Buku panduan pelaksanaan pelatihan paskibraka tahun 2022

PASKIBRAPasukan Pengibar Bendera Pusaka

Paskibraka adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka dengan tugas utamanya mengibarkan duplikat bendera pusaka dalam upacara peringatan proklamasi kemerdekaan Indonesia di 3 tempat, yakni tingkat kabupaten/kota (di kantor bupati/wali kota), provinsi (di kantor gubernur), dan nasional (Istana Merdeka). Anggotanya berasal dari pelajar SMA/sederajat kelas 10 (tahun pertama). Seleksi anggota biasanya dilakukan pada bulan April untuk persiapan pengibaran pada 17 Agustus tahun itu.

Selama waktu seleksi sampai 16 Agustus, seorang anggota calon Paskibraka dinamakan Capaska atau Calon Paskibraka. Pada waktu penugasan tanggal 17 Agustus, anggota dinamakan Paskibraka, dan setelah upacara selesai, mereka menjadi Purna Paskibraka.

Tingkatan Paskibraka ada tiga yaitu:

  • Paskibraka Nasional: bertugas di Istana Merdeka
  • Paskibraka Provinsi: bertugas di pusat pemerintahan provinsi
  • Paskibraka Kota/Kabupaten: bertugas di pusat pemerintahan kota/kabupaten

Lambang Purna Paskibraka

 

Buku panduan pelaksanaan pelatihan paskibraka tahun 2022

Dalam organisasi Paskibraka, ada dua lambang, yaitu lambang Paskibraka/Paskibra yaitu bergambarkan dua pemuda/pemudi paskibraka menengok kekanan dengan seragam PDU adalah lambang aktif anggota paskibra/paskibraka yang sedang bertugas, dan ada lambang kedua yaitu lambang Purna Paskibraka Indonesia yang berlambangkan daun dan bunga teratai. Penjelasan lambangnya sebagai berikut:

  • tiga helai daun yang tumbuh ke atas: artinya paskibraka harus belajar, bekerja, dan berbakti
  • tiga helai daun yang tumbuh mendatar/samping: artinya seorang pakibra harus aktif, disiplin, dan bergembira

Artinya adalah bahwa setiap anggota paskibraka memiliki jiwa yang sangat mulia. dan mengapa Lambang Anggota Paskibraka dilambangkan dengan Bunga Teratai. Karena Bunga Teratai tumbuh di lumpur dan berkembang diatas air yang bermakna bahwa anggota Paskibraka adalah pemuda dan pemudi yang tumbuh dari (Orang Biasa) tanah air yang sedang bermekar/berkembang dan membangun.

Sejarah

Gagasan Paskibraka lahir pada tahun 1946, pada saat ibu kota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta. Memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-1, Presiden Soekarno memerintahkan salah satu ajudannya, Mayor (Laut) Husein Mutahar, untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta. Pada saat itulah, di benak Mutahar terlintas suatu gagasan bahwa sebaiknya pengibaran bendera pusaka dilakukan oleh para pemuda dari seluruh penjuru Tanah Air, karena mereka adalah generasi penerus perjuangan bangsa yang bertugas.[1]

Buku panduan pelaksanaan pelatihan paskibraka tahun 2022

Mayor (Laut) Husein Mutahar Pendiri Paskibraka

Tetapi, karena gagasan itu tidak mungkin terlaksana, maka Mutahar hanya bisa menghadirkan lima orang pemuda (3 putra dan 2 putri) yang berasal dari berbagai daerah dan kebetulan sedang berada di Yogyakarta. Lima orang tersebut melambangkan Pancasila. Sejak itu, sampai tahun 1949, pengibaran bendera di Yogyakarta tetap dilaksanakan dengan cara yang sama.

Ketika Ibu kota dikembalikan ke Jakarta pada tahun 1950, Mutahar tidak lagi menangani pengibaran bendera pusaka. Pengibaran bendera pusaka pada setiap 17 Agustus di Istana Merdeka dilaksanakan oleh Rumah Tangga Kepresidenan sampai tahun 1966. Selama periode itu, para pengibar bendera diambil dari para pelajar dan mahasiswa yang ada di Jakarta.

Pada tahun 1967, Husein Mutahar dipanggil Presiden Soeharto untuk menangani lagi masalah pengibaran bendera pusaka. Dengan ide dasar dari pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta, dia kemudian mengembangkan lagi formasi pengibaran menjadi 3 kelompok yang dinamai sesuai jumlah anggotanya, yaitu:

  • Pasukan 17 / pengiring (pemandu),
  • Pasukan 8 / pembawa bendera (inti),
  • Pasukan 45/pengawal.

Idik Sulaeman, Sang Pencetus Istilah Paskibraka

Jumlah tersebut merupakan simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 (17-8-45). Pada waktu itu dengan situasi kondisi yang ada, Mutahar hanya melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan menjadi anggota Pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas pengibaran bendera pusaka. Rencana semula, untuk kelompok 45 (pengawal) akan terdiri dari para mahasiswa AKABRI (Generasi Muda ABRI) namun tidak dapat dilaksanakan. Usul lain menggunakan anggota pasukan khusus ABRI (seperti RPKAD, PGT, KKO, dan Brimob) juga tidak mudah. Akhirnya diambil dari Pasukan Pengawal Presiden (PASWALPRES) yang mudah dihubungi karena mereka bertugas di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta.

Mulai tanggal 17 Agustus 1968, petugas pengibar bendera pusaka adalah para pemuda utusan provinsi. Tetapi karena belum seluruh provinsi mengirimkan utusan sehingga masih harus ditambah oleh eks-anggota pasukan tahun 1967.

Pada tanggal 5 Agustus 1969, di Istana Negara Jakarta berlangsung upacara penyerahan duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan reproduksi Naskah Proklamasi oleh Suharto kepada Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I seluruh Indonesia. Bendera duplikat (yang terdiri dari 6 carik kain) mulai dikibarkan menggantikan Bendera Pusaka pada peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1969 di Istana Merdeka Jakarta, sedangkan Bendera Pusaka bertugas mengantar dan menjemput bendera duplikat yang dikibar/diturunkan. Mulai tahun 1969 itu, anggota pengibar bendera pusaka adalah para remaja siswa SLTA se-tanah air Indonesia yang merupakan utusan dari seluruh provinsi di Indonesia, dan tiap provinsi diwakili oleh sepasang remaja putra dan putri.

Istilah yang digunakan dari tahun 1967 sampai tahun 1972 masih Pasukan Pengerek Bendera Pusaka. Baru pada tahun 1973, Idik Sulaeman melontarkan suatu nama untuk Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan Paskibraka. PAS berasal dari PASukan, KIB berasal dari KIBar mengandung pengertian pengibar, RA berarti bendeRA dan KA berarti PusaKA. Mulai saat itu, anggota pengibar bendera pusaka disebut Paskibraka.

Penjelasan dari makna

Purna Paskibraka Indonesia (PPI), Paskibra, Paskibraka dan Purna Paskibraka

  • Purna Paskibraka Indonesia, atau disingkat PPI, merupakan organisasi yang beranggotakan mereka yang pernah bertugas sebagai anggota Paskibraka pada peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi atau nasional.
  • Paskibramerupakan pasukan pengibar bendera yang tidak bertugas sebagai pengibar bendera pusaka di tingkat kota, provinsi, dan nasional, namun hanya bertugas di sekolah. Paskibra merupakan anggota yang mengikuti ekstra kurikuler Paskibra di sekolah tetapi tidak diutus untuk menjadi Paskibraka, anggota Paskibra yang telah mengikuti seleksi Paskibraka tetapi tidak lolos, dan/atau anggota yang mengikuti perlombaan baris-berbaris paskibra yang tidak diutus menjadi Paskibraka.
  • Paskibrakamerupakan pasukan pengibar bendera pusaka yang di mana anggotanya melakukan tugas pengibaran dan/atau penurunan bendera duplikat pusaka merah putih di tingkat kota, provinsi, dan nasional.
  • Purna Paskibrakaadalah sebutan bagi anggota Paskibraka yang telah mengikuti pelatihan Pandu Ibu-Indonesia Berpancasila dan selesai menjalankan tugas pengibaran bendera pusaka.

Kode Etik Purna Paskibraka Indonesia

IKRAR PUTRA INDONESIA

Aku mengaku Putra Indonesia, dan berdasarkan Pengakuan itu :

  • Aku mengaku, bahwa aku adalah makhluk Tuhan Al Khalik Yang Maha Esa dan bersumber kepada-Nya.
  • Aku mengaku / bertumpah darah satu, Tanah Air Indonesia.
  • Aku mengaku, berbangsa satu, Bangsa Indonesia.
  • Aku mengaku, bernegara satu, Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berdasarkan Pancasila.
  • Aku mengaku, bertujuan satu, masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, sesuai dengan isi Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
  • Aku mengaku, bercara karya satu, perjuangan besar dengan akhlak dan ihsan, menurut ridho Tuhan Yang Maha Esa.

Berdasarkan pengakuan-pengakuan ini, dan demi kehormatanku aku berjanji, akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajiban untuk mengamalkan semua pengakuan ini dalam karya hidupku sehari-hari. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati niatku ini dengan Taufiq dan Hidayah-Nya, serta dengan Inayat-Nya.

 diambil dari https://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Pengibar_Bendera_Pusaka 

Paskibra SMA Negeri 12 Merangin

Salah satu kegiatan eskul yang berada di SMA Negeri 12 Merangin di bina oleh Kak Himam Nur Wahidin, S.Pd salah satu PPI Kabupaten Merangin tahun 2000 dan Kak Rahmat Nur Saleh, S.PdI.

Paskibra SMA N 12 Merangin semenjak berdiri tahun 2005 telah bertugas mengibarkan Bendera Merah Putih setiap 17 Agustus di Kecamatan Pamenang Barat. Demikian juga setiap tahun terdapat beberapa siswa terpilih yang menjadi anggota Paskibra tingkat Kabupaten Merangin maupun Provinsi Jambi.

Berikut ini daftar Anggota Paskibra SMA N 12 Merangin yang bertugas mengibarkan bendera Merah Putih setiap tahunnya di tingkat Kabupaten Maupun Provinsi.

 1. PPI Kabupaten Merangin tahun 2008

  • Astri
  • Buku panduan pelaksanaan pelatihan paskibraka tahun 2022

 2. PPI Kabupaten Merangin tahun 2009

  • Refliyanti Dewi
  • Buku panduan pelaksanaan pelatihan paskibraka tahun 2022

 3. PPI Kabupaten Merangin tahun 2010

 4. PPI Kabupaten Merangin tahun 2011

  • Eko Prasetyo
  •  
    Buku panduan pelaksanaan pelatihan paskibraka tahun 2022

 5. PPI Kabupaten Merangin tahun 2012

 6. PPI Kabupaten Merangin tahun 2013

  • Ndari Setyaningsih
  • Buku panduan pelaksanaan pelatihan paskibraka tahun 2022

 7. PPI Provinsi Jambi tahun 2014

  • Gilang Ghari Syargawi
  • Buku panduan pelaksanaan pelatihan paskibraka tahun 2022

 8. PPI Kabupaten Merangin tahun 2015

  • Intan Nafsul Mutmainnah
  •  
    Buku panduan pelaksanaan pelatihan paskibraka tahun 2022

 9. PPI Kabupaten Merangin tahun 2016

 10. PPI Kabupaten Merangin tahun 2017

 11. PPI Kabupaten Merangin tahun 2018

       PPI Kabupaten Sarolangun tahun 2018

  • Andini Gusnia
  • Buku panduan pelaksanaan pelatihan paskibraka tahun 2022

 12. PPI Kabupaten Merangin tahun 2019

     PPI Provinsi Jambi 2019

 13. PPI Provinsi Jambi tahun 2020

  • Singgil Aghyl Laksana
  • Buku panduan pelaksanaan pelatihan paskibraka tahun 2022

 14. PPI Kabupaten Merangin tahun 2021

 15. PPI Kabupaten Merangin tahun 2022

MATEMATIKA PEMINATAN

Perangkar Ajar Mata Pelajaran Matematika Pemintan Kelas X Tahun Pelajaran 2020-2021 bisa di download di link berikut ini : 1. Kalender Pendidikan TP. 2020-2021 2. Program Tahu

22/04/2021 08:18 WIB - Administrator

ADIWIYATA

SEKOLAH ADIWIYATA

10/04/2021 20:30 WIB - Administrator

Berapa jumlah Paskibraka tahun 2022?

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengukuhkan 68 orang putra-putri Indonesia dari 34 provinsi menjadi anggota pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) di Halaman Depan Istana Merdeka, Jakarta, Senin (15/08/2022) sore.

Berapa lama masa karantina Paskibraka?

Sedangkan untuk masa karantina dilaksanakan selama empat hari, 75 orang calon Paskibra tersebut dikarantina di SLB Negeri 1 Pemalang, kemudian dibekali dengan berbagai materi berupa kegiatan fisik dan materi wawasan kebangsaan serta sejarah Paskibraka.

Kapan Paskibraka 2022?

Presiden Joko Widodo mengukuhkan 68 pelajar SMA menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendara Pusaka (Paskibraka) Tahun 2022. Upacara pengukuhan tersebut digelar di halaman Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 15 Agustus 2022. Dalam upacara tersebut, Presiden bertindak sebagai pembina upacara.

Sebutkan apa saja Motto Paskibra?

MOTTO PASKIBRA !!! TIDAK TAKUT SALAH, TIDAK TAKUT KALAH, TIDAK TAKUT JATUH, TIDAK TAKUT MATI.