Dalam menyampaikan pesan kepada Komunikan komunikator harus membuat sandi yang disebut

Komunikasi terjadi bila ada sumber informasi yang merupakan bahan atau materi yang akan disampaikan oleh komunikator. Sebelum informasi disampaikan komunikator perlu melakukan penyandian [encoding] untuk mengubah ide dalam otak ke dalam suatu sandi yang dapat difahami. Setelah pesan disandikan kemudian komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan melalui saluran atau media. Ketepatan komunikasi dalam menerima pesan sangat dipengaruhi oleh kemampuan komunikan dalam melakukan penafsiran [decoding]. Komunikasi berlangsung efektif bila terjadi feedback antara komunikan dan komunikator sebelum terjadinya perubahan efek/ respon sebagai dampak dari komunikasi. 1. Source [sumber] Source atau sumber adalah seseorang yang membuat keputusan untuk berkomunikasi. Sering disebut juga pengirim [sender], penyandi [encoder], komunikator, pembicara [speaker]. 2. The message [pesan]

Pesan adalah apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal maupun nonverbal yang berisi ide, sikap dan nilai komunikator. Pesan mempunyai tiga komponen yaitu 1] makna, 2] simbol yang digunakan untuk menyampaikan makna, dan 3] bentuk atau organisasi pesan.

3. The channel [saluran] Saluran adalah alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima 4. The receiver [penerima] The receiver atau penerima adalah orang yang menerima pesan. Penerima sering juga disebut sasaran/tujuan [destination], komunikate [communicatee], penyandi-balik [decoder] atau khalayak [audience], pendengar [listener], atau penafsir [interpreter]. 5. Barriers [hambatan] Hambatan adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan pemaknaan pesan yang komunikator sampaikan kepada penerima. Hambatan ini bisa berasal dari pesan, saluran, dan pendengar. Beberapa buku menggunakan istilah noise untuk menyebut elemen pengganggu, yang diartikan sebagai gangguan [disturbance/ interference] dalam proses komunikasi. External noise meliputi latar belakang pembicaraan, lingkungan, dan teknis saluran. Sedangkan internal noise meliputi aspek psikologi peserta komunikasi maupun aspek semantik. Misalnya sebuah kata yang mengandung arti ambiguitas. Hambatan komunikasi : • Perbedaan Persepsi • Permasalahan Bahasa • Kurang mendengarkan • Perbedaan Emosional

• Perbedaan latar belakang

6. Feedback Feedback adalah reaksi dan respons pendengar atas komunikasi yang komunikator lakukan. Feedback bisa dalam bentuk komentar langsung atau tertulis, surat, atau public opinin polling. Feedback juga berperan sebagai pengatur [regulator]. Feedback mengontrol atau mengatur aksi komunikasi kita. Feedback negatif misalnya berupa kritikan, atau penolakan. Contohnya, ”Bisakah Anda diam?”. Feedback positif misalnya berupa pujian. 7.The situation [situasi]

Situasi adalah salah satu elemen paling penting dalam proses komunikasi pidato [speech communication]. Situasi atau keadaan selama komunikasi berlangsung berpengaruh terhadap mood pembicara maupun pendengar, saluran/ media yang dipakai, dan feedback audience.

3V dalam komunikasi dan memahami tahap proses komunikasi, sebagai seorang sekretaris tentunya harus bisa berkomunikasi dengan baik, baik kepada pimpinan atau dengan rekan kerja. Program pengembangan sekretaris [secretary development program] merupakan langkah awal yang diperlukan seorang sekretaris untuk bisa menjadi seorang sekretaris yang profesional. Salah satu programnya yaitu meningkatkan keterampilan komunikasi, ini akan memudahkan seorang sekretaris dalam melakukan pekerjaannya. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi [pesan, ide, gagasan] dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan komunikasi non verbal, misalnya : menggunakan gestur tubuh, menunjukkan sikap tertentu [tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu].

Istilah 3V dalam komunikasi merupakan hasil penelitian Profesor Albert Mehrabian. Ia telah memelopori pemahaman komunikasi sejak tahun 1960-an. Secara sederhana, hasil penelitiannya mengenai 3V yang umum disampaikan sebagai berikut : 7% makna dari pesan yang disampaikan ditangkap lewat Verbal [kata-kata], 38% makna dari pesan yang disampaikan ditangkap lewat Vokal [intonasi], dan 55% makna dari pesan yang disampaikan ditangkap lewat Visual [bahasa tubuh]. Namun, Prof. Mehrabian tidak mengatakan bahwa 3V tersebut dapat digunakan untuk segala kondisi. Ini akan berlaku dalam situasi dimana ada ketidaksesuaian antara kata dan ekspresi. Artinya, saat kata-kata tidak cocok dengan ekspresi wajah, orang cenderung percaya ekspresi wajah yang tampak dan bukan kata yang diucapkan.

Proses komunikasi dapat terjadi apabila terdapat interaksi dan terjadi penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Proses komunikasi dapat terjadi apabila terdapat interaksi dan terjadi penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikator.

Dalam teori komunikasi terdapat beberapa tahap proses komunikasi yaitu :

1.  Penginterprestasian

Hal yang diinterpretasikan merupakan motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang dipikirkan dan dirasakan ke dalam pesan [masih abstrak]. Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.

2.  Penyandian

Tahap ini masih ada dalam komunikator, dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi mengubah pesan abstrak menjadi konkret.

3.  Pengiriman

Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim pesan.

4.  Perjalanan

Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.

5.  Penerimaan

Tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.

6.  Penyandian balik

Proses komunikasi penyandian balik terjadi dalam diri komunikan, yakni sejak lambang komunikasi diterima melalui receiver hingga pesan tersebut diolah dan diuraikan dalam diri komunikan [decoding].

7.  Penginterpretasian balik

Proses komunikasi penginterpretasian kembali terjadi dalam diri komunikan. Proses komunikasi ini terjadi sejak lambang komunikasi berhasil diuraikan dalam bentuk pesan hingga menimbulkan feedback.

Lasswell mendefinisikan komunikasi sebagai proses satu arah dari sumber pesan atau pengirim pesan melalui medium [channel] kepada penerima yang kemudian menghasilkan efek. Berikut modelnya.

Osgood dan Schramm menyempurnakan model komunikasi Lasswell diatas dengan menambahkan adanya encoder, interpreter, dan decoder. Encoder yang dimaksud dimulai ketika komunikator memikirkan suatu hal dan kemudian menyampaikannya. Sedangkan, decoder adalah proses penerimaan pesan yang langsung diinternalisasikan. Berikut modelnya.

Kemudian, selanjutnya model Schramm diatas disempurnakan lagi oleh Shannon-Weaver. Perbedaannya terletak pada gangguan [noise] dan timbal balik [feedback]. Berikut modelnya.

Pernyataan diatas menghasilkan pengertian umum bahwa komunikasi adalah proses pertukaran pesan dari satu individu ke individu lain atau lebih melalui suatu medium [channel]. Prosesnya meliputi pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan melalui channel tertentu yang kemudian memberikan efek kepada komunikan.

Dalam proses komunikasi terdapat 8 elemen yang terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu pengiriman pesan  dan penerimaan pesan. Pengiriman pesan meliputi sumber [source], encoding , pesan [message], medium [channel]. Penerimaan pesan meliputi decoding, penerima pesan [receiver], timbal balik [feedback], gangguan [noise] yang dibedakan menjadi gangguan bahasa/kata [semantic], gangguan teknologi [mechanical], serta gangguan lingkungan [environmental].

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar individu/kelompok tanpa alat perantara, yang biasanya dilakukan secara langsung.

Menurut Dominick, komunikasi massa adalah komunikasi kompleks yang melibatkan adanya mesin atau teknologi, pesannya bersifat publik [bukan hanya untuk satu orang], komunikannya berjumlah besar, heterogen [berbeda-beda], dan secara geografisnya terpencar [tidak hanya berada di satu tempat]. Sedangkan, Baran mendefinisikan komunikasi massa sebagai proses dari pembuatan makna yang kemudian dibagikan melalui media massa dan audiensnya.

Sumber komunikasi massa ada 2 yaitu pra-internet [sebelum1991] dan Pengertian Komunikasi Massa. Pra-internet bersumber dari individu-individu yang kemudian membentuk kelompok, sedangkan internet bisa saja hanya bersumber dari 1 orang atau kelompok.

Komunikasi massa memerlukan medium sebagai sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari sumber [source] kepada komunikan [receiver]. Medium dalam komunikasi massa disebut media massa.

Dalam perkembangannya, media massa dikelompokkan menjadi 3 yaitu teknologi, ekonomi, dan tren sosial. Dari segi teknologi, media massa berupa internet [website] yang dikelola secara pribadi atau kelompok dari lembaga tertentu.  Dari segi ekonomi, komunikasi massa diproduksi oleh organisasi kompleks dan formal yang didasari oleh model bisnis. Organisasi kompleks memiliki gatekeepers [satu orang atau lebih yang mengontrol material/berita yang akan disampaikan ke publik]. Semakin banyak organisasi kompleks maka semakin banyak pula gatekeepers dalam organisasi itu.

Adapun pembahasan mengenai user generated content [seseorang yang berinteraksi dengan suatu konten dan membagikannya ke orang lain]. Pembagian konten bisa melalui youtube, myspace, flickr, dan wikipedia.

Video yang berhubungan