Cara mencegah agar tidak hamil setelah berhubungan intim atau ml

8. Memasang Intrauterine device (IUD)

Cara lain untuk mencegah kehamilan adalah dengan memasang intrauterine device (IUD) atau KB spiral. Alat ini dapat segera menghindari pembuahan setelah dipasang.

Alat IUD berupa potongan plastik atau tembaga berbentuk T yang disematkan di dalam rahim oleh dokter.

IUD tembaga dapat mencegah kehamilan selama sekitar 10-12 tahun. Sementara IUD hormonal mampu mencegah kehamilan selama 3-5 tahun, tergantung dari merek apa yang Anda gunakan.

Alat ini dapat menjadi kontrasepsi darurat jika dipasang dalam waktu 5 hari setelah berhubungan seks pada masa subur, tanpa kondom.

Melansir dari Planned Parenthood, memasang IUD terbukti memiliki tingkat efektivitas yang tinggi hingga 99,9 persen dalam mencegah kehamilan.

Cara kerja KB IUD adalah dengan dengan mengubah gerak sperma di dalam tubuh wanita sehingga sulit mencapai sel telur.

Meski begitu, sebaiknya cara mencegah kehamilan ini hanya dilakukan oleh wanita yang sudah pernah melahirkan.

Efek samping IUD dapat menyebabkan pelebaran rahim yang menimbulkan rasa sakit saat hamil pada wanita yang belum memiliki anak.

9. Mencegah kehamilan dengan KB steril untuk wanita

Ada beberapa cara sterilisasi yang bisa dilakukan oleh para wanita untuk mencegah kehamilan.

Sebagai contoh, pemotongan, pengikatan, atau penyegelan untuk menutup tuba fallopi (tubektomi) hingga mengangkat rahim (histerektomi).

Sterilisasi wanita bekerja dengan cara menghentikan sel telur turun ke rahim (tempat terjadinya pembuahan).

Hal ini dapat menjadi cara efektif agar tidak hamil sekalipun wanita tetap berhubungan seksual.

Kadang, seorang wanita yang melahirkan dengan operasi caesar juga bisa melakukan prosedur sterilisasi sekaligus agar tak perlu lagi menjalani dua kali prosedur bedah.

Cara mencegah kehamilan dengan sterilisasi adalah metode yang bersifat permanen. Anda tidak bisa hamil lagi setelah melakukan KB steril.

10. Melakukan KB steril untuk pria

Sementara untuk pria, cara sterilisasi sebagai pencegahan kehamilan disebut dengan prosedur vasektomi. Prosedur ini bekerja dengan cara menjaga sperma agar tidak turun ke penis.

Dengan begitu, diharapkan tidak ada sperma yang terkandung di dalam air mani setiap kali Anda berejakulasi. Efektivitas dari metode ini bisa dibilang mendekati 100 persen.

Apapun cara yang dipilih untuk mencegah kehamilan, pastikan Anda dan pasangan telah saling menyepakati sebelum mencobanya.

Di samping itu, pertimbangkan juga kondisi kesehatan Anda dan pasangan. Pasalnya, masalah kesehatan tertentu bisa memengaruhi efektivitas penggunaan beberapa alat kontrasepsi.

Untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kondisi kesehatan, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.

Mungkin ada masanya Anda dan pasangan memilih untuk menunda atau berhenti punya anak, tetapi tetap ingin berhubungan seksual.

Sebenarnya, belum ada posisi berhubungan khusus agar tidak hamil saat seks pada masa subur.

Namun, jangan khawatir, cara berikut ini dapat Anda coba agar tetap bisa berhubungan intim, tetapi tidak mengakibatkan kehamilan:

1. Hindari berhubungan seksual saat masa subur

Kesuburan dan kehamilan sangat ditentukan oleh siklus menstruasi. Jadi, sebelum menentukan waktu bercinta yang paling aman, pahami dulu bagaimana kerja siklus haid.

Setiap wanita memiliki siklus haid yang berbeda-beda, mulai dari 25-35 hari.

Hari pertama siklus dimulai dari hari pertama menstruasi, sedangkan hari terakhir siklus adalah tepat sehari sebelum menstruasi berikutnya.

Setelah perdarahan haid berhenti, Anda memasuki masa awal ovulasi.

Masa awal ovulasi disebut juga sebagai masa subur karena pada saat ini tubuh sedang mempersiapkan diri untuk melepaskan sel telur.

Jika Anda berhubungan seks pada masa ini, kemungkinan Anda hamil tentu tinggi.

Oleh karena itu, sebagai cara menghindari agar tidak mengakibatkan kehamilan, Anda disarankan untuk tidak berhubungan intim saat masa subur.

Akan tetapi, sesungguhnya tidak ada jaminan bahwa kehamilan tak mungkin terjadi bila Anda berhubungan seks di saat sedang tidak subur.

Pasalnya, sulit sekali untuk menentukan secara pasti kapan masa subur dan tidak subur seseorang karena perubahan siklus menstruasi sangat mungkin terjadi.

Perhitungan siklus yang dianjurkan oleh dokter atau bidan hanya berfungsi sebagai gambaran saja.

Namun, agar lebih mudah untuk mengetahui waktu ovulasi, Anda bisa menggunakan kalkulator masa subur dari Hello Sehat.

2. Berhubungan intim menggunakan kondom

Cara mudah untuk berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan adalah dengan menggunakan kondom.

Kondom yang digunakan pria akan mencegah sperma masuk ke tubuh wanita sehingga mengurangi risiko kehamilan.

Selain dapat mencegah kehamilan, fungsi kondom juga dapat melindungi Anda dari berbagai penyakit kelamin atau menular seksual serta penularan HIV/AIDS.

Anda bisa mendapatkan kondom dengan mudah di apotek atau swalayan terdekat.

3. Berhubungan intim dengan menggunakan kontrasepsi

Salah satu tujuan pernikahan adalah memperpanjang silsilah dengan memiliki keturunan. Banyak yang harus dipertimbangkan untuk memiliki keturunan. Seperti kesiapan secara financial, psikologi dan sebagainya. Oleh karenanya, ada beberapa pasangan yang menunda kehamilan sampai lebih stabil terlebih dahulu.

Nggak bisa dipungkiri memang, setiap manusia memiliki kebutuhan seksual. Bagi pasangan yang ingin memenuhi kebutuhan seksual tersebut tapi belum ingin memiliki momongan, sebetulnya ada caranya. Berikut cara mencegah kehamilan setelah berhubungan intim.

1. Vasektomi dan Tubektomi

Langkah vasektomi dan tubektomi merupakan langkah terakhir jika memang pasangan sama sekali nggak ingin memiliki kerturunan sampai kapan pun. Vasektomi dan tubektomi merupakan sterilisasi yang dilakukan dengan tindakan medis dan tentu harus dalam pengawasan dokter ahli.

Vasektomi dan tubektomi sendiri merupakan salah satu metode kontrasepsi permanen dengan cara memotong/mengikat saluran bibit pria (vasektomi) atau saluran telur perempuan (tubektomi)  sehingga dapat menghalangi pertemuan sperma dan ovum. Dengan demikian, kehamilan bisa dicegah.

Biasanya vasektomi dan tubektomi ini dilakukan bagi pasangan dengan usia tertentu karena dirasa sudah cukup memiliki anak dan nggak ingin menambah anggota keluarga lagi karena banyak faktor. Jika ingin melakukan vasektomi dan tubektomi, harus sudah dipertimbangkan secara matang.

2. Menggunakan alat kontrasepsi

Alat pengaman memang nggak hanya kondom pria dan perempuan saja. Alat pengaman lainnya yang dapat menjadi pilihan seperti pil KB, IUD atau spiral, implan ataupun KB suntik.

Namun, ketika menggunakan alat kontrasepsi, kehamilan bisa saja terjadi. Masing-masing alat kontrasepsi memiliki kelebihan dan kekurangannya. Jika pil KB, IUD, implan atau KB suntik harus dibarengi konsultasi medis dan tindakan tenaga ahli, pemakaian kondom merupakan pilihan yang paling simpel.

3. Ejakulasi di luar

Langkah lainnya untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan seks yakni dengan ejakulasi di luar. Saat akan mengeluarkan sperma, biasanya kita bisa merasakan. Nah, sebelum sperma keluar, pria bisa melakukan ejakulasi tersebut di luar vagina agar cairan sperma nggak sampai ke indung telur.

4. Hindari melakukan hubungan saat masa ovulasi

Masa ovulasi atau dikenal dengan masa subur ini bisa terjadi pada perempuan maupun lelaki. Masing-masing memiliki kalender yang berbeda antara perempuan dan laki-laki.

Masa subur perempuan biasanya terjadi antara 2-3 hari dalam sebulan setelah menstruasi. Cara termudah menghitung kapan masa subur perempuan adalah dengan sistem penghitungan kalender masa subur. Siklusnya dihitung mulai dari hari pertama menstruasi hingga menstruasi di bulan berikutnya. Untuk bisa memastikannya kita harus menghitung hingga 4 - 8 bulan untuk mengetahui siklus panjang pendeknya waktu menstruasi. Normalnya siklus menstruasi terjadi dalam jangka waktu antara 21 - 35 hari.

Berbeda dengan perempuan, masa subur lelaki bisa terjadi setiap hari. Masa subur lelaki dilihat dari kondisi saat sperma berada dalam jumlah yang sangat banyak dengan kondisi yang sangat baik. 

5. Mengonsumsi beberapa makanan tertentu.

Jahe, kayu manis, aprikot, nanas, pepaya, daun neem, dan daun peterseli dipercaya bisa mencegah kehamilan. Pada dasarnya, makanan pencegah kehamilan tersebut belum terdapat studi ilmiah yang dilakukan untuk membuktikan efektivitas dari makanan pencegah kehamilan tersebut. 

Umumnya makanan pencegah kehamilan tersebut merupakan makanan yang dapat melancarkan menstruasi atau yang dapat memengaruhi jumlah hormon progesteron saja.

6. Menggunakan kontrasepsi darurat

Pernah mendengar alat kontrasepsi darurat?

Alat kontrasepsi darurat ini berupa sejenis obat yang hanya boleh diresepkan oleh dokter dan dalam pengawasan tenaga medis juga. Jadi nggak dijual bebas, Bela. Obat ini mengandung Levonorgestrel yang hanya dapat bekerja dalam waktu kurang dari 72 jam setelah hubungan seks untuk memastikan keefektifannya.

Levonorgestrel hanya mencegah pembuahan saja dan nggak bisa menggagalkan atau menggugurkan pembuahan apabila sudah terjadi.

Itu tadi beberapa cara mencegah kehamilan setelah berhubungan seks baik dengan cara alami maupun dengan bantuan alat medis. Sesuaikan dengan kebutuhanmu, ya.

Baca Juga: Menelan Sperma Bisa Menyebabkan Kehamilan, Mitos atau Fakta?

Baca Juga: Selain Bikin Semangat, Ini 7 Manfaat Berhubungan Seks di Pagi Hari

Baca Juga: Nggak Pakai Obat, Ini 7 Tips Berhubungan Seks Tahan Lama