Setelah memahami struktur dasar CSS dan cara menulis CSS di HTML, berikutnya kita akan pelajari lebih dalam tentang selektor. Show Hal dasar yang harus kita ketahui setelah memahami cara menulis HTML di CSS adalah selektor. Selektor adalah katakunci dan simbol yang digunakan pada CSS untuk menyeleksi atau memilih elemen HTML. Ada 6 macam selektor di CSS:
1. Selektor TagSelektor Tag disbut juga Type Selector. Selektor ini akan memilih elemen berdasarkan nama tag. Contoh:
Artinya: Pilih semua elemen 0 lalu atur warna teksnya menjadi biru.Kalau misalnya kita punya struktur HTML seperti ini:
Maka akan menghasilkan output seperti ini: Iframe embed of https://codepen.io/ardianta/embed/jZvJbV?default-tab=resultSemua elemen 0 berwarna biru, sedangkan elemen 2 tidak.2. Selektor ClassSelektor class adalah selektor yang memilih elemen berdasarkan nama class yang diberikan. Selektor class dibuat dengan tanda titik di depannya. Contoh:
Kita memiliki selektor class beranam 3. Nah cara menggunakan selektor ini di HTML adalah dengan menambahkan atribut class di dalamnya.Contoh:
Hasilnya: Iframe embed of https://codepen.io/ardianta/embed/paOYge/?height=265&theme-id=dark&default-tab=result&embed-version=2Selektor class dapat kita gunakan pada elemen yang kita inginkan. Sebuah elemen HTML dapat menggunakan satu atau lebih class. Contoh:
Lalu di HTML kita gunakan kedua class tersebut pada satu elemen:
Hasilnya: Iframe embed of //codepen.io/ardianta/embed/vdzPzE/?height=265&theme-id=dark&default-tab=result&embed-version=23. Selektor IDSelektor ID hampir sama dengan class. Bedanya, ID bersifat unik. Hanya boleh digunakan oleh satu elemen saja. Selektor ID ditandai dengan tanda pagar ( 4) di depannya.Contoh:
Lalu pada kode HTML:
Hasilnya: Iframe embed of //codepen.io/ardianta/embed/RQYdKX/?height=265&theme-id=dark&default-tab=result&embed-version=24. Selektor AtributSelektor atribut adalah selektor yang memilik elemen berdasarkan atribut. Selektor ini hampir sama seperti selektor Tag. Contoh selektor Atribut:
Artinya kita akan memilih semua elemen 5 yang memiliki atribut 6.Contoh kode HTML:
Hasilnya: Iframe embed of //codepen.io/ardianta/embed/wyEOrz/?height=265&theme-id=dark&default-tab=result&embed-version=25. Selektor UniversalSelektor universal adalah selektor yang digunakan untuk menyeleksi semua elemen pada jangkaua (scope) tertentu. Contoh: 0Artinya semua elemen akan memiliki garis 7 dengan ukuran 8 dan berwarna 9.Hasilnya: Iframe embed of //codepen.io/ardianta/embed/YeOgaK/?height=265&theme-id=dark&default-tab=result&embed-version=2Selektor universal bisanya digunakan untuk me-reset CSS. Kenapa harus di-reset? Pada halaman HTML, ada beberapa CSS bawaan browser seperti 0 dan 1 pada elemen tertentu.Reset bertujuan untuk menghilangkan 0 dan 1 tersebut.Contoh CSS reset: 1Maka semua elemen tidak akan memiliki 0 dan 1.6. Pseudo SelektorPseudo selektor adalah selektor untuk memilih elemen semu seperti state pada elemen, elemen before dan after, elemen ganjil, dan sebagainya. Ada dua macam pseudo selektor:
Mari kita bahas satu per satu.. 1. Pseudo-classPseudo-class adalah selektor untuk memilih state pada elemen. Contohnya seperti elemen saat diklik, saat fokus, saat disentuh, dan lain sebagainya. Nah, dengan selektor ini kita bisa menentukan tampilan dari elemen pada state tersebut. Format penulisan pseduo-class menggunakan titik dua setelah elemen. 2Contoh: 3Contoh Kode lengkap 4Artinya: Kita akan memberikan warna hijau pada elemen 6 saat dia di-hover atau disentuh pointer.Maka hasilnya: Selain 7 ada beberapa selektor pseudo-class lainnya:
Masih banyak lagi, list lengkapnya bisa kamu cek di MDN Doc. 2. Pseudo-elementPseudo-element adalah selektor untuk memilih elemen semu. Elemen semu yang saya maksud di sini adalah elemen yang seolah-olah kita tambahkan di HTML. Hmm.. bingung ya 🤔. Oke kalau begitu kita pakai contoh. Misalnya kita punya elemen paragraf seperti ini: 5Lalu kita ingin memberikan style hanya pada baris pertama saja. Gimana caranya? Tanpa pseudo-element, kita bisa tambahkan elemen 3 di baris pertama menjadi seperti ini. 6Kemudian memilih elemen span tersebut di CSS seperti ini: 7Cara ini sebenarnya tidak disarankan, karena kita harus membuat elemen baru di dalam paragraf. Belum lagi, jika paragrafnya cukup panjang baris pertama akan tambah panjang pula. Maka di sinilah kita bisa pakai selektor pseudo-element 4.Sehingga tanpa menambahkan elemen 3, kode CSS-nya akan menjadi seperti ini. 8Kode lengkapnya 9Maka hasilnya: Bedanya dengan pseudo-class apa? Selektor pseudo-element menggunakan tanda titik dua ganda ( 6) sedangkan pseudo-class pakai satu titik dua ( 7). |