For building the final CSS file we need to run the command 3 in the root of the project folder. Show The resulting file is in 4Automatically regenerate the CSS upon file changesThere is a great npm package that will compile our CSS in real-time without running the build command every time after edits. For that we need to install the watch using the command:
Enter fullscreen mode Exit fullscreen mode Then we need to edit the 2 file at scripts like:
Enter fullscreen mode Exit fullscreen mode Now for running we simply need to execute the command 6 and itโs all good.Trim the File SizeIf we check the final CSS file i.e after building, we can see that itโs huge in size. That large file is never appropriate for web pages. For that, we can actually trim the file to make it smaller than the original. We need to install two more npm packages:
Enter fullscreen mode Exit fullscreen mode What is PurgeCSS?PurgeCSS is a development tool used for removing the unused CSS in a Project. It is the default library to control the Tailwind CSS Bundle Sizes. It removes unused styles and optimizes CSS Build Sizes. Tailwind CSS merupakan framework CSS yang berbasis utility untuk membuat UI atau tampilan dari aplikasi web. Berbasis utility artinya Tailwind cuma terdiri dari 100% utility class dan nggak ada class komponen seperti Navbar, Button, Card, Modal, dll. Komponen-komponen ini kita buat sendiri dengan class utility. Sebagai contoh: Ketika kita ingin membuat komponen Button, maka kita bisa gunakan beberapa kelas utility untuk button seperti class background, border, color, dan sebagainya. Mungkin kamu merasa: โWah ribet ya Tailwind, nggak kayak Bootstrap yang sudah punya class komponen dan bisa langsung pakaiโ Saya juga dulu berpikir demikian, Tapi.. Setelah mencoba Tailwind beberapa lama, malah jadi keenakan hehe. ๐ Sejarah Singkat Tailwind CSSTailwind css pertama kali dikemmbangkan oleh Adam Wathan di tahun 2017, rilis versi 1.0 di tahun 2019. Versi tailwind saat ini adalah versi 3.2.4. Jika kamu tertarik untuk melihat sejarah perubahan dari versi ke versi, kamu bisa baca CHANGELOG di Github. Kenapa Pakai Tailwind CSS?Saya sebelumnya pernah pakai framework yang berbasis komponen seperti Bootstrap CSS, Bulma, MaterializeCSS, namun merasa kurang puas dengan framework ini. Mengapa? Pertama saya merasa kurang bebas kustomisasi komponennya. Kalau mau custom, harus override class yang udah ada. Kedua, kode CSS dari komponen yang nggak dipakai akan ikut nyangkut di CSS hasil build. Ini membuat ukuran CSS-nya jadi lebih besar. Walaupun saya coba pakai PurgeCSS, namun kadang hasil tampilannya nggak maksimal, ada aja yang bermasalah. Akhirnya, saya coba Tailwind.. dan merasa sangat puas dan bebas kustomisasi tampilan web. Hasil build kode CSS tailwind hanya akan menambahkan class-class yang dipakai saja. Kalau class-nya nggak dipakai, ya nggak akan ditambahkan. Ini yang membuat hasil build CSS Tailwind lebih kecil dibandingkan Bootstrap, Bulma, Materialize, dll. Persiapan Alat untuk Belajar TailwindAda tiga alat yang kita butuhkan untuk coding Tailwind:
Nodejs dipakai buat menginstal Tailwind CSS dan juga beberapa modul yang diperlukan. Jika kamu belum menginstal Nodejs, silahkan baca:
Kemudian untuk text editor bebas, bisa pakai yang mana aja, sesuai selera masing-masing. Biasanya teks editor yang dipakai adalah:
Pada tutorial ini saya akan menggunakan text editor Visual Studio Code, karena fitur dan extensions yang ditawarkan dapat mempermudah proses development. Oya, di VS Code.. kamu bisa install ekstension Tailwind IntelliSense buat mempermudah saat kamu kurang inget nama-nama class. Lihat cara instalnya di website resmi Tailwind Intellisense. Oke, selanjutnya untuk browser kita bebas menggunakan Chrome, Mozilla, Safari, Brave dll. Setelah semuanya siap, mari kita mulai praktik hand on Tailwind.. Membuat Project TailwindAda dua cara yang bisa dilakukan untuk menggunakan Tailwind di dalam project:
