Ceritakan pengalamanmu dalam membaca teks pidato

Ceritakan pengalamanmu dalam membaca teks pidato

Ilustrasi kunci jawaban ceritakan pengalamanmu dalam mematuhi tata tertib di perpustakaan sekolah, Tema 6 kelas 2 SD dan MI halaman 86. /PIXABAY/vidhyarthidarpan

KabarLumajang.com - Berikut kunci jawaban Tema 6 kelas 2 SD dan MI halaman 86 Subtema 2 Merawat Hewan di Sekitarku pembelajaran 5.

Pada pembahasan kunci jawaban halaman 86, adik-adik kelas 2 SD dan MI diminta ceritakan pengalamanmu dalam mematuhi tata tertib di perpustakaan sekolah.

Pembahasan kunci jawaban Tema 6 kelas 2 SD dan MI Subtema 2 pembelajaran 5 terdapat pada buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 berjudul Merawat Hewan dan Tumbuhan.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 5 Subtema 4 Pembelajaran 4 Kelas 2 SD MI Halaman 194, 195, 196, dan 198

Sebelum melihat kunci jawaban ini, alangkah baiknya jika adik-adik dapat mencoba untuk memahami dan menjawabnya sendiri.

>

Kunci jawaban ini juga dapat digunakan orang tua untuk memandu putra-putrinya dalam mengerjakan tugas sekolah.

Dikutip KabarLumajang.com dari alumnus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember, Khuriyanah, S.Pd., berikut adalah kunci jawaban Tema 6 kelas 2 SD dan MI halaman 86.

Baca Juga: Mengapa Harus Ada Peraturan? Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 2 SD dan MI Halaman 119

Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 2 SD dan MI Halaman 86

Ceritakan pengalamanmu dalam membaca teks pidato
Karangan Tentang Pengalaman Belajar di Rumah. Dok. Gurupenyemangat.com

Hadirnya virus corona di negeri Indonesia tercinta rasanya telah menambah pengalaman yang luar biasa bagi kita, ya. Segala aspek kehidupan ini dijalankan dengan cara yang cukup berbeda.

Kemarin belajar tatap muka di sekolah, sekarang harus mencoba pengalaman baru dengan belajar di rumah. Bekerja pula demikian, bahkan orang tua kita kesulitan mencari nafkah.

Pandemi Covid-19 telah menghadirkan tantangan yang luar biasa bagi kita semua. Tidak terkecuali bagi guru, siswa, serta orang tua.

Meski pembelajaran akhirnya digelar secara online alias daring, tetap saja tidak menyurutkan semangat kita untuk senantiasa menambah ilmu.

Terkadang, guru bakal meminta kita untuk membuat ragam karangan dan cerita tentang pengalaman serta aktivitas mencari ilmu di tengah pandemi corona.

Berikut ini, Gurupenyemangat.com bakal menghadirkan kumpulan karangan tentang pengalaman belajar selama virus corona menghantui Indonesia, khususnya pada tahun 2022 ini.

Karangan Tentang Belajar di Rumah 4 Paragraf Terbaru Tahun 2022

Contoh 1:

Perkenalkan, namaku Alan. Aku sekarang baru saja naik ke kelas 6 SD. Aku tinggal bersama orang tuaku di Kabupaten Kepahiang, dan sekolahku letaknya tidak jauh dari sana. Selama ini aku pergi belajar ke sekolah dengan jalan kaki bersama teman-teman dekat rumah. Hanya saja, semenjak virus corona melanda kabupaten kami, sekolah akhirnya tutup dan aku harus belajar dari rumah.

Karena di sini tidak ada sinyal internet dan aku pula tidak memiliki handphone, maka kegiatan belajar dilaksanakan dengan cara pemberian tugas dan kelompok belajar. Nantinya, setiap dua hari sekali aku dan teman-teman bakal didatangi guru. Dalam satu kelompok, kami ada 5 orang dan aku adalah salah satunya. Kegiatan belajar kami terbatas dan hanya sebentar. Kira-kira setengah jam saja.

Dalam kegiatan belajar dan pengumpulan tugas, aku biasanya selalu memakai masker, sedangkan guruku membawakan hand sanitizer. Pertemuan kami tidak bisa lama-lama karena khawatir akan adanya virus corona. Adapun tugas yang aku terima bakal aku kerjakan di rumah, bersama bimbingan orang tuaku. Terkadang ayahku yang membimbing, tapi terkadang pula ibuku.

Pengalamanku belajar di rumah, aku biasanya mengerjakan tugas pada siang atau sore hari. Aku sebenarnya ingin mengerjakan tugas sekolah pada malam hari, tapi di sini sering mati lampu. Aku takut nanti PR tidak selesai dan ketiduran layaknya kisah Nobita dan Doraemon di televisi. Semoga corona ini segera pergi dari kabupaten kami, agar aku bisa bersekolah dan berjumpa dengan teman-teman.

Boleh Baca: Contoh Pengalaman Belajar Online di Rumah

Contoh 2:

Menulis karangan dan cerita tentang pengalaman belajar di rumah sebanyak 4 paragraf rasanya tidak terlalu sulit.

Terang saja, anak-anak pasti punya segudang cerita tentang belajar selama pandemi covid-19. Karena cuma 4 paragraf, batasi saja ceritanya cukup pada aktivitas dalam sehari. Pasti ceritanya panjang, kan?

***

Hai, semua. Perkenalkan namaku Dika. Aku sekarang baru saja naik ke kelas 5 SD. Aku tinggal di Kota Curup. Di sini cukup sejuk, karena Curup dijuluki sebagai Kota Idaman. Sayangnya semenjak pandemi corona, cerita kita berubah dan belajar di sekolah malah berganti jadi belajar di rumah. Tapi tidak apa-apa karena aku masih bila melaksanakan kegiatan belajar daring.

Dalam sehari, biasanya guru meminta kami kelas 5 SD belajar menggunakan grup Whatsapp. Terkadang pula aku belajar menggunakan aplikasi Zoom di mana aku dan teman-teman bisa saling bersapa dan bertatap muka lewat layar handphone dan laptop. Kebetulan aku punya kakak yang sedang kuliah sehingga aku bisa meminjam laptop untuk belajar di rumah.

Hanya saja, kadang di sini sinyal internet sering terganggu dan aku tidak bisa selalu mendengar suara penjelasan guru di Zoom dengan jelas. Meski begitu, aku sering mencatat dan meringkas penjelasan guru serta memberanikan diri untuk bertanya tentang apa-apa saja materi yang tidak bisa aku dengar dengan jelas.

Untuk pengerjaan tugas, aku sering mengerjakan tugas sesudah pembelajaran berlangsung. Ibuku yang memintaku demikian, agar nantinya aku bisa menonton YouTube, tidur siang, serta bermain bersama adik. Rasanya belajar di rumah lama-lama jadi membosankan. Ingin aku segera belajar tatap muka di sekolah dan bertemu dengan teman-teman. Demikianlah karangan belajar di rumah yang bisa aku tulis. Semoga corona segera berlalu.

Karangan Tentang Pengalaman Belajar di Rumah Menggunakan YouTube

Banyak aplikasi yang disenangi guru dalam rangka mendukung aktivitas belajar-mengajar selama pandemi terutama di tahun 2022. Salah satunya adalah YouTube.

Dibandingkan dengan Zoom maupun Google Meet untuk belajar, penggunaan YouTube relatif lebih ringan karena tetap bisa memutar video dalam resolusi rendah. Sedangkan Zoom?

Jika sinyal internet sedang lemah, maka suara pembicara tidak akan terdengar, bahkan tampilan wajah kita pula ikut hilang.

Baiklah, berikut cerita Feby tentang pengalaman belajar di rumah menggunakan YouTube. Silakan disimak.

Hai, semua. Perkenalkan nama saya Feby. Saya sekarang baru saja naik kelas 6 SD tepatnya pada tahun ajaran 2021/2022. Saya tinggal di Kota Bengkulu dan letak SD tidak jauh dari rumah. Kira-kira sekitar 300 meter.

Biasanya saya pergi ke sekolah dengan jalan kaki atau sesekali diantar oleh Ayah. Namun, semenjak virus corona melanda Bengkulu, saya terpaksa harus belajar dari rumah. Pun demikian dengan teman-teman sekelas. Kami hanya bisa bertemu secara online.

Saat belajar, pengalaman saya cukup seru. Walaupun di rumah, Bapak/Ibu guru masih tetap semangat mengajar salah satunya dengan menggunakan aplikasi YouTube.

Pernah waktu itu kami mencoba belajar dari rumah menggunakan aplikasi Zoom, tapi karena kartu internet saya cukup lemot, dan teman-teman pula begitu, akhirnya kami berpindah ke aplikasi YouTube yang menurut saya cukup mudah untuk digunakan.

Ternyata belajar di rumah menggunakan YouTube itu juga seru. Guru-guru saya membuat video pembelajaran yang unik, kreatif, dan menyenangkan. Terkadang ada games seru yang dihadirkan di awal pembelajaran.

Bahkan, ada pula salah satu guru saya yang menggunakan aplikasi Kahoot sehingga saya bersama teman-teman seru-seruan sendiri memainkan gim adu cepat menjawab.

Tapi, belajar di rumah menggunakan YouTube tidak bisa lama-lama. Bahkan, saya sendiri pernah absen belajar online karena tidak memiliki cukup kuota. Akhirnya Bu Guru memberikan saya tugas untuk dikerjakan bersama bimbingan Ayah di rumah.

Jujur saja saya mulai bosan jika terlalu lama belajar di rumah. Saya sangat jarang bisa bertemu dengan teman-teman sekelas. Padahal, sebelum corona kami biasanya bisa main layangan, main kelereng, dan main ke rumah teman sekelas.

Sekarang saya juga merasa cukup kesulitan dalam belajar di rumah gara-gara sinyal internet yang kurang memadai. Masih lebih asyik belajar di sekolah karena papan tulisnya lebih besar dan saya bisa berjumpa dengan para guru secara langsung.

Saya harap, semoga pandemi covid-19 ini cepat berlalu agar kita semua bisa saling berjumpa, bermain, dan belajar di sekolah secara tatap muka. Demikianlah karangan cerita tentang belajar di rumah versi Feby. Semoga kita semua sehat selalu dan taati protokol kesehatan.

***

Demikianlah contoh karangan cerita dan pengalaman belajar di rumah selama pandemi corona tahun 2022.

Pada dasarnya membuat karangan dan cerita itu tidaklah sulit. Anak-anak hanya perlu bercerita tentang pengalamannya saat belajar di rumah, tantangan belajar, serta keseruan belajar dengan gaya yang baru.

Agar tulisan dan ceritanya lebih mantap, sajikan pula harapan dan doa bersama agar corona segera berlalu.

Dan, boleh juga tambahkan beberapa kritik dan saran terkait pembelajaran daring yang biasa digelar dari rumah.

Adapun contoh kritik dan saran tersebut, bisa kamu cermati di: 15 Contoh Kritik dan Saran Pembelajaran Online

Lanjut Baca: Contoh Cerita dan Karangan Tentang Covid-19 Bahasa Indonesia Singkat Beserta Cara Menulisnya


Page 2

Ceritakan pengalamanmu dalam membaca teks pidato
Kerja Sama & Donasi di Gurupenyemangat.com

Hai, Sahabat Guru Penyemangat! Terima kasih telah setia membaca dan singgah di blog Gurupenyemangat.com.

Sebagaimana yang diketahui, blog ini terus meng-update berbagai tulisan seraya menggaungkan motto “Menulislah, lalu tebarkan kebaikan kepada seluruh alam”.

Walaupun demikian, sejatinya kegiatan menulis di blog tidaklah mudah.

Seorang penulis butuh kerja keras terutama dalam melakukan riset judul, riset penelitian, mencari sumber-sumber yang terpercaya, hingga menyajikan berbagai ilustrasi dan infografis.

Penulis menyadari, para pembaca terkadang memerlukan informasi di sebuah blog, lalu menyalinnya ke dokumen sendiri maupun untuk dibagikan ke media sosial.

Hanya saja, di luar sana masih banyak pula “orang-orang jahat” yang mengaku blogger namun dengan seenak hatinya menyalin-tempel tulisan kita kemudian ditayangkan kembali di blog mereka.

Sudah tidak izin, tidak mencantumkan link sumber, malah dikomersialkan ulang dengan sistem full-copas. Benar-benar jahat!

Kerja Sama

✐Jikalau nanti ada Sahabat Guru Penyemangat yang membutuhkan tulisan di blog ini untuk keperluan penelitian, pembuatan makalah, hingga presentasi ilmiah, maka silakan kontak via email di .

InsyaAllah admin akan dengan senang hati membagikan tulisan di blog ini secara gratis.

✐Guru Penyemangat juga menyilakan para blogger maupun UMKM untuk mengirimkan tulisan berupa content placement maupun posting tamu dengan ketentuan:

  • Tulisan original (no plagiat) dengan jumlah minimal 600 kata.
  • Anda boleh menyiapkan foto/gambar sendiri yang bebas hak cipta. Atau jika tidak ada foto, maka Guru Penyemangat bakal mencari ilustrasi sendiri yang relevan dengan artikel.
  • Anda bisa melampirkan maksimal 2 link dalam konten. Tautan tersebut statusnya permanen.
  • Setiap artikel content placement maupun postingan tamu bakal dimasukkan ke dalam kategori "Catatan Guru" dan bakal dipajang sebagai postingan unggulan selama 7 hari.
  • Guru Penyemangat hanya menerima postingan tentang informasi, produk atau jasa, bukan iklan yang aneh-aneh.
  • Adapun biayanya langsung saja kontak saya via email dan lampirkan proposal kerjasamanya.

Informasi dan kerja sama lebih lanjut, silakan kontak via email di atau Whatsapp di wa.me/6285764236790.

Donasi

Penulis menyadari betul bahwa bukanlah hal yang mudah untuk mengembangkan sebuah blog di tengah kesibukan sebagai seorang tenaga pengajar.

Untuk membuat blog seperti Gurupenyemangat.com diperlukan biaya yang cukup menguras kantong terutama dari segi perpanjangan domain, kuota internet, dan pembelian template responsif.

Maka dari itu, di sini Guru Penyemangat menerima donasi sukarela dengan nominal berapa pun.

Jikalau suatu hari ada Sahabat Pembaca yang berminat untuk berdonasi, silakan transfer ke:

  • Rekening Bank Rakyat Indonesia (BRI)
  • Nomor rekening👉 166801001232538
  • Nama Pemilik Rekening👉 Ozy Vebry Alandika

Jangan lupa konfirmasi bukti transfer ke email setelah melakukan transaksi.

Terima kasih, dan Salam Sukses.
Guru Penyemangat