Plugin adalah alat yang menambahkan fitur ekstra ke WordPress. Dengan paket yang layak, Anda dapat menambahkan berbagai fitur dan fungsi ke situs Anda secara virtual. Panduan kami di bawah ini akan menjelaskan semua yang perlu Anda ketahui tentang plugin.
Panduan ini akan menunjukkan cara menginstal plugin di situs Anda. Panduan ini membantu memahami cara memilih plugin untuk situs Anda. Setelah menginstal plugin, langkah selanjutnya adalah mulai menggunakannya. Panduan ini akan menunjukkan cara menggunakan plugin yang telah diinstal di situs Anda. Terkadang, Anda akan mengalami masalah pada situs. Langkah-langkah dalam panduan ini akan membantu Anda mengatasi masalah dengan menonaktifkan plugin yang mungkin menyebabkan masalah tersebut. Pelajari cara mendapatkan bantuan terkait plugin dan tema pihak ketiga. Halaman ini berisi daftar plugin yang tidak didukung beserta alasannya. Pembaruan menyertakan fitur baru, perbaikan bug, dan patch keamanan. Berikut cara melakukan pembaruan!Menginstal Plugin
Menemukan dan Memilih Plugin Terbaik
Menggunakan Plugin Anda
Mengatasi Masalah Dengan Plugin
Mendapatkan Bantuan Terkait Plugin dan Tema
Plugin Tidak Kompatibel
Memperbarui Plugin atau Tema
Harga dan paket serba guna
Gratis
Terbaik untuk pelajar
Personal
Terbaik untuk penghobi
Premium
Terbaik untuk pekerja lepas
Bisnis
Terbaik untuk usaha kecil
Still confused?
Contact support.
Help us improve:
We're always looking to improve our documentation. If this page didn't answer your question or left you wanting more, let us know! We love hearing your feedback. For support, please use the forums or contact support form. Thanks!
Halo selamat malam semua, kali ini saya akan share bagaimana cara membuat plugin sederhana pada cms WordPress.
Pengertian Plugin
Secara dasar, pengertian plugin WordPress adalah sekumpulan kode program yang bertujuan untuk mengembangkan fungsionalitas dari WordPress itu sendiri, yang dibuat menggunakan PHP, dan juga bisa termasuk css, java script dan gambar.
Karena rules dari WordPress sangat melarang untuk menyentuh inti / core dari code WorPress, jika anda mempunyai ide untuk mengembangkan WordPress secara fungsionalitas maka gunakan plugin.
Plugins are packages of code that extend the core functionality of WordPress. WordPress plugins are made up of PHP code and can include other assets such as images, CSS, and JavaScript.
WordPress
Dasar-dasar pembuatan plugin
Sebelum membuat baris-baris program pada plugin and, alangkah baiknya anda memahami dasar pembuatan plugin WordPress, seperti misalnya dimana plugin disimpan, dan bagaimana anda membuat folder plugin.
Folder Plugin
Folder plugin WordPress secara default disimpan pada folder wp-content kemudian ada folder plugins. Disana semua plugins disimpan termasuk nantinya plugin yang akan anda buat.
Langkahnya adalah sebagai berikut :
- Login ke cPanel atau gunakan ftp atau gunakan ssh
- Masuk ke folder wp-content
- Masuk ke folder plugins
- Buat folder plugin anda misalnya dengan nama : my-plugin
- Kemudian buat file dengan extention .php, nama file nya samakan dengan nama folder plugin anda : my-plugin.php
Saya contohkan membuat folder plugin dan file php menggunakan ssh dan editor vi. Jika menggunakan cPanel atau FTP seharusnya lebih mudah, yang pasti pada folder plugins harus ada folder my-plugin, dan didalam folder my-plugin harus ada file .php dengan nama yang sama.
Header Parameter
Header parameter digunakan untuk mengidenfikasi plugin, agar plugin anda bisa dibaca oleh oleh WordPress pada menu plugin dan juga sebagai informasi terkait plugin itu sendiri. Pada dasarnya plugin harus memiliki header sebagai berikut :
/** * Plugin Name: Plugin Pertama Saya * Plugin URI: //hendrawijaya.net/ * Description: Ini adalah plugin pertama yang saya buat * Version: 1 * Requires at least: 5.2 * Requires PHP: 7.2 * Author: Hendra Wijaya * Author URI: //hendrawijaya.my.id/ * License: GPL v2 or later * License URI: //www.gnu.org/licenses/gpl-2.0.html * Text Domain: my-basics-plugin * Domain Path: /languages */Pada header diatas adalah versi yang lengkap, anda harus mencantumkan lisensi plugin dan minimal versi WordPress yang digunakan beserta versi PHP yang akan digunakan.
Namun demikian anda juga dapat menggunakan header yang paling basic seperti ini :
/** * Plugin Name: Plugin Pertama Saya */Atau bisa gunakan yang standart seperti ini :
/** * Plugin Name: My Plugin * Plugin URI: //hendrawijaya.net/ * Description: Ini adalah plugin pertama yang saya buat. * Version: 1 * Author: Hendra Wijaya * Author URI: //hendrawijaya.my.id/ */Simpan plugin dan check pada dashboard WordPress
Save file my-plugin.php, yang sudah anda buat, kemudian buka dashboard WordPress anda kemudian masuk ke menu Plugins, seharusnya sudah ada plugin yang baru saja anda buat :
Kesimpulan
Setelah anda paham dasar plugin, kemudian membuat folder plugin dan header plugin, langkah selanjut nya adalah mencoba baris koding pertama plugin anda dengan Hook yang sudah disediakan oleh WordPress.
Artikel terkait hook dan koding plugin akan dibahas pada postingan selanjutnya. Silahkan tinggalkan komentar ya.