Mari kita coba keduanya. 1. Menggunakan Tailwind dari CDNMenggunakan Tailwind dari CDN tidak direkomendasikan untuk dipakai di production, karena kita nggak akan dapat hasil build CSS yang optimal. Tapi jika hanya untuk belajar Tailwind dan coba-coba, ini dibolehkan. Gimana cara menggunakan Tailwind dari CDN? Pertama siapkan dulu file atau kode HTML, kemudian di dalam tag 6 tambahkan link CSS dengan alamat CDN Tailwind.Mari kita coba! Buat file dengan nama 7 kemudian isi dengan kode berikut: tailwind-from-cdn.html
Setelah itu, buka dengan web browser. Maka hasilnya: Sangat mudah bukan. Tapi ingat ya, CDN ini dipakai buat coba-coba dan belajar aja. Nggak direkomendasikan untuk production. Jika mau pakai Tailwind di production, maka kita harus menggunakan Tailwind CLI dengan NPM. Mari kita coba! 2. Membuat Project Tailwind dengan NPMPertama kita siapkan dulu folder baru untuk project. Gunakan perintah:
untuk membuat folder baru dari Terminal. Setelah itu, masuk ke dalam folder yang sudah dibuat tadi dengan perintah
Kemudian seperti biasa, kita harus melakukan inisialisasi atau persiapan awal dengan NPM di dalam folder ini. Jalankan perintah:
Kemudian isi dengan data project, jika tidak mau diubah biarkan saja kosong dengan menekan enter. Perintah ini akan membuat file baru bernama 8 yang berisi metadata project seperti (package name, version, description, author).Selanjutnya kita akan menginstall tailwind css menggunakan 9.Jalankan perintah ini di Terminal atau CMD:
untuk menginstall Tailwind ke dalam project. Tunggulah sampai prosesnya selesai. Setelah itu, lanjutkan membuat file konfigurasi tailwind. Jalankan perintah:
Perintah ini akan membuat file baru bernama 0. File ini berisi konfigurasi yang dibutuhkan Tailwind.Berikut tampilan dari project setelah melakukan proses instalasi tailwind. Kemudian, kita akan melakukan konfigurasi path konten pada file 0.
Perhatikan pada bagian 2, di sana kita menambahkan path 3.Artinya saat kita melakukan build CSS, si Tailwind akan mencari class-class apa saja yang dipakai di file HTML dan JS pada path tersebut. Setelah itu, buat folder baru dengan nama 4 di dalam project. Kemudian buat file CSS baru di dalam 4 dengan nama 6 dan isi seperti ini:
Selanjutnya buatlah file 7 di dalam folder 4 untuk menggunakan class-class dari Tailwind.Isi file 7 seperti ini:
Perhatikan link CSS di HTML ini ๐. Kita menulisnya seperti ini:
Karena kita akan buka di Live server atau localhost. Jika kamu mau langsung buka tanpa live server, cukup tuliskan seperti ini tanpa 0 0Tanda 1 artinya kita mau akses file CSS yang berada di parent direktori.Ini karena kita menyimpan file HTML-nya di dalam folder 4.O iya, file 3 ini belum ada. File ini akan dibuat otomatis oleh Tailwind.Caranya: Jalankan perintah berikut: 1Perintah ini ๐ bertujuan untuk membuat file CSS ( 4) berdasarkan class-class yang dipakai pada path konten ( 7).Ini hasil build-nya: Jika kamu ingin hasil build-nya di-optimasi (minify), gunakan opsi 6 di belakangnya.Contoh: 2Hasil 4 akan di-minify.Hasil build yang minify ini cocok dipakai di production, karena ukurannya lebih kecil dan sudah dioptimasi. Jika kamu membuka file 7 di browser sekarang, maka tidak akan ada hasil CSS dari Tailwind.Tenang.. Jangan panik! Ini karena kita menuliskan di 9 dengan 0, seharusnya 1 biar dia membaca folder 2.Coba ubah 3 menjadi 1. 3Maka hasilnya: Menggunakan Live ServerAlur kerja kita di project Tailwind dengan NPM adalah seperti ini:
Ini cukup merepotkan, karena harus dilakukan berulang-ulang. Biar tidak begini, kita bisa pakai Live server dan membuat custom script sendiri di 8.Silahkan buka file 8, lalu di bagian 7 buat menjadi seperti ini:package.json 4Pada script ini, kita menentukan perintah untuk build CSS tailwind dengan opsi 8.Ini artinya Tailwind akan memantau perubahan yang terjadi pada konten, lalu langsung melakukan build otomatis. |