Daerah penghasil minyak bumi di provinsi sumatera utara adalah

Secara geografis Indonesia berada di titik pertemuan antara Benua Australia, Samudera Pasifik dan lempek tektonik Asia Tengara. Letak geografis tersebut menyebabkan hampir seluruh penemuan minyak bumi di Indonesia terjadi berkat endapan tersier (lapisan ketiga) atau pada dasar satuan batuan maupun lahar gunung berapi tersier.

Mengutip Indonesian Petroleum Association, negara dengan 34 provinsi ini mempunyai sekitar 60 cekungan endapan dimana ke-36 cekungan di wilayah bagian barat, 14 di antaranya penghasil minyak bumi sekaligus gas alam. Ladang-ladang minyak dan gas di wilayah ini telah "tua renta" (mature field), karena telah dieksploitasi sejak lama. Sementara di wilayah timur, terdapat 39 cekungan kaya hidrokarbon yang potensial untuk dieksplorasi melalui produksi tahap kedua (pre-tertiary) dan tahap lanjut (tertiary).

Apabila dirunut, sekitar 75% dari eksplorasi dan produksi migas dilakukan di bagian barat wilayah Indonesia. Adapun keempat wilayah penghasil minyak bumi itu adalah Sumatera, Laut Jawa, Kalimantan Timur dan Kepulauan Natuna. Di sisi lain keempat wilayah utama penghasil gas alam terdiri atas Kalimantan Timur, Arun di Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Kepulauan Natuna.

Dikutip Encyclopedia Britannica, minyak bumi bukanlah olahan baru dalam dunia pertambangan. Namun sudah ditemukan pertama kali sekitar 5.000 tahun sebelum masehi oleh bangsa Asyiria, Babilonia Kuno, dan Sumeria. Di zaman itu, minyak bumi merembes ke daratan sehingga masyarakat pun berbondong-bondong mengambilnya.

Seiring zaman, bangsa Arab dan Persia berhasil menemukan teknik distilasi minyak bumi untuk memisahkan sumber daya alam (SDA) tersebut sehingga bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Beberapa abad kemudian dilakuakan sebuah ekspedisi pencarian sumber minyak bumi di beberapa daerah, seperti Meksiko, Bolivia, Peru, dan Kuba.

Baca Juga

Bila meneliti jejak pertambangan migas di Indonesia, masyarakat Sumatera sudah memanfaatkan minyak bumi sebagai bahan bakar dalam pertempuran laut pada abad ke-8. Pemanfaatan minyak bumi juga digunakan oleh armada laut Aceh dalam pertempuran melawan bangsa Portugis pada abad ke-16.

Potensi migas di Indonesia bisa digolongkan dalam beberapa bagian besar. Mengutip buku Pasti Bisa Geografi untuk SMA/MA Kelas XI yang diterbitkan oleh Ganesha Operation, ada sejumlah potensi alam di Indonesia seperti minyak bumi, batu bara dan gas alam yang terbagi di sejumlah wilayah provinsi. Berikut pembagiannya:

1. Minyak Bumi

Berikut daerah-daerah di Indonesia yang menjadi penghasil minyak bumi:

a. Pulau Sumatera yakni di Lhokseumawe dan Peureulak (Aceh), Tanjung Pura (Sumatera Utara), Sungai Pakning dan Dumai (Riau), serta Plaju, Sungai Gerong, dan Muara Enim (Sumatera Selatan).

b. Pulau Jawa yakni di Wonokromo, delta Sungai Brantas (Jawa Timur), serta Majalengka dan Jatibarang (Jawa Barat).

c. Pulau Kalimantan dapat ditemukan di Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu Kalimantan Timur serta Amuntai, Tanjung, dan Rantau (Kalimantan Selatan).

d. Maluku dapat ditemukan di Pulau Seram.

e. Papua, dapat ditemukan di Klamono, Sorong, dan Babo.

2. Batu Bara

Daerah penghasil batu bara di Indonesia di antaranya Bukit Asam yang berpusat di Tanjung Enim di Sumatera Selatan, Kota Baru yang berpusat di Pulau Laut (Kalimantan Selatan).

Dalam keseharian batu bara kerap digunakan sebagai sumber keperluan indsutri seperti pembangkit listrik tenaga uap, pembakaran semen, batu gamping, dan genting.

Baca Juga

Setelah minyak bumi dan batu bara ada juga gas alam yang energinya tidak bisa diperbaharui. Adapun di Indonesia lokasinya tersebar di di Arun (Aceh), Bontang (Kalimantan), Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan

Merunut pada persebaran  materi migas di Indonesia ada sejumlah penyebab mengapa wilayah itu memiliki potensi gas yang luar biasa. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan catatan mengenai teori-teori yang menyebabkan energi tak terbarui itu bisa muncul dan akhirnya dapat digunakan. 

1. Teori Biogenetik atau Organik

Teori ini menjelaskan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk dari beraneka jasad organik seperti hewan dan tumbuhan yang mati dan tertimbun endapan pasir dan lumpur. Lalu endapan tersebut menghanyutkan senyawa pembentuk minyak bumi ini dari sungai menuju ke laut dan mengendap di dasar lautan selama jutaan tahun.

Kemudian, akibat pengaruh waktu, temperatur dan tekanan lapisan batuan di atasnya menyebabkan organisme itu menjadi bintik-bintik minyak atau pun gas.

2. Teori Anorganik

Tak serupa dengan teori pertama, teori ini menyebutkan bahwa minyak bumi terbentuk karena aktvitas bakteri. Sejumlah unsur seperti oksigen, belerang, dan nitrogen yang berasal dari zat terkubur akibat aktivitas bakteri berubah menjadi minyak yang berisi hidrokarbon.

3. Teori Duplex

Teori ini merupakan lazim digunakan karena berisi gabungan sejumlah teori seperti Biogenetik dengan Anorganik. Migas terbentuk dari berbagai jenis organisme laut baik hewan maupun tumbuhan. Akibat pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan, maka endapan lumpur berubah menjadi batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari lumpur yang mengandung bintik-bintik minyak dikenal sebagai batuan induk (Source Rock).

Smart People, tahukah kamu pada 2014 lalu Indonesia merupakan salah satu negara dengan tambang minyak bumi terbesar, kekayaan alam ini menduduki peringkat 25 sebagai negara dengan potensi minyak terbesar. Mengutip media Republika, di saat itu Indonesia memiliki cadangan minyak sebesar 4,4 miliar barel.

Bahkan menurut data dari Trading Economics (via Katadata), kini produksi minyak di Indonesia berada dalam 10 besar di antara negara G20 lainnya. Indonesia menempati posisi 9 di bawah Britania Raya dengan produksi minyak mentah sebesar 644 ribu barel per hari periode September 2021.

Penggunaan petroleum sangat diperlukan dalam aktivitas sehari-hari. Pasalnya, petroleum (minyak bumi) digunakan sebagai bahan baku BBM dan produk-produk petrokimia, seperti pestisida dan pupuk.

Mengutip Indonesian Petroleum Association, Indonesia memiliki 60 cekungan endapan, yang 14 di antaranya merupakan penghasil minyak bumi dan gas alam. Agar lebih mengenal besarnya sumber daya alam Tanah Air, berikut ini daerah-daerah yang menjadi tambang minyak bumi terbesar, mungkin saja ada di lokasimu saat ini.

Daerah Riau mampu menghasilkan 365.827 barel per hari. Pembagiannya, 359.777 barel minyak mentah dan kondensat sebanyak 6.050 barel. Semua hasil minyak ini berasal dari Kepulauan Natuna yang terdiri atas 6 blok pertambangan, yaitu Rokan, Mountain Front Kuantan, Siak, Coastal Plains & Pekanbaru, Selat Malacca, dan Selat Panjang. 

Riau sendiri merupakan daerah penghasil minyak terbesar di Indonesia. Menurut situs resmi pemerintahan Riau, secara geografis daerah ini memiliki luas laut dan perairan 21,4 km2 atau 19,89% dari keseluruhan luas Provinsi Riau. Sumber daya alamnya dikelola oleh Chevron, Petroselat, Bumi Siak Pusako, Pertamina, Kondur Petroleum dan Pembangunan Riau.

Daerah yang dulunya bernama Irian Jaya Barat ini mempunyai luas 410.660 kilometer persegi ini mampu menghasilkan minyak sebanyak 14.811 barel per hari. Tambang minyak bumi di Papua banyak ditemukan di Kota Sorong, seperti lapangan Klamono, Linda, Salawati, dan sekitar Bintuni. Bahkan, kota ini mendapat julukan Kota Minyak, di mana perusahaan Nederlands Nieuw-Guinea Petroleum Maatschappij (NNGPM) mulai aktivitas pengeboran minyak bumi pada 1935. 

Dimana bahan yang dihasilkan berupa minyak mentah sebesar 8.243 barel dan kondensat sebanyak 6.568 barel. Minyak di daerah ini dieksplorasi oleh Pertamina, Petrochina dan Petroleum.

Provinsi Sumatera Selatan kaya akan sumber daya alam, seperti minyak bumi, batubara, dan gas alam. Di Sumatera Selatan, daerah-daerah yang menjadi penghasil minyak antara lain Plaju, Sungai Gerong, dan Muara Enim. 

Provinsi ini mampu menghasilkan minyak mentah sebesar 30.718 barel per hari dan kondensat sebanyak 10.339 barel. Semua blok minyak yang berada di Sumatera Selatan dikelola oleh Pertamina, Medco, Talisman, dan Golden Spike.

Adapun salah satu kilang minyak terbesarnya adalah Kilang Minyak Plaju di tepi Sungai Musi, Kota Palembang. Berdasarkan data 2016, tambang minyak ini memiliki kapasitas produksi sampai 127.300 barel per hari.

Mengutip media Medcom.id, Jawa Timur kini merupakan penghasil minyak terbesar di Indonesia dengan kemampuan produksi minyak 305 ribu barel per hari. 

Ada sejumlah daerah tambang minyak bumi di Jawa Timur, antara lain Kangean, Tuban, Cepu, Brantas, Gresik, Madura Barat, dan Bawean. Wilayah pertambangan ini dikelola oleh perusahaan besar, seperti Pertamina, Hess, Petrochina, Kodeco Energy, Kangean Energy, dan Total.

Blok Cepu yang dikelola ExxonMobil mampu menghasilkan 219.000 barel per hari. Selain itu, blok terbesar lain, Blok Sukowati di Tuban, mampu menghasilkan 100.000 barel per hari.

Daerah-daerah tersebut dapat memproduksi minyak mentah sebanyak 52.290 barel dan kondensat 326 barel. Totalnya, ada 52.616 barel per hari yang mampu dihasilkan. 

Tepatnya di Balikpapan atau Refinery Unit V Balikpapan yang dikelola oleh Pertamina. Kapasitas produksi di kota ini mencapai 260 ribu barel per hari dan memasok 26% BBM di Indonesia, khususnya bagian timur.

Asuransi Energi, Pentingnya Proteksi Selama di Tambang Minyak Bumi

Operasional di bidang energi seperti tambang minyak bumi memiliki tingkat risiko yang tinggi. Oleh karena itu, perusahaanmu memerlukan produk asuransi untuk mengurangi dampak finansial yang mungkin terjadi.

Asuransi Energi Tugu Insurance merupakan asuransi korporat yang akan melindungi 4 aset (harta) benda penting, yaitu harta benda di darat, harta benda di lepas pantai, pengendalian sumur, hingga rangka kapal dan mesin. 

  • Harta benda di darat meliputi semua harta benda yang diasuransikan di dalam polis. 
  • Pengendalian sumur: memberikan biaya ganti rugi untuk perbaikan/pengeluaran yang dibebankan kepada tertanggung agar mendapatkan kendali atas sumur yang diasuransikan.
  • Harta benda di lepas pantai: seluruh harta benda di lepas pantai, dan diikuti dengan perluasan jaminan Drilling Equipment Including Rigs.
  • Rangka kapal dan mesin: jaminan atas rangka kapal dan mesin sehingga kegiatan operasional tetap lancar 

Dengan perlindungan Asuransi Energi Tugu Insurance, kamu tak perlu khawatir lagi saat berada di tambang minyak bumi. Ketahui lebih lanjut soal Asuransi Energi dan produk lainnya di website resmi dan Instagram Tugu Insurance.