Contoh lagu daerah di Jawa Tengah yang berfungsi sebagai media religi yaitu

4 menit

Setiap daerah di Indonesia memiliki lagu dengan ciri khasnya sendiri, termasuk Jawa Tengah. Yuk kenali apa saja lagu daerah Jawa Tengah yang paling populer lengkap dengan maknanya!

Lagu daerah adalah musik khas pada suatu tempat tertentu yang umumnya tercipta karena terinspirasi dari sejarah, keindahan alam, atau kebiasaan orang di daerah tersebut.

Oleh sebab itu, banyak lagu daerah yang memiliki pesan moral dan makna yang filosofis.

Jawa Tengah juga memiliki beragam lagu daerah yang hingga kini masih sering dikenal dan dinyanyikan oleh masyarakat setempat atau bahkan masyarakat di Indonesia.

Mau tahu apa saja lagu tersebut? Langsung saja simak kumpulan lagu daerah Jawa Tengah lengkap dengan lirik dan maknanya berikut ini!

9 Lagu Daerah Jawa Tengah

1. Cublak-Cublak Suweng

Contoh lagu daerah di Jawa Tengah yang berfungsi sebagai media religi yaitu

sumber: notangkalengkap.blogspot.com

“Cublak-Cublak Suweng” merupakan salah satu lagu daerah dari Jawa Tengah yang cukup populer.

Lagu ini merupakan lagu dolanan atau lagu permainan yang dinyanyikan anak-anak saat memainkan permainan cublak-cublak suweng.

Menurut buku Kumpulan Terlengkap Lagu Daerah karya Puspa Swara dan Tim Media Pusindo (2016:52), makna lagu ini secara umum adalah dalam mencari harta dan jangan menuruti hawa nafsu.

Lagu ini bermakna kita harus kembali ke hati nurani yang bersih.

Dengan hati nurani ini, kita akan menemukan kebahagiaan dan tidak tersesat pada jalan yang membuat kita melupakan akhirat.

Apabila dilihat dari segi kultural, lagu “Cublak-Cublak Suweng” bisa mengajarkan anak-anak untuk tidak menuruti hawa nafsu serta menjaga harmoni dengan alam, sesama manusia, dan orang tua.

2. Dondong Opo Salak

Dondong opo salak
Duku cilik-cilik
Ngandhong opo mbecak
Mlaku thimik-thimik
Adi ndherek ibu
Tindhak menyang pasar
Ora pareng rewel
Ora pareng nakal
Mengko ibu mesti
Mundhut oleh-oleh
Kacang karo roti
Adi diparingi

“Dondong Opo Salak” merupakan lagu anak-anak yang dipopulerkan oleh Krisbiantoro antara tahun 1960 hingga 1970-an.

Lagu ini menggunakan bahasa yang lugas, tidak berbelit-belit, dan mudah dipahami secara tekstual khas lagu anak-anak.

Meskipun begitu, lagu ini dapat mengandung makna yang beragam, tergantung pada siapa yang mendengar dan mengartikannya.

3. Ilir Ilir

Lir-ilir, lir-ilir
Tandure wus sumilir
Tak ijo royo-royo
Tak sengguh penganten anyar
Cah angon, cah angon
Penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu penekno
Kanggo mbasuh dodotiro
Dodotiro, dodotiro
Kumitir bedah ing pinggir
Dondomono lumatono
Konggo sebo mengko sore
Mumpung padang rembulane
Mumpung padang kalangane
Yo surako, surak hiyo

“Ilir-Ilir” merupakan tembang khas Jawa yang menggunakan lirik atau kata-kata perumpamaan.

Makna dalam lagu ini pun sangat mendalam dan multitafsir.

Hal ini selaras dengan ilmu Sunan Kalijaga dalam berdakwah untuk agama Islam kala itu.

Sunan Kalijaga sendiri dengan menciptakan tembang ini hendak mengajak masyarakat Jawa supaya mengimani, memeluk serta mengamalkan agama Islam, dengan perlahan.

Ini merupakan bagian dari strategi dalam berdakwah secara halus, yaitu mengajak ke ajaran yang baru tanpa menjadikannya bertentangan dengan tradisi yang telah lama mereka lakukan.

4. Gundul-Gundul Pacul

Contoh lagu daerah di Jawa Tengah yang berfungsi sebagai media religi yaitu

sumber: kamusdata.com

Lagu “Gundul-Gundul Pacul” merupakan salah satu tembang klasik daerah Jawa Tengah yang sangat populer bahkan hingga kini.

Lagu ini juga merupakan salah satu karya sejarah ciptaan Sunan Kalijaga di tahun 1400-an.

“Gundul-Gundul Pacul” berisi nasihat terhadap para pemimpin agar senantiasa amanah dalam menjalankan jabatannya dan menyejahterakan rakyatnya.

Sebagaimana tersirat dalam salah satu potongan liriknya yang jika diterjemahkan, berbunyi “membawa bakul di atas kepala dengan sembrono, bakulnya terguling, nasinya tumpah sehalaman.”

5. Gambang Suling

Gambang suling, ngumandhang swarané
thulat-thulit, kepénak uniné
uuuuniné mung
nreyuhaké ba-
reng lan kentrung ke-
tipung suling, sigrak kendhangané

“Gambang Suling” merupakan lagu asal Jawa Tengah yang cukup populer di hampir seluruh tanah Jawa dan sekitarnya.

Tembang ini diciptakan oleh Ki Narto Sabdo. Konon, ia menciptakan lagu ini sebagai ungkapan atas kekagumannya terhadap alat musik seruling, yang dapat menghasilkan suara yang indah.

Ki Narto Sabdo sendiri memiliki nama asli yaitu ‘Soenarto’. Ia memiliki ayah yang berprofesi sebagai pengrajin sarung keris, yang bernama Partinoyo.

Ki Narto Sabdo merupakan seorang seniman musik, sekaligus dalang wayang kulit yang cukup legendaris dari Jawa Tengah.

6. Suwe Ora Jamu

Contoh lagu daerah di Jawa Tengah yang berfungsi sebagai media religi yaitu

sumber: gasbanter.com

“Suwe Ora Jamu” merupakan salah satu lagu Jawa yang diciptakan oleh R.C. Hardjasubroto.

Lagu ini bisa dibilang sangat unik karena mengandung arti yang sederhana tetapi dengan makna yang mendalam.

“Suwe Ora Jamu” menceritakan tentang seseorang yang sedang bertemu sahabatnya yang sudah lama tidak bertemu.

Namun saat mereka bertemu malah mengakibatkan kekecewaan.

7. Padhang Wulan

Contoh lagu daerah di Jawa Tengah yang berfungsi sebagai media religi yaitu

sumber: notangkalengkap.blogspot.com

“Padhang Wulan” merupakan lagu yang sangat indah saat ditembangkan.

Secara tekstual lagu ini berisi ajakan untuk meramaikan malam bulan purnama dengan bermain bersama teman-teman.

Namun jika dicerna secara filosofis, lagu ini mengajak kita untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas malam yang begitu indah.

Sebagai bentuk atau ungkapan rasa syukur, sang penulis melalui lagu ini mengajak untuk tidak tidur terlalu sore.

Maksudnya agar kita sedapat mungkin menghidupkan malam yang indah itu dengan ibadah-ibadah seperti salat sunah.

Sayangnya, penulis lagu ini belum diketahui hingga sekarang.

8. Turi-Turi Putih

Contoh lagu daerah di Jawa Tengah yang berfungsi sebagai media religi yaitu

sumber: gasbanter.com

“Turi-Turi Putih” merupakan lagu peninggalan Sunan Giri yang mengisahkan tentang kearifan dan kesadaran akan kehidupan dan kematian.

Lirik yang berisi syair tembang ini begitu indah didengar serta penuh akan makna.

Pesannya lebih spesifik ditujukan kepada murid sebagai penuntut ilmu dan guru sebagai pengajar.

Lagu ini berisi pesan kepada murid agar senantiasa mengikuti apa yang disampaikan oleh para guru terutama nasihat soal agama dan moral supaya tidak tersesat.

9. Sluku-Sluku Bathok

Sluku-sluku bathok
Bathoke ela-elo
Si Rama menyang Solo
Leh olehe payung mutho
Mak jentit lho-lho lobah
Wong mati ora obah
Yen obah medeni bocah
Yen urip goleka duwit

Lagu ini juga merupakan salah satu karya dari Sunan Kalijogo yang sarat akan makna dan nilai-nilai filosofis, meskipun menggunakan bahasa sederhana dan terkesan layaknya lagu anak-anak.

Dalam lagu “Sluku-Sluku Bathok”, konon Sunan Kalijaga memasukkan unsur-unsur nilai agama yang mudah dipahami untuk berbagai kalangan, termasuk anak-anak supaya lebih mudah dihafal dan bertahan lama.

***

Itulah beberapa lagu daerah Jawa Tengah dilengkapi dengan lirik dan maknanya.

Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Sahabat 99!

Simak juga artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari hunian impian di Depok?

Kunjungi 99.co/id dan Rumah123.com serta temukan beragam pilihan perumahan seperti di Citralake Sawangan Depok.