Buku panduan epidemiologi demam berdarah kemenkes

Petunjuk teknis penyelidikan epidemiologi, penanggulangan seperlunya dan penyemprotan massal dalam pemberantasan penyakit demam berdarah dengue Main Author: Format: Bahasa: ind Terbitan: , Edition: - Subjects: - Online Access: //kin.perpusnas.go.id/DisplayData.aspx?pId=73000226&pRegionCode=PLTKSS&pClientId=127 Demam Derdarah Dengue (DBD) mulai menjangkit kembali sebagian wilayah tanah air di awal Tahun 2019. Sebagian diantaranya telah dinyatakan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Perubahan cuaca dan pemanasan global sering dinilai sebagai pemicu dalam peningkatan populasi nyamuk. Meskipun demikian situasi terkini mengenai DBD belum menemukan rumusan solusi yang tepat. Kasus DBD merupakan masalah kesehatan yang kompleks yang harus ditanggulangi dalam multi perspektif. DBD tidak hanya berkaitan dengan pemberantasan sarang nyamuk. DBD disebabkan oleh infeksi virus dengue melalui perantara nyamuk Aedes aegypti. Peningkatan populasi Nyamuk Aedes aegypti dipengaruhi oleh berbagai faktor sehingga penanggulangannya harus dikaji secara multi perspektif.

Buku berjudul “Dengue Dalam Multi Perspektif” ini merupakan bunga rampai yang memaparkan beragam aspek dalam penaggulangan DBD, mulai dari asal-usul, ekologi, siklus hidup, insektisida, peran masyarakat, epidemiologi dan pengembangan vaksin dengue. Setiap paparan diolah dari berbagai kajian akademis, penelitian, artikel ilmiah dan sebagainya.

Buku setebal 175 halaman ini terdiri dibagi ke dalam 8 BAB dengan prolog dan epilog di bagian awal dan akhir. Prolog dan epilog ditulis oleh Prof. Upik Kesumawati Hadi, M.Si, Guru Besar dan staf pengajar di Fakultas Kedokteran Hewan di Institut Pertanian Bogor. BAB I sampai VIII dipaparkan oleh penulis yang berlainan yang merupakan para peneliti di Loka Litbangkes Pangandaran. Setiap materi tulisan setiap BAB disusun dengan runtut antar paragraf. Secara umum bagian dari setiap BAB terdiri dari pendahuluan, pembahasan dan penutup. Setiap BAB dapat dibaca secara langsung sesuai dengan minat masing-masing pembaca.

Setiap paparan mengacu pada sumber informasi primer yang berasal dari jurnal penelitian, prosiding dan kajian-kajian ilmiah lainnya.

DBD merupakan masalah kesehatan multi dimensi. Untuk menanggulanginya harus dikaji dari berbagai aspek dan perspektif. Pada BAB I dikupas etiologi atau asal usul virus dengue. Pembaca dapat mengetahui asal muasal penemuan dan perkembangan studi mengenai virus dengue. Virus dengue terbukti ada dalam lembaran-lembaran sejarah peradaban dunia mulai dari penemuan virus hingga rentetan kejadian luar biasa yang ditimbulkan oleh kasus DBD.

BAB kedua mengupas bioekologi nyamuk yang menjadi vektor DBD. Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor utama DBD. Vektor potensial DBD lainnya adalah nyamuk Ae. Albopictus. BAB ini mencoba memberikan penjelasan mengenai siklus hidup nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor DBD mulai dari fase telur, larva/ jentik, pupa dan nyamuk. Selain itu aspek menarik lain membahas tentang tempat perkembangbiakan, kontainer, kepadatan vektor, perilaku istirahat, faktor lingkungan, ketinggian dan ph air. Informasi yang berkaitan dengan siklus hidup nyamuk DBD dapat ditemukan dalam BAB kedua buku ini.

BAB ketiga membahas penularan virus dengue. BAB 4 membahas pengendalian vektor menggunakan insektisida, BAB 5 mengupas daya ungkit serta peran serta masyarakat dalam penanggulangan DBD. BAB 6 memaparkan penanggulangan penderita DBD. BAB 7 membahas perkembangan vaksin DBD dan tantangannya. BAB 8 memaparkan epidemiologi dan beban penyakit DBD khususnya di Indonesia. Demikian penaggulangan DBD membutuhkan kajian dalam berbagai perspektif. DBD tidak hanya masalah pemberantasan sarang nyamuk, melainka juga multi dimensi yang semuanya saling berkaitan baik aspek lingkungan, biologi, sosial dan kebijakan para pemangku kepentingan.

Demikian buku “Dengue Dalam Multi Perspektif” mencoba memaparkan multi aspek yang berkaitan dengan DBD. Setiap bagian tulisan disajikan dengan data dan fakta yang akurat sehingga dapat dijadikan untuk rujukan kajian-kajian pada bidang ilmu yang berkaitan. Buku ini belum sempurna, oleh karenanya diharapkan perbaikan dan update data sesuai dengan perkembangan kajian penelitian DBD dan perkembangan situasi terkini di lapangan. [DAC]

Langkah langkah penyelidikan epidemiologi demam berdarah?

Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan penyelidikan epidemiologi DBD di Puskesmas, sebagai berikut: Setelah menemukan/menerima laporan adanya penderita DBD, petugas Puskesmas/Koordinator DBD segera mencatat dalam Buku Catatan Harian. Menyiapkan peralatan survei seperti tensimeter, senter, formulir PE, dan surat tugas.

Apakah demam berdarah termasuk epidemi?

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit epidemi akut yang disebabkan oleh virus yang ditransmisikan oleh Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Kapan harus dilakukan fogging?

Fogging akan dilakukan ketika aktifitas puncak nyamuk DBD, seperti pagi hari di 07.00 – 10.00 dan sore hari di jam 16.00 – 18.00. Fogging fokus akan dilakukan saat kondisi cuaca sedang tidak hujan, berangin kencang atau terik matahari dan dilakukan baik di luar maupun di dalam rumah dengan radius 100 meter dari rumah ...

Bagaimanakah patofisiologi demam berdarah?

Fenomena patofisiologi utama DBD adalah meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnya volume plasma, terjadinya hipotensi, trombositopenia dan diatesis hemoragik. Plasma merembes selama perjalanan penyakit mulai dari permulaan masa demam dan mencapai puncaknya pada masa renjatan.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA