Cara membuat interval nilai di Excel


Tabel distribusi frekuensi atau tabel frekuensi adalah penyajian data yang tersusun berdasarkan kelas-kelas atau kelompok data yang terbentuk. Tabel distribusi frekuensi tersebut akan memberikan informasi tentang gambaran sederhana dari sekumpulan data. Berikut adalah contoh sederhana tabel distribusi frekuensi:

Jika data masih berukuran kecil misal puluhan, maka pembuatan tabel distribusi frekuensi dapat diselesaikan dengan cara manual atau tanpa alat bantu. Tetapi ketika menemui data dengan ukuran yang sangat besar misal ratusan, ribuan maupun jutaan, maka pembuatan tabel distribusi frekuensi akan sangat membutuhkan ketelitian serta waktu yang sangat panjang. Oleh karena itu dibutuhkan alat bantu yang dapat membantu penyusunan tabel distribusi frekuensi. Salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam penyusunan tabel distribusi frekuensi adalah Ms. Excel.

Perhitungan yang dibutuhkan :

Beberapa perhitungan yang dibutuhkan dalam penyusunan tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut:

- Menentukan jangkauan (range)

Jangkauan (R) = data terbesar (Max) – data terkecil (Min)

- Menentukan banyak kelas dengan rumus sturgess

K = 1 + 3,322 log (n)Keterangan:K = banyak kelasn  = banyak data

- Menentukan panjang kelas interval (P)

P=(Jangkauan (R))/(Banyak Kelas (K))

- Menentukan batas bawah kelas pertama. Diambil dari data terkecil (Min).

- Melengkapai interval masing-masing kelas.

- Menggunakan rumus =FREQUENCY( ) untuk membentuk tabel distribusi frekuensi.

Contoh :

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap perolehan nilai suatu kelas yang terdiri dari 80 siswa, diperoleh hasil sebagai berikut:

Tahap 1.
Menentukan Nilai Min, Max serta Range (Max-Min).

Tahap 2.
Menghitung Banyak Kelas (K) dan Panjang Kelas (P).

Tahap 3.
Menyusun tabel distribusi frekuensi dan menentukan batas interval berdasarkan hasil Tahap 2.


Tahap 4.

Sorot/Block kolom Frekuensi (N2) kemudian gunakan rumus =FREQUENCY( )

Kemudian isi data_array dengan data awal atau dalam kasus ini adalah cell A1:H10. Untuk bins_array diisi dengan batas atas interval atau dalam kasus ini adalah cell M2:M9.

Kemudian tekan dan tahan tombol CTRL + SHIFT + ENTER bersamaan. Kemudian akan muncul hasil sebagai berikut:

Lengkapi tabel dengan menghitung banyak data menggunakan rumus =SUM( ). Lengkapi dengan menghitung persentase frekuensinya.

Hasil akhir yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Dalam penyajian data, deskripsi dari data itu sendiri akan lebih mudah lagi jika dibentuk dalam sebuah grafik sebagai berikut:

Demikian tadi tutorial dalam Membuat Tabel Distribusi Frekuensi dengan Ms. Excel. Jika terdapat pertanyaan, saran maupun kritik dapat mengunjungi kolom komentar.

Rumus IF untuk apa?

Gunakan fungsi IF, salah satu dari fungsi logika, untuk mengembalikan satu nilai jika kondisi benar dan nilai lain jika kondisi salah. Misalnya: =IF(A2>B2,"Melebihi Budget","OK") =IF(A2=B2,B4-A4,"")

Bagaimana cara penulisan rumus countif?

Pertama, ketik fungsi COUNTIF pada Cell D13 dan blok range data kemudian ketik operator pemisah rumus ( , atau ; ) seperti berikut: =COUNTIF(D2:D11; Kedua, klik cell D3 sebagai kriteria pada rumus. Ketiga, ketik tanda tutup kurung kemudian tekan Enter.

Rumus Excel vlookup untuk apa?

Dalam bentuknya yang paling sederhana, fungsi VLOOKUP mengatakan: =VLOOKUP(Apa yang ingin Anda cari, di mana Anda ingin mencarinya, nomor kolom dalam rentang yang berisi nilai yang akan dikembalikan, mengembalikan hasil yang Mendekati atau Persis – ditunjukkan sebagai 1/TRUE, atau 0/FALSE).

Bagaimana cara menghitung jumlah data di Excel?

Pada tab Rumus, klik Fungsi Lainnya,arahkan ke Statistik,lalu klik salah satu fungsi berikut ini:.
COUNTA: Untuk menghitung sel yang tidak kosong..
COUNT: Untuk menghitung sel yang berisi angka..
COUNTBLANK: Untuk menghitung sel yang kosong..
COUNTIF: Untuk menghitung sel yang memenuhi kriteria tertentu..

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA