumsi Berdasarkan Daya Dukung Wilayah
  • Sistem Dari Sebuah Produksi Usaha Untuk Sistem Teknik
  • Teknologi Dari Sebuah Perusahaan Di Bidang Kontruksi

Materi Jenis Biaya Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Non benda Mapel Prakarya kelas 10 SMA/MA - Halo adik adik apa kabar? semoga dalam keadaan sehat selalu, nah pada kesempatan yang baik ini kakak ingin menyampaikan jangan lupa untuk menggunakan masker, menjaga jarak dan tentunya mencuci tangan untuk menghindari penyebaran wabah virus corona. Oiya kali ini kakak ingin membagikan materi tentang Jenis Biaya Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Non benda dari mata pelajaran Prakarya untuk adik adik kelas X SMA/MA. Semoga dengan adanya materi ini bisa bermanfaat yah. Semangat!!

Materi Jenis Biaya Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Non benda Mapel Prakarya kelas 10 SMA/MA

Kalian adalah penerus bangsa yang sangat cerdas, yang mampu menyerap materi dengan cepat. Dikompetensi dasar sebelumnya (3.1, 3.2, 3.3) kalian sudah dapat memahami dan mengidentifikasi serta menjelaskan produk yang berada disekitar atau lingkunganmu, Untuk materi kali ini kalian mempelajari biaya dimana setiap wirausaha yang dilakukan memerlukan biaya dengan skala kecil, sedang dan besar, sehingga dapat kalian terapkan ilmu prakarya dan kewirausahaan dalam kehidupan sehari-hari sebagai tambahan penghasilan walaupun diusia muda. Biaya dan sumber biaya untuk berwirausaha beragam jenisnya, mari kita pelajari bersama dengan semangat. 

Istilah

  • Kerajinan : Kegiatan yang menitikberatkan kepada keterampilan 
  • Produk : Barang yang dapat diperjualbelikan 
  • Korelasi : Hubungan yang linier 
  • Biaya : Pengorbanan yang dilakukan dalam proses produksi 
  • Break even point : Titik impas 
  • Inspirasi : Ide kreatif yang timbul dengan sendirinya 
  • Avarage cost : Biaya rata-rata 
  • Margin cost : Peningkatan biaya total dari yang berasal dari produksi satu unit output produksi 
  • Variable cos : Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan produksi  yang habis satu kali pemakaian 
  • Fixed cost : Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan produksi yang tidak habis dalam satu kali pemakaian 
  • Overhead cost : Pengeluaran yang sedang berjalan dalam operasi wirausaha 
  • Harga : Nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang atau jasa 
  • Wirausaha : Aktivitas dalam mengelola produk 
  • Kreatif : Menciptakan sesuatu yang berbeda 
  • Inovatif : Memulai sesuatu yang baru 
  • Penjualan : Aktivitas atau usaha untuk menjual produk 
  • Ide : Kesempatan 

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini diharapkan Kalian dapat menjelaskan perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi) produk kerajinan dengan inspirasi budaya nonbenda dan mengidentifikasi jenis biaya produksi. 

Biaya adalah Kas (Uang) yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau semua pembiayaan dalam memproduksi barang yang diharapkan memberikan manfaat baik untuk masa sekaran maupun masa yang akan datang.  Komponen biaya produksi secara umum sangat penting karena berpengaruh terhadap pembuatan produk yang akan mempengaruhi tinggi rendahnya terhadap harga jual produk 

Menurut Perry (1997) : biaya produksi adalah penjumlahan antara biaya tidak langsung (overhead cost) dan biaya langsung (direct cost). 

Sadono Sukirno (2003) : biaya produksi adalah semua pengeluaran perusahaan untuk mendapat faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang digunakan untuk menciptakan produk perusahaan. 

Menurut Sutrisno (2009) : biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan dalam mengolah bahan baku sehingga menjadi produk selesai (Sumber: //akuntanmuslim.com/komponen-biaya-produksi-perusahaan). 

Ketika melakukan produksi Anda setidaknya perlu menghitung lima jenis biaya produksi yaitu: 

Fixed cost atau biaya tetap adalah biaya yang keluar setiap periodenya dan tidak bergantung pada berlangsung atau tidak berlangsungnya produksi. Biasanya biaya tetap ini berhubungan dengan aset-aset perusahaan dalam jangka waktu panjang seperti: 

  • gedung 
  • administrasi 
  • pajak 
  • biaya listrik 
  • air dan lain-lain 

Biaya variabel adalah biaya yang pengeluarannya tergantung jumlah produksi. Semakin banyak barang yang diproduksi maka biaya variabel yang keluar juga akan semakin banyak dan berhubungan langsung dengan trend pasar (Ketika trend pasar sedang meningkat atau menurun, maka biaya variabel yang perlu untuk dikeluarkan juga akan semakin meningkat atau 

menurun) maka biaya variabel terkait produksi seperti  

  • gaji pekerja 
  • bahan baku utama dll. 

Kalau biaya total, adalah seluruh penjumlahan biaya variabel dan biaya tetap yang dikeluarkan setiap periodenya. 

Jika Anda sedang membuat rata-rata biaya per periode.  Untuk menghitung biaya rata-rata produksi adalah dengan menghitung biaya total dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan. Dari biaya rata-rata ini  sudah bisa menentukan harga jual produk. Karena jika menggunakan biaya variabel atau biaya tetap saja ketika menghitung harga jual salah satu komponen dalam biaya tidak terpenuhi. Sehingga kemungkinan akan mengalami kerugian. 

Biaya marginal adalah setiap tambahan ketika menambah satu unit produksi. Definisi dari biaya marginal ini mirip dengan biaya variabel. Bedanya, biaya marginal ini akan muncul ketika  melakukan ekspansi usaha. Jika belum melakukan ekspansi usaha dan masih melakukan proses produksi seperti dengan biayanya maka yang keluar adalah biaya variabel.  

Kelima jenis biaya produksi penting itu perlu Anda ketahui untuk menghitung 

 biaya produksi secara keseluruhan yang berfungsi ketika Anda akan menentukan harga jual barang Anda.  

BEP atau Break Even Point adalah titik dimana pendapatan sama dengan modal yang dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan.  Total keuntungan dan kerugian ada pada posisi 0 titik break even point yang artinya pada titik ini perusahaan tidak mengalami kerugian atau mendapat keuntungan. Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel.  Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian. Sebaliknya akan memperoleh memperoleh keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di keluarkan. (sumber : 

//www.jurnal.id/id/blog/analisa-break-even-point-penjelasan-dancontoh-soal/) 

Ada beberapa rumus BEP yang dapat Anda gunakan : 

BEP = Biaya Tetap : (Harga jual per unit – biaya variabel per unit) 

Selisih dari pengurangan harga jual per unit dan biaya variabel per unit adalah rumus dari margin kontribusi (contribution margin). Cara ini bisa digunakan untuk mengetahui titik dimana jumlah beban setara dengan  jumlah biaya dan jumlah unit yang dikeluarkan.  

BEP =  Biaya tetap : Margin kontribusi per unit

BEP tidak hanya dapat dihitung dalam bentuk unit, jika sudah mengetahui berapa banyak minimal unit yang harus dijual untuk menutup biaya produksi Anda dapat mengalikannya dengan biaya per unitnya. 

Apabila diinginkan break even point dalam rupiah, maka dari formulasi rumus break even point dalam unit dikalikan dengan harganya (P), sehingga : 

BEP dalam bentuk mata uang = harga jual per unit x BEP per unit  

Setelah mengetahui rumus perhitungan BEP kemudian menghitung margin kontribusi.Margin kontribusi dapat mengetahui berapa keuntungan dari suatu produk yang berhasil dijual, dengan mengukur efek dari sales terhadap keuntungan. Cara menghitungnya hamper sama dengan break even point : 

Margin kontribusi : Total sales Biaya variabel

Dalam menghitung margin kontribusi, hal penting yang harus perhatikan adalah biaya variabel yang dikenakan, baik relasinya dengan total biaya ataupu dengan total sales suatu perusahaan.  Dengan menggunakan margin kontribusi sebuah perusahaan dapat memisahkan biaya tetap produksinya dengan keuntungan yang didapat. Dengan begitu perusahaan mengetahui interval harga produk yang akan dijual. 

  1. Biaya Variabel Total / Total Variable Cost (TVC) adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi variabel. 
  2. Cara menghitung Biaya Tetap Rata-rata / Average Fixed Cost (AFC) adalah dengan cara biaya total dibagi dengan jumlah produksi. 
  3. Cara menghitung Variabel Rata-Rata / Average Variable Cost (AVC) adalah dengan cara membagi Biaya Variabel Total (TVC) dengan jumlah produksi. 
  4. Cara menghitung Biaya Total Rata-Rata / Average Total Cost (AC) adalah dengan cara Biaya Total dibagi dengan jumlah produksi. 
  5. Biaya Marginal / Marginal Cost (MC) diperoleh melalui hasil penambahan Biaya Produksi yang digunakan untuk menambah produksi satu unit barang / produk. 

Setelah kalian mengetahui definisi dan jenis biaya, silahkan cari produk kerajinan disekitarmu kemudian kalian cari referensi biaya produksinya, beri tanda ceklis (√) jika produk yang kalian amati itu terdapat komponen biaya produksi.   


Pilihlah jawaban yang paling benar dari soal dibawah ini! 

1. Wirausahawan miniature menyewa gedung untuk tempat memproduksi produk sebanyak 500 buah dalam satu minggu yang membutuhkan bahan baku yang cukup banyak dan biaya membeli lem, amplas dan paku dalam mendukung jumlah produksi bertambah maka kuantitas lem, amplas dan paku juga bertambah, sehingga biayapun ikut bertambah. Salah satu biaya tetap dari produksi miniature adalah…. 

2. Berikut ini adalah komponen biaya: 

Yang termasuk biaya tetap adalah… 

3. CV. sejahtera menghitung harga pokok yang dibebankan pada produk yang telah selesai dengan cara mengumpulkan biaya-biaya produksi untuk pesanan produk kerajinan non benda. Pembebanan harga pokok ini menggunakan metode.... 

4. UD. Makmur yang bergerak dibidang pengolahan kayu untuk kerajinan miniature non benda, mencatat jumlah biaya produksinya dengan cara memisahkan biaya produksi menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung. Hal ini berarti UD.  makmur menggunakan metode....  

5. Pendapatan sama dengan modal yang dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan.   Total keuntungan dan kerugian merupakan … 

1. Biaya sewa tempat merupakan biaya tetap produksi karena dikeluarkan tetap setiap bulannya. 

2. Gaji dan listrik termasuk ke dalam biaya produksi tetap karena biaya tersebut dikeluarkan setiap bulan untuk kegiatan produksi. 

3. biaya-biaya produksi untuk pesanan produk kerajinan non benda.   

Pembebanan harga pokok ini menggunakan metode harga pokok pesanan. Pertanyaan tersebut sudah sangat jelas. 

4. mencatat jumlah biaya produksi dengan cara memisahkan biaya produksi menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung menggunakan metode harga pokok produksi. 

5. BEP atau Break Even Point adalah titik dimana pendapatan sama dengan modal yang dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan. 

Berilah tanda (√) pada kolom dibawah ini! 


Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian yang masih "Tidak". Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya. 

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA