Dalam situasi apa yang membuat kita tidak percaya diri untuk menjadi seorang pemimpin

Kalau kita lihat dari sosok pemimpin, biasanya identik dengan aura karismatik, punya visi misi ke depan, mampu mengendalikan apa yang dipimpin dan yang utamanya pandai bicara. Setuju nggak, Dream Warriors? Pemimpin nggak melulu digambarkan sebagai sosok yang pintar mempengaruhi orang dan paling depan. Karena sebenarnya setiap orang punya jiwa kepemimpinan sejak lahir tapi nggak semuanya yang menyadari atau menonjolkan diri itu.

Pada dasarnya seorang pemimpin itu ada di setiap kelompok, baik dalam organisasi maupun lingkup pertemanan. Cek deh di geng pertemananmu, pasti ada satu orang yang vokal dalam mengambil keputusan. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana dia menanggapi kondisi lingkungan serta sikap dalam diri sendiri. Ada pemimpin yang memilih untuk beraksi daripada menyampaikan kata-kata dalam mempengaruhi lingkungannya. Ada pemimpin yang memilih bersentuhan langsung dengan anggotanya supaya lebih dekat. Tinggal bagaimana cara kita masing-masing menunjukkan sikap kepemimpinan dalam kelompok atau perusahaan.

Bagaimana cara mengetahui gaya kepemimpinan seseorang?

Menurut Tim Elmore, seorang penulis di dalam bukunya tentang kepemimpinan, terdapat dua jenis seorang pemimpin,yaitu “habitual leader” dan “situational leader”. Habitual leader adalah orang yang secara sudah terbiasa untuk memimpin di keadaan apapun. Memang sangat beruntung memiliki jiwa kepemimpinan yang satu ini. Tapi bukan berarti “situational leader” itu buruk. Situational leader dibentuk dari situasi-situasi yang bisa mereka manfaatkan untuk menunjukkan kekuatan mereka.

A Leader is One Who Knows The Way, Goes The Way, And Shows The Way.
– John C Maxwell

Pemimpin yang paling efektif adalah mereka yang mampu menyesuaikan gaya mereka dengan melihat situasi seperti seberapa banyak tugas, kemampuan masing-masing anggota dan faktor-faktor lain yang mampu menyelesaikan pekerjaan.

Ada 4 gaya kepemimpinan situasional yang dijabarkan Dr. Paul Hersey, dalam bukunya "The Situational Leader," dan Kenneth Blanchard, dalam buku "One-Minute Manager."

1. Telling (S1): Kondisi dimana pemimpin hanya memberikan instruksi yang jelas serta mengawasi pekerjaan langsung dari pengikut/anggota. Pemimpin biasanya tidak melibatkan diri dalam proses pengerjaan tugas, sehingga hanya terjalin komunikasi satu arah.

2. Selling (S2): Gaya kepemimpinan ini lebih mengedepankan kolaborasi antara pemimpin dan pengikut/anggotanya sehingga tercipta komunikasi dua arah. Pemimpin cenderung memotivasi rasa percaya diri para anggotanya sehingga pemimpin terus membimbing dan siap bertanggung jawab atas proses pekerjaan.

3. Participating (S3): Pemimpin cenderung mendorong individu atau kelompok untuk saling berbagi ide. Ketika para anggotanya merasa percaya diri dalam melakukan pekerjaan, pemimpin hanya mengarahkan dan membantu anggotanya.

4. Delegating (S4): Gaya kepemimpinan ini cenderung tidak terlalu banyak terlibat dengan anggotanya. Pemimpin mengalihkan tanggung jawab atas proses pembuatan keputusan dan pelaksanaannya ke anggota.

Dalam situasi apa yang membuat kita tidak percaya diri untuk menjadi seorang pemimpin

Dari penjabaran tipe gaya kepemimpinan di atas nggak ada yang bisa disebut paling baik atau yang buruk. Pemimpin yang efektif butuh fleksibitas dan mampu beradaptasi di setiap situasi yang ada.

Apa aja tanda-tanda jiwa kepemimpinan yang sebenarnya ada dalam dirimu?

1. Bisa melihat potensi seseorang

Saat berdiskusi dengan orang lain, kamu tahu kemampuan dirinya yang sebenarnya dan bisa memberikan tugas sesuai porsi dan keinginannya.

2. Menjadi pendengar dan pemberi arahan yang baik

Seorang pemimpin nggak hanya memerintah saja, tapi kamu mampu mendengarkan kendala dan keluh kesah mereka. Setelahnya, kamu akan memberikan saran yang kamu bisa untuk kembali meningkatkan kinerjamu.

3. Menghargai keberhasilan orang lain

Meskipun hasilmu tidak memuaskan, kamu tetap bangga dengan keberhasilan orang lain

4. Mau belajar dan nggak menyerah

Bagimu, belajar itu dimana aja dan kapan aja. Kamu akan membiarkan diri untuk terbuka menerima pandangan baru dan terus kepo untuk mencari wawasan lainnya.

5. Bisa mengendalikan emosi di bawah tekanan

Dalam menyelesaikan masalah, kamu bisa berusaha untuk tetap tenang dan memberikan solusi yang logis.

6. Percaya diri dan berani #KejarMimpi

Pengalaman jatuh-bangun kamu dalam mengejar mimpi akan membuatmu semakin menguasai dan mengenal potensi dalam dirimu, sehingga saat terjadi sebuah masalah, kamu menanganinya dengan rasa yakin dan berani mewujudkan mimpi.

Apapun sikap yang ada dalam dirimu, kamu pasti bisa menjadi seorang pemimpin. Coba biasakan untuk menonjolkan sikap jiwa pemimpin yang ada di dirimu dan rasakan apa perbedaannya.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelum membahas topik yang ingin kita bahas disini saya akan menjelaskan terlebih dahulu menjadi Pemimpin adalah hal yang sangat pasti akan dilakukan oleh semua orang entah hanya sebagai pemimpin di dalam kelas, keluarga, dan ada banyak juga diantara kita yang menginginkan jabatan pemimpin yang tinggi seperti menjadi Pemimpin tim di suatu perusahaan, Menjabat di suatu daerah sampai ingin menjadi Presiden di negaranya sendiri. Menjadi pemimpin memang harus bisa mengambil keputusan ataupun mengatur , bertindak tegas dan adil, bijaksana terhadap bawahan atau anggota dll. Namun dengan hal tersebut belum tentu akan menjadikan Anda sebagai Pemimpin yang memiliki sikap baik bagi bawahan atau anggota dan keseluruhannya. Sesuai dengan judul yang ada, dikesempatan kali ini saya akan berbagi sikap apa saja yang membuat Kepemimpinanmu Baik? 

Ada 5 sikap yang bisa menjadikan Kepemimpinanmu baik:

1. Optimis

Optimis adalah suatu pandangan yang menyeluruh, memandang hal yang baik, berpikir positif dan mudah memberikan makna bagi diri sendiri. Seseorang yang optimis dapat menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari yang telah berlalu, tidak takut dengan yang namanya  kegagalan, dan berusaha untuk tetap bangkit  dan mencoba lagi bila kembali gagal.

2. Percaya Diri

Kepercayaan diri dapat juga diartikan sebagai keyakinan terhadap diri sendiri sehingga mampu mengatasi segala situasi dengan tenang, kepercayaan diri lebih banyak bersangkutan dengan hubungan seseorang dengan orang lain. Pemimpin juga harus memiliki sifat percaya diri yang terkait dengan self-efficacy yang mengacu pada kepercayaan kuat seseorang bahwa dia berhasil menyelesaikan suatu tugas atau hasil yang spesifik. Seorang pemimpin harus mampu mengendalikan, mendorong dan mempengaruhi orang-orang di sekitar untuk mengikuti cara yang ia pilih untuk mencapai tujuan organisasi, dan rasa percaya diri sangat penting bagi seorang pemimpin. Rasa percaya diri tersebut akan memberikan suatu keberanian untuk memimpin, mengambil keputusan dan melakukan tindakan yang berdampak pada banyak orang dan masa depan organisasi. Pada umumnya, seorang pemimpin yang kurang memiliki rasa percaya diri seringkali gagal dalam mendorong orang-orang di sekitar organisasi yang ia pimpin dalam mencapai tujuan yang pada akhirnya berdampak pada orang-orang disekitar dan masa depan organisasi. Pemimpin yang aktif membutuhkan kepercayaan diri dan optimisme, seorang pemimpin yang memiliki citra diri yang positif dan menunjukkan kemampuannya untuk mencapai sebuah hasil yang baik dapat menumbuhkan kepercayaan di antara para pengikut, mendapatkan rasa hormat, dan menciptakan motivasi dan juga komitmen di antara pengikut untuk tujuan yang sedang dihadapi. Adanya karakteristik optimisme dan kepercayaan diri dapat memungkinkan pemimpin menghadapi semua tantangan yang terdapat di dalam organisasi.

3. Kejujuran

kejujuran akan membuka sifat, atau karakter kepemimpinan lainnya. Seperti antusiasme yang tulus, menularkan gairah bekerja, antusiasme terhadap suatu tujuan organisasi yang dipimpinnya. Kunci dari kepemimpinan kata dia, adalah kejujuran. Kejujuran akan secara otomatis membawa kebaikan, dan kebaikan akan membimbing seorang menuju surga di akhirat kelak.

4. Integritas

Pemimpin dengan integritas bertindak sesuai dengan kata-kata mereka (yaitu mereka mempraktikkan apa yang mereka khotbahkan) dan mengakui kesalahan mereka, bukannya menyembunyikannya, menyalahkan tim mereka, atau membuat alasan. Integritas juga mencakup mengikuti kebijakan perusahaan, menggunakan waktu dan sumber daya perusahaan dengan tepat, dan menghormati rekan kerja dan bawahan langsung. Penting untuk diingat bahwa perilaku seorang pemimpin tidak hanya mencerminkan reputasi mereka sendiri, tetapi juga pada reputasi organisasi.

5. Motivasi


Page 2

Sebelum membahas topik yang ingin kita bahas disini saya akan menjelaskan terlebih dahulu menjadi Pemimpin adalah hal yang sangat pasti akan dilakukan oleh semua orang entah hanya sebagai pemimpin di dalam kelas, keluarga, dan ada banyak juga diantara kita yang menginginkan jabatan pemimpin yang tinggi seperti menjadi Pemimpin tim di suatu perusahaan, Menjabat di suatu daerah sampai ingin menjadi Presiden di negaranya sendiri. Menjadi pemimpin memang harus bisa mengambil keputusan ataupun mengatur , bertindak tegas dan adil, bijaksana terhadap bawahan atau anggota dll. Namun dengan hal tersebut belum tentu akan menjadikan Anda sebagai Pemimpin yang memiliki sikap baik bagi bawahan atau anggota dan keseluruhannya. Sesuai dengan judul yang ada, dikesempatan kali ini saya akan berbagi sikap apa saja yang membuat Kepemimpinanmu Baik? 

Ada 5 sikap yang bisa menjadikan Kepemimpinanmu baik:

1. Optimis

Optimis adalah suatu pandangan yang menyeluruh, memandang hal yang baik, berpikir positif dan mudah memberikan makna bagi diri sendiri. Seseorang yang optimis dapat menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari yang telah berlalu, tidak takut dengan yang namanya  kegagalan, dan berusaha untuk tetap bangkit  dan mencoba lagi bila kembali gagal.

2. Percaya Diri

Kepercayaan diri dapat juga diartikan sebagai keyakinan terhadap diri sendiri sehingga mampu mengatasi segala situasi dengan tenang, kepercayaan diri lebih banyak bersangkutan dengan hubungan seseorang dengan orang lain. Pemimpin juga harus memiliki sifat percaya diri yang terkait dengan self-efficacy yang mengacu pada kepercayaan kuat seseorang bahwa dia berhasil menyelesaikan suatu tugas atau hasil yang spesifik. Seorang pemimpin harus mampu mengendalikan, mendorong dan mempengaruhi orang-orang di sekitar untuk mengikuti cara yang ia pilih untuk mencapai tujuan organisasi, dan rasa percaya diri sangat penting bagi seorang pemimpin. Rasa percaya diri tersebut akan memberikan suatu keberanian untuk memimpin, mengambil keputusan dan melakukan tindakan yang berdampak pada banyak orang dan masa depan organisasi. Pada umumnya, seorang pemimpin yang kurang memiliki rasa percaya diri seringkali gagal dalam mendorong orang-orang di sekitar organisasi yang ia pimpin dalam mencapai tujuan yang pada akhirnya berdampak pada orang-orang disekitar dan masa depan organisasi. Pemimpin yang aktif membutuhkan kepercayaan diri dan optimisme, seorang pemimpin yang memiliki citra diri yang positif dan menunjukkan kemampuannya untuk mencapai sebuah hasil yang baik dapat menumbuhkan kepercayaan di antara para pengikut, mendapatkan rasa hormat, dan menciptakan motivasi dan juga komitmen di antara pengikut untuk tujuan yang sedang dihadapi. Adanya karakteristik optimisme dan kepercayaan diri dapat memungkinkan pemimpin menghadapi semua tantangan yang terdapat di dalam organisasi.

3. Kejujuran

kejujuran akan membuka sifat, atau karakter kepemimpinan lainnya. Seperti antusiasme yang tulus, menularkan gairah bekerja, antusiasme terhadap suatu tujuan organisasi yang dipimpinnya. Kunci dari kepemimpinan kata dia, adalah kejujuran. Kejujuran akan secara otomatis membawa kebaikan, dan kebaikan akan membimbing seorang menuju surga di akhirat kelak.

4. Integritas

Pemimpin dengan integritas bertindak sesuai dengan kata-kata mereka (yaitu mereka mempraktikkan apa yang mereka khotbahkan) dan mengakui kesalahan mereka, bukannya menyembunyikannya, menyalahkan tim mereka, atau membuat alasan. Integritas juga mencakup mengikuti kebijakan perusahaan, menggunakan waktu dan sumber daya perusahaan dengan tepat, dan menghormati rekan kerja dan bawahan langsung. Penting untuk diingat bahwa perilaku seorang pemimpin tidak hanya mencerminkan reputasi mereka sendiri, tetapi juga pada reputasi organisasi.

5. Motivasi


Dalam situasi apa yang membuat kita tidak percaya diri untuk menjadi seorang pemimpin

Lihat Ilmu Sosbud & Agama Selengkapnya


Page 3

Sebelum membahas topik yang ingin kita bahas disini saya akan menjelaskan terlebih dahulu menjadi Pemimpin adalah hal yang sangat pasti akan dilakukan oleh semua orang entah hanya sebagai pemimpin di dalam kelas, keluarga, dan ada banyak juga diantara kita yang menginginkan jabatan pemimpin yang tinggi seperti menjadi Pemimpin tim di suatu perusahaan, Menjabat di suatu daerah sampai ingin menjadi Presiden di negaranya sendiri. Menjadi pemimpin memang harus bisa mengambil keputusan ataupun mengatur , bertindak tegas dan adil, bijaksana terhadap bawahan atau anggota dll. Namun dengan hal tersebut belum tentu akan menjadikan Anda sebagai Pemimpin yang memiliki sikap baik bagi bawahan atau anggota dan keseluruhannya. Sesuai dengan judul yang ada, dikesempatan kali ini saya akan berbagi sikap apa saja yang membuat Kepemimpinanmu Baik? 

Ada 5 sikap yang bisa menjadikan Kepemimpinanmu baik:

1. Optimis

Optimis adalah suatu pandangan yang menyeluruh, memandang hal yang baik, berpikir positif dan mudah memberikan makna bagi diri sendiri. Seseorang yang optimis dapat menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari yang telah berlalu, tidak takut dengan yang namanya  kegagalan, dan berusaha untuk tetap bangkit  dan mencoba lagi bila kembali gagal.

2. Percaya Diri

Kepercayaan diri dapat juga diartikan sebagai keyakinan terhadap diri sendiri sehingga mampu mengatasi segala situasi dengan tenang, kepercayaan diri lebih banyak bersangkutan dengan hubungan seseorang dengan orang lain. Pemimpin juga harus memiliki sifat percaya diri yang terkait dengan self-efficacy yang mengacu pada kepercayaan kuat seseorang bahwa dia berhasil menyelesaikan suatu tugas atau hasil yang spesifik. Seorang pemimpin harus mampu mengendalikan, mendorong dan mempengaruhi orang-orang di sekitar untuk mengikuti cara yang ia pilih untuk mencapai tujuan organisasi, dan rasa percaya diri sangat penting bagi seorang pemimpin. Rasa percaya diri tersebut akan memberikan suatu keberanian untuk memimpin, mengambil keputusan dan melakukan tindakan yang berdampak pada banyak orang dan masa depan organisasi. Pada umumnya, seorang pemimpin yang kurang memiliki rasa percaya diri seringkali gagal dalam mendorong orang-orang di sekitar organisasi yang ia pimpin dalam mencapai tujuan yang pada akhirnya berdampak pada orang-orang disekitar dan masa depan organisasi. Pemimpin yang aktif membutuhkan kepercayaan diri dan optimisme, seorang pemimpin yang memiliki citra diri yang positif dan menunjukkan kemampuannya untuk mencapai sebuah hasil yang baik dapat menumbuhkan kepercayaan di antara para pengikut, mendapatkan rasa hormat, dan menciptakan motivasi dan juga komitmen di antara pengikut untuk tujuan yang sedang dihadapi. Adanya karakteristik optimisme dan kepercayaan diri dapat memungkinkan pemimpin menghadapi semua tantangan yang terdapat di dalam organisasi.

3. Kejujuran

kejujuran akan membuka sifat, atau karakter kepemimpinan lainnya. Seperti antusiasme yang tulus, menularkan gairah bekerja, antusiasme terhadap suatu tujuan organisasi yang dipimpinnya. Kunci dari kepemimpinan kata dia, adalah kejujuran. Kejujuran akan secara otomatis membawa kebaikan, dan kebaikan akan membimbing seorang menuju surga di akhirat kelak.

4. Integritas

Pemimpin dengan integritas bertindak sesuai dengan kata-kata mereka (yaitu mereka mempraktikkan apa yang mereka khotbahkan) dan mengakui kesalahan mereka, bukannya menyembunyikannya, menyalahkan tim mereka, atau membuat alasan. Integritas juga mencakup mengikuti kebijakan perusahaan, menggunakan waktu dan sumber daya perusahaan dengan tepat, dan menghormati rekan kerja dan bawahan langsung. Penting untuk diingat bahwa perilaku seorang pemimpin tidak hanya mencerminkan reputasi mereka sendiri, tetapi juga pada reputasi organisasi.

5. Motivasi


Dalam situasi apa yang membuat kita tidak percaya diri untuk menjadi seorang pemimpin

Lihat Ilmu Sosbud & Agama Selengkapnya


Page 4

Sebelum membahas topik yang ingin kita bahas disini saya akan menjelaskan terlebih dahulu menjadi Pemimpin adalah hal yang sangat pasti akan dilakukan oleh semua orang entah hanya sebagai pemimpin di dalam kelas, keluarga, dan ada banyak juga diantara kita yang menginginkan jabatan pemimpin yang tinggi seperti menjadi Pemimpin tim di suatu perusahaan, Menjabat di suatu daerah sampai ingin menjadi Presiden di negaranya sendiri. Menjadi pemimpin memang harus bisa mengambil keputusan ataupun mengatur , bertindak tegas dan adil, bijaksana terhadap bawahan atau anggota dll. Namun dengan hal tersebut belum tentu akan menjadikan Anda sebagai Pemimpin yang memiliki sikap baik bagi bawahan atau anggota dan keseluruhannya. Sesuai dengan judul yang ada, dikesempatan kali ini saya akan berbagi sikap apa saja yang membuat Kepemimpinanmu Baik? 

Ada 5 sikap yang bisa menjadikan Kepemimpinanmu baik:

1. Optimis

Optimis adalah suatu pandangan yang menyeluruh, memandang hal yang baik, berpikir positif dan mudah memberikan makna bagi diri sendiri. Seseorang yang optimis dapat menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari yang telah berlalu, tidak takut dengan yang namanya  kegagalan, dan berusaha untuk tetap bangkit  dan mencoba lagi bila kembali gagal.

2. Percaya Diri

Kepercayaan diri dapat juga diartikan sebagai keyakinan terhadap diri sendiri sehingga mampu mengatasi segala situasi dengan tenang, kepercayaan diri lebih banyak bersangkutan dengan hubungan seseorang dengan orang lain. Pemimpin juga harus memiliki sifat percaya diri yang terkait dengan self-efficacy yang mengacu pada kepercayaan kuat seseorang bahwa dia berhasil menyelesaikan suatu tugas atau hasil yang spesifik. Seorang pemimpin harus mampu mengendalikan, mendorong dan mempengaruhi orang-orang di sekitar untuk mengikuti cara yang ia pilih untuk mencapai tujuan organisasi, dan rasa percaya diri sangat penting bagi seorang pemimpin. Rasa percaya diri tersebut akan memberikan suatu keberanian untuk memimpin, mengambil keputusan dan melakukan tindakan yang berdampak pada banyak orang dan masa depan organisasi. Pada umumnya, seorang pemimpin yang kurang memiliki rasa percaya diri seringkali gagal dalam mendorong orang-orang di sekitar organisasi yang ia pimpin dalam mencapai tujuan yang pada akhirnya berdampak pada orang-orang disekitar dan masa depan organisasi. Pemimpin yang aktif membutuhkan kepercayaan diri dan optimisme, seorang pemimpin yang memiliki citra diri yang positif dan menunjukkan kemampuannya untuk mencapai sebuah hasil yang baik dapat menumbuhkan kepercayaan di antara para pengikut, mendapatkan rasa hormat, dan menciptakan motivasi dan juga komitmen di antara pengikut untuk tujuan yang sedang dihadapi. Adanya karakteristik optimisme dan kepercayaan diri dapat memungkinkan pemimpin menghadapi semua tantangan yang terdapat di dalam organisasi.

3. Kejujuran

kejujuran akan membuka sifat, atau karakter kepemimpinan lainnya. Seperti antusiasme yang tulus, menularkan gairah bekerja, antusiasme terhadap suatu tujuan organisasi yang dipimpinnya. Kunci dari kepemimpinan kata dia, adalah kejujuran. Kejujuran akan secara otomatis membawa kebaikan, dan kebaikan akan membimbing seorang menuju surga di akhirat kelak.

4. Integritas

Pemimpin dengan integritas bertindak sesuai dengan kata-kata mereka (yaitu mereka mempraktikkan apa yang mereka khotbahkan) dan mengakui kesalahan mereka, bukannya menyembunyikannya, menyalahkan tim mereka, atau membuat alasan. Integritas juga mencakup mengikuti kebijakan perusahaan, menggunakan waktu dan sumber daya perusahaan dengan tepat, dan menghormati rekan kerja dan bawahan langsung. Penting untuk diingat bahwa perilaku seorang pemimpin tidak hanya mencerminkan reputasi mereka sendiri, tetapi juga pada reputasi organisasi.

5. Motivasi


Dalam situasi apa yang membuat kita tidak percaya diri untuk menjadi seorang pemimpin

Lihat Ilmu Sosbud & Agama Selengkapnya