Dapatkah kamu melihat dan merasakan keindahan matahari, laut, gunung, dan bulan di malam hari

Kelas II SDMI 18 Allah Swt. adalah Tuhan yang menciptakan alam ini. Kalau kita melihat semua yang ada di langit dan di bumi, maka kita semakin yakin bahwa Allah Swt. adalah Mahapencipta. Ayo Menyanyi Allah Mahapencipta nada lagu: Menanam jagung Allah Tuhan kita semua Yang menciptakan alam semesta Allah al-Khāliq, Allah al-Khāliq Allah Ta’ala Mahapencipta Allah, Allah Mahapencipta Langit dan bumi serta isinya Haruslah yakin, haruslah yakin Allah ta’ala Mahapencipta Sikapku Aku percaya dan yakin Allah Mahapencipta. Ayo Kerjakan Sebutkan sebanyak-banyaknya ciptaan Allah Swt. Lakukan bergantian bersama temanmu Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 19 Insya Allah Aku Bisa Beri tanda  di kolom ya atau tidak No. Uraian Ya Tidak 1. Aku percaya Allah Swt. itu Mahapencipta. …. …. 2. Aku percaya langit dan bumi beserta isinya ciptaan Allah Swt. …. …. 3. Aku percaya Allah Swt. yang mengatur semua ciptaan yang ada di langit dan di bumi. …. …. Ayo Berlatih 1. Langit dan bumi beserta isinya adalah ciptaan .... 2. Allah yang .... semua yang ada di langit dan di bumi. Al-Kh āliq artinya Allah Mahapencipta. Ciptaan Allah Swt. disebut makhluk. Allah Swt. yang menciptakan alam semesta ini beserta isinya. Kegiatanku Kegiatan 1 1. Buatlah satu kelasmu menjadi beberapa kelompok, satu kelompok terdiri atas empat-lima anak. 2. Tunjuk siapa yang menjadi ketua kelompok masing-masing. Di unduh dari : Bukupaket.com Kelas II SDMI 20 Kegiatan 2 1. Semua anggota kelompok keluar dari ruang kelas. 2. Setiap kelompok bertugas mengamati dan mencatat apa saja yang termasuk ciptaan Allah Swt. Kegiatan 3 1. Semua anggota kelompok masuk ruang kelas kembali. 2. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil pengamatannya di hadapan kelompok lain. Sikapku Dengan mengucapkan alhamdulillah aku bersyukur kepada Allah Swt. Ayo Kerjakan Tugas 1 Amatilah gambar berikut ini Kerjakan dengan kelompokmu Gambar A Gambar B Gambar D Gambar C Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 21 Tugas 2 Isilah kolom di bawah ini dengan gambar A, B, C atau D Ciptaan Allah di langit Ciptaan Allah di bumi Insya Allah Aku Bisa Beri tanda  di kolom ya atau tidak No. Uraian Ya Tidak 1. Aku harus bisa menggunakan ciptaan Allah Swt. dengan sebaik- baiknya. …. …. 2. Aku harus berbuat baik terhadap sesama makhluk ciptaan Allah Swt. …. …. 3. Aku tidak boleh merusak lingkungan. …. …. Ayo Berlatih Ayo Berlatih 1 Pasangkan soal yang berada di sebelah kiri dan jawaban yang ada di sebelah kanan berikut ini Buatlah garis penghubung di antaranya lihat contoh. 1. Al-Khāliq Memelihara lingkungan 2. Makhluk Ciptaan Allah di langit 3. Tugas manusia Allah Mahapencipta 4. Yang mengatur makhluk Allah Swt. 5. Matahari dan bulan Artinya Ciptaan Allah Ayo Berlatih 2 Lafalkan kata al-Khāliq dan artinya Lakukan bergantian dengan temanmu Di unduh dari : Bukupaket.com Kelas II SDMI 22 Tugas Kelompok Dapatkah kamu melihat dan merasakan keindahan matahari, laut, gunung, dan bulan di malam hari? Buatlah 4 kelompok masing-masing berdiskusi dan mencatat keindahan penciptaan Allah itu dengan melihat pada gambar pada rubrik ayo kerjakan hal 20 masing-masing kelompok mencatat 2 macam keindahan saja. Serahkan catatanmu kepada guru. Komentar Orang tua tentang rubrik Insya Allah Aku Bisa Paraf Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 23 Allah mencintai orang yang hormat dan patuh kepada orang tua, guru, dan sesama anggota keluarga. Kegiatanku Amatilah gambar berikut ini Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.4 Gambar 4.3 1. Buatlah pertanyaan dari hasil pengamatanmu 2. Ceritakanlah maksud gambar-gambar wdi atas Pelajaran 4 Perilaku Terpuji Di unduh dari : Bukupaket.com Kelas II SDMI 24

Lihat dokumen lengkap (92 Halaman - 6.59MB)

(1)

Pelajaran 3

Allah Maha Pencipta

Allah Swt. menciptakan langit dan bumi

beserta isinya.

Kegiatanku

Amatilah gambar berikut ini!

1. Buatlah pertanyaan dari hasil pengamatanmu! 2. Ceritakanlah maksud gambar-gambar di atas!

Gambar 3.1 Gambar 3.2

(2)

A. Yakin Allah itu Ada

Allah Swt. adalah Tuhan yang menciptakan alam ini. Kalau kita melihat semua yang ada di langit dan di

bumi, maka kita semakin yakin bahwa Allah Swt. adalah Maha Pencipta.

Ayo Menyanyi

Allah Maha Pencipta

(nada lagu: Menanam jagung)

Allah Tuhan kita semua

Yang menciptakan alam semesta Allah al-Kh±liq, Allah al-Kh±liq

Allah Ta’ala Maha Pencipta

Allah, Allah Maha Pencipta Langit dan bumi serta isinya

Haruslah yakin, haruslah yakin Allah ta’ala Maha Pencipta

Sikapku

Aku percaya dan yakin Allah Maha Pencipta.

Ayo Kerjakan

Sebutkan sebanyak-banyaknya

(3)

Insya Allah Aku Bisa

Beri tanda () di kolom ya atau tidak!

No. Uraian Ya Tidak

1. Aku percaya Allah Swt. Maha

Pencipta. …. ….

2.

Aku percaya langit dan bumi beserta isinya ciptaan Allah

Swt. …. ….

3.

Aku percaya Allah Swt. yang mengatur semua ciptaan yang

ada di langit dan di bumi. …. ….

Ayo Berlatih

1. Langit dan bumi beserta isinya adalah ciptaan .... 2. Allah ..., semua yang ada di langit dan di bumi.

B. Al-Khāliq

Al-Kh±liq artinya Allah Maha Pencipta.

Ciptaan Allah Swt. disebut makhluk.

Allah Swt. yang menciptakan alam semesta ini beserta isinya.

Ayo Kerjakan

Kegiatan 1

1. Buatlah satu kelasmu menjadi beberapa kelompok, satu kelompok terdiri atas empat-lima anak.

(4)

Kegiatan 2

1. Semua anggota kelompok keluar dari ruang kelas. 2. Setiap kelompok bertugas mengamati dan mencatat

apa saja yang termasuk ciptaan Allah Swt.

Kegiatan 3

1. Semua anggota kelompok masuk ke dalam ruang kelas kembali.

2. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil pengamatannya di hadapan kelompok lain.

Sikapku

Dengan mengucapkan alhamdulillah aku bersyukur kepada Allah Swt.

Ayo Kerjakan

Tugas 1

Amatilah gambar berikut ini! Kerjakan dengan kelompokmu!

Gambar A Gambar B

(5)

Tugas 2

Isilah kolom di bawah ini dengan gambar A, B, C atau D!

Ciptaan Allah di langit Ciptaan Allah di bumi

Insya Allah Aku Bisa

Beri tanda () di kolom ya atau tidak!

No. Uraian Ya Tidak

1.

Aku harus bisa menggunakan ciptaan Allah Swt. dengan

sebaik-baiknya. .... ....

2.

Aku harus berbuat baik terhadap sesama makhluk

ciptaan Allah Swt. .... ....

3. Aku tidak boleh merusak

lingkungan. .... ....

Ayo Berlatih

Ayo Berlatih 1

Pasangkan soal yang berada di sebelah kiri dan jawaban yang ada di sebelah kanan berikut ini!

Buatlah garis penghubung di antaranya! (lihat contoh!).

(6)

Ayo Berlatih 2

Lafalkan kata al-Kh±liq dan artinya!

Lakukan bergantian dengan temanmu!

Dapatkah kamu melihat dan merasakan keindahan matahari, laut, gunung, dan bulan di malam hari? Buatlah 4 kelompok masing-masing berdiskusi dan mencatatkeindahan penciptaan Allah Swt. itu (dengan melihat gambar pada rubrik ayo kerjakan hal 20) masing-masing kelompok mencatat 2 macam keindahan saja. Serahkan catatanmu kepada guru.

(Tuliskan komentar/pendapat tentang jawaban anak pada rubrik Insya Allah Aku Bisa)

Tugas Kelompok

Komentar Orang tua

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Matahari adalah ciptaan Allah Yang Maha Agung, tuhan semesta alam. Ia begitu indah dan mempesona. Matahari umpama raja kala pagi dan petang dalam jagad raya ini. Meski kadang cahaya yang dipancarkannya terhalang oleh awan yang berarak, namun sinarannya diyakini mampu menghangatkan segala yang basah dan membeku. Matahari laksana penguasa yang cahayanya selalu dirindukan setiap pagi hingga senja menjelma.    

Keindahan salah satu makhluk ciptaan tuhan ini, dirasakan benar telah banyak menginspirasi para pengagumnya di dunia ini. Tak percaya?. Coba lihat anak-anak kita yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar, atau para pujangga, serta para seniman. Tak jarang dalam setiap karya besar mereka selalu menjadikan matahari sebagai salah satu sumber ilham dalam goresan-goresan teragungnya.

Seorang petani juga sangat bergantung dengan matahari. Seandainya saja matahari tidak menampakkan sinar disebabkan hujan yang membasahi bumi dan pepohonan, maka dipastikan akan mengganggu aktivitas pekerjaan mereka. Seorang penoreh getah (penyadap karet) sudah tentu tidak akan bisa menyadap karetnya jika hujan terus menerus mengguyur. Terlebih jika kondisi ini berlaku dalam waktu yang panjang (matahari tidak bersinar lantaran musim hujan), justru akan berakibat fatal terhadap perekonomian mereka.

Meskipun di lain pihak ada yang tidak terlalu menghiraukan peran matahari dan lebih memilih hujan, namun sifatnya sangat temporer. Artinya, setiap manusia dan makhluk lainnya di bumi ini memerlukan sinar matahari untuk melangsungkan hidup dan kehidupan. Dalam hal ini, keseimbangan alam menjadi hal yang diperlukan, siapapun kita dan apapun peran kita di dunia ini.

Dahsyatnya keajaiban matahari ciptaan tuhan ini, menjadikan anak-anak kita yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar misalnya, begitu mahir dan indahnya tatkala melukis matahari di buku-buku gambar. Bahkan di setiap lukisannya juga terkadang menyertakan indahnya pemandangan dengan berbagai lukisan alam lainnya, seperti sawah yang menguning dikelilingi sungai-sungai yang mengalir, serta hijau pepohonan yang tumbuh di sekitar lereng-lereng gunung tegak berdiri kokoh. Begitu indah panorama alam ciptaan tuhan ketika dilukis dan disandingkan dengan matahari yang bercahaya.

Begitulah keagagungan tuhan, dan sememangnya kita bersyukur karena masih melihat matahari bersinar cerah, walau kadang-kadang cahayanya belum mampu menghangatkan jiwa-jiwa yang menatapnya – barangkali jiwa kita yang belum sampai kepada tahap melihatnya dengan hati yang jernih akan kebesaran dan keagungan Allah sang Maha Pencipta.

Matahari juga sebagai simbol dan lambang kesetiaan. Selagi alam ini belum punah, ia masih setia menemui setiap yang bernyawa. Langit dan bumi adalah tempatnya meretas segala hasrat dan cita-cita, tanpa mengenal lelah, putus asa, apalagi jemu menabur berkah. Seyogyanya begitulah jika seadainya kita yang dikaruniai tuhan dengan mewarisi sifat-sifat matahari ini.

Manusia selaku khalifah, hendaknya dapat memberikan faedah kepada seluruh alam dan segala isinya. Menemui setiap kesulitan dan kesusahan dengan cahaya, menyapa setiap sepi dengan cahaya, membangun kesadaran dengan cahaya, dan lain sebagainya.

Disamping ada matahari yang bersinar kala pagi dan petang, Allah Yang Maha Kuasa juga menciptakan bulan beserta bintang-bintang yang menghiasi langit malam. Bulan dan bintang bagai ratu malam yang kehadirannya sesuai perintah tuhan. Kemunculannya di dada langit yang gelap pekat, selalu diharap dan dinanti. Ia adalah makhluk yang eksotik dengan keindahan yang tak terlukis kata-kata.

Bulan yang memendar dan bintang-bintang, pancarannya membawa kedamaian dan ketenangan bagi setiap makhluk, khususnya manusia yang merindukan cahaya di saat malam yang gelap. Memandangi bulan dan bintang, terlebih kala bulan purnama ditemani bintang-bintang yang saling berkerlipan, bagai sebuah penawar atas segala kegundahan dan kedukaan hati. Tentunya nikmat ini hanya bisa dirasakan bagi kita yang mau bertasbih, bertafakur dan bersyukur atas makhluk Allah yang cantik ini.

Sama halnya dengan matahari, bulan dan bintang juga menjadi sumber ilham yang tak pernah luput dari sentuhan tangan-tangan seniman dan pemikir-pemikir dengan segala karyanya yang kreatif. Apakah itu dalam bentuk karya sastra, maupun karya-karya eksotik lainnya yang menggugah imajinasi dan peradaban manusia.

Page 2

Matahari adalah ciptaan Allah Yang Maha Agung, tuhan semesta alam. Ia begitu indah dan mempesona. Matahari umpama raja kala pagi dan petang dalam jagad raya ini. Meski kadang cahaya yang dipancarkannya terhalang oleh awan yang berarak, namun sinarannya diyakini mampu menghangatkan segala yang basah dan membeku. Matahari laksana penguasa yang cahayanya selalu dirindukan setiap pagi hingga senja menjelma.    

Keindahan salah satu makhluk ciptaan tuhan ini, dirasakan benar telah banyak menginspirasi para pengagumnya di dunia ini. Tak percaya?. Coba lihat anak-anak kita yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar, atau para pujangga, serta para seniman. Tak jarang dalam setiap karya besar mereka selalu menjadikan matahari sebagai salah satu sumber ilham dalam goresan-goresan teragungnya.

Seorang petani juga sangat bergantung dengan matahari. Seandainya saja matahari tidak menampakkan sinar disebabkan hujan yang membasahi bumi dan pepohonan, maka dipastikan akan mengganggu aktivitas pekerjaan mereka. Seorang penoreh getah (penyadap karet) sudah tentu tidak akan bisa menyadap karetnya jika hujan terus menerus mengguyur. Terlebih jika kondisi ini berlaku dalam waktu yang panjang (matahari tidak bersinar lantaran musim hujan), justru akan berakibat fatal terhadap perekonomian mereka.

Meskipun di lain pihak ada yang tidak terlalu menghiraukan peran matahari dan lebih memilih hujan, namun sifatnya sangat temporer. Artinya, setiap manusia dan makhluk lainnya di bumi ini memerlukan sinar matahari untuk melangsungkan hidup dan kehidupan. Dalam hal ini, keseimbangan alam menjadi hal yang diperlukan, siapapun kita dan apapun peran kita di dunia ini.

Dahsyatnya keajaiban matahari ciptaan tuhan ini, menjadikan anak-anak kita yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar misalnya, begitu mahir dan indahnya tatkala melukis matahari di buku-buku gambar. Bahkan di setiap lukisannya juga terkadang menyertakan indahnya pemandangan dengan berbagai lukisan alam lainnya, seperti sawah yang menguning dikelilingi sungai-sungai yang mengalir, serta hijau pepohonan yang tumbuh di sekitar lereng-lereng gunung tegak berdiri kokoh. Begitu indah panorama alam ciptaan tuhan ketika dilukis dan disandingkan dengan matahari yang bercahaya.

Begitulah keagagungan tuhan, dan sememangnya kita bersyukur karena masih melihat matahari bersinar cerah, walau kadang-kadang cahayanya belum mampu menghangatkan jiwa-jiwa yang menatapnya – barangkali jiwa kita yang belum sampai kepada tahap melihatnya dengan hati yang jernih akan kebesaran dan keagungan Allah sang Maha Pencipta.

Matahari juga sebagai simbol dan lambang kesetiaan. Selagi alam ini belum punah, ia masih setia menemui setiap yang bernyawa. Langit dan bumi adalah tempatnya meretas segala hasrat dan cita-cita, tanpa mengenal lelah, putus asa, apalagi jemu menabur berkah. Seyogyanya begitulah jika seadainya kita yang dikaruniai tuhan dengan mewarisi sifat-sifat matahari ini.

Manusia selaku khalifah, hendaknya dapat memberikan faedah kepada seluruh alam dan segala isinya. Menemui setiap kesulitan dan kesusahan dengan cahaya, menyapa setiap sepi dengan cahaya, membangun kesadaran dengan cahaya, dan lain sebagainya.

Disamping ada matahari yang bersinar kala pagi dan petang, Allah Yang Maha Kuasa juga menciptakan bulan beserta bintang-bintang yang menghiasi langit malam. Bulan dan bintang bagai ratu malam yang kehadirannya sesuai perintah tuhan. Kemunculannya di dada langit yang gelap pekat, selalu diharap dan dinanti. Ia adalah makhluk yang eksotik dengan keindahan yang tak terlukis kata-kata.

Bulan yang memendar dan bintang-bintang, pancarannya membawa kedamaian dan ketenangan bagi setiap makhluk, khususnya manusia yang merindukan cahaya di saat malam yang gelap. Memandangi bulan dan bintang, terlebih kala bulan purnama ditemani bintang-bintang yang saling berkerlipan, bagai sebuah penawar atas segala kegundahan dan kedukaan hati. Tentunya nikmat ini hanya bisa dirasakan bagi kita yang mau bertasbih, bertafakur dan bersyukur atas makhluk Allah yang cantik ini.

Sama halnya dengan matahari, bulan dan bintang juga menjadi sumber ilham yang tak pernah luput dari sentuhan tangan-tangan seniman dan pemikir-pemikir dengan segala karyanya yang kreatif. Apakah itu dalam bentuk karya sastra, maupun karya-karya eksotik lainnya yang menggugah imajinasi dan peradaban manusia.


Lihat Humaniora Selengkapnya

Page 3

Matahari adalah ciptaan Allah Yang Maha Agung, tuhan semesta alam. Ia begitu indah dan mempesona. Matahari umpama raja kala pagi dan petang dalam jagad raya ini. Meski kadang cahaya yang dipancarkannya terhalang oleh awan yang berarak, namun sinarannya diyakini mampu menghangatkan segala yang basah dan membeku. Matahari laksana penguasa yang cahayanya selalu dirindukan setiap pagi hingga senja menjelma.    

Keindahan salah satu makhluk ciptaan tuhan ini, dirasakan benar telah banyak menginspirasi para pengagumnya di dunia ini. Tak percaya?. Coba lihat anak-anak kita yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar, atau para pujangga, serta para seniman. Tak jarang dalam setiap karya besar mereka selalu menjadikan matahari sebagai salah satu sumber ilham dalam goresan-goresan teragungnya.

Seorang petani juga sangat bergantung dengan matahari. Seandainya saja matahari tidak menampakkan sinar disebabkan hujan yang membasahi bumi dan pepohonan, maka dipastikan akan mengganggu aktivitas pekerjaan mereka. Seorang penoreh getah (penyadap karet) sudah tentu tidak akan bisa menyadap karetnya jika hujan terus menerus mengguyur. Terlebih jika kondisi ini berlaku dalam waktu yang panjang (matahari tidak bersinar lantaran musim hujan), justru akan berakibat fatal terhadap perekonomian mereka.

Meskipun di lain pihak ada yang tidak terlalu menghiraukan peran matahari dan lebih memilih hujan, namun sifatnya sangat temporer. Artinya, setiap manusia dan makhluk lainnya di bumi ini memerlukan sinar matahari untuk melangsungkan hidup dan kehidupan. Dalam hal ini, keseimbangan alam menjadi hal yang diperlukan, siapapun kita dan apapun peran kita di dunia ini.

Dahsyatnya keajaiban matahari ciptaan tuhan ini, menjadikan anak-anak kita yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar misalnya, begitu mahir dan indahnya tatkala melukis matahari di buku-buku gambar. Bahkan di setiap lukisannya juga terkadang menyertakan indahnya pemandangan dengan berbagai lukisan alam lainnya, seperti sawah yang menguning dikelilingi sungai-sungai yang mengalir, serta hijau pepohonan yang tumbuh di sekitar lereng-lereng gunung tegak berdiri kokoh. Begitu indah panorama alam ciptaan tuhan ketika dilukis dan disandingkan dengan matahari yang bercahaya.

Begitulah keagagungan tuhan, dan sememangnya kita bersyukur karena masih melihat matahari bersinar cerah, walau kadang-kadang cahayanya belum mampu menghangatkan jiwa-jiwa yang menatapnya – barangkali jiwa kita yang belum sampai kepada tahap melihatnya dengan hati yang jernih akan kebesaran dan keagungan Allah sang Maha Pencipta.

Matahari juga sebagai simbol dan lambang kesetiaan. Selagi alam ini belum punah, ia masih setia menemui setiap yang bernyawa. Langit dan bumi adalah tempatnya meretas segala hasrat dan cita-cita, tanpa mengenal lelah, putus asa, apalagi jemu menabur berkah. Seyogyanya begitulah jika seadainya kita yang dikaruniai tuhan dengan mewarisi sifat-sifat matahari ini.

Manusia selaku khalifah, hendaknya dapat memberikan faedah kepada seluruh alam dan segala isinya. Menemui setiap kesulitan dan kesusahan dengan cahaya, menyapa setiap sepi dengan cahaya, membangun kesadaran dengan cahaya, dan lain sebagainya.

Disamping ada matahari yang bersinar kala pagi dan petang, Allah Yang Maha Kuasa juga menciptakan bulan beserta bintang-bintang yang menghiasi langit malam. Bulan dan bintang bagai ratu malam yang kehadirannya sesuai perintah tuhan. Kemunculannya di dada langit yang gelap pekat, selalu diharap dan dinanti. Ia adalah makhluk yang eksotik dengan keindahan yang tak terlukis kata-kata.

Bulan yang memendar dan bintang-bintang, pancarannya membawa kedamaian dan ketenangan bagi setiap makhluk, khususnya manusia yang merindukan cahaya di saat malam yang gelap. Memandangi bulan dan bintang, terlebih kala bulan purnama ditemani bintang-bintang yang saling berkerlipan, bagai sebuah penawar atas segala kegundahan dan kedukaan hati. Tentunya nikmat ini hanya bisa dirasakan bagi kita yang mau bertasbih, bertafakur dan bersyukur atas makhluk Allah yang cantik ini.

Sama halnya dengan matahari, bulan dan bintang juga menjadi sumber ilham yang tak pernah luput dari sentuhan tangan-tangan seniman dan pemikir-pemikir dengan segala karyanya yang kreatif. Apakah itu dalam bentuk karya sastra, maupun karya-karya eksotik lainnya yang menggugah imajinasi dan peradaban manusia.


Lihat Humaniora Selengkapnya

Page 4

Matahari adalah ciptaan Allah Yang Maha Agung, tuhan semesta alam. Ia begitu indah dan mempesona. Matahari umpama raja kala pagi dan petang dalam jagad raya ini. Meski kadang cahaya yang dipancarkannya terhalang oleh awan yang berarak, namun sinarannya diyakini mampu menghangatkan segala yang basah dan membeku. Matahari laksana penguasa yang cahayanya selalu dirindukan setiap pagi hingga senja menjelma.    

Keindahan salah satu makhluk ciptaan tuhan ini, dirasakan benar telah banyak menginspirasi para pengagumnya di dunia ini. Tak percaya?. Coba lihat anak-anak kita yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar, atau para pujangga, serta para seniman. Tak jarang dalam setiap karya besar mereka selalu menjadikan matahari sebagai salah satu sumber ilham dalam goresan-goresan teragungnya.

Seorang petani juga sangat bergantung dengan matahari. Seandainya saja matahari tidak menampakkan sinar disebabkan hujan yang membasahi bumi dan pepohonan, maka dipastikan akan mengganggu aktivitas pekerjaan mereka. Seorang penoreh getah (penyadap karet) sudah tentu tidak akan bisa menyadap karetnya jika hujan terus menerus mengguyur. Terlebih jika kondisi ini berlaku dalam waktu yang panjang (matahari tidak bersinar lantaran musim hujan), justru akan berakibat fatal terhadap perekonomian mereka.

Meskipun di lain pihak ada yang tidak terlalu menghiraukan peran matahari dan lebih memilih hujan, namun sifatnya sangat temporer. Artinya, setiap manusia dan makhluk lainnya di bumi ini memerlukan sinar matahari untuk melangsungkan hidup dan kehidupan. Dalam hal ini, keseimbangan alam menjadi hal yang diperlukan, siapapun kita dan apapun peran kita di dunia ini.

Dahsyatnya keajaiban matahari ciptaan tuhan ini, menjadikan anak-anak kita yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar misalnya, begitu mahir dan indahnya tatkala melukis matahari di buku-buku gambar. Bahkan di setiap lukisannya juga terkadang menyertakan indahnya pemandangan dengan berbagai lukisan alam lainnya, seperti sawah yang menguning dikelilingi sungai-sungai yang mengalir, serta hijau pepohonan yang tumbuh di sekitar lereng-lereng gunung tegak berdiri kokoh. Begitu indah panorama alam ciptaan tuhan ketika dilukis dan disandingkan dengan matahari yang bercahaya.

Begitulah keagagungan tuhan, dan sememangnya kita bersyukur karena masih melihat matahari bersinar cerah, walau kadang-kadang cahayanya belum mampu menghangatkan jiwa-jiwa yang menatapnya – barangkali jiwa kita yang belum sampai kepada tahap melihatnya dengan hati yang jernih akan kebesaran dan keagungan Allah sang Maha Pencipta.

Matahari juga sebagai simbol dan lambang kesetiaan. Selagi alam ini belum punah, ia masih setia menemui setiap yang bernyawa. Langit dan bumi adalah tempatnya meretas segala hasrat dan cita-cita, tanpa mengenal lelah, putus asa, apalagi jemu menabur berkah. Seyogyanya begitulah jika seadainya kita yang dikaruniai tuhan dengan mewarisi sifat-sifat matahari ini.

Manusia selaku khalifah, hendaknya dapat memberikan faedah kepada seluruh alam dan segala isinya. Menemui setiap kesulitan dan kesusahan dengan cahaya, menyapa setiap sepi dengan cahaya, membangun kesadaran dengan cahaya, dan lain sebagainya.

Disamping ada matahari yang bersinar kala pagi dan petang, Allah Yang Maha Kuasa juga menciptakan bulan beserta bintang-bintang yang menghiasi langit malam. Bulan dan bintang bagai ratu malam yang kehadirannya sesuai perintah tuhan. Kemunculannya di dada langit yang gelap pekat, selalu diharap dan dinanti. Ia adalah makhluk yang eksotik dengan keindahan yang tak terlukis kata-kata.

Bulan yang memendar dan bintang-bintang, pancarannya membawa kedamaian dan ketenangan bagi setiap makhluk, khususnya manusia yang merindukan cahaya di saat malam yang gelap. Memandangi bulan dan bintang, terlebih kala bulan purnama ditemani bintang-bintang yang saling berkerlipan, bagai sebuah penawar atas segala kegundahan dan kedukaan hati. Tentunya nikmat ini hanya bisa dirasakan bagi kita yang mau bertasbih, bertafakur dan bersyukur atas makhluk Allah yang cantik ini.

Sama halnya dengan matahari, bulan dan bintang juga menjadi sumber ilham yang tak pernah luput dari sentuhan tangan-tangan seniman dan pemikir-pemikir dengan segala karyanya yang kreatif. Apakah itu dalam bentuk karya sastra, maupun karya-karya eksotik lainnya yang menggugah imajinasi dan peradaban manusia.


Lihat Humaniora Selengkapnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA