Dari soal nomor 26 daftar kerajaan yang bercorak hindu ditunjukkan nomor

Dari soal nomor 26 daftar kerajaan yang bercorak hindu ditunjukkan nomor

Dari soal nomor 26 daftar kerajaan yang bercorak hindu ditunjukkan nomor
Lihat Foto

DOK. PUSKOMPUBLIK KEMENPAREKRAF

Kompleks Candi Prambanan.

KOMPAS.com - Ajaran Hindu-Buddha ada di Nusantara sebelum adanya agama-agama lain.

Hindu dan Buddha menjadi agama resmi beberapa kerajaan terbesar Nusantara.

Peninggalan-peninggalan dari kerajaan tersebut telah dilestarikan dan dijadikan tempat wisata bagi masyarakat.

Peninggalan yang bercorak Hindu-Buddha umumnya berupa prasastri, candi, kiktab, dan arca.

Berikut merupakan peninggalan-peninggalan sejarah Hindu-Buddha yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia:

Prasasti (batu tertulis)

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), setiap kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang berdiri dan berkembang di Indonesia diketahui keberadaanya lewat prasasti atau batu tertulis.

Prasasti-prasasti tersebut tertulis dengan huruf Pallawa dalam bahasa sansekerta, bahasa Jawa kuno dan bahasa Melayu kuno.

Prasasti merupakan sebuah dokumen atau piagam yang tertulis pada batu, tembaga, dan sebagainya.

Baca juga: Perkembangan Agama Hindu-Buddha di Nusantara 

Contoh prasasti tersebut adalah:

Prasasti huruf pallawa bahasa Sansakerta
  1. Yupa, prasasti Muarakaman (Kerajaan Kutai)
  2. Prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, Jambu, Pasir Awi, Tugu, Cidanghiang (Kerajaan Tarumanegara)
  3. Prasasti Tuk Mas (Kerajaan Holing)
  4. Prasasti Canggal, Mantyasih, Wanua Tengah III, Sojomerto, Sangkhara, Kalasan,Klurak (Kerajaan Mataram Kuno).
Prasasti huruf pallawa bahasa Melayu Kuno

Contoh dari prasasti huruf pallawa bahasa Melayu Kuno ialah Prasasti Kedukan Bukit, Talang Tuo, Kota Kapur, Karang Berahi, Telaga Batu (Kerajaan Sriwijaya)

Dari soal nomor 26 daftar kerajaan yang bercorak hindu ditunjukkan nomor

Dari soal nomor 26 daftar kerajaan yang bercorak hindu ditunjukkan nomor
Lihat Foto

Ilustrasi Hayam Wuruk, raja keempat Majapahit yang mencapai puncak kejayaan

KOMPAS.com - Indonesia sudah terkenal sebagai daerah yang kaya rempah-rempah. Tak heran jika kawasan Nusantara ini menjadi jalur perdagangan sejak zaman dahulu.

Para pedagang dari luar negeri banyak berdatangan ke Nusantara. Selain berdagang, mereka juga menyiarkan agama yang mereka bawa, di antaranya Hindu, Buddha, dan Islam.

Berikut beberapa tokoh sejarah pada masa Hindu, Buddha, dan Islam, yaitu:

Tokoh-tokoh masa Hindu-Buddha

Dilansir dari buku Budaya Indonesia: Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah (2006) karya Edi Sedyawati, pada masa Hindu-Buddha tentu meninggalkan beberapa bukti sejarah, salah satunya bangunan di tanah air.

Candi menjadi salah satu peninggalan sejarah dari jejak Hindu-Buddha di Indonesa. Pada zaman ini terdapat beberapa tokoh sejarahnya, di antaranya:

Baca juga: 5 Tokoh Penting Detik-Detik Proklamasi

Raja Mulawarman adalah anak Aswawarman dan cucu kudungga. Nama Mulawarman cukup kental dengan pengaruh bahasa Sansekerta. Raja Mulawarman merupakan raja dari kerajaan Hindu pertama di Indonesia, Kerajaan Kutai.

Selama masa pemerintahannya, rakyat Kerajaan Kutai hidup makmur dan sejahtera. Dirinya merupakan raja yang taat dengan agamanya, yaitu Hindu. Raja Mulawarman menyembah Dewa Siwa.

Raja Punawarman merupakan salah satu raja yang terkenal dari Kerajaan Tarumanegara. Dirinya terkenal sebagai raja yang bijaksana. Disamping pemerintahan yang baik, Punawarman memeluk agama Hindu dan taat menyembah Dewa Wisnu.

Raja Hayam Wuruk menjadi raka Makapahit yang paling terkenal dibanding raja-raja lainnya. Bergelar Rajasanegara dan didmapingi oleh Patih Gajah Mada.

Pada masa pemerintahannya Kerajaan Majapahit mencapai kejayaan yang tinggi dan mengusarai seluruh wilayah Nusantara, ditambah wilayah Tumasik yang sekarang Singapura dan Semenanjung Malaya.

Perhatikan nama-nama kerajaan di bawah ini: (1) Kutai, (2) Pajajaran (Sunda), (3) Melayu,  (4) Mataram Kuno, (5) Kalingga,  (6) Sriwijaya,  (7) Majapahit,

Dari daftar kerajaan di atas, yang termasuk dalam ketegori kerajaan bercorak Hindu ditunjukkan nomor... 

Jakarta -

Sejak dulu, Hindu adalah salah satu agama yang dibawa orang India dan dikembangkan di nusantara. Perkembangan pesat membuat banyak peninggalan yang ditemukan seperti kerajaan bercorak Hindu.

Indonesia memang merupakan wilayah dengan jalur pelayaran strategis, sehingga menjadi tempat yang disinggahi berbagai pedagang dunia.

Agama Hindu diperkirakan dibawa oleh pedagang India dan China ke Indonesia pada awal abad ke-2. Masuknya ajaran Hindu menjadi awal pendirian sejumlah kerajaan.

Apa saja kerajaan yang bercorak Hindu di Indonesia? Simak penjelasan berikut ini:

1. Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur, adalah salah satu kerajaan tertua yang berdiri pada abad ke-5 Masehi. Informasi kerajaan ini diketahui dari tujuh batu bertulis atau prasasti yang disebut Yupa.

Yupa ditulis menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa dari India.

Dari salah satu Yupa, diketahui bahwa yang mendirikan kerajaan Kutai adalah raja Kudungga. Kemudian kekuasaan dilanjutkan oleh raja Aswawarman yang dikenal cakap dan kