Contoh kalimat Efektif berdasarkan syarat kehematan keparalelan dan kelogisan

Kalimat Efektif – Apa itu kalimat efektif? Kalimat efektif merupakan susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan secara baik dan benar. Untuk lebih jelasnya kami akan mengulas materi mengenai Kalimat Efektif ini mulai dari Pengertian, Ciri-Ciri, Syarat Kalimat Efek Beserta Contohnya. Maka simaklah ulasannya di bawah ini.

Contoh kalimat Efektif berdasarkan syarat kehematan keparalelan dan kelogisan

Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif merupakan susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan secara baik dan benar. Tentu saja karena kita berbicara tentang kalimat efektif yang ada kaitannya dengan bahasa indonesia, kaidah yang menjadi patokan kalimat efektif dalam bahasan ini adalah kaidah bahasa Indonesia menurut EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)

Ciri-Ciri Kalimat Efektif

Kalimat efektif ini memiliki beberapa ciri-ciri, diantaranya:

  • Menggunakan diksi yang tepat.
  • Memiliki unsur penting / pokok, minimal Subjek Predikat (SP).
  • Sesuai dengan tata aturan yang di tetapkan ejaan yang disempurnakan (EYD).
  • Merujuk kepada penghematan penggunaan kata.
  • Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang di gunakan.
  • Menggunakan variasi struktur kalimat.
  • Melakukan penekanan ide pokok.
  • Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dengan jalan pikiran yang logis serta sistematis.
  • Menyatakan koherensi yang baik serta kompak.
  • Memperhatikan pararelisme.
  • Didasarkan pada pilihan kata yang tepat dan benar.
  • Bentuk komunikasi nya yang berharkat.
  • Diwarnai kehematan / Singkat.
  • Didasarkan pada pilihan kata yang tepat dan benar.

Syarat Kalimat Efektif

Untuk menjadi kalimat yang efektif harus memenuhi syarat-syarat yang telah di tentukan, Adapun syarat-syarat itu diantaranya ;

1. Kesatuan

Kesatuan adalah keseimbangan antara gagasan/pikiran dan keseimbangan struktur bahasa yang dipakai. Adapun kesatuan gagasan kalimat efektif diwujudkan oleh kesepadanan yang kompak dan kepaduan dari pikiran yang baik.

Ciri-ciri yang kesatuan:

a. Terdapat subjek & predikat yang jelas.

Tidak memakai kata depan seperti (di, ke, sebagai, dll) sebelum subjek.

Contoh :

  • Di masjid nurul huda para tokoh agama mendiskusikan masalah kejahatan yang terjadi. (Salah)
  • Para tokoh agama mendiskusikan masalah kejahatan yang terjadi di masjid nurul huda (Benar)

b. Tidak terdapat subjek ganda

Misalnya:

  • Pembangunan masjid baitun nur itu kami dibantu oleh warga setempat. (Salah)
  • Dalam membangun masjid baitun nur itu,  kami dibantu oleh warga setempat. (Benar)

c. Tidak memakai kata penghubung intra kalimat dalam kalimat tunggal

Misalnya:

  • Mereka datang agak terlambat. Sehingga mereka tidak bisa mengikuti acara pertama (Salah)
  • Mereka datang agak terlambat. Oleh karena itu, mereka tidak bisa mengikuti acara pertama. (Benar)

d. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata “yang”

  • Bahasa Malaysia yang berasal dari bahasa Melayu.(Salah)
  • Bahasa Malaysia berasal dari bahasa Melayu.(Benar)

2. Kehematan

Kehematan merupakan usaha menghindari pemakaian kata yang tidak perlu. Maksudnya tidak menjamakkan kata yang sudah berbentuk jamak, dan tidak mengulang subjek.

Contoh kalimat kehematan:

  • Karena saya tidak diundang, saya tidak datang ke pesta itu. (Salah)
    Karena tidak diundang, saya tidak datang ke pesta itu. (Benar)
  • Presiden jokowidodo menghadiri Rapin ABRI hari Senin (Salah)
    Presiden Jokowidodo menghadiri rapat ABRI Senin itu. (Benar)
  • Mereka hanya membawa badannya saja (Salah)
    Mereka membawa badannya saja / Mereka hanya membawa badannya.  (Benar)
  • Para tamu-tamu undangan. (Salah)
    Para tamu undangan. (Benar)

3. Keparalelan

Keparalelan adalah kesamaan bentuk yang dipakai dalam kalimat itu.

Artinya yakni apabila pada kata pertama berbentuk verba, maka kata kedua juga harus berbentuk verba.

Contoh :

  • Sang motivator menjelaskan, dan penerapan sebuah aplikasi pada audien yang hadir. (Salah)
  • Sang motivator menjelaskan, memaparkan, dan menerapkan sebuah aplikasi pada audien yang hadir (Benar).

4. Kelogisan

Kelogisan ialah ide kalimat nya dapat diterima oleh akal dan cara penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Contoh :

  • Waktu dan tempat saya persilahkan. (Salah)
  • Bapak presiden saya persilahkan. (Benar)

5. Kepaduan (Koherensi)

Koherensi merupakan terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentukan kalimat.

Merupakan syarat dari kalimat efektif agar diharapakan nantinya setiap informasi yang diterima tidak terpecah-pecah.

Contoh koherensi dibawah ini yakni koherensi yang rusak karena penempatan kata dalam kalimat tidak sesuai dengan pola kalimat.

Misalnya seperti :

  • Ayam memakan ibu tadi siang (Salah)
  • Ibu memakan ayam tadi siang (Benar)

Di bawah ini adalah contoh lain dari koherensi yang rusak karena menyisipkan sebuah kata seperti “daripada” atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.

Contoh :

  • Kami membahas daripada kehendak rakyat. (Salah)
  • Kami membahas kehendak rakyat. (Benar)

6. Ketepatan

Ketepatan merupakan kesesuaian pemakaian unsur-unsur yang membentuk suatu kalimat sehingga tercipta pengertian yang bulat dan pasti dan jelas.

Contoh kalimat ketepatan, dibawah ini tentang kesalahan dalam penggunaan tanda koma :

  • Angga lupa bagaimana cara melukis, mengecat dan berjahitan. (Salah)
  • Angga lupa bagaimana cara melukis, mengecat, dan menjahit.(Benar)

Contoh Kalimat Efektif dalam Paragraf

Berikut ini adalah contoh kalimat tidak efektif dalam paragraf:

  • Nuryati ini merupakan mahasiswa Universitas Gajah Mada, kebetulan Nuryati kontrak rumah di daerah dekat kantor polisi Jadi untuk pergi kuliah nuryati perlu menggunakan transportasi umum yaitu, bus. Selain nuryati, Banyak para mahasiswa Gajah Mada yang tinggal di daerah dekat kantor polisi yang menggunakan fasilitas bus sebagai sarana transportasi.

Berikut ini adalah kalimat yang sudah dibenarkan sehingga menjadi kalimat efektif :

  • Nuryati adalah mahasiswa Universitas Gajah Mada. Nuryati kontrak rumah di daerah dekat kantor polisi. Untuk pergi kuliah, nuryati menggunakan transportasi umum yaitu, angkot, Selain nuryati, banyak mahasiswa Gajah Mada yang tinggal di dekat kantor polisi menggunakan fasilitas bus sebagai sarana transportasi.

Demikianlah ulasan kami mengenai kalimat Efektif, Semoga bermanfaat..

Artikel lainnya :

Jakarta -

Kalimat efektif adalah kalimat yang menunjukkan bahwa proses penyampaian dan penerimaannya berlangsung dengan sempurna. Tujuan kalimat itu agar isi atau maksud yang disampaikan pembicara atau penulis tergambar dengan lengkap.

Kalimat dikatakan efektif jika penerima pesan berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud pengirim pesan.

Kalimat efektif juga merupakan kalimat yang terdiri dari kata-kata dengan unsur Subjek, Predikat, Objek, Keterangan (SPOK).

Penggunaan kalimat efektif biasanya sering terdapat pada tulisan ilmiah. Contohnya pada makalah, tesis, laporan penelitian, disertasi, dan sebagainya.

Berikut tentang Kalimat Efektif:

A. Syarat Kalimat Efektif

Ada beberapa syarat utama suatu kalimat dapat dikatakan efektif, di antaranya:

-Mengikuti kaidah kebahasaan yang baik dan benar
-Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur subjek+predikat

-Menggunakan diksi yang tepat-Struktur bahasanya bersifat sistematis atau urut-Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku-Tidak boros kata atau bertele-tele

-Tidak boleh ambigu

B. Ciri-Ciri Kalimat Efektif

Kalimat efektif memiliki sejumlah karakteristik, yaitu:

-Kelogisan Kalimat
Kelogisan penting untuk menghindari kesan ambigu pada kalimat. Kalimat yang logis harus memiliki subjek, keterangan, predikat, induk, dan anak kalimat yang jelas. Selain itu, subjek tidak boleh ganda, dan predikat tidak didahului kata "yang".

Contoh: Kepada Bapak Kepada Sekolah, waktu dan tempat kami persilahkan. (tidak efektif)

Bapak Kepala Sekolah dipersilahkan menyampaikan pidatonya sekarang. (efektif)

-Kesepadanan Struktur
Perhatikan kelengkapan struktur kalimat dan penggunaannya. Pastikan kalimat memiliki unsur klausa, minimal subjek dan predikat. Lalu jangan letakkan preposisi (kata depan) sebelum subjek karena akan mengaburkan pelaku dalam kalimat.

Contoh:Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (tidak efektif)

Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (efektif)

-Kesejajaran
Ciri selanjutnya menyangkut imbuhan dalam kata-kata yang ada di kalimat, sesuai kedudukannya. Intinya, kalimat efektif harus berimbuhan paralel dan konsisten.

Contoh:Harga minyak disesuaikan atau kenaikan itu secara wajar. (tidak efektif)

Harga minyak disesuaikan atau dinaikkan secara wajar. (efektif)

-Kehematan Kata
Kehematan adalah penggunaan kata yang ringkas dan tidak bertele-tele, namun tidak mengurangi makna atau mengubah informasi. Caranya dengan menghilangkan pengulangan subjek yang sama pada anak kalimat, menghindari pemakaian superordinat pada hiponimi kata, dan menghindari kesinoniman kata dalam kalimat.

ContohPara siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (tidak efektif)

Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (efektif)

-Ketegasan Makna

Tak selamanya subjek harus diletakkan di awal kalimat, meskipun memang peletakan subjek biasanya selalu mendahului predikat. Namun, dalam beberapa kasus, boleh meletakkan keterangan di awal kalimat untuk memberi efek penegasan.

Penegasan kalimat seperti ini sering dijumpai pada jenis kalimat perintah, larangan, ataupun anjuran yang biasanya diikuti partikel lah atau pun.

Contoh:Kamu makanlah nasi itu sampai habis agar tidak mubazir! (tidak efektif)

Makanlah nasi itu sampai habis agar tidak mubazir! (efektif)

C. Contoh Kalimat Efektif

Agar detikers lebih mudah memahami, kenali dulu beberapa contoh kalimat tidak efektif berikut ini:Rumah daripada orang tuanya di Jalan Anggrek.Itu buku saya sudah baca tiga kali.

Dalam kecelakaan itu dua orang gugur seketika.

Kalimat-kalimat di atas akan menjadi efektif jika diubah menjadi seperti ini:

-Rumah orang tuanya di Jalan Anggrek.-Buku itu sudah saya baca tiga kali.

-Dalam kecelakaan itu dua orang tewas seketika

Setelah mendapat pengetahuan mengenai kalimat efektif, apakah detikers dapat menyebutkan contoh lainnya?

Simak Video "Mensesneg Klarifikasi soal 'Jokowi Tak Tahu Proses RUU Sisdiknas'"


[Gambas:Video 20detik]
(nwy/nwy)