Daerah di Indonesia yang memiliki keunggulan berupa hewan komodo adalah

Komodo menjadi salah satu hewan langka yang dilindungi. Populasi reptil besar yang satu ini memang tidak banyak. Menurut data Badan Pusat Statistik jumlah komodo pada tahun 2017 sebanyak 5.954 ekor. Maka tak heran jika akhirnya Uni Internasional untuk Konservasi Alam (UICN) mengubah status komodo dari rentan menjadi terancam punah.

Klasifikasi Komodo

Komodo berasal dari Asia atau Australia. Namun hewan besar bernama latin Varanus komodoensis banyak ditemukan di Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Gili Motang, dan sebagian kecil di utara serta barat Flores.

Menurut World Conservation Monitoring Centre, hewan ini memiliki klasifikasi sebagai berikut:

  • Kerajaan: Animalia
  • Divisi: Chordata
  • Kelas: Reptilia
  • Bangsa: Squamata
  • Suku: Varanidae
  • Marga: Varanus
  • Jenis: Varanus komodoensis Ouwens, 1912

Ciri-ciri Komodo

Hewan ini memiliki ciri yang mudah dikenali. Secara sekilas hewan ini mirip seperti biawak namun ukurannya lebih besar. Mengutip dari Skripsi yang dipublikasi dalam repository.uinjkt.ac.id, berikut ini penjelasan mengenai ciri-ciri komodo.

1. Bentuk dan Ukuran Tubuh

Bentuk tubuh komodo mirip seperti biawak namun ukurannya lebih besar dan panjang. Tubuh komodo dewasa diketahui memiliki panjang hingga 3 meter dengan bobot lebih dari 100 kilogram.

Badan komodo lebih panjang dan lebih besar dibandingkan kepalanya. Ukuran ekornya juga sama panjang dengan tubuhnya. Komodo memiliki bentuk kepala memanjang seperti kadal dengan mata kecil, dan mulut sedikit memanjang ke belakang.

Kepala komodo betina bentuknya sedikit lebih konjong dibandingkan komodo jantan. Kepala komodo jantan juga lebih besar dengan bentuk sedikit membulat.

2. Kulit

Warna kulit komodo cokelat – kuning kehitaman dan memiliki sisik kasar. Lapisan sisik tersebut membuat kulit hewan ini menjadi keras.

Selain dipenuhi sisik, kulit komodo juga terdapat lipatan di bagian leher, ketiak, bagian depan dan paha belakang. Pada komodo yang masih muda, memiliki warna kaki kehitaman dengan bintik menonjol.

3. Mulut

Hewan endemik Indonesia ini memiliki 60 gigi yang tajam dan bergerigi dengan panjang kurang lebih 2,5 sentimeter. Dalam organ mulutnya, komodo akan menghasilkan air liur yang bercampur darah karena giginya terlapisi jaringan gusi. Jaringan tersebut berfungsi untuk menghancurkan makanan.

Direktorat Perlindungan dan Pengawetan Alam juga menjelaskan karakteritsik dari hewan ini berdasarkan kategori komodo.

  • Komodo muda: panjang badan dari ujung kepala sampai ekor kurang lebih 1meter. Warna kulit cokelat muda hingga gelap dengan garis merah muda atau kuning.
  • Komodo dewasa: panjang badan totoal sekitar 1 – 2 meter. Warna kulitnya cokelat sedikit tua dan garis badan hampir hilang.
  • Komodo tua: panjang badan total lebih dari 2 meter. Warna kulitnya cokelat tua sampai kelabu hingga kehitaman.

Habitat Komodo

Hewan berukuran besari ini bisa tinggal di daerah yang sesuai dengan kebutuhan hidupnya. Melansir dari e-journal.uanjy.ac.id, habitat komodo harus memiliki suhu antara 23 – 400C dengan kelembaban sekitar 45 – 75%.

Dari segi ketinggian, habitat komodo bisanya memiliki tinggi 0 sampai 600 mdpl dengan kemiringan 10 - 400. Tempat tinggal hewan ini juga umumnya didomintasi padang savana dengan pohon lontar sebagai ciri khasnya.

Fakta Tentang Komodo

Selain ciri-ciri yang sudah disebutkan sebelumnya, hewan besar ini juga memiliki fakta yang jarang diketahui banyak orang. Apa saja faktanya? Berikut penjelasannya.

1. Memiliki nama lokal “Ora”

Siapa sangka jika komodo ternyata memiliki nama lokal yang unik. Masyarakat sekitar menyebut hewan ini “Ora” yang berarti buaya darat. Hewan ini memang sudah sejak lama hidup berdampingan dengan manusia di habitat aslinya. Meskipun demikian hewan ini baru diketahui banyak orang tahun 1912 setelah tentara Belanda menembak hewan ini dan mengirimkan sampel kulitnya kepada peneliti bernama Peter Ouwens untuk diteliti.

2. Memiliki bisa mematikan

Bukan hanya ular, komodo juga memiliki bisa yang mematikan. Air liur komodo diketahui bisa membunuh hewan sebesar kerbau hanya dalam satu gigitan. Air liur tersebut mengandung bisa yang biasanya disimpan dalam kelenjar racun yang ada di rahang bawah.

Luka yang disebabkan oleh gigitan komodo mungkin tidak parah. Namun racun tersebut dapat menyebar melalui luka sehingga bisa membuat siapa saja yang tergigit komodo kehilangan banyak darah, lumpuh, kerusakan jaringan, hingga rasa sakit luar biasa yang membuat tak sadarkan diri.

3. Bisa menjadi kanibal

Komodo merupakan hewan karnivora alias pemakan daging. Komodo bukanlah hewan yang ramah sebab saat lapar, hewan ini dapat memakan sesamanya. Komodo dewasa bisa saja menyerang dan memakan komodo kecil bahkan anaknya sendiri. Maka tah heran jika banyak bayi komodo yang lari atau bersembunyi dari induknya agar tidak dimangsa.

Apakah Komodo Sudah Punah?

Komodo merupakan hewan purba. Namun tak seperti hewan purba lainnya, komodo masih bisa ditemui hingga saat ini. Meski demikian banyak orang yang mempertanyakan eksistensi hewan ini sehingga sering dikira sudah punah.

Populasi komodo dari waktu ke waktu memang mengalami penurunan. Populasi yang berkurang membuat hewan ini disebut sebagai satwa yang terancam punah.

Sementara itu dalam jurnal Ecology and Evolution disebutkan bahwa komodo bisa mengalami kepunahan pada tahun 2050. Hal tersebut berdasar pada penurunan populasi 27% pada sekenario terbaik dan 99% pada sekenario terburuk.

Daerah di Indonesia yang memiliki keunggulan berupa hewan komodo adalah

Infografik_Komodo kadal raksasa menuju kepunahan (Katadata)

Risiko kepunahan semakin besar dengan adanya aktivitas manusia yang mengancam kelestarian habitat komodo. Proyek pariwisata premium dengan konsep geopark diketahui dapat mengancam kelestarian hewan endemik ini.

Komite Warisan Dunia (UNESCO) bahkan mendesak pemerintah Indonesia untuk menghentikan pembangunan tersebut karena dapat menyebabkan kerusakan habitat komodo yang berdampak langsung pada risiko kepunahan satwa tersebut.

Daerah di Indonesia yang memiliki keunggulan berupa hewan komodo adalah

Ya, Komodo (Varanus komodoensis) adalah spesies purba dan langka yang hampir punah, hanya dapat Anda temukan di Taman Nasional Komodo. Hewan komodo merupakan makhluk besar mirip kadal raksasa dengan memiliki panjang 2-3 m dan berat mencapai 165 kg, atau 100 kg saat perut kosong.

Karena keunikan dan kelangkaannya, Taman Nasional Komodo dinyatakan sebagai World Heritage Site dan Man and Biosphere Reserve oleh UNESCO tahun 1986. Pertama kali diteliti secara ilmiah pada tahun 1911 oleh JKH Van Steyn dan sejak saat itu tujuan konservasi semakin luas untuk melindungi seluruh keanekaragaman hayati, baik laut dan darat.

Taman Nasional Komodo mencakup 3 pulau utama yaitu Pulau Komodo, Rinca, dan Padar, banyak juga pulau-pulau kecil lainnya yang jika dijumlahkan memiliki luas tanah 603 km². Total luas Taman Nasional Komodo saat ini adalah 1.817 km². Diperluas hingga 25 km² (Pulau Banta) dan 479 km² perairan laut akan menghasilkan total luas hingga 2.321 km².

Di kawasan Taman Nasional Komodo, Anda juga dapat menemukan kuda, banteng liar, rusa, babi hutan jantan, ular, kera, dan berbagai jenis burung. Selain itu Taman Nasional Komodo memiliki biota bawah laut yang menakjubkan. Para penyelam mengatakan bahwa perairan Komodo adalah salah satu tempat menyelam terbaik di dunia.

Dengan gugusan pulau dan keanekaragaman hayati yang terdapat di Taman Nasional Komodo, berikut ini lima destinasi wisata yang bisa Anda kunjungi di sana yakni Loh Buaya, Pantai Pink, Gili Laba, Pulau Kelor, dan Kampung Wisata Komodo.

Daerah di Indonesia yang memiliki keunggulan berupa hewan komodo adalah

Daerah di Indonesia yang memiliki keunggulan berupa hewan komodo adalah
Lihat Foto

Antaranews

Seekor komodo (Veranus komodoensis) penghuni Pulau Komodo, Provinsi Nusa Tenggara Timur

KOMPAS.com - Komodo adalah spesies kadal terbesar di dunia.

Tahukah kamu kalau komodo hanya ada di Indonesia? Komodo termasuk hewan langka dan harus dilindungi.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), komodo atau disebut Varanus Komodoensis terdapat di Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ciri-ciri komodo

Komodo termasuk anggota biawak Varanidea dan Klad Toxicofera. Komodo tumbuh dengan panjang hingga 3 meter (10 kaki). Beratnya bisa mencapai 135 kilogram.

Baca juga: Kaleidoskop 2019: Tarik Ulur Penutupan Pulau Komodo, Alasan Konservasi hingga Rencana Membership Turis Premium

Inilah kenapa komodo disebut sebagai kadal terbesar di dunia. Komodo memilik ekor yang sama panjang dengan tubuhnya.

Kurang lebih ada 60 buah gigi yang bergerigi tajam dengan panjang sekitar 2,4 centimeter.

Air liur komodo sering kali bercamnpur sedikit darah karena nyaris semua giginya dilapisi jaringan gingiva. Jaringan ini tercabik saat komodo makan.

Komodo memiliki lidah yang panjang, berwarna kuning dan bercabang.

Komodo jantan ukurannya lebih besar dari pada betina. Dengan warna kulit dari abu-abu gelap hingga merah, sesaat komodo betina memiliki warna lebih hijau.

Komodo muda lebih berwarna kuning, hijau dan putih pada latar belakang hitam.

Diberitakan Kompas.com (14/11/2018), jika komodo hanya ditemukan Indonesia, Nusa Tenggara.

Baca juga: Jadi Pengelola Bandara Komodo, Changi Bakal Investasi Rp 1,2 Triliun

Dalam sebuah studi yang dilakukan, jika komodo bukannya tidak bisa menjajah daerah lain atau menguasai dunia. Tapi itu mereka tidak ingin melakukannya.

Saat dilakukan pengamatan di empat pulau selama satu dekade itu bahwa komodo tidak pernah meninggalkan tanah kelahirannya sepanjang hidup.

Para peneliti menyebutkan sebagai kelompok homebody atau anak rumahan yang sesungguhnya.

Padahal jika komodo mau menempuh puluhan mil dan melewati medan berat bisa mencapai ke daerah lain.

Selama penelitian para peneliti memindahkan tujuh ekor komodo dewasa ke wilayah lain sejauh 13,7 mil tapi masih di pulau yang sama.

Lalu dipindahkan ke pulau lain yang dipisahkan air dan jaraknya hanya 1 mil.

Baca juga: Perempuan Haid Tidak Dilarang Berkunjung ke Pulau Komodo, Asalkan..

Hasilnya komodo yang dipindahkan ke pulai mengalami sedikit masalah. Ia tidak bisa kawin dengan salah satu penghuni di rumah barunya dan kesulitan menemukan mangsa.

Ini menandakan adanya tanda-tanda perkawinan sedarah di populasi komodo.

Komodo dapat bertahan hidup di lokasi yang memiliki ketersediaan air yang cukup, tempat perlindungan aman, banyak pohon rimbun, dan makanan berlimpah.

Dilansir dari Kompas.com (3/2/2019), populasi komodo di Taman Nasional Komodo (TNK) di Kabupaten Manggarai Barat, NTT hingga tahun 2018 mencapai 2.897 ekor.

Pemangsa daging

Komodo akan menggali lubang sedalam sembilan meter untuk menyimpan telur. Telur komodo itu akan menetas pada bulan April atau Mei dan komodi mudah akan hidup di pohon beberapa bulan untu menghindari predator atau komodo yang lebih tua.

Komodo termasuk hewan karnivora atau pemakan daging, seperti babi, kerbau, rusa, atau kuda. Bahkan komodo kadang-kadang menjadi kanibal. Komodo memakan spesiesnya sendiri atau sesama komodo yang biasanya lebih muda.

Baca juga: Sebelum Dinosaurus, Komodo Purba Berkepala Besar Berkeliaran di Bumi

Untuk mencari mangsa, komodo akan mengendap-endap dan menyerang secara tiba-tiba kepada korbannya. Jika mangsa sudah dalam jangkauan, maka akan segera menyerang dan langsung mengigit pada sisi bawah tubuh atau tenggorokan.

Gigitan komodo sangat beracun dan bisa menghambat pembekuan darah. Biasanya korban akan merasa lemas karena kehilangan banyak darah.

Seringnya komodo akan menemukan mangsanya saat sekarat atau tidak lama setelah mati.

Komodo akan menemukan mangsanya dengan menggunakan lidah yang bisa merasakan bau mangsa, binatang mati atau sekarat pada jarak hingga 9,5 meter.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.