Dalam permainan menangkap ikan kelompok yang menjadi jala ikan saling

Amirul Nisa Jumat, 26 November 2021 | 08:00 WIB

Melatih kelincahan dengan permainan menjala ikan. (pixabay)

Bobo.id - Untuk membentuk kebugaran jasmani, teman-teman juga perlu melatih kelincahan.

Kelincahan ini bisa dilatih dengan menggunakan permainan menjala ikan, seperti penjelasan materi penjasorkes kelas 3 SD.

Sebelum mempelajari cara melakukan permainan menjala ikan, teman-teman perlu memahami seperti apa kelincahan itu.

Kelincahan bisa diartikan sebagai kemampuan bergerak atau berpindah arah dan posisi tubuh secara cepat dan terkendali.

Baca Juga: Manfaat Belajar Berjalan di Garis Lurus, Materi Penjasorkes Kelas 3 SD

Bila teman-teman gemar bermain sepak bola, bulu tangkis, basket, dan lain sebagainya, keterampilan ini perlu sering dilatih.

Dengan memiliki gerakan yang lincah, teman-teman bisa mengecoh lawan dan mendapatkan banyak skor.

Kelincahan ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu kelincahan umum atau general agility dan kelincahan khusus atau special agility.

Kelincahan umum biasa digunakan untuk melakukan olahraga ringan, atau kegiatan sehari-hari.

Page 2

Page 3

pixabay

Melatih kelincahan dengan permainan menjala ikan.

Bobo.id - Untuk membentuk kebugaran jasmani, teman-teman juga perlu melatih kelincahan.

Kelincahan ini bisa dilatih dengan menggunakan permainan menjala ikan, seperti penjelasan materi penjasorkes kelas 3 SD.

Sebelum mempelajari cara melakukan permainan menjala ikan, teman-teman perlu memahami seperti apa kelincahan itu.

Kelincahan bisa diartikan sebagai kemampuan bergerak atau berpindah arah dan posisi tubuh secara cepat dan terkendali.

Baca Juga: Manfaat Belajar Berjalan di Garis Lurus, Materi Penjasorkes Kelas 3 SD

Bila teman-teman gemar bermain sepak bola, bulu tangkis, basket, dan lain sebagainya, keterampilan ini perlu sering dilatih.

Dengan memiliki gerakan yang lincah, teman-teman bisa mengecoh lawan dan mendapatkan banyak skor.

Kelincahan ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu kelincahan umum atau general agility dan kelincahan khusus atau special agility.

Kelincahan umum biasa digunakan untuk melakukan olahraga ringan, atau kegiatan sehari-hari.

Bagaimana cara melakukan permainan menjaring ikan? Berikut ini langkah-langkahnya secara lengkap pada pembahasan materi pembelajaran 4 tema 2 kelas 3 SD/MI halaman 187 di buku tematik revisi 2018 subtema 4 Menyayangi Hewan.

Pembahasan kali ini merupakan lanjutan dari jawaban soal sebelumnya, di mana kalian telah mengerjakan tugas tentang profesi lainnya berkaitan dengan gambar nelayan dan pedagang ikan. Sudah mengerjakannya kan?

Menangkap ikan sebaiknya menggunakan jaring agar hanya ikan besar saja yang tertangkap. Orang yang tidak menyanyangi hewan laut, terkadang menggunakan bahan peledak untuk menangkap ikan. Menangkap ikan menggunakan bahan peledak, akan merusak makhluk laut lainnya dan menangkap ikan yang masih kecil.

Menangkap ikan sesuai kebutuhan, dan hanya menangkap ikan-ikan besar saja, termasuk sikap menyayangi makhluk hidup laut.

Ayo Mencoba!

Ayo bermain menjaring ikan! Lakukan kegiatan seperti petunjuk permainan berikut ini!

1. Buatlah kelompok, masing-masing terdiri dari 12 orang.

2. Setiap kelompok dibagi menjadi dua kelompok lagi. Satu kelompok terdiri dari 5 orang dan kelompok lainnya 7 orang.

3. Buatlah dua lapis lingkaran, lingkaran dalam terdiri dari kelompok yang berisi 5 orang. Lapisan lingkaran luar terdiri dari kelompok yang terdiri dari 7 orang.

4. Kedua kelompok berdiri secara berhadaphadapan.

5. Siswa di setiap kelompok berpegangan tangan dan angkat tangan dan letakan di depan secara bersama-sama.

6. Jika guru menyebutkan kata “Jaring”, maka siswa yang berada pada lingkaran luar maju bersama, mendorong tangan, memperkecil lingkaran, menyerupai sebuah jaring yang sedang menangkap ikan. Sementara lingkaran dalam juga bergerak mundur, menarik tangan, dan memperkecil lingkaran seakan-akan tertangkap jaring.

7. Jika guru menyebutkan kata “Ikan”, maka siswa yang berada pada lingkaran luar, menarik tangan dan mundur bersama memperbesar lingkaran, seakan-akan jaring terbuka. Sementara lingkaran dalam juga bergerak maju, mendorong tangan, dan memperbesar lingkaran seakan-akan ikan akan keluar jaring.

Bagaimana perasaanmu setelah bermain “Ikan dan Jaring”? Manakah bagian yang paling kamu sukai? Manakah bagian yang paling sulit kamu lakukan? Diskusikan dengan temanmu!

Demikian pembahasan materi tema 2 kelas 3 SD pada materi pembelajaran 4 tentang Cara Melakukan Permainan Menjaring Ikan dan Langkah-Langkahnya. Semoga bermanfaat dan berguna bagi kalian. Terimakasih, selamat belajar!

Permainan menjala ikan (Sumber: PUSAT PERBUKUAN. Kementerian Pendidikan Nasional)

PARBOABOA - Permainan menjala ikan adalah permainan yang dilakukan oleh dua kelompok dengan tujuan mengembangkan kemampuan gerak jasmani anak.

Dalam permainannya, salah satu kelompok berperan sebagai ikan dan kelompok satunya lagi berperan sebagai jala.

Permainan ini juga merupakan salah satu olahraga yang tidak perlu menggunakan alat, sehingga aman dilakukan oleh peserta didik Sekolah Dasar, khususnya kelas rendah.

Dengan bermain jala ikan, siswa dilatih untuk saling bekerja sama. Selain itu, kelincahan, jiwa sportivitas, dan kemampuan merancang strategi juga diasah dalam permainan ini.

Cara Bermain Menjala Ikan

  • 3-4 anak disuruh bergandengan tangan dan berperan sebagai jala ikan, sedangkan yang lainnya berperan sebagai ikan
  • Guru menentukan batasan atau kolam untuk permainan jala ikan
  • Yang berperan sebagai ikan bebas berlarian di area yang sudah ditentukan oleh guru
  • Saat pluit berbunyi, siswa yang berperan sebagai jala harus bisa menangkap ikan sebanyak-banyaknya
  • Jika siswa atau ikan keluar dari kolam, maka tereliminasi dan harus bergabung bersama siswa yang menjadi jala
  • Penangkapan ikan dilakukan dengan cara mengurungnya dalam lingkaran tangan. Jadi, upayakan agar tangan yang bergandengan tidak boleh sampai lepas
  • Siswa yang berperan sebagai ikan harus berusaha menghindar agar tidak tertangkap
  • Apabila siswa atau ikan tertangkap, maka harus bergabung dengan sebagai jala
  • Semakin banyak ikan yang tertangkap, semakin luas jangkauan jala, begitu seterusnya samapai semua ikan habis terjala

Peraturan Permainan Jala Ikan

  • Siswa yang berperan sebagai jala tidak boleh melepas gandengan tangan
  • Ikan yang tertangkap saat gandengan tangan terlepas dianggap yidak sah
  • Ikan tidak boleh keluar dari zona yang sudah ditetapkan
  • Setelah permainan selesai, hitung jumlah ikan yang ditangkap dan yang menangkap paling banyak adalah pemenangnya

Aspek yang Dikembangkan Dalam Permainan Menjala Ikan

Bermain adalah kegiatan yang membantu anak berkembang menjadi manusia dewasa (Soemitro, 1992). Adapun beberapa aspek yang dapat dikembangkan dalam permainan ini di antara lain seperti fisik motorik, dalam hal ini mengajak anak untuk banyak bergerak dan berlari.

Selain itu, permainan menjala ikan juga bermanfaat dalam aspek sosial siswa. Ketika bermain, anak menjadi tahu kekurangan dirinya, menghargai orang lain, mendorong timbulnya rasa persatuan, kebersamaan, dan tahu bagaimana untuk bekerjasama dengan orang lain.

Bahasa dalam interaksi juga meningkatkan komunikasi yg terjadi pada anak sehingga kemampuan anak dalam berkomunikasi dapat terlatih.

Sementara untuk nilai mental, kebutuhan mental anak-anak akan terpenuhi seperti kebutuhan akan pengalaman baru, kebutuhan akan rasa aman, pengakuan, partisipasi, dan rasa senang.

Demikian informasi seputar permainan ikan jala yang biasa dimainkan oleh anak-anak ataupun siswa Sekolah Dasar. Saat mempratikkan permainan ini di sekolah atau di rumah, pastikan untuk mencari tempat yang luas, ya!

Tag : #menjala ikan    #olahraga anak    #pendidikan    #siswa sekolah dasar    #materi penjaskes   

Baca Juga

25 Nama Nabi Lengkap Dengan Mukjizat Yang Diberikan Allah Kepadanya

BKN Larang Pegawainya Jadi Pemilik dan Pengajar Bimbel

Mengulik Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Permainan menurut Bettelheim (Mayke, 2001:60) adalah kegiatan yang ditandai oleh aturan serta persyaratan-persyaratan yang disetujui bersama dan ditentukan dari luar untuk melakukan kegiatan dalam tindakan yang bertujuan. Karena selain aspek motorik kasar yang terstimulasi dengan bermain menjala ikan aspek sosial emosionalnya juga dapat terstimulasi.

Permainan menjala ikan adalah permainan daerah yang digunakan sebagai bagian dari olahraga. Permainan menjala ikan yaitu menangkap orang-orang yang di umpamakan berekor-ekor ikan, dan beberapa orang yang di umpamakan sebagai jala, di mana jala akan menangkap ikan-ikan yang berada di dalam kolam tersebut untuk

menambah kekuatan jalanya agar menjadi lebih besar. Permainan menjala ikan termasuk dalam permainan kecil. Permainan menjala ikan menurut Pamadhi (2001:5-6) mengandung unsur-unsur untuk melatih keterampilan, ketangkasan dan kelincahan, di mana dalam permainan menjala ikan anak lebih aktif bergerak. Selain itu juga keunggulan bermain menjala ikan yaitu menarik dan menyenangkan. Menarik karena permainan menjala ikan mudah dilaksanakan, dalam permainan ini anak bisa merasakan ketegangan karena akan ada yang kalah dan ada yang menang. Menyenangkan karena kegiatannya berupa permainan sehingga anak tidak merasa bosan.

Permainan menjala ikan ini adalah sebuah permainan berkelompok yang terdiri dari kurang lebih 20 anak. Permainan ini dapat menumbuhkan sifat bekerja sama, kelincahan, jiwa sportifitas, kecepatan, saling berinteraksi satu sama lain dan kemampuan untuk merancang strategi agar dapat menjala ikan sebanyak-banyaknya dengan cepat (Sylvia, 2012:1). Permainan menjala ikan merupakan permainan yang membutuhkan strategi dalam bermain, jika anak aktif dalam berlari mengecoh lawan maka anak akan berhasil melewati lawan. Jadi keaktifan dalam bermain sangat diperlukan agar permainan berjalan dengan lancar. Aktif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 23) dalam bidang olahraga adalah bekerja atau berusaha, dalam permainan menjala ikan anak berusaha untuk berlari mengubah arah mengecoh lawan agar tidak tertangkap oleh jala. Sedangkan keaktifan

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kegiatan atau kesibukan, dalam permainan menjala ikan dalam penelitian ini masing-masing anak sibuk untuk berusaha menjaga tugas-tugas dalam aturan bermain.

Jadi kesimpulannya permainan menjala ikan adalah permainan tradisional yang dilakukan di luar ruangan yaitu permainan menangkap orang-orang yang di umpamakan berekor-ekor ikan, dan beberapa orang yang di umpamakan sebagai jala, di mana jala akan menangkap ikan-ikan yang berada di dalam kolam tersebut untuk menambah kekuatan jalanya agar menjadi lebih besar.

a. Jenis-jenis Permainan Menjala Ikan

Macam-macam permainan menurut Suyanto (2005: 60-61) meliputi hal-hal sebagai berikut :

1) Permainan individu (dilakukan sendiri).

Pada usia sekitar 4-5 tahun, anak memainkan permainan-permainan untuk menguji kemampuan dirinya. Anak berusaha berkompetensi dengan dirinya sendiri dalam artian berusaha meraih prestasi lebih baik dari kemampuan sebelumnya. Misal:

melompati parit, melompat dengan satu kaki, memantulkan bola ke lantai, meniti tanggul parit dan seterusnya.

2) Permainan bersama teman.

Saat anak mempunyai minat melakukan permainan individual, anak juga mulai berminat dengan kegiatan bersama teman-teman yang biasanya diarahkan oleh anak yang lebih

besar. Permainan yang umumnya dilakukan adalah petak umpet, pencuri dan polisi, menjala ikan, lompat tali, main kejar-kejaran dan sejenisnya.

3) Permainan beregu.

Mulai digemari anak-anak usia antara 8-10 tahun.

Permainan ini mempunyai aturan-aturan dan kompetisi yang tinggi. Contoh dari permainan beregu adalah bola basket, sepak bola, yang dimodifikasikan sendiri oleh anak-anak dengan peraturan sendiri-sendiri.

4) Permainan di dalam ruang (indoor play).

Permainan di dalam ruang tidak sekasar permainan di luar ruang dan umumnya dimainkan saat anak harus berdiam di dalam rumah karena sakit, lelah atau cuaca buruk. Awalnya anak bermain bersama orang tua tetapi berubah menjadi lebih ketat dan kompetensi juga lebih tinggi dengan meningkatnya usia anak. Permainan tradisional yang sering dilakukan adalah main kartu cangkulan, menebak kartu, ular.

Menurut Ismail (2006:105) kerangka besar permainan terbagi menjadi dua, yaitu permainan tradisional dan permainan modern. Permainan tradisional merupakan jenis permainan yang mengandung nilai-nilai budaya pada hakikatnya merupakan warisan leluhur yang harus dilestarikan keberadaannya. Sedangkan

permainan moderen biasanya ditandai dengan sistem produksi yang menggunakan teknologi canggih dan bersifat maksimal.

Terdapat beberapa nilai-nilai budaya yang terkandung dalam permainan tradisional menurut Dharmamulya (Ismail 2006:106-107) antara lain adalah melatih sikap mandiri, berani mengambil keputusan, penuh tanggung jawab, jujur, sikap dikontrol oleh lawan, kerja sama, saling membantu dan saling menjaga, membela kepentingan kelompok, berjiwa demokrasi, patuh terhadap peraturan, penuh perhitungan, ketepatan berfikir dan bertindak, tidak cengeng, berani, bertindak sopan, dan bertindak luwes.

Dari pengertian jenis-jenis permainan yang telah dipaparkan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa permainan menjala ikan termasuk dalam jenis permainan yang dilakukan bersama teman karena harus dilakukan bersama teman atau banyak anak, dan juga bisa dikategorikan permainan di luar ruang karena biasanya permainan menjala ikan ini akan lebih efektif bila dilaksanakan di luar ruang/ kelas misalnya di lapangan terbuka atau di halaman sekolah sehingga ruang gerak anak lebih leluasa.

b. Prosedur Permainan Menjala Ikan

Sylvia (2012:1) memaparkan prosedur permainan menjala ikan yaitu sebagai berikut :

1) Jumlah pemain : 20 orang

2) Pembagian Pemain : 4 orang sebagai jaring, 16 orang sebagai ikan

3) Jarak antar pemain : minimal 0.5-1 meter

4) Tempat : di halaman atau di lapangan 5) Lama Permainan : tergantung pada kecepatan para

pemain

Sedangkan menurut (Khairunnisak, 2013:1) prosedur peraturan permainan menjala ikan adalah sebagai berikut :

1) Siswa yang menjadi jala ikan tidak boleh terlepas saat bergandengan tangan, mencoba menangkap ikan, apabila sampai terlepas maka ikan yang berhasil dijala dianggap tidak sah/

harus diulangi ikan harus dikembalikan ke dalam kelompok ikan 2) Untuk yang bertugas menjadi ikan tidak boleh lari keluar dari area kolam yang telah ditentukan oleh guru sebelumnya, apabila berlari melewati area yang telah ditentukan maka ikan tersebut dinyatakan mati dan harus bergabung bersama siswa yang menjadi jala.

Dari penjabaran yang telah disebutkan, maka penulis akan menggabungkan kedua penjelasan tersebut menjadi rangkuman prosedur permainan menjala ikan sebagai berikut :

1) Jumlah pemain : 20 orang

2) Pembagian Pemain : 4 orang sebagai jaring, 16 orang sebagai ikan

3) Jarak antar pemain : minimal 0.5-1 meter

4) Tempat : di halaman atau di lapangan 5) Lama Permainan : tergantung pada kecepatan para

pemain

6) Siswa yang menjadi jala ikan tidak boleh terlepas saat bergandengan tangan, mencoba menangkap ikan, apabila sampai terlepas maka ikan yang berhasil dijala dianggap tidak sah/ harus diulangi ikan harus dikembalikan ke dalam kelompok ikan 7) Untuk yang bertugas menjadi ikan tidak boleh lari keluar dari

area kolam yang telah ditentukan oleh guru sebelumnya, apabila berlari melewati area yang telah ditentukan maka ikan tersebut dinyatakan mati dan harus bergabung bersama siswa yang menjadi jala.

Sylvia (2012:1) menjelaskan tentang cara dan aturan bermain menjala ikan akan sebagai berikut :

1) Permainan ini dimainkan oleh 20 orang atau lebih. Permainan ini biasanya dimainkan di halaman yang besar seperti lapangan sekolah.

2) Dengan undian atau suit dengan beberapa anak untuk menentukan yang mana yang menjadi ikan dan yang mana yang menjadi jala.

3) Seorang guru menentukan batasan atau kolam untuk permainan ini agar siswa yang menjadi jala tidak kesulitan dalam menjala ikan.

4) Siswa yang menjadi ikan bebas memilih tempat untuk berdiri, berlari di sekitar area yang telah di tentukan oleh guru dan tidak boleh keluar dari kolam yang ditentukan.

5) Apabila siswa atau ikan keluar dari kolam maka dinyatakan mati dan harus bergabung bersama siswa yang telah menjadi jala.

6) Sedangkan siswa yang menjadi jala harus saling bergandengan tangan dan jangan sampai lepas gandengan tangan tersebut.

7) Jika salah satu ikan atau siswa yang terjala maka siswa tersebut harus bergabung dengan siswa yang telah menjadi jala, sampai semua ikan habis terjala.

8) Saat ikan sudah tertangkap semua, permainan dianggap selesai

Menurut (Khoirunnisak, 2013:2) cara bermain menjala ikan akan dijabarkan sebagai berikut :

1) Guru meminta 3 sampai 4 anak bergandengan tangan dan berperan sebagai jala ikan

2) Di sisi lain, anak-anak yang lain berperan sebagai ikan yang harus ditangkap oleh anak-anak yang berperan sebagai jala ikan (kelompok yang berperan sebagai ikan akan dua kali lebih banyak dari kelompok yang berperan sebagai jala.

3) Setelah dibagi, guru memberikan instruksi untuk memulai melakukan permainan dengan menggunakan peluit.

4) Anak-anak secara otomatis akan menjalankan perannya masing-masing, dimana yang berperan sebagai jala ikan akan berusaha

untuk menangkap ikan, sedangkan anak-anak yang berperan sebagai ikan akan berusaha untuk menghindari tangkapan anak-anak yang berperan sebagai jala.

5) Anak-anak yang berperan sebagai ikan, mereka bebas untuk berlarian di lapangan dengan ditentukan batas maksimal keluarnya.

6) Permainan ini akan berakhir jika sudah tidak ada ikan yang perlu di tangkap lagi oleh anak-anak yang berperan sebagai jala.

Dari penjabaran kedua tata cara permainan menjala ikan yang telah dipaparkan sebelumnya terlihat jelas bahwa poin-poin pokok pada cara bermain menjala ikan cenderung sama, maka cara bermain permainan menjala ikan yang akan digunakan dalam penelitian ini akan dirangkum sebagai berikut :

1) Permainan ini dimainkan oleh 20 orang atau lebih. Permainan ini biasanya dimainkan di halaman yang besar seperti lapangan sekolah.

2) Dengan undian atau suit dengan beberapa anak untuk menentukan yang mana yang menjadi ikan dan yang mana yang menjadi jala.

3) Seorang guru menentukan batasan atau kolam untuk permainan ini agar siswa yang menjadi jala tidak kesulitan dalam menjala ikan.

4) Siswa yang menjadi ikan bebas memilih tempat untuk berdiri, berlari di sekitar area yang telah di tentukan oleh guru dan tidak boleh keluar dari kolam yang ditentukan.

5) Apabila siswa atau ikan keluar dari kolam maka dinyatakan mati dan harus bergabung bersama siswa yang telah menjadi jala.

7) Sedangkan siswa yang menjadi jala harus saling bergandengan tangan dan jangan sampai lepas bergandengan tangan tersebut.

8) Anak-anak secara otomatis akan menjalankan perannya masing-masing, dimana yang berperan sebagai jala ikan akan berusaha untuk menangkap ikan, sedangkan anak-anak yang berperan sebagai ikan akan berusaha untuk menghindari tangkapan anak-anak yang berperan sebagai jala.

9) Jika salah satu ikan atau siswa yang terjala maka siswa tersebut harus bergabung dengan siswa yang telah menjadi jala, sampai semua ikan habis terjala.

10) Permainan ini akan berakhir jika sudah tidak ada ikan yang perlu di tangkap lagi oleh anak-anak yang berperan sebagai jala.

c. Kelebihan dan Kekurangan Permainan Menjala Ikan

Permainan menjala ikan ini dipilih peneliti karena memiliki beberapa kelebihan yaitu dalam permainan menjala ikan dapat merangsang kemampuan anak dalam perkembangan motorik kasar seperti berlari, melompat, berjingkrak serta dapat mengembangkan kemampuan bersosialisasi anak karena menuntut kerjasama yang baik sebagai jala agar dapat menjala ikan sebanyak-banyaknya (Elyani, 2014:1). Permainan menjala ikan termasuk dalam kategori permainan tradisional sehingga bisa mengenalkan budaya

setempat kepada anak-anak, merangsang kemampuan berbahasa karena dalam kemampuan ini ada komunikasi aktif oleh pemain, mengembangkan kemampuan sosial anak. Permainan tradisional juga menjadikan orang bersifat terampil, ulet, cekatan, tangkas dan lain sebagainya.

Permainan ini diarahkan untuk mengembangkan kemampuan sosial emosional seperti menunjukkan sikap mandiri, mengendalikan perasaan, menunjukkan rasa percaya diri, mengekspresikan emosi sesuai dengan keadaan, memiliki sikap gigih (tidak mudah menyerah), bangga terhadap hasil karya sendiri, mau berbagi, menolong, dan membantu teman; menunjukkan antusiasme dalam melakukan permainan kompetitif secara positif;

menaati aturan yang berlaku dalam suatu permainan; menjaga diri sendiri dari lingkungannya; dan menghargai orang lain. Hal ini sesuai dengan arah pengembangan sosial emosional anak yang ada dalam kurikulum pembelajaran TK dalam Permendiknas.

Pengembangan sosial diharapkan dapat mengarahkan anak dari sifat egosentris ke arah sosiosentris, memperluas pertemanan anak, dan membantu anak belajar menyesuaikan diri agar dapat diterima secara sosial.

Ada beberapa kekurangan dari permainan menjala ikan yaitu ruang bermain yang dibutuhkan harus cukup luas agar anak bisa berlari sebebasnya untuk menghindari jala yang mengejar,

permainan ini juga membutuhkan dukungan cuaca yang baik agar anak bisa bermain dengan baik, adanya kendala dengan anak yang terjatuh dan terluka di saat permainan berlangsung karena terlalu bersemangat berlari dari kejaran jala, permainan ini juga mengharuskan fisik yang kuat agar ikan bisa berlalri menghindar dan jala bisa berlari mengejar (Elyani, 2014:1).

Bahwa setiap permainan pasti mempunyai kekurangan maupun kelebihan. Maka kesimpulan dari penjabaran tersebut adalah kelebihannya yaitu permainan ini sangat menyenangkan dan menuntut keaktifan dan kelincahan pemainnya namun juga berbanding lurus dengan kekurangannya yaitu membutuhkan tempat yang luas dan lebih baik dimainkan saat cuaca baik dan cerah, serta pemain juga harus menyiapkan kondisi fisik yang sehat karena tidak dapat dimainkan dalam ruangan sehingga akan merangsang anak berlari kesana kemari.

Gambar 1.

Permainan Menjala Ikan

C. Pengaruh Permainan Menjala Ikan terhadap Kemampuan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA