Contoh tari Tradisional Klasik berkelompok dari daerah Yogyakarta adalah

KOPI, Yogyakarta – Yogyakarta ini sering juga dikenal dengan D.I Yogyakarta, provinsi ini mempunyai banyak sekali keistimewaan. Yogyakarta sangat populer dan dikenal dengan sebutan kota budaya, kota pariwisata, kota pendidikan, kota seni dan masih banyak lagi julukan untuk provinsi Yogyakarta ini.

Tak hanya indah dan kaya akan tempat pariwisatanya saja, Yogyakarta juga terkenal akan kebudayaan Jawanya yang kental salah satunya adalah pakaian adat, rumah adat, senjata tradisional, makanan daerah, dan juga tidak ketinggalan yaitu tari tradisional dari Yogyakarta.

Nah, apa saja macam-macam tarian tradisional yang berasal dari Yogyakarta. Berikut ini penjelasannya.

Tari Beksan Lawung Agung

Tari pertama yang akan dibahas adalah Tari Beksan Lawung Agung atau yang biasa disebut dengan tari Beksan Lawung. Tari ini merupakan salah satu tari tradisional yang berasal dari Keraton Yogyakarta. Pada umumnya, tari ini biasanya akan dibawakan oleh para penari laki-laki dengan jumlah keseluruhannya adalah 16 orang. Penari tersebut terdiri dari 2 orang botoh, 4 orang jajar, 4 orang pengampil, 4 orang lurah, dan juga 2 salaotho.

Menurut sejarah yang ada, tarian Beksan Lawung ini diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I atau pangeran Mangkubumi pada tahun 1755-1792. Beksan ini di ilhami dalam keadaan dimana ada kegiatan para prajurit sebagai abdi dalem raja dalam setiap mengadakan latihan watangan.

Tari Beksan Lawung Agung ini merupakan bentuk usaha dari sang Sultan dalam mengalihkan perhatian para penjajah Belanda terhadap kegiatan para prajurit di Keraton Yogyakarta. Pada masa itu, dalam suasana perang dan sultan harus mengakui serta tunduk terhadap segala kekuasaan Belanda di Kesultanan Yogyakarta.

Tari Tradisional Serimpi

Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan nama tarian yang kedua ini?. Ya nama tari Serimpi ini memang cukup terkenal. Tari Serimpi ini merupakan tari klasik yang berasal dari D.I Yogyakarta. Pada umumnya tarian ini akan dibawakan oleh empat orang penari wanita. Kata Serimpi sendiri mempunyai arti empat. Namun, terkadang tari Serimpi ini juga dibawakan oleh para penari dengan jumlah 5 orang yakni terdapat pada tari Serimpi Renggowati.

Selain mempunyai arti empat tari Serimpi ini juga sering kali diartikan mimpi karena berasal dari kata “impi”, maksudnya adalah seseorang yang melihat tarian ini mungkin akan merasa seperti berada di alam mimpi. Umumnya, pertunjukkan tarian ini akan berlangsung selama tiga per empat jam hingga dengan satu jam. Unsur dunia yang dimaksud adalah grama (api), angin (udara), toya (air), dan juga bumi (tanah).

Pada awalnya, tarian ini hanya berkembang di Keraton Yogyakarta. Menurut kepercayaan, tari Serimpi ini merupakan seni luhur dan merupakan sebuah pusaka Keraton. Tema yang disuguhkan oleh para penari Serimpi ini sebenarnya sama dengan Tari Bedhaya Sanga.

Tari Tradisional Rara Ngigel

Tari tradisional yang selanjutnya adalah tari Rara Ngigel. Tari ini merupakan tari tradisional Yogyakarta yang mengisahkan tentang seorang gadis yang tumbuh menjadi dewasa. Pada dasarnya, tarian ini akan dibawakan oleh para penari wanita. Namun, tidak jarang pula jika tarian ini dibawakan oleh para penari dengan berpasang-pasangan dengan penari laki-laki.

Tari Rara Ngigel ini merupakan tarian tradisional yang menggabungkan antara 2 kebudayaan yaitu lemah lembut yang menjadi ciri khas dari provinsi Yogyakarta dan juga tegas yang merupakan ciri khas dari provinsi Jawa Barat. Dalam pertunjukkan tari ini, para penari akan menggunakan busana atau kostum percampuran antara kebudayaan Jawa dan juga China.

Tari Tradisional Golek Menak

Tari tradisional yang keempat adalah tari Golek Menak. Tarian Golek Menak ini merupakan tari tradisional klasik yang berasal dari Yogyakarta, tari ini juga mempunyai nilai seni yang tinggi. Tari Golek Menak ini merupakan salah satu tarian yang diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX, hal ini dikarenakan kecintaannya dan juga kekagumannya terhadap Wayang Golek Menak.

Mengapa tari ini dinamakan dengan nama Golek Menak?, hal ini dikarenakan tarian ini merupakan sebuah tarian yang terinspirasi oleh pertunjukkan Wayang Golek Menak. Sesuai dengan namanya, gerakan dalam tarian ini, alur cerita, tata busana dan juga tokoh yang ada dalam tari Golek ini berasal dari pertunjukkan Wayang Golek Menak. Sehingga dapat dikatakan bahwa tari ini merupakan tari yang mempunyai nilai seni yang tinggi.

Tari Tradisional Kumbang

Tari tradisional berikutnya adalah tari Kumbang. Tari ini memang mempunyai nama yang unik yakni namanya yang seperti hewan Kumbang. Tari ini merupakan tari yang berasal dari Provinsi Yogyakarta yang mengisahkan tentang sepasang Kumbang jantan dan juga kumbang betina yang saling kejar-kejaran dan beterbangan seperti halnya dengan sepasang kekasih. Kemudian kumbang tersebut terbang ke sebuah bunga, guna untuk menghisap sari bunga bersama di sebuah taman.

Kumbang jantan dan kumbang betina tersebut memadu kasih dengan diiringi suasana yang sangat romantis. Sedangkan dalam pertunjukkan tari ini semua penonton yang menyaksikan tarian ini akan diajak untuk berimajinasi dengan suasananya yang sangat romantis dengan penampilan antara kumbang jantan dan juga kumbang betina.

Tari Arjuna Wiwaha

Tari Arjuna Wiwaha ini merupakan salah satu tari tradisional yang berasal dari provinsi Yogyakarta yang acap kali dipentaskan dilingkungan Keraton Yogyakarta. Sesuai dengan namanya, tarian ini merupakan tarian yang menceritakan Arjuna, dimana Arjuna diterpa banyak godaan ketika sedang bertapa di Indrakila. Godaan tersebut adalah dengan dikirimnya para bidadari-bidadari yang cantik oleh Indra, yang kemudian diperintahkan untuk menggoda Arjuna supaya pertapaannya gagal.

Namun berkat keteguhan hati Arjuna, para Bidadari-bidadari tersebut pun gagal dalam menggoda pertapaan Arjuna. Maka pada akhirnya, Indra sendirilah yang turun tangan dan menyamar menjadi Brahmana dengan kondisi yang tua renta. Mereka pun kemudian berdiskusi sangat lama sampai pada akhirnya Indra menunjukkan jati diri aslinya.

Dalam tugas tersebut Arjuna berhasil untuk membunuh raksasa tersebut dan kemudian Arjuna di beri hadiah oleh para Dewa dengan diperbolehkannya Arjuna menikahi ke-7 bidadari tadi.

Tari Tradisonal Satrio Watang

Tari selanjutnya adalah tari Satrio Watang atau juga tari yang sering disebut dengan tari Prawiro Watang. Tari ini merupakan tari tradisional Yogyakarta yang menceritakan tentang kegagahan para prajurit pada zaman dahulu yang mahir dan juga lihai ketika memakai senjata watang atau tongkat.

Contoh Tari Kelompok – Senada dengan sebutannya, bisa dibilang Pengertian Tari Kelompok adalah suatu pertunjukan seni tari yang diselenggarakan secara berkelompok (lebih dari 2 orang) pada waktu dan tempat yang sama. Tarian ini disebut juga sebagai Tarian Massal.

Mayoritas Tari Tradisional di Indonesia memang dilakukan secara berkelompok, dan penyebab pastinya mengenai fakta ini juga belum jelas. Namun, tentunya berbeda dengan Contoh Tari Kelompok Bebas seperti Modern Dance yang kita kenal sekarang.

Salah satu Contoh Tari Kelompok di Indonesia adalah Tari Saman, Tari Piring dan lain-lain. Sebenarnya, secara pembagian resmi, jika dihitung dari jumlah pemainnya, Tari Tradisional dikelompokkan menjadi 3 jenis, yakni :

  • Tari Tunggal
  • Tari Berpasangan
  • Tari Kelompok.

Disini, saya tidak akan menjabarkan satu-persatu. Di artikel ini hanya akan memfokuskan pada Contoh Tari Kelompok Bebas, Campuran dan Modern terlebih dahulu.

Namun, Sebelum lanjut ke inti pembahasan, alangkah baiknya ketahui terlebih dahulu tentang apa saja yang menjadi Ciri-ciri tari kelompok di Indonesia, berikut diantaranya :

  • Dimainkan lebih dari dua orang
  • Ada interaksi yang jelas antar sesama
  • Kombinasi berbagai hal
  • Fokus penonton lebih bercabang
  • Terdapat Pola Lantai Tari yang apik.

Dengan melakukan tarian secara berkelompok, maka sudah barang pasti bahwa pertunjukan akan lebih meriah, heboh, emosional penonton meningkat, serta interaksi akan lebih kompleks.

Contoh Tari Kelompok di Indonesia

Nah, setelah mengetahui pengertian dan ciri-cirinya di atas, silakan simak ulasan di bawah ini mengenai Contoh Tari Berkelompok beserta daerah asal dan penjelasan singkatnya :

1. Tari Saman

Yang Pertama ialah Tari Saman, sebuah tarian tradisional populer asal Provinsi Aceh. Tidak heran lagi, tarian ini menjadi salah satu ikon kekayaan budaya Indonesia di kancah internasional sudah sejak dulu.

Tarian ini umumnya dimainkan dalam jumlah ganjil secara berkelompok, mulai dari 3, 5, 7, 9, 11 orang dan seterusnya. Sedangkan gerakan yang dominan yakni tepuk lantai, tepuk dada, tepuk tangan dan tepuk pundak yang saling berinteraksi dan dinamis.

Pola Lantai Tari Saman adalah Pola Lantai Lurus sejajar. Untuk maknanya sendiri, tarian ini pada mulanya dijadikan media dakwah, serta tercipta dari perpaduan budaya melayu dan islam Aceh.

2. Tari Tortor – Contoh Tari Kelompok Bebas

Contoh Tari Berkelompok berikut ialah Tari Tortor asal Sumatra Utara, yang meliputi daerah Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba Samosir dan Samosir. Tarian dengan gerakan dinamis ini sangat populer di Indonesia.

Tari tortor biasanya dibawakan oleh kaum wanita dan pria, dimana jumlahnya bisa mencapai belasan orang. Pada mulanya, tarian ini dijadikan sebuah ritual acara seperti upacara kematian, kesembuhan dan lain sebagainya.

Namun seiring perkembangan zaman, maknanya dialihfungsikan menjadi pengisi upacara adat, dan hiburan bagi masyarakat Batak. Alat musik utamanya ialah Gondang, diiringi hentakan kaki para penari di atas lantai.

3. Tari Piring

Berikutnya ialah Tari Piring asal Sumatera Barat. Tarian ini tersohor karena properti utamanya ialah menggunakan piring di telapak tangan saat menari. Uniknya, gerakan dinamis yang terjadi tidak akan menjatuhkan piring tersebut.

Makna tari piring sendiri ialah sebagai ucapan rasa syukur kepada Allah SWT, terhadap perolehan panen yang besar. Sekarang, tarian ini juga telah dijadikan media hiburan dan akan sering dijumpai pada banyak event khusus maupun umum.

Jumlah penari tari piring biasanya ganjil, yang terdiri dari 3 hingga 11 orang. Untuk gerakannya sendiri, mayoritas diambil dari gerakan-gerakan Pencak Silat Minangkabau, kemudian diracik sedemikian rupa dalam tarian.

4. Tari Zapin

Contoh Tari Kelompok selanjutnya ialah Tari Zapin Melayu asal Riau. Tarian ini sangat populer di ranah melayu, mulai dari Riau, Provinsi Riau, beberapa wilayah Sumatera hingga semenanjung Malaysia.

Tari Zapin sangat kental dengan pesan-pesan keagamaan dan nasihat hidup. Untuk gerakannya, terdapat 3 gerakan inti yakni Pembuka, gerakan inti dan penutup, dengan total ada 19 gerakan lainnya.

Sedangkan alat musik Tari Zapin Melayu diantaranya adalah rebana, akordeon, gembos, marwas, gitar, serta gendang dan lainnya. Properti tari yang digunakan sejatinya tidak ada, yang umum hanyalah Selendang untuk penari perempuan.

5. Tari Rentak Besapih

Berikutnya bernama tari Rentak besapih asal Jambi. Makna dari tarian ini melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Jambi, sejalan dengan hentakan kaki dari tariannya sendiri.

Di sisi lain, Tari Rentak Besapih dimainkan oleh pria dan wanita yang berjumlah sekitar 8 hingga 10 orang, dengan memakai kostum pakaian adat melayu Jambi.

Tari Rentak besapih berasal dari sejarah Jambi yang pada zaman dahulu menjadi kota perdagangan. Banyak sekali pedagang dari luar maupun dalam negeri datang ke Jambi.

6. Tari Kecak – Contoh Tari Kelompok dari Bali

Contoh tari Tradisional Klasik berkelompok dari daerah Yogyakarta adalah
Tari Kecak, Bali | Goodnewsfromindonesia.id

Siapa sih, yang tidak kenal dengan Tari Kecak asal Bali ini? Tari Massal yang satu ini identik dengan pementasan yang jumlah penarinya mencapai puluhan orang (50-70 orang) sekaligus, dengan membentuk pola lantai melingkar.

Tarian ini begitu populer, bahkan tidak jarang para turis mengunjungi Bali hanya sekadar ingin melihat penampilan tari kecak yang fenomenal ini secara langsung. Tarian ini bercerita tentang kisah cinta Sri Rama dan Dewi Sinta.

7. Tari Gambyong

Berikutnya adalah Taru Gambyong, yang merupakan contoh tari kelompok dari Jawa Tengah. Tarian ini dibawakan oleh kaum wanita dengan tata busana khas Jawa, dimainkan dengan gerakan lambat dan gemulai sepanjang pertunjukan.

Pada dasarnya, Tari Gambyong digunakan untuk menyambut Raja Surakarta dan para tamu terhormat, sekaligus juga dijadikan hiburan dalam berbagai acara.

Untuk gerakannya sendiri dibagi menjadi 3 bagian, yakni maju beksan (gerakan awal), beksan (isi), dan gerak mundur beksan (gerak akhir). Semua gerakan terkonsep mulai dari kaki, lengan, kepala, dan tubuh.

8. Tari Kipas Pakarena

Berikutnya adalah Tari Kipas Pakarena yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Sesuai dengan namanya, Tarian ini menggunakan properti utama berupa kipas yang dipegang kedua belah tangan, dengan gerakan mendayu-dayu seiring irama musik.

Menurut kepercayaan masyarakat Gowa, tarian ini berasal dari sebuah kisah perpisahan antara penghuni khayangan (boting langi) dan penghuni bumi (lino) di masa lampau.

Tarian ini dibawakan oleh kaum wanita, yang berjumlah antara 8 hingga 12 orang. Untuk maknanya, menggambarkan sifat dan perilaku masyarakat Gowa, seperti kesantunan, kesetiaan, kelembutan, kepatuhan dan lainnya.

9. Tari Bedhaya Ketawang

Contoh tari kelompok di Indonesia berikutnya adalah tari Bedhaya Ketawang yang berasal dari Indonesia. Ini adalah salah satu tarian yang rutin ditampilkan dalam acara di Istana Sultan Jawa, Keraton Yogyakarta dan Keraton Solo.

Pada awalnya, jumlah penari dalam tarian ini hanya 7 orang saja, namun karena dianggap tarian sakral / khusus, jumlahnya ditambah menjadi 9 orang. Uniknya, seluruh penari masih memiliki Hubungan kekeluargaan atau kekerabatan dengan kerajaan Keraton.

Bedhaya Ketawang sendiri merupakan nama upacara yang terimplementasikan dalam sebuah tarian, dengan tujuan persembahan dan pemujaan terhadap Sang Pencipta. Pencipta tarian ini adalah Sultan Agung, Raja Mataram ke-3 (1613-1646).

10. Tari Serimpi

Berikutnya yakni Tari Serimpi asal Jawa Tengah. tarian berkelompok yang fenomenal ini awalnya hanya dipentaskan oleh orang-orang terpilih atau tertentu saja, namun seiring perkembangan zaman, akhirnya bisa dimainkan oleh siapa saja.

Tari Serimpi adalah salah satu tarian paling terkenal, spesial dan memiliki kedudukan istimewa pada tiap-tiap Keraton di Jawa, keberadaannya sudah ada sejak zaman masyarakat feodal, serta lahir dan tumbuh di kalangan istana.

11. Tari Janger

Contoh Tari Berkelompok berikutnya bernama Tari Janger yang berasal dari Bali. Ini adalah tarian muda-mudi / pergaulan masyarakat Bali, diciptakan tahun 1930-an dan hingga kini masih terus dimainkan dan dilestarikan.

Peserta Tari Janger berjumlah 10 orang secara berpasang-pasangan, Penari wanita disebut Janger, dan penari pria disebut Kecak. Mereka akan menarikannya sambil menyanyikan lagu Janger secara bersamaan dan saling sahut-sahutan.

12. Tari Gantar

Contoh tari Tradisional Klasik berkelompok dari daerah Yogyakarta adalah
Tari Gantar, Kaltim | Negerikuindonesia.com

Beralih ke Borneo, yakni Tari Gantar asal Kalimantan Timur. Tari yang satu ini berasal dari perpaduan dua sub-suku, yakni Suku Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Tujuan Tari Gantar ini sendiri merupakan ajang penyambutan tamu, serta penggambaran kesopanan, keakraban dan keramah-tamahan suku Dayak dalam memperlakukan para tamu yang hadir.

Selain Pakaian Adat Dayak yang khas, Properti Tari Gantar ialah sebatang tongkat panjang melebihi kepala, yang mendeskripsikan para petani kala menghentak tanah untuk memasukkan benih-benih padi di ladang mereka.

13. Tari Rampak Srigati – Contoh Tari Kelompok dari Jawa Barat

Contoh Tari Kelompok selanjutnya datang dari Jawa Barat, yakni Tari Rampak Srigati. Tarian ini dibawakan oleh kaum wanita, dengan properti Sanggul, ikat pinggang dan kebaya yang berwarna cerah terang.

Contoh Tari Berkelompok / Massal Lainnya

Telah menjadi barang pasti, bils mayoritas tarian tradisional di Indonesia dimainkan oleh lebih dari 2 orang, alias jamak / beramai-ramai. Karena secara tidak langsung, makna umum pementasan tari adalah sebagai sarana hiburan.

Sehingga, jika kita hitung jumlah Tari kelompok di Indonesia, tentunya sangatlah banyak, baik yang terkenal maupun tidak, baik yang tereksplor maupun belum. Yang jelas, masing-masing memiliki alasan dan makna tertentu.

Nah, di bawah ini, adalah beberapa Tari Berkelompok lainnya di Indonesia :

NoNama TarianDaerah Asal
1SeudatiAceh
2LegongBali
3PendetBali
4YopongDKI Jakarta
5Sekapur SirihJambi
6MerakJawa Barat
7RemoJawa Timur
8ReogJawa Timur
9GongKalimantan Tengah
10JanggetLampung
11Lenso Maluku
12BatungangaNTB
13SuanggiPapua
14MusyohPapua
15BosaraSulawesi Selatan
16LumenseSulawesi Tengah
17Palo-PaloGorontalo
18BekhusekSumatera Selatan

YUK, Simak juga 10+ Contoh Tari Kontemporer di Indonesia dan Dunia berikut ini.

Penutup Contoh Tari Kelompok

Demikianlah, ulasan kali ini mengenai Contoh Tari Kelompok Bebas, Campuran dan Modern di Indonesia (Tari Massal). Semoga ulasan kali ini bisa menambah wawasan dan meningkatkan ilmu pengetahuan Kamu. Terima kasih.