Contoh tanda kromatis yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan nada berturut turut adalah

Lanjutan artikel Membaca dan menulis Not Angka, Not Balok

5)  Garis lengkung


Seperti diuraikan sebelumnya, kadangkala beberapa not disatukan untuk berbagai keperluan. Ada kalanya beberapa not disatukan karena memiliki nilai yang sama. Ada pula yang disatukan karena hanya mewakili satu suku kata lagu tertentu.

Namun, ada pula yang disatukan untuk memperpanjang nada tertentu. Penyatuan not itu dilakukan dengan menambahkan garis lengkung terhadap not-not yang disatukan tersebut.

Ada tiga macam garis lengkung, yaitu sebagai berikut,
a) Garis lengkung melismatis, yaitu garis lengkung yang menyatukan not-not karena beberapa not tersebut hanya memiliki satu suku kata dalam teks lagu. Garis lengkung ini hanya dipakai dalam notasi musik yang memakai teks lagu.

Contoh tanda kromatis yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan nada berturut turut adalah

b) Garis lengkung legato. Istilah legato berasal dari kata legare yang berarti mengikat. Maksudnya adalah garis lengkung ini berfungsi untuk mengikat dua atau lebih not yang berbeda-beda dalam penyajian yang sambung-menyambung. Jika dinyanyikan secara vokal maka not-not dalam garis lengkung legato ini harus disajikan dalam satu embusan napas. Garis lengkung legato ditarik dari not pertama sampai not terakhir dari not-not yang diikat dalam satu kesatuan.

Contoh tanda kromatis yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan nada berturut turut adalah

c) Garis lengkung legatura. Garis lengkung legatura dipakai oleh sebuah not dan not berikutnya yang merupakan not perpanjangannya. Jadi, yang dihubungkan dengan garis lengkung legatura hanyalah not-not yang sama tinggi, terutama not-not perpanjangan yang melewati garis birama karena tiap awal birama harus dimulai dengan not tidak boleh dengan titik perpanjangan not sebelumnya.

Contoh tanda kromatis yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan nada berturut turut adalah


Dalam notasi musik, tanda diam dimaksudkan sebagai tanda tidak terjadinya nyanyian. Pada saat tersebut, penyanyi disarankan untuk mengambil napas sebagai persediaan menyanyi untuk nada-nada selanjutnya. Pada notasi angka, tanda diam berupa angka 0 (nol). Jika dalam sebuah baris lagu terdapat empat tanda 0 berturut-turut, itu berarti harus diam selama empat ketuk.

Pada notasi balok, tanda diam disimbolkan secara berbeda-beda sesuai panjang pendeknya yang sebanding dengan not.

Contoh tanda kromatis yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan nada berturut turut adalah

6) Not-not balok juga diberi nama dengan huruf abjad A sampai G. Di atas not G dan di bawah not A, tujuh nama pokok tersebut diulang. Sebenarnya, not balok tidak menunjukkan tinggi rendahnya nada. Bentuk not balok hanya menunjukkan harga yang berhubungan dengan durasi nada (ketukan), sedangkan yang menunjukkan tinggi rendahnya nada adalah paranada. Dengan demikian, letak not-not balok pada paranada akan menentukan nama not-not tersebut.


Adapun untuk menaikkan, menurunkan, atau mengembalikan nada setinggi /2 nada digunakan tanda kromatis. Ada tiga tanda kromatis yang kita kenal, yaitu tanda kres (#) yang berfungsi untuk menaikan Vi nada. Lalu, untuk menurunkan nada setinggi V2 nada digunakan tanda mol (b). Sementara untuk mengembalikan nada ke tinggi semula digunakan tanda pugar (N). Di samping untuk menaikkan dan menurunkan nada, tanda kres dan mol juga dimanfaatkan untuk menuliskan tanda mula yang menentukan nada dasar sebuah notasi komposisi lagu. Untuk masalah ini, akan dibahas tersendiri dalam uraian selanjutnya.


Tinggi rendahnya nada dalam musik dapat menimbulkan suasana yang berbeda. Penggunaan nada-nada rendah akan menimbulkan suasana haru, sedangkan penggunaan nada-nada tinggi akan menimbulkan suasana gembira dan lincah.

Tanda ulang.

7) Dalam sajian lagu, kita sering mendengar sebuah lagu yang dinyanyikan secara berulang. Kadang diulang secara keseluruhan, kadang yang diulang hanya sebagian. Kadang diulang dari awal, kadang yang diulang hanya bagian tertentu saja. Yang paling sering kita dengar adalah pengulangan lagu hanya bagian refreinnya saja. Dalam notasinya, tentu tidak seluruh lagu beserta pengulangannya ditulis. Akan banyak menghabiskan halaman kertas jika demikian. Oleh karena itu, untuk mengetahui pengulangan bagian-bagian lagu, mengenal cara-cara pengulangan lagu dengan pemakaian tanda ulang sangat diperlukan.

Tanda ulang ada bermacam-macam tergantung bagian mana yang akan diulang dalam sebuah notasi lagu. Berikut ini disajikan macam-macam tanda ulang, yaitu berupa garis penutup yang bertitik dua (:). Dua titik tersebut diletakkan di sebelah kanan garis birama awal pengulangan dan di kiri dua garis penutup.

Contoh tanda kromatis yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan nada berturut turut adalah

Jika terdapat tanda ulang seperti itu, berarti seluruh penulisan lagu dalam apitan tanda titik dua (:) itu harus diulang dua kali, menjadi A-B-C-D-A-B-C-D.

Contoh tanda kromatis yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan nada berturut turut adalah

Jika terdapat tanda ulang seperti di atas, dinyanyikan A-B-C-D-C - D. Terdapat beberapa pengulangan yang muncul pada penulisan lagu, yaitu sebagai berikut.

Pengulangan yang berbeda di bagian akhir. Cara ini dilakukan bila bagian yang diulang tidak tepat sama dengan ulangannya. Perhatikan contoh.


Contoh tanda kromatis yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan nada berturut turut adalah

a) Pengulangan yang berbeda di bagian akhir. Cara ini dilakukan bila bagian yang diulang tidak tepat sama dengan ulangannya. Perhatikan contoh.

Penulisan lagu di atas harus dinyanyikan dengan urutan sebagai berikut.

A-B-C-D-E-F-G-A-B-C-D-E-F-H.

Pada pengulangannya ruas G tidak dinyanyikan lagi. Dari ruas F langsung melompat ke ruas H. Ruas G yang diberi tanda angka 1 disebut sebagai prima volta (bait pertama) dan ruas H yang diberi tanda angka 2 disebut secunda volta (bait kedua). Jadi, maksud untuk bait pertama lagu tersebut adalah dari A sampai G dan untuk bait kedua dari A sampai F lalu melompat ke H.

b) Pengulangan dengan bantuan istilah. Ada dua istilah untuk pengulangan lagu. Keduanya dalam bahasa Italia, yaitu:

D.C. al Fine (Da Capo al Fine): diulang dari awal dan berakhir pada tanda Fine.

D.S. al Fine (Da Segno al Fine): diulang dari tanda Segno.

Contoh tanda kromatis yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan nada berturut turut adalah

Contoh di atas harus dinyanyikan A-B-.C-D-E-F-A-B.

Contoh tanda kromatis yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan nada berturut turut adalah

Contoh di atas dinyanyikan dengan urutan A-B-C-D-E-F-C-D.

Tanda untuk mengulang ruas birama pada ruas-ruas berikutnya.

Contoh tanda kromatis yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan nada berturut turut adalah

Contoh di atas harus dinyanyikan sebagai berikut.

Contoh tanda kromatis yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan nada berturut turut adalah

PENGERTIAN LEVEL Level gerak tari adalah jangkauan peragaan gerak dalam ruang gerak tari oleh penari itu sendiri. Memperagakan rangkaian gerak tari untuk menghindari kemonotonan penampilan gerak, pinata, atau penyusun gerak harus menggunakan level gerak yang bervariasi. Level yang bervariasi maksudnya adalah gerakan yang tidak melulu sama, tetapi memiliki level gerak tinggi, medium, dan rendah. Level ini haruslah disesuaikan dengan karakter gerak tari itu sendiri, apalagi jika diperagakan secara kelompok atau berpasang-pasangan. 1.  Level Tinggi Biasanya pada level tinggi, penari melakukan gerakan meloncat sambil menggerakkan salah satu tangannya ke atas dan peragaan level ini akan tampak jelas jika dilakukan secara kelompok.  2.  Level Sedang (Medium) Pada level sedang, penari melakukan gerakan berdiri seperti biasa. Level medium jika dilakukan dalam kelompok secara terus-menerus akan terkesan monoton. Oleh karena itu, level ini harus divariasi dengan

Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak Ada beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan lunak. Teknik tersebut disesuaikan dengan bahan yang digunakan. Adapun teknik yang dapat digunakan untuk membuat karya kerajinan dari bahan lunak antara lain membentuk, menganyam, menenun, dan mengukir. Teknik Membentuk   Teknik membentuk biasanya digunakan untuk membuat karya kerajinan dari tanah liat. Macam-macam teknik membentuk antara lain seperti berikut : 1) Teknik Coil (Lilit Pilin) Cara pembentukan dengan tangan langsung sepertcoil, lempengan atau pijat jari merupakan teknik pembentukan tanah liat yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh para seniman dan perajin keramik. 2)  Teknik Putar Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat, silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh par

Menggambar Bentuk Objek Tiga Dimensi Coba Perhatikan barang-barang yang ada di sekeliling anda, misalnya meja komputer, speaker, televisi, gelas, mug, kulkas, botol, atau benda-benda lainnya. Apa yang terpikir oleh anda tentang benda-benda tersebut. Tidakkah pernah terlitas dalam pikiran Anda bahwa barang-barang tersebut memiliki bentuk dasar geometris tiga dimensi, seperti balok, kerucut, kotak/kubus, bola dan tabung ?   Jika anda mengamat-amatinya, pernah nggak ya anda mencoba menggambarkan benda-benda tersebut secara langsung? Nah untuk artikel seni rupa kali ini Anda akan mempelajari bagaimana menggambar bentuk tiga dimensi tersebut, dan juga akan di bahas prinsip-prinsip menggambarnya, serta bahan baku, peralatan dan teknik menggambarnya. Sebelumnya mari lihat dulu diagram pembelajaran Menggambar Bentuk Objek Tiga Dimensi. A. Menggambar Bentuk Menggambar adalah suatu proses mengungkapkan gagasan seseorang melalui bahasa gambar, misalnya, seorang des