Buku panduan kader posyandu pdf

1 BUKU PEGANGAN KADER POSYANDU Nama : Posyandu : RT/RW /

2 Buku pegangan kader Posyandu ini bertujuan untuk membantu kader dalam melakukan pelayanan di Posyandu dan pendampingan kepada kelompok sasaran dalam pelaksanaan program Future Resiliency and Stronger Household (FRESH) hasil kerjasama Save The Children dengan KRAFT. Buku pegangan kader Posyandu ini berisi informasi dan panduan pengembangan proses pembelajaran bersama kelompok sasaran. Informasi dan panduan pelaksanaan ditujukan untuk membantu kader dalam memberikan pelayanan Posyandu. Panduan pengembangan pembelajaran ditujukan untuk membantu kader mengembangkan proses pembelajaran bersama kelompok sasaran. Buku pegangan kader Posyandu ini merupakan pelengkap dari pelatihan kader Posyandu dan pengembangan media pembelajaran berupa lembar balik sebagai bagian dari rangkaian program FRESH. Buku pegangan kader ini, seperti halnya proses pengembangannya, sangat terbuka untuk ditambahkan dan dilengkapi berdasarkan pengalaman kader di lapangan. Kader dapat memodifikasi proses pembelajaran dalam buku pegangan ini berdasarkan pengalaman yang dimiliki. i

3 Daftar Isi Program FRESH 1 1. Tips untuk Kader 7 Melakukan Penyuluhan Di Posyandu 7 Penyuluhan Di Langkah Ke 4 Posyandu 10 Melaksanakan Diskusi Kelompok 12 Melakukan Kunjungan Rumah Mengelola Posyandu 23 Langkah-langkah Pelaksana Kegiatan 24 Kartu Menuju Sehat (KMS) 28 Sistim Informasi Posyandu (SIP) Menu Gizi Seimbang Pemberian Asi Pemberian Makanan Pendamping Asi (Usia 6-24 Bulan) Gizi Seimbang Konsep Penyimpangan Positif Merancang Menu Seimbang Mengenal Jajanan Sehat Jadwal Promosi Menu dan Pesan Kesehatan Perkembangan Anak 85 Pojok Belajar Anak Usia Dini 87 Megelola Kegiatan Di Pojok Belajar 91 Pendidikan Orang Tua 97 Program FRESH yang merupakan akronim dari Future Resiliency and Stronger Household merupakan program kerjasama Save the Children dengan KRAFT. Secara umum program ini bertujuan untuk memperbaiki praktek pemberian makan, perilaku kesehatan, dan layanan kesehatan berbasis masyarakat serta pengembangan anak usia dini dalam rangka memperkuat daya tahan keluarga di daerah target melalui perbaikan kesehatan, gizi, dan status perkembangan anak-anak di Jawa Barat. Direncanakan terdapat 3 komponen hasil yang akan dicapai dalam program ini, yaitu: Hasil 1: Anak di bawah 5 tahun (Balita) dan wanita usia produktif memiliki akses terhadap layanan gizi, kesehatan, dan pengembangan anak usia dini berbasis masyarakat yang berkualitas. PROGRAM FRESH 5. Bahan Belajar 99 ii 1

4 Hasil 2: Keluarga memiliki ketrampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat pilihan yang sehat dan terjangkau harganya dalam rangka memperbaiki praktek pemberian makanan dan pengasuhan bagi anak di bawah usia lima tahun. Hasil 3: membangun dukungan di tingkat masyarakat, kabupaten, dan provinsi dalam hal perubahan praktek cara pemberian makan dan dukungan untuk kader Program FRESH akan dilaksanakan pada lebih dari 500 Posyandu di 3 kabupaten di Jawa Barat, yaitu Kabupaten Bandung Barat, Bekasi dan Karawang. Sebanyak 200 Posyandu diantaranya akan menggunakan pendekatan terintegrasi dalam menanggulangi kesehatan, gizi, dan pengembangan anak usia dini.! Formative Research/PD Alur dan jenis kegiatan dalam program FRESH PSG/Komite Peduli Anak terdiri dari tokoh masyarakat dan kader Training kader: Posyandu, Kesehatan dan Kegiatan rutin Posyandu: Promosi menu Sosialisasi ECD Pesan kesehatan Sosialisasi Program di tingkat Desa dan Posyandu Orientasi PAUD Kepada pengasuh anak usia 3-5 tahun Pendidikan orangtua: PAUD Pesan kesehatan Dua mingguan: Promosi/ kampanye menu Praktek menyuapi Kegiatan PAUD Kegiatan PAUD: Anak usia 3-5 thn 1jam Launching program di tingkat Kabupaten 2 3

5 PROTOKOL KEGIATAN DUA MINGGUAN Kegiatan dua mingguan ini dilakukan pada waktu yang bersamaan dengan kegiatan stimulasi perkembangan anak usia 3-5 tahun, tepatnya pada saat anak menikmati makanan lokal yang mereka bawa dari rumah masingmasing. Tujuan: Membiasakan anak untuk mencuci tangan sebelum makan dan setelah Buang Air Besar Mencegah anak agar terhindar dari kuman penyakit Mempromosikan makanan lokal yang telah ditemukan berdasar hasil penelitian Menyampaikan pesan kesehatan Indikator Anak terbiasa mencuci tangan setelah bermain dan sebelum makan Anak jarang atau tidak terkena diare Orang tua mempraktekkan menu lokal untuk membantu peningkatan gizi anak Anak terbiasa mengkonsumsi menu lokal dan jajanan sehat Orang tua/pengasuh mempraktekan pesan kesehatan yang di promosikan (datang ke Posyandu setiap bulan, anak menerima imunisasi dasar vitamin A, memberikan ASI) Perlengkapan yang diperlukan - Ember/bak air, gayung, sabun dan kain lap - Makanan lokal (menu) - Media penyampaian pesan kesehatan yang disesuaikan dengan kebutuhan Tempat - Halaman posyandu - Halaman rumah warga Waktu (60 menit) Sasaran Pengasuh yang berada di wilayah posyandu (kurang lebih 100 pengasuh) Fasilitator: 1. Salam dan menyampaikan tujuan diadakannya kegiatan tersebut (membiasakan anak makan makanan lokal yang sehat, cuci tangan pakai sabun dan berbagi pesan kesehatan). 2. Sampaikan bahwa ada makanan lokal yang terbukti dapat membuat anak sehat dan terjangkau (sebutkan temuannya termasuk menu yang telah disusun berdasarkan temuan tersebut). 3. Sampaikan bahwa masyarakat menyediakan pelengkap menu lokal sehat (dalam jumlah terbatas) dan akan dibagikan hanya pada peserta yang tidak membawa menu lengkap. 4 5

6 4. Ajaklah anak-anak dan pengasuh menyanyi bersama (Cuci tangan) setelah selesai, minta orang tua/pengasuh membawa anaknya cuci tangan pake sabun ditempat yang telah disediakan. 5. Mulailah makan bersama, kader mendampingi dan menjelaskan pada pengasuh untuk memberikan makan dengan sabar dan aktif. 6. Minta pengasuh untuk mendorong anak menghabiskan lauk dan sayuran terlebih dahulu. 7. Lima menit terakhir dapat disampaikan pesan kesehatan secara singkat. Misalnya mengajak orang tua untuk membawa anaknya ke Posyandu agar anak terpantau kesehatannya atau diputarkan Video IMD bila memungkinkan atau mengingatkan tentang pemberian Vitamin A maupun imunisasi dasar. 8. Setelah selesai ucapkan salam. 1 TIPS UNTUK KADER MELAKUKAN PENYULUHAN DI POSYANDU Penyuluhan merupakan penyampaian pesan/informasi dari satu orang atau kelompok kepada satu orang atau kelompok lain mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan suatu program. Sesuai dengan Program Kegiatan Posyandu, penyuluhan yang diberikan di Posyandu lebih banyak mengenai kesehatan ibu dan anak. Kelebihan dan kekurangan Penyuluhan: Kelebihan: cara ini bisa menjangkau lebih banyak orang dan kader bisa lebih mudah mempersiapkan informasi-informasi apa saja yang akan disampaikan. Kekurangan: biasanya penyuluhan dilakukan dengan ceramah yang merupakan proses komunikasi satu arah. Karena itu sasaran atau pendengar tidak bisa menceritakan pendapat dan pengalamannya. 6 7

7 Penyuluh menjadi seperti guru yang memberi tahu segala sesuatunya pada peserta. Karena tidak dilibatkan seringkali peserta menjadi bosan dan kurang memperhatikan pembicaraan. Untuk mengatasi kelemahan diatas, dalam melakukan penyuluhan, kader bisa memberi kesempatan kepada sasaran untuk bertanya dan mengemukakan pendapat. Dalam menyusun informasi penyuluhan, sebaiknya memuat hal-hal berikut sebagai isi penyuluhan : Pesan pokok: yaitu informasi yang diharapkan sasaran mau melaksanakannya. Manfaat yaitu: penjelasan mengenai manfaat apabila sasaran melaksanakan pesan-pesan itu. Akibat yaitu: penjelasan mengenai apa akibatnya apabila hal itu tidak dilaksanakan. Apabila masalah sudah terjadi pada sasaran: yaitu penjelasan tentang bagaimana cara mengatasi masalah yang sudah terjadi, baik keluarga sendiri atau yang bisa di bantu oleh Posyandu atau yang perlu dirujuk. Agar kader bisa menjadi penyuluh yang baik, kader harus menguasai materi-materi dan pesan-pesan pokok. Setiap topik penyuluhan yang wajib diberikan pada pelayanan 4. Caranya tentu saja dengan banyak belajar dari orang lain dan membaca. Agar kader bisa menjadi penyuluh yang baik, perlu mengikuti hal-hal sebagai berikut ini: Informasi dan saran-saran diberikan berdasarkan keadaan atau permasalahan peserta yang datang ke Posyandu, misalnya: keadaan yang terdapat pada data Kartu Menuju Sehat (KMS) atau permasalahan yang disampaikan oleh peserta itu sendiri. Saran-saran yang disampaikan jelas dan cukup praktis sehingga bisa dilaksanakan oleh ibu-ibu, misalnya: jenis makanan yang bergizi yang mudah didapat dan murah diperoleh ibu-ibu di desa tersebut. Penjelasan dan saran diberikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh masyarakat, khususnya penjelasan tentang bahasa-bahasa kesehatan, misalnya: Imunisasi, alat kontrasepsi, tablet tambah darah (tablet besi), kurang darah (Anemia), kurang gizi dan sebagainya. Kader bersikap ramah dalam memberikan informasi dan saran-saran, tidak disertai kecaman atau omelan terhadap ibu atau seseorang yang bermasalah. Peserta diberi kesempatan untuk bertanya, bukan mendengarkan saja. 8 9

8 PENYULUHAH DI LANGKAH KE-4 POSYANDU Pelayanan 4, tugas-tugas kader sebagai berikut: Menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data kenaikan berat badan yang digambarkan grafik KMS kepada ibu dari anak yang bersangkutan. Memberikan nasihat kepada setiap ibu dengan mengacu pada data KMS anaknya atau dari hasil pengamatan mengenai masalah yang dialami sasaran. Misalnya: 1. Bila anak berat badannya tidak naik selama 2 bulan bertutut-turut atau berada di garis merah: - Tanyakan kondisi anak, apakah masih minum ASI, apakah ada keluhan (sakit, tidak mau makan). - Bila anak sakit tanyakan gejalanya dan sudah berapa lama, sarankan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan atau bahkan rujukan ke puskesmas. Dan tetap memberikan ASI bila masih menyusui dan memberikan makan. - Bila anak sulit makan tanyakan kebiasaan makan dan jajannya. Minta ibu untuk memilih jajanan yang sehat dan mengurangi pemberian susu formula agar anak mau makan. Variasi makanan dan sarankan untuk memberi makan sedikit-sedikit tapi sering dan memberikan makan seacara aktif (bermain, makan bersama, bercerita dll). Berikan menu PD untuk dipraktekan di rumah. 2. Memberikan rujukan ke Puskesmas apabila diperlukan, untuk balita, ibu hamil dan menyusui berikut ini: Balita: apabila berat badannya di bawah garis merah (BGM) pada KMS, 2 kali berturut-turut berat badannya tidak naik, kelihatan sakit (lesu-kurus,busung lapar, diare, rabun mata dan sebagainya). Ibu hamil atau menyusui: apabila keadaannya kurus, pucat, bengkak kaki, pusing terus menerus, pendarahan, sesak napas, gondokan dan sebagainya. Orang sakit. Memberikan pelayanan gizi dan kesehatan dasar oleh kader Posyandu, misalnya pemberian tablet tambah darah (tablet besi), Vitamin A, Oralit dan lain sebagainya

9 MELAKSANAKAN DISKUSI KELOMPOK LANGKAH-LANGKAH MELAKSANAKAN DISKUSI KELOMPOK Kegiatan kelompok belajar merupakan cara atau metode belajar yang bersifat partisipatif atau melibatkan peserta secara aktif. Pemimpin diskusi berperan sebagai pemandu bukan sebagai guru. Pemandu diskusi bertugas untuk mendorong peserta agar aktif mengemukakan pengalaman dan gagasan tentang memikirkan cara memecahkan suatu masalah. Pemandu hanya memberikan saran-saran apabila diperlukan. Manfaat Diskusi Kelompok: Kegiatan belajar menjadi lebih mudah dihayati oleh peserta karena caranya dengan saling bertukar pengalaman di antara masyarakat. Menciptakan suasana belajar yang akrab dan santai sehingga masyarakat tidak merasa seperti sedang belajar di kelas. Perbedaan penyuluhan dengan kegiatan diskusi kelompok penyuluhan: Penyuluhan adalah cara belajar yang kurang partisipatif atau tidak banyak melibatkan peserta. Penyuluh bersikap seperti guru dan lebih banyak memberitahu peserta tentang cara memecahkan masalah. A. Tahap Persiapan Mengundang peserta. Menetapkan waktu pertemuan. Menentukan tempat. Pembagian tugas tim pemandu. Persiapan materi belajar. B. Tahap Pelaksanaan Pengaturan tempat belajar. Pelaksanaan kegiatan belajar. C. Tahap Sesudah Pelaksanaan Mencatat hasil kegiatan pada buku bantu kader. Dalam menyelenggarakan diskusi kader juga perlu mempertimbangkan waktu dan tempat diskusi yang nyaman untuk para peserta. Kader dapat menyelenggarakan diskusi pada waktu luang dan di lokasi peserta yang berdekatan (dasa wisma) 12 13

10 CARA MEMANDU DISKUSI KELOMPOK Berikut ini adalah CONTOH langkah-langkah memandu diskusi kelompok dengan menggunakan MEDIA LEMBAR BALIK dan BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) dengan peserta maksimal orang. Kader meminta peserta untuk saling memperkenalkan diri, juga menyebutkan jumlah dan umur anak, serta berapa yang masih bayi/ balita. Kader memperlihatkan lembar gambar dari LEMBAR BALIK dan menyampaikan topik yang akan dibahas pada pertemuan ini. Kader meminta seorang ibu untuk memegang gambar dari LEMBAR BALIK tersebut dan menjelaskan apa yang terdapat pada gambar kepada peserta lainnya. Peserta lain menambahkan atau mengajukan pendapatnya tentang apa yang terdapat pada gambar. Setelah selesai, kader mengambil kembali gambar kecil (KARTU KONSELING) dan memandu ibu-ibu untuk mendiskusikan materi dengan menggunakan bahan diskusi yang terdapat dibelakang gambar besar (LEMBAR BALIK). Kader membahas satu per satu pertanyaan yang ada di bahan diskusi dari gambar besar (LEMBAR BALIK). Sampaikan hal-hal yang belum dikemukakan oleh peserta saja. Sebelum penutupan, kader mengajak peserta mengemukakan pendapatnya tentang: 1. Apa yang mereka pelajari dari proses belajar ini? 2. Apa yang sudah atau ingin mereka terapkan dari materi belajar ini? Kader merangkum dan menyampaikan kesimpulan hasil pertemuan. Jika semua peserta membawa buku KIA, maka mereka diminta untuk bersama-sama membuka halaman dalam buku yang sesuai dengan topik pembelajaran

11 MEDIA DISKUSI KELOMPOK Media belajar adalah alat bantu dalam melakukan kegiatan belajar. Berbagai bentuk media ini antara lain adalah: lembar balik, kartu konseling, poster, buklet,brosur, lembar simulasi (beberan) lembar kasus, komik, alat peraga dan sebagainya. Halaman belakang berisi informasi dan bahan diskusi terkait gambar Manfaat media belajar antara lain agar proses belajar menjadi lebih menarik serta lebih mudah dilaksanakan. Dalam program FRESH ini juga diperbanyak media belajar berupa lembar balik SEHAT DAN SELAMAT BAGI IBU DAN ANAK sebanyak 2 seri. Setiap lembar balik tersebut terdiri dari: Halaman depan berupa gambar Kader Posyandu sebaiknya tidak tergantung pada media cetak yang mahal dan mungkin sulit didapat. Kader bisa membuat sendiri media belajar yang sederhana. Misalnya: membuat kartu-kartu untuk bahan diskusi yang digambar sederhana asalkan bisa dimengerti. Bisa juga dengan mencari gambar yang sesuai dari majalah bekas atau ditulis tangan saja, kemudian digunting sendiri

12 MELAKUKAN KUNJUNGAN RUMAH CARA MENGGUNAKAN MEDIA DALAM KUNJUNGAN RUMAH LANGKAH-LANGKAH KUNJUNGAN RUMAH A. Tahapan Persiapan Memilih sasaran yang akan dikunjungi. Pembagian tugas kader. Persiapan materi belajar. B. Tahap Pelaksanaan Kunjungan Mengucapkan salam dan beramah tamah. Menyampaikan tujuan kedatangan. Berbincang-bincang tentang keadaan ibu hamil/ ibu menyusui/ bayi/ balita. Memberi saran-saran praktis apabila ditemukan masalah. Apabila diperlukan, memberikan tablet tambah darah (tablet besi), vitamin A dan sebagainya. Mengajak sasaran untuk menghadiri kegiatan Posyandu. Berpamitan. C. Tahap Sesudah Kunjungan Mencatat hasilnya di buku kader. Berikut ini adalah CONTOH langkah-langkah kunjungan rumah oleh kader dengan menggunakan kartu sebagai bahan obrolan bersama sasaran: 1. Kader mengucapkan salam dan beramah tamah terlebih dahulu sebelum sampai pada pokok tujuan. 2. Kader menyampaikan bahwa kedatangannya adalah untuk melihat keadaan ibu hamil, ibu menyusui atau bayi dan balita di keluarga ini dalam rangka tugas sebagai kader Posyandu. 3. Kader menanyakan kepada keluarga/ibu tersebut tentang keadaan ibu hamil/ibu menyusui/bayi/balita dan alasan mereka tidak datang ke Posyandu. 4. Di dalam obrolan, kader kemudian menyampaikan manfaat mengetahui informasi mengenai kesehatan ibu hamil/ibu menyusui/bayi/balita di Posyandu. 5. Sebagai contoh, kader memperlihatkan kartu bergambar dengan keterangan dibelakangnya yang merupakan informasi mengenai kesehatan ibu hamil/ibu menyusui/bayi/balita. 6. Kader kemudian mengajak keluarga/ibu untuk melihat gambar-gambar tersebut

13 7. Kader meminta keluarga/ ibu tersebut menjelaskan pengalaman keluarga mengenai hal yang terdapat dalam gambar-gambar tersebut. 8. Keterangan di belakang gambar kemudian dibacakan. Kader juga menambah kan informasi lainnya apabila perlu. Sebelum berpamitan pulang, kader menanyakan apakah mereka berminat hadir pada kegiatan Posyandu atau kegiatan belajar kelompok bersama kader. Kader memberitahukan kapan dan di mana kegiatan tersebut akan dilaksanakan. Kader perlu menentukan prioritas sasaran yang akan dikunjungi. Misalanya kunjungan rumah diprioritaskan kepada sasaran yang mempunyai masalah dengan kesehatan dan gizi anaknya atau sasaran yang tidak pernah datang ke Posyandu. Pertimbangkan waktu kunjungan yang tepat. FORM KUNJUNGAN RUMAH Nama sasaran : Kader : Alamat : Kasus : Kunjungan ke-1, Tgl. Kunjungan ke-2, Tgl. TEMUAN TEMUAN INFORMASI Keadaan sasaran Saat ditemui Permasalahan Upaya yang sudah dilakukan Rencana yang akan dilakukan Tindakan Kader dan rekomendasi 20 21

14 MENGELOLA POSYANDU KARTU MENUJU SEHAT2 LIMA LAYANAN POSYANDU PENGERTIAN Lima layanan Posyandu adalah kegiatan pelayanan yang dilaksanakan pada hari buka Posyandu. Langkah satu sampai dengan empat dilaksanakan oleh para kader, sedangkan langkah lima oleh petugas sector, yaitu petugas kesehatan, PLKB atau sector yang lainnya. Lima layanan bukan berarti benar-benar harus ada lima meja karena ini hanyalah merupakan sistem kegiatan, artinya lima jenis kegiatan, dan bisa saja tidak semua kegiatan menggunakan meja yang sesungguhnya

15 LANGKAH-LANGKAH PELAKSANA KEGIATAN Langkah satu: Kader mendaftar bayi/balita yang dibawa ibu-ibu: yaitu nama bayi/balita tersebut ditulis pada secarik kertas yang kemudian diselipkan pada KMSnya. Apabila balita merupakan peserta baru, berarti KMS baru diberikan, nama anak ditulis pada KMS dan secarik kertas yang kemudian diselipkan pada KMSnya. Selain itu kader juga mendaftarkan ibu hamil, yaitu nama ibu hamil tersebut ditulis pada Formulir atau Register ibu hamil. Apabila ibu hamil tidak membawa balita, langsung dipersilahkan menuju ke kegiatan 4. Langkah dua: Kader di kegiatan 1 meminta orang tua balita untuk membawa bayi/ balitanya dan menyerahkan KMS kepada kader di kegiatan - 2. Kader di kegiatan 2 menimbang dan mencatat hasil penimbangan bayi/ balita tersebut pada secarik kertas yang diselipkan dalam KMS. Langkah tiga: Setelah di timbang,kader meminta keluarga balita menyerahkan KMS dan kertas catatan kepada kader di kegiatan 3, setelah itu kader memindahkan catatan hasil penimbangan balita dari secarik kertas ke dalam KMS anak tersebut. Kader menyerahkan KMS kepada keluarga balita yang kemudian menuju ke kegiatan 4. Langkah empat: Kader yang bertugas menerima KMS anak dari keluarga balita membacakan dan menjelaskan data KMS tersebut. Kader kemudian memberikan nasihat kepada keluarga balita, baik dengan mengacu pada data KMS maupun pada hasil pengamatan terhadap anaknya. Apabila tidak ada petugas kesehatan di kegiatan 5 (pelayanan), kader dapat melakukan rujukan ke tenaga kesehatan, bidan, PLKB, atau Puskesmas apabila ditemukan masalah pada balita, ibu hamil atau ibu menyusui. Selain itu, kader juga dapat memberikan penyuluhan gizi atau pertolongan dasar, misalnya Pemberian Makanan Tambahan (PMT), tablet tambah darah (tablet besi), Vitamin A, Oralit dan sebagainya. Langkah lima: Khusus untuk kegiatan ini utamanya hanya dapat dilakukan oleh petugas kesehatan, bidan, atau PLKB yang memberikan layanan antara lain: Imunisasi Keluarga Berencana (KB) Pemberian tambah darah (tablet besi), vitamin A dan obat-obatan lainnya

16 MASALAH-MASALAH YANG DITEMUKAN SARAN-SARAN AGAR 5 LAYANAN DI POSYANDU DAPAT BERJALAN DENGAN BAIK Dari hasil temuan lapangan,berberapa kesulitan yang dihadapi kader di masing-masing meja adalah sebagai berikut: Di kegiatan 1: balita biasanya tidak sabar menunggu giliran apabila peserta yang datang banyak. Di kegiatan 2: bayi/balita bisanya menangis apabila ditimbang. Di kegiatan 3: kader seringkali kerepotan mencatat hasil penimbangan ke dalam KMS apabila pesertanya banyak. Di kegiatan 4 (penyuluhan): merupakan proses yang paling sulit karena kader harus melayani penyuluhan perorangan secara bergantian sedangkan keluarga dan balita biasanya tidak sabar menunggu dan ingin segera pulang. Selama menunggu, berikan makanan PMT kepada balita supaya mereka bisa menunggu dengan tenang, atau berikan alat mainan edukatif bila ada. Kader sebaiknya mengusahakan agar penimbangan ini seperti kegiatan bermain yang gembira sehingga anak tidak merasa takut, mintalah para keluarga pengantar untuk terlibat dalam menimbang balita. Kader sebaiknya saling membantu, apabila tugas di mejanya sudah selesai, bantulah kader lain yang masih sibuk melayani peserta. Dalam melakukan penyuluhan, kader mengutamakan peserta yang balitanya memang perlu diberi saran-saran atau penyuluhan; selain itu kader juga bisa melaksanakan penyuluhan kelompok sebelum pendaftaran/penimbangan. Laksanakan kegiatan buka Posyandu dengan disiplin waktu, tidak perlu menunggu keluarga balita yang terlambat, dengan demikian, ibu-ibu yang lain tidak merasa bosan karena menunggu terlalu lama

17 KARTU MENUJU SEHAT PENGERTIAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan serta beberapa informasi lain mengenai perkembangan anak, yang dicatat setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun. KMS juga dapat diartikan sebagai Raport kesehatan gizi balita. Pada saat terdapat dua jenis KMS, yaitu KMS untuk anak perempuan dan KMS untuk anak laki-laki. JENIS CATATAN PADA KMS Pengisian KMS di lakukan pada saat hari buka Posyandu, yaitu pada pelayanan berikut ini: Pada pelayanan 3: Kader memindahkan catatan hasil penimbangan balita yang ditulis di atas secarik kertas ke dalam KMS anak tersebut. dimaksud adalah catatan berat badan ke dalam grafik. keadaan anak berdasarkan catatan berat badan anak dalam grafik KMS. Kader juga menanyakan berbagai informasi penting mengenai perkembangan tumbuh kembang anak, kemudian dimasukan ke dalam KMS. Dengan demikian,jenis-jenis catatan (informasi) pada KMS adalah: Berat badan anak (pertumbuhan anak). Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk bayi berumur 0 sampai 6 bulan. Imunisasi yang sudah diberikan pada anak. Pemberian vitamin A. Penyakit yang pernah diderita anak dan tindakan yang diberikan. Selain itu, kader juga menggunakan KMS untuk menanyakan perkembangan anak yaitu kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki anak sesuai dengan tingkat usianya (misalnya: kemampuan merangkak, duduk, berjalan, bicara, dan sebagainya). Pada pelayanan 4: Kader membacakan data KMS, menjelaskan kepada ibu mengenai 28 29

18 MANFAAT CATATAN/INFORMASI PADA KMS /Informasi pada KMS merupakan alat pemantau balita yang bisa dijadikan acuan untuk memberikan penyuluhan kepada ibu/keluarganya. Selain itu sebagai acuan penyuluhan, catatan KMS juga dijadikan bahan acuan untuk memberikan rujukan, baik ke pelayanan 5 maupun ke Puskesmas. Rujukan balita ini diberikan pada bayi terdapat catatan berikut ini: Berat badan balita di Bawah Garis Merah (BGM) pada KMS dan dicurigai gizi buruk. Berat badan balita 2 kali(2 bulan) berturut-turut tidak naik. Berat badan balita berada di atas normal pada KMS (terlalu gemuk). Balita sakit. Balita belum diimunisasi dan mendapat kapsul vitamin A. LANGKAH-LANGKAH MENCATAT PADA KMS Secara garis besar langkah-langkah mencatat pada KMS adalah sebagai berikut: Mencatat nama Posyandu, identitas anak dan orang tua pada tabel di sebelah kiri atas. Mencatat pemberian imunisasi pada tabel di sebelah kiri tengah. Mencatat pemberian vitamin A pada tabel sebelah kiri bawah. Mencatat hasil penimbangan balita (berat badan) pada grafik KMS, caranya: 1. Pada kolom yang harus diisi bulan, cantumkan pada kolom pertama, bulan kelahiran anak tersebut. Kolom selanjutnya diisi dengan bulanbulan berikutnya. 2. Masukan data berat badan kedalam grafik dengan cara membuat titik yang mempertemukan garis datar dan garis tegak: garis tegak menunjukan bulan penimbangan, garis datar menunjukan kilogram atau berat badan anak

19 3. Apabila bulan lalu anak ditimbang, sambungkan titik penimbangan bulan ini dengan titik penimbangan bulan lalu. a. Hubungkan titik berat badan hasil penimbangan bulan lalu dan bulan ini, Apabila tidak, titik tidak disambungkan dengan titik lainnya (misal titik 2 bulan sebelumnya). b. Tentukan naik atau tidak naik, lalu catat dalam buku register. Bila bulan lalu balita tidak ditimbang maka tidak dapat dinilai naik atau tidak naik

20 4. Mencatat pemberian ASI saja (ASI Eksklusif) pada bayi umur 0 sampai 6 bulan pada kotak dibawah 6 kolom bulan pertama caranya: Membuat tanda strip (coret) pada kotak, apabila bayi diberi makanan/ minuman lain, selain ASI mencantumkan kode EO sampai E6 pada kotak bila bayi hanya diberi ASI saja. Mencatat lain-lain, yaitu catatan tentang sakit yang pernah dialami anak dan penangannya, ditulis di dalam garis-garis tegak pada grafik KMS. SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP) PENGERTIAN SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP) Sistem Informasi Posyandu (SIP) adalah seperangkat alat penyusunan data/informasi yang berkaitan dengan kegiatan, kondisi dan perkembangan yang terjadi disetiap Posyandu. Manfaat Sistem informasi Posyandu(SIP) antara lain adalah: 1. Menjadi bahan acuan bagi Kader Posyandu untuk memahami permasalahan sehingga bisa mengembangkan kegiatan yang tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan sasaran. 2. Menyediakan informasi yang tepat guna dan tepat waktu mengenai pengelolaan Posyandu, agar berbagai pihak yang berperan dalam pengelolaan Posyandu bisa menggunakannya untuk membina Posyandu demi kepentingan masyarakat. Tujuan format SIP adalah untuk menata dan menyederhanakan tugas pencatatan kader yang sangat banyak; untuk melaksanakan hal ini, kader perlu mendapatkan pelatihan pengisian format SIP terlebih dahulu

21 MACAM-MACAM FORMAT SIP 1 CARA MENGISI FORMAT SIP 1. ibu hamil, kelahiran, kematian bayi dan kematian ibu hamil, melahirkan, nifas 2. Registrasi bayi di Wilayah Kerja Posyandu. 3. Registrasi balita di Wilayah Kerja Posyandu. 4. Register ibu hamil di wilayah kerja Posyandu. 5. Register WUS-PUS di Wilayah Kerja Posyandu. 6. Data Posyandu. 7. Data hasil kegiatan Posyandu 1. ibu hamil, kelahiran, kematian bayi dan kematian ibu hamil, melahirkan, nifas, dilaksanakan setiap bulan oleh kader Dasa Wisma dan disampaikan secara lisan kepada Ketua Kelompok PKK RW/Dusun/ Lingkungan melalui ketua Kelompok RT dan Kader Posyandu di wilayah bersangkutan. 2. Registrasi bayi dan balita di Wilayah Kerja Posyandu, dilaksanakan oleh Kader Posyandu setiap bulan. Satu lembar format ini berlaku 1 tahun. 3. Register ibu hamil di wilayah kerja Posyandu, dilaksanakan oleh Kader Posyandu untuk selama 1 tahun. 4. Register WUS-PUS di Wilayah Kerja Posyandu, dilaksanakan oleh Kader Posyandu untuk selama 1 tahun. 5. Data Posyandu, dilaksanakan oleh Kader Posyandu setiap bulan setelah hari buka Posyandu (atau setiap ada kegiatan). 1 Berdasarkan Buku saku kader PKK. Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Tahun 2007 format SIP menjadi 7 jenis format. Format 2:Pengisian Register Bayi dan Balita di Wilayah Kerja Posyandu dibagi menjadi 2 format, yaitu Format 2: Register bayi di wilayah kerja Posyandu dan Format 3: Register balita di wilayah kerja Posyandu. 6. Data hasil kegiatan Posyandu, dilaksanakan oleh Kader Posyandu setiap bulan setelah hari buka Posyandu (atau setiap ada kegiatan)

22 FORMAT 1: CATATAN IBU HAMIL, KELAHIRAN, KEMATIAN BAYI DAN KEMATIAN IBU HAMIL, MELAHIRKAN/NIFAS POSYANDU : Desa / Kelurahan : Kecamatan : Kabupaten / Kota : Tahun : No Nama Nama Tanggal Tanggal Meninggal Ibu Bapak Bayi Lahir Bayi Ibu Keterangan PENJELASAN FORMAT 1 PENGISIAN CATATAN KEHAMILAN, KEMATIAN, MELAHIRKAN/NIFAS PADA IBU DAN CATATAN KELAHIRAN, KEMATIAN PADA BAYI KOLOM 1 Nomor Urut PENJELASAN 2 Diisi nama ibu hamil atau ibu yang mempunyai bayi di wilayah kerja Posyandu 3 Diisi nama suami dari ibu hamil atau nama bapak bayi 4 Diisi nama bayi yang lahir. Apabila belum mempunyai nama, maka kolom ini ditulis nama ibunya sesuai kolom 2. 5 Diisi tanggal, bulan, tahun lahirnya bayi. Apabila ada kelahiran bayi kembar, tanggal lahir keduanya harus tetap ditulis (apabila ada bayi yang pindah dari Dasawisma daerah lain dan belum mencapai 12 bulan, maka nama ibu, bayi tersebut dicatat juga. 6 Diisi tanggal, bulan, tahun meninggalnya bayi. Di dalam kolom keterangan disebutkan usia meninggal dan sebab meninggal. 7 Diisi tanggal, bulan, tahun meninggalnya ibu karena hamil, melahirkan dan masa nifas. 8 Diisi dengan catatan beberapa hal sebagai kelengkapan informasi yang perlu diketahui. Lahir kembar Usia Meninggal Penyebab meninggalnya Berat bayi ketika lahir Usia kehamilan ibu Keguguran dan lain-lain CATATAN: ini merupakan rekap dari catatan yang sama dari Kelompok

23 No NAMA BAYI TANGGAL LAHIR BBL (NORMAL) A I Y B A U H KLP DASA WISMA J F M A M J J A S O N A E A P E U U G E K O N B R R I N L U P T P U R E I I I S T O E A U T L T E B M R A U M E B I R S B R E I E T R D E S E M B E R Fe 1 Fe 1I BLN BLN I BLN II BLN ORALIT (BLN) B C G Sirup Besi VIT. A DPT POLIO C HEPATITIS A M P I II III I II III IV A K I II III TGL BAYI MENINGGAL KETERANGAN NAMA HASIL PEMERIKSAAN PELAYANAN YANG DIBERIKAN POSYANDU : Desa / Kelurahan : Kecamatan : Kabupaten / Kota : Tahun : REGISTER BAYI DALAM WILAYAH KERJA POSYANDU JANUARI S/D DESEMBER, TAHUN... FORMAT 2: PENJELASAN FORMAT 2 REGISTER BAYI DALAM WILAYAH KERJA POSYANDU KOLOM 1 Nomor Urut PENJELASAN 2 Diisi nama bayi yang ada di Wilayah Kerja Posyandu 3 Diisi tanggal, bulan, dan tahun kelahiran bayi tersebut. Apabila tidak mengetahui tanggal, bulan, tahun kelahiran bayi dapat diisi dengan umur. 4 Diisi berat badan ketika lahir dalam ukuran Kg 5 Diisi nama ayah balita 6 Diisi nama ibu balita 7 Diisi nama kelompok Dasawisma tempat tinggalnya Diisi berat badan hasil penimbangan dalam Kg pada saat penimbangan bulan itu. Pada bagian atas ditulis berat hasil penimbangan. Pada bagian bawahnya ditulis dengan huruf / tanda: N : Apabila hasil penimbangan naik dari penimbangan bulan lalu T : Apabila hasil penimbangan tetap atau turun O : Apabila bulan sebelumnya tidak datang menimbang B : Apabila bayi baru datang untuk pertamakalinya Apabila hasil penimbangan berada di Bawah Garis Merah Di tengah tanda segitiga (*) diberi huruf-huruf sesuai hasil penimbangan atau baru pertama kali Diisi bulan saat pemberian sirrup besi Fe 1-2. Sirup besi diberikan dua kali setahun (Dua bulan berturut-turut) pada usia balita Diisi bulan saat pemberian vitamin A 24 Diisi bulan saat bayi mendapatkan Oralit pada bulan yang bersangkutan 25 Diisi tanggal dan bulan pemberian Imunisasi BCG 41

24 AYAH IBU No NAMA ANAK TGL LAHIR KLP DASA WISMA J F M A M J J A S O N A E A P E U U G E K O N B R R I N L U P T P U R E I I I S T O E A U T L T E B M R A U M E B I R S B R E I E T R D E S E M B E R Fe 1 Fe 1I BLN BLN I BLN II BLN PMT PEMULIHAN KETERANGAN Sirup Besi VIT. A O R A L I T NAMA HASIL PEMERIKSAAN PELAYANAN YANG DIBERIKAN POSYANDU : Desa / Kelurahan : Kecamatan : Kabupaten / Kota : Tahun : REGISTER BALITA DALAM WILAYAH KERJA POSYANDU JANUARI S/D DESEMBER, TAHUN... FORMAT 3: KOLOM PENJELASAN Diisi tanggal dan bulan pemberian Imunisasi DPT I, II dan III Diisi tanggal dan bulan pemberian Imunisasi Polio I, II, III, dan IV 33 Diisi tanggal dan bulan pemberian Imunisasi Campak Diisi tanggal dan bulan pemberian Imunisasi Hepatitis B I, II, dan III 37 Diisi tanggal dan bulan bayi meninggal 38 Diisi penjelasan/keterangan yang ada dan belum tertampung pada kolom-kolom yang tersedia PENJELASAN FORMAT 3 REGISTER BALITA DALAM WILAYAH KERJA POSYANDU KOLOM 1 Nomor Urut PENJELASAN 2 Diisi nama balita yang ada di Wilayah Kerja Posyandu saat ini 3 Diisi tanggal, bulan, dan tahun kelahiran bayi tersebut. Apabila tidak mengetahui tanggal, bulan, tahun kelahiran bayi dapat diisi dengan umur 4 Diisi nama ayah balita 5 Diisi nama ibu balita 6 Diisi nama kelompok Dasawisma tempat tinggalnya 7-18 Diisi berat badan hasil penimbangan dalam Kg pada saat penimbangan bulan itu. Pada bagian atas ditulis berat hasil penimbangan. Pada bagian bawahnya ditulis dengan huruf / tanda: N : Apabila hasil penimbangan naik dari penimbangan bulan lalu T : Apabila hasil penimbangan tetap atau turun O : Apabila bulan sebelumnya tidak datang menimbang 42 43

25 JUMLAH No. NAMA WUS - KUS UMUR SUAMI PUS KLP TAHAPAN DASA KAS YANG WISMA HIDUP MENINGGAL PADA UMUR PENGUKURAN LULA 23,5 CM KAPSUL YODIUM BLN I II JENIS KONTRA PENGGANTI LENG- SEPSI KAP YANG DIPAKAI TGL-BLN JENIS KET JUMLAH ANAK PEMBERIAN KETERANGAN POSYANDU : Desa / Kelurahan : Kecamatan : Kabupaten / Kota : Tahun : REGISTER WUS DAN PUS DALAM WILAYAH KERJA POSYANDU JANUARI S/D DESEMBER, TAHUN... FORMAT 4: KOLOM PENJELASAN B : Apabila bayi baru datang untuk pertamakalinya Apabila hasil penimbangan berada di Bawah Garis Merah Di tengah tanda segitiga (*) diberi huruf-huruf sesuai hasil penimbangan atau baru pertama kali Diisi bulan saat pemberian sirrup besi Fe 1-2. Sirup besi diberikan dua kali setahun (Dua bulan berturut-turut) pada usia balita Diisi bulan saat pemberian vitamin A 23 Diisi bulan saat mendapatkan PMT Pemulihan 24 Diisi tanggal dan bulan pemberian Imunisasi BCG 25 Diisi penjelasan / keterangan yang ada dan belum tertampung pada kolom-kolom yang tersedia PENJELASAN FORMAT 4 REGISTER WUS DAN PUS WILAYAH KERJA POSYANDU KOLOM 1 Nomor Urut PENJELASAN 2 Diisi nama WUS/PUS di Wilayah Kerja Posyandu 3 Diisi umur WUS/PUS tersebut Diisi nama suami dari WUS/PUS yang ada dikolom 2. Apabila kolom 2 yang bersangkutan WUS, maka pada kolom ini diberi tanda garis kecil (-) 5 Diisi tahapan keluarga sejahtera sesuai klasifikasinya 6 8 Diisi nama kelompok Dasawisma dimana WUS/PUS bertempat tinggal Diisi jumlah anak yang meninggal, serta umur anak saat meninggal contoh: 2 orang - 3 bulan 44 45

26 No NAMA IBU HAMIL UMUR KLP DASA WISMA TANGGAL UMUR KEHAMILAN (BLN) KTG KTG KTG I II III I II HAMIL KE TGL/BLN KAPSUL YODIUM J A N U A R I F E B R U A R I M A R E T A P R I L RESIKO M E I J U N I J U L I A S O N D G E K O E U P T P S S T O E E T E B M M U M E B B S B R E E E T R R TANGGAL NAKES DUKUN DLL < 2000 GRAM GRAM NORMAL > 2500 GRAM MENINGGAL IBU MENINGGAL IBU MENYUSUI KETERANGAN DI DAFTAR PIL TAMBAH DARAH PADA KEHAMILAN DITOLONG OLEH HIDUP IMUNI SASI TT PEMERIKSAAN KEHAMILAN PADA BULAN (UMUR KEHAMILAN/BERAT BADAN) MELAHIRKAN BAYI POSYANDU : Desa / Kelurahan : Kecamatan : Kabupaten / Kota : Tahun : REGISTER BUMIL DAN BULIN DI WILAYAH KERJA POSYANDU APRIL S/D MARET, TAHUN... FORMAT 5: KOLOM PENJELASAN Diisi tanggal dan bulan pemberian kapsul Yodium. Kapsul yodium hanya diberikan satu tahun sekali Diisi tanggal dan bulan pemberian imunisasi TT I, II, III dan lengkap 14 Diisi jenis kontrasepsi yang dipakai Diisi tanggal dan bulan menjadi anggota KB 17 Diisi penjelasan-penjelasan catatan yang belum tercantum dalam kolom-kolom yang ada : WUS adalah Wanita Usia Subur, dimulai saat pertama kali mendapatkan Haid sampai dengan terakhir kali mendapatkan Haid PUS adalah Pasangan Usia Subur, suami istri pada usia-usia produktif untuk mempunyai anak. PENJELASAN FORMAT 5 PENGISIAN REGISTER BUMIL DAN BULIN DI WILAYAH KERJA POSYANDU KOLOM 1 Nomor Urut PENJELASAN 2 Diisi nama ibu hamil yang ada di Wilayah Kerja Posyandu 3 Diisi umur ibu hamil yang bersangkutan Diisi nama kelompok Dasawisma(RT/RW) dimana ibu bertempat 4 tinggal Diisi tanggal dan bulan saat ibu datang pertama kali saat kehamilannya Diisi dengan umur (berapa bulan kehamilan saat ibu tersebut datang pertama kali ke Posyandu Diisi urutan kehamilan (yang keberapa) termasuk dihitung juga anak yang meninggal 47

27 JUMLAH PUS HAMIL MENYUSUI No BULAN BAYI 0-12 BLN BALITA 1-5 THN WUS IBU YANG LAHIR YANG MENING- GAL JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL MELAHIRKAN NIFAS KADER PKK DI POSYANDU PLKB MEDIS DAN PARA MEDIS KET JUMLAH PENGUNJUNG JUMLAH BAYI JUMLAH PETUGAS YANG HADIR POSYANDU : Desa / Kelurahan : Kecamatan : Kabupaten / Kota : Tahun : DATA PENGUNJUNG DAN PETUGAS POSYANDU JANUARI S/D DESEMBER, TAHUN... FORMAT 6: KOLOM 8-10 PENJELASAN Diisi dengan jumlah berapa bungkus tablet tambah darah ke I, II, III diterima Diisi dengan tanggal dan bulan pemberian imunisasi TT I dan II 13 Diisi dengan jumlah kapsul yodium yang diterima Diisi dengan umur kehamilan / berat badan pada saat pemeriksaan bulan itu 26 Diisi dengan resiko yang dihadapi menjelang kelahiran 27 Diisi dengan tanggal ibu melahirkan Diisi oleh pihak yang menolong ibu melahirkan Diisi berdasarkan BB bayi ketika lahir hidup 34 Diisi jika bayi meninggal 35 Diisi jika ibu meninggal 36 Diisi jika ibu menyusui 37 Diisi penjelasan-penjelasan catatan yang belum tercantum dalam kolom-kolom yang ada PENJELASAN FORMAT 6 PENGISIAN DATA POSYANDU KOLOM PENJELASAN 1 Nomor Urut 2 Diisi bulan saat Posyandu tersebut melaksanakan kegiatan 3 4 Diisi jumlah bayi umur 0-12 bulan yang datang ke Posyandu saat itu Diisi jumlah balita umur 1-5 tahun yang datang ke Posyandu saat itu 5 Diisi jumlah WUS yang datang ke Posyandu 6 Diisi jumlah PUS yang datang ke Posyandu 48 49

28 No BULAN JUMLAH JUMLAH YANG MEMERIKSAKAN DIRI JUMLAH YANG DAPAT Fe JUMLAH IBU MENYUSUI KONDOM PIL SUNTIK JUMLAH BALITA SASARAN POSYANDU (S) YANG PUNYA KMS (K) YANG DI TIMBANG (D) YANG NAIK YANG DI BGM YANG DAPAT VITAMIN A KMS YANG KELUAR I II I II III I II III IV I II III I II YANG DAPAT PMT JUMLAH BALITA YANG DAPAT Fe BCG DPT POLIO HEPATITIS TT JUMLAH BALITA DAPAT ORALIT KETERANGAN IBU HAMIL JUMLAH PESERTA KB YANG MENDAPAT PELAYANAN ULANG PENIMBANGAN BALITA (JUMLAH) JUMLAH BALITA JUMLAH BALITA YANG DIIMUNISASI BALITA YANG MEN- DERITA DIARE POSYANDU : Desa / Kelurahan : Kecamatan : Kabupaten / Kota : DATA HASIL KEGIATAN POSYANDU FORMAT 7: KOLOM PENJELASAN Diisi jumlah ibu hamil yang datang mendapatkan pelayanan di Posyandu Diisi jumlah ibu menyusui yang ada dalam Wilayah Kerja Posyandu Diisi jumlah bayi yang lahir saat pertama kali Posyandu dibuka (bulan tertentu) 10 Diisi jumlah bayi yang meninggal saat itu 11 Diisi jumlah ibu hamil melahirkan, nifas yang meninggal saat itu 12 Diisi jumlah kader PKK yang hadir saat itu 13 Diisi jumlah PLKB yang hadir saat itu 14 Diisi jumlah tenaga medis dan paramedis yang hadir saat itu 15 Diisi penjelasan-penjelasan catatan yang belum tercantum dalam kolom-kolom yang ada PENJELASAN FORMAT 7 PENGISIAN DATA HASIL KEGIATAN POSYANDU KOLOM 1 Nomor Urut PENJELASAN 2 Diisi bulan saat Posyandu tersebut melaksanakan kegiatan 3 Diisi jumlah ibu hamil (bumil) yang datang ke Posyandu saat itu 4 Diisi jumlah ibu hamil (bumil) yang memeriksakan kehamilannya 5 Diisi jumlah ibu hamil (bumil) yang mendapat Fe 6 Diisi jumlah ibu menyusui yang datang ke Posyandu Diisi jumlah peserta KB yang mendapat pelayanan berupa kondom, pil dan suntikan Diisi jumlah semua balita yang ada di Wilayah Kerja Posyandu yang menjadi sasaran Pelayanan Posyandu (S) 11 Diisi jumlah balita yang punya KMS (K) 51

29 KOLOM PENJELASAN 12 Diisi jumlah balita yang datang dan ditimbang (D) 13 Diisi jumlah balita yang ditimbang dan naik timbangannya (N) 14 Diisi jumlah balita yang setelah penimbangan dan pencatatan kemudian berada di Bawah Garis Merah (BGM) MENU GIZI SEIMBANG3 15 Diisi jumlah balita yang mendapat vitamin A 16 Diisi jumlah yang baru pertama kali datang dan baru diberikan KMS Diisi jumlah balita yang mendapatkan Fe I dan II 19 Diisi jumlah balita yang mendapatkan PMT 20 Diisi jumlah balita yang mendapatkan Imunisasi BCG Diisi jumlah balita yang mendapatkan Imunisasi DPT I, II, dan III Diisi jumlah balita yang mendapatkan Imunisasi POLIO I, II, III dan IV 28 Diisi jumlah balita yang mendapatkan Imunisasi CAMPAK Diisi jumlah balita yang mendapatkan Imunisasi HEPATITIS B I, II dan III Diisi jumlah balita yang mendapatkan Imunisasi TT I dan II 34 Diisi jumlah balita yang menderita DIARE 35 Diisi jumlah balita Diare yang mendapat 36 Diisi penjelasan-penjelasan / keterangan yang belum tertampung dalam kolom yang ada I. PEMBERIAN ASI a. Manfaat ASI Manfaat dan Keuntungan ASI bagi bayi: Nutrient (zat gizi) sesuai untuk bayi. Mengandung zat protektif (anti bodi). Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan. Mudah dicerna. Pertumbuhan yang baik. Mengurangi kejadian gigi berlubang

30 Manfaat menyusui bagi ibu: 1. Aspek Kesehatan Ibu Membantu involusi uterus, mencegah terjadinya pendarahan pasca persalinan Mengurangi prevalensi anemia karena kekurangan zat besi. 2. Aspek KB, Menjarangkan kehamilan (hormon yang mempertahankan laktasi bekerja menekan hormon untuk ovulasi. 3. Aspek Psikologis: menimbulkan rasa kasih sayang, merasa bangga & dibutuhkan 4. Aspek Ekonomis: Biaya lebih murah dibandingkan pemberian asupan buatan. Kerugian Menggunakan Susu Formula? Zat gizi tidak sesempurna ASI. Tidak mengandung zat protektif (anti bodi). Mudah menimbulkan alergi. Dapat menimbulkan konstipasi (sembelit) Kurang menimbulkan rasa kasih sayang. Merepotkan dan mahal Mudah tercemar Bagaimana Agar ASI Banyak Setelah Melahirkan? Inisiasi Menyusu Dini, bila tidak memungkinkan sesegera mungkin disusui ibunya. Tidak memandikan bayi sebelum 6 jam setelah kelahirannya Merawat bayi bersama ibunya. Jangan memberikan makanan selain ASI. Susukan bayi sesering mungkin. Tidak memberikan kempeng atau dot. Ibu yakin bahwa ASI yang terbaik bagi bayi. a. Langkah-langkah Menyusui Yang Benar Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, dioleskan pada puting susu dan areola sekitarnya. Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara. - Ibu duduk/berbaring santai, bila duduk lebih baik menggunakan kursi rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi. - Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu dan bokong bayi ditahan pada telapak tangan. - Kepala bayi tidak boleh tertengadah dan bokong bayi tertahan pada telapak tangan ibu. - Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu. - Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara, jangan hanya kepala bayi yang dibelokkan

31 - Telinga dan badan bayi terletak pada satu garis lurus. - Ibu menatap bayi dengan kasih sayang. Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang di bawah, jangan menekan puting susu atau areolanya saja. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut dengan cara: - Menyentuh pipi bayi dengan puting susu. - Menyentuh sisi mulut bayi. Setelah bayi membuka mulut dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dengan puting susu dan areola dimasukkan ke mulut bayi. - Usahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut bayi sehingga puting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar. - Setelah bayi mulai menghisap, payudara tak perlu dipegang atau disanggah lagi. b. Cara Mengamati Teknik Menyusui Yang Benar Bayi cukup tenang. Mulut bayi terbuka lebar. Bayi menempel betul ke perut ibu. Mulut dan dagu bayi menempel pada payudara ibu. Sebagian besar areola di mulut bayi. Areola bagian bawah lebih banyak masuk ke mulut. Bayi menghisap kuat dengan irama perlahan. Puting susu tidak terasa nyeri. Telinga dan lengan bayi berada pada satu garis lurus. c. Cara Melepaskan Isapan Bayi Masukkan jari kelingking ke mulut bayi dari sudut mulut atau tekan dagu bayi ke bawah. d. Lama dan Frekuensi menyusui Menyusui tidak terjadwal. Lama menyusui tergantung bayi. Usahakan setiap menyusui sampai payudara kosong dan pindah ke payudara sebelahnya. e. Cara Menyendawakan Bayi Gendong bayi dengan posisi tegak. Sandarkan pada pundak ibu. Manfaat menyendawakan bayi: mengeluarkan udara yang terisap pada waktu menyusui. f. Cara Mengeluarkan ASI Dengan tangan atau dengan Pompa g. Cara Menyimpan ASI Di udara terbuka: 6-8 jam. Di lemari pendingin: 24 jam, suhu 4 o C. Di lemari pendingin -18 o C: 6 bulan

32 Cara menyiapkan ASI yang telah didinginkan. 1. Turunkan ASI dari (Freezer) yang ada di dalam lemari pendingin/ Kulkas dan letakan di dalam lemari pendingin lebih 8 jam agar ASI mencair. 2. Bila akan digunakan, keluarkan satu botol ASI dan diamkan sampai pada suhu kamar atau tidak berembun lagi (perlu waktu 1 jam) 3. Rendam botol susu di wadah berisi air hangat kuku, ganti air dua sampai tiga kali. 4. ASI siap di berikan (dengan menggunakan sendok) Penting!!! 1. ASI tidak boleh di panaskan. 2. Simpan ASI dengan jumlah satu kali minum dalam satu botol untuk memastikan kualitas ASI tetap baik. 3. Usahakan ASI di simpan dalam wadah terbuat dari kaca (botol) dengan tutup aluminium atau plastik. h. Perawatan Payudara Petunjuk berikut ini dapat membantu perawatan payudara dan puting anda: Jika pada waktu menyusui pertama kali puting terasa agak perih, itu hal biasa. Tetapi apabila rasa perih berlanjut, atau sampai pecahpecah, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Jika payudara membesar karena terlalu banyak air susu sekalisekali peraslah dengan tangan. Dengan demikian peregangan kulit berkurang sehingga air susu mengalir lancar. Supaya tidak kering, sebaiknya puting tidak disabuni pada waktu mandi. Cukup disiram dan dibersihkan dengan air. Keringkan puting dengan hati-hati sehabis menyusui. Alas bra dengan kain bersih yang menyerap rembesan air susu. Ganti kain pengalas tersebut bila sudah lembab. Bagaimana penanganan payudara bengkak? Jika bayi mampu mengisap: Susui bayi sesering mungkin, bantu dengan posisi yang benar Jika bayi tak mampu mengisap: Sebelum menyusui untuk merangsang reflex oksitosin: Setelah menyusul untuk mengurangi edema: Perah ASI dengan tangan atau pompa Kompres hangat atau mandi air hangat Pijat tengkuk dan punggung Pijatan ringan pada payudara Bantu ibu untuk rileks Kompres dingin pada payudara 58 59

33 Bagaimana menangani puting lecet? Carilah penyebabnya : Periksa pelekatan mulut bayi dengan puting susu. Periksa payudara bengkak, puting melekah, Candida. Periksa bayi, apakah ada Candida, tali lidah pendek. Berikan penanganan yang tepat : Bangun rasa percaya diri ibu. Perbaiki pelekatan dan teruskan menyusui. Sarankan sering menyusui dan perah ASI. Obati Candida apabila kulit merah, berkilat dan bersisik; apabila gatal atau nyeri berlanjut. Anjurkan ibu untuk Mencuci payudara sekali sehari saja, jangan memakai sabun. Mengoleskan ASI akhir pada areola dan puting tiap selesai menyusui. 2. PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI USIA 6-24 BULAN Umur Tekstur/bentuk Frekuensi Jumlah/ 1xmakan 6 bulan Bubur halus, sayur yang dihaluskan, - ASI sesering 2-3 sdm buah yang berdaging (pepaya, alpukat, jeruk) mungkin - PMT 2x sehari 7-8 bulan Makanan yang dihancurkan (bubur susu, tim saring, buah) - ASI sesering mungkin - PMT 3x sehari Tambahkan secara bertahap sejumlah 2/3 mangkok ukuran 250 ml 9-11 bulan Makanan yang dihancurkan (bubur nasi) dan makanan yang - ASI diteruskan ¾ mangkok ukuran 250 ml dapat dipegang oleh anak. Buahbuahan - PMT 3x sehari - Snack 1x (bila memung kinkan) bulan Makanan keluarga, makanan yang dihancurkan atau dipotongpotong, buah-buahan. - ASI + - PMT 3x - Snack 2x 1 mangkok penuh ukuran 250 ml 60 61

34 GIZI SEIMBANG Apa yang dimaksud dengan gizi seimbang? Gizi seimbang adalah asupan gizi dari makanan yang mengandung karbohidrat, protein dan mineral dalam jumlah yang proporsional sesuai dengan kebutuhan tubuh. Bayi perlu diberi makanan yang seimbang karena keseimbangan makanan sangat menentukan perkembangannya secara fisik dan mental. Pola Gizi Seimbang Untuk memenuhi gizi seimbang dibutuhkan pola menu seimbang yaitu pengaturan makanan yang sehat dengan susunan hidangan menu sesuai dengan kebutuhan gizi esensial dan jumlah yang ideal serta disesuaikan dengan kapasitas lambung anak. Menurut Lie (1985) menu yang seimbang memiliki ciri-ciri sebagai berikut : - Menghasilkan cukup energi yang diperlukan tubuh. - Memenuhi kebutuhan protein untuk pertumbuhan, mekanisme pertahanan, memperbaiki jaringan yang rusak, dan pemeliharaannya. - Mengandung cukup lemak untuk memberikan asam lemak esensial dan melarutkan vitamin yang larut dengan lemak. - Memberikan vitamin dan mineral dalam jumlah yang ideal. 3. GIZI SEIMBANG Topik Pembelajaran Gizi Seimbang (TIGA GUNA: tenaga, zat pembangun, zat pengatur). A. Tujuan Pembelajaran Dalam proses pembelajaran ini peserta akan: 1. Menyebutkan konsep makanan seimbang bagi bayi. 2. Mengidentifikasi bahan-bahan makanan sesuai dengan fungsinya (triguna makanan) B. Metode 1. Curah pendapat. 2. Diskusi. 3. Peragaan. 4. Ceramah/ presentasi. C. Media Pembelajaran Lembar: Piramida makanan D. Alat dan Bahan Kertas plano. Kartu metaplan. Spidol. Isolasi kertas. perlengkapan cuci tangan

35 E. Durasi 60 menit F. Persiapan Salin Piramida makanan pada kertas plano tanpa gambar dan tulisan nama-nama bahan makanan. Gunting kartu metaplan untuk menuliskan nama-nama bahan makanan dengan mengacu pada Piramida makanan (tambahkan dengan nama-nama makanan lokal yang dikenal peserta). Perkirakan ukuran kertas cukup terlihat dan sesuai dengan ukuran gambar piramida pada kertas plano. Salin 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (LIK) pada kertas plano. Fasilitator menjelaskan mengenai piramida makanan dengan memperlihatkan gambar piramida. Minta peserta untuk menyebutkan jenis bahan makanan yang masuk dalam setiap kelompok dalam piramida makanan. PIRAMIDA MAKANAN G. Proses Pembelajaran Pengantar (5 menit) Fasilitator menjelaskan tujuan, proses, dan waktu pembelajaran. Diskusi gizi seimbang (45 menit) Fasilitator mengajak peserta menceritakan pengalaman masingmasing memberikan makanan tambahan kepada bayi. Makanan apa yang paling banyak diberikan sebagai makanan tambahan? Apakah makanan tersebut sudah menunjukkan ciri-ciri menu yang seimbang? Ilustrasi gambar dari Bagi peserta menjadi 4-5 kelompok. Bagikan kartu metaplan bertuliskan nama-nama jenis makanan secara acak dengan jumlah yang kira-kira sama kepada setiap kelompok. Minta setiap kelompok untuk menempelkan kartu metaplan pada gambar piramida sesuai dengan kelompoknya. Fasilitator memandu diskusi dengan mengajukan pertanyaan kunci: Apakah komposisi makanan yang selama ini diberikan sudah sesuai dengan komposisi yang ditunjukkan dalam piramida? 64 65