Bolehkah bayi 30 hari keluar rumah?

Bolehkah bayi 30 hari keluar rumah?

Pexels.com/Laura Garcia

Benarkah bayi tidak boleh keluar rumah sampai 40 hari?

Nakita.id – Berangkat dari kepercayaan yang berkembang di tengah masyarakat mengenai bayi tidak boleh keluar rumah sampai 40 hari.

Banyak orangtua yang masih was-was untuk membawa Si Kecil pergi mengunjungi keramaian maupun tempat umum.

Timbul kekhawatiran tertentu jika membawa bayi pergi keluar rumah hal ini akan membawa dampak bagi kesehatan baik bagi ibu maupun bayi.

Namun benarkah demikian?

Moms tidak perlu mencemaskan hal itu pasalnya menurut dr. Nora Milasari, Sp.OG, dokter spesialis Obstetrician & Gynecologist di Bethsaida Hospital, mengatakan bila ini hanya mitos belaka.

Hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa bayi tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari.

Dengan begitu, sebenarnya sah-sah saja jika memang ingin membawa bayi keluar rumah untuk keperluan tertentu seperti salah satunya untuk pemeriksaan dengan dokter.

“Jadi sebenarnya, tidak benar sih ya itu sebenarnya boleh keluar sebelum 40 hari, kan umumnya setelah bayi lahir sekitar satu minggu atau berapa hari ya sesuai dengan dokter anaknya bayi juga dibawa ke rumah sakit untuk kontrol sesudah lahir,” tutur dr. Nora dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id (26/04/2022)

Menepis mitos yang beredar, dr. Nora mengatakan bayi sudah cukup mampu keluar rumah sebab umumnya mereka sudah melakukan hal itu ketika dibawa ke rumah sakit, salah satunya untuk mendapatkan imunisasi.

Baca Juga: Orangtua Harus Apa Jika Anak Terlambat Imunisasi? Dokter Spesialis Anak Sarankan Ini

Kendati demikian tidak ada salahnya untuk mengikuti anjuran yang mengharuskan untuk bayi tidak boleh keluar rumah sampai 40 hari.

Hal ini juga berkaitan dengan masa 40 hari merupakan masa perinatal yaitu kondisi yang memungkinkan bayi masih belum stabil dan masih perlu beradaptasi dengan lingkungan.

Masa ini berlangsung selama enam minggu pertama setelah bayi dilahirkan, sehingga bayi masih rentan mengalami beberapa perubahan seperti sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna.

“Jadi masa perinatal itu, kondisinya masih dapat berubah, sistem kekebalan tubuh yang baru lahir itukan masih berkembang sehingga agak rentan agak sulit untuk menahan infeksi” terang dr. Nora.

Bolehkah bayi 30 hari keluar rumah?

Dok. Bethsaida Hospital

dr. Nora Milasari, Sp.OG

Terutama di kondisi saat ini yang masih rawan terhadap penyebaran virus Covid-19, bayi memiliki risiko yang sama untuk bisa terpapar virus ini. Risiko semakin besar ketika bayi bertemu banyak orang dan mereka melakukan kontak fisik dengan bayi.

dr. Nora kembali menegaskan, bila tidak ada keperluan mendesak yang mengharuskan ibu dan bayi pergi, maka sebaiknya harus di rumah saja.

Selama waktu 40 hari tersebut, bayi sedang membentuk sistem kekebalan tubuh yang dapat ditunjang dengan pemberian ASI eksklusif.

“Kalo 40 hari itu kan bayi mendapatkan asi, asi full gitu ya, jadi kita bisa mengharapkan bayi mendapatkan asi yang mengandung antibodi jadi untuk kekebalan tubuhnya lebih kuat lagi begitu” jelasnya.

Baca Juga: Anak Umur 1 Tahun Belum Bisa Jalan, Spesialis Anak dr. Irfan Dzakir Beri Penjelasan Tentang Tumbuh Kembang Si Kecil Agar Moms Tak Khawatir Berlebihan

Bayi tidak boleh keluar rumah sampai 40 hari sebenarnya harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing ibu dan bayi.

Terutama bagi ibu, kondisi ini merupakan masa nifas atau post partum, suatu kondisi pada ibu yang berada dalam tahap pemulihan setelah melahirkan.

“40 hari itu kan masa nifas ya untuk ibu si bayi ataupun masa post partum, masa pemulihan, sehingga semuanya normal lagi organ-organ tubuh, organ kewanitaannya.” ucap dr. Nora.

Sementara itu, anggapan bayi tidak boleh keluar rumah sampai 40 hari ini kental dipengaruhi oleh kepercayaan ataupun tradisi yang tumbuh dan berkembang di beberapa daerah di Indonesia.

Menurut dr. Nora, kepercayaan masyarakat ini menjadi sebuah pantangan bagi ibu setelah melahirkan supaya jangan keluar dalam 40 hari.

Berhubungan ibu tidak boleh keluar, maka bayi turut ikut tidak boleh keluar rumah sesuai tradisi.

Selain itu, bila Moms ingin mengajak Si Kecil untuk menikmati suasana luar maka perlu diperhatikan juga usia dan kondisi bayi.

“Kalau bayinya cukup bulan ya dan kondisi kesehatannya bagus 3 minggu juga diajak keluar tidak apa-apa." jelas dr. Nora

"Kalau bayinya prematur barangkali menunggu sampai sekitar usia 2 bulan ya, sudah lebih kuat begitu untuk pergi diajak-ajak, jalan-jalan keluar,” pungkasnya.

Baca Juga: Merawat Kulit Bayi Baru Lahir Tidak Boleh Sembarangan! Simak Tips Memilih Produk Perawatan yang Aman untuk Kulitnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Bolehkah bayi 30 hari keluar rumah?

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Video Pilihan

Bolehkah bayi 1 bulan di bawa keluar rumah?

Menurut John Hopkins Medicine, tidak ada pakem yang saklek mengenai umur yang tepat bagi bayi baru lahir untuk diajak keluar rumah. Namun, beberapa dokter menyarankan untuk menunggu bayi berusia beberapa bulan, yakni sekitar 2 hingga 3 bulan.

Bayi belum 40 hari apakah boleh keluar?

“Hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah yang mengatakan bahwa bayi yang baru lahir tidak boleh dibawa keluar sebelum 40 hari. Meski begitu, tidak ada salahnya untuk beristirahat terlebih dahulu hingga 40 hari demi memaksimalkan proses pemulihan.

Berapa hari bayi bisa keluar rumah menurut islam?

Menurut Ustaz Rikza Maulan, Lc., M.Ag., tidak ada nash baik di dalam Al-Quran maupun hadis yang melarang membawa bayi yang masih kecil atau masih belum 40 hari keluar dari rumah.

Berapa bulan bayi boleh dibawa keluar?

Ia tidak bisa berada di lingkungan yang terlalu panas, lembap, maupun terlalu dingin. Namun, para pakar sepakat bahwa usia terbaik membawa bayi keluar rumah yakni setelah mencapai usia 3-6 bulan. Ini karena sistem kekebalan tubuhnya telah terbentuk sempurna, sehingga ia sudah lebih kuat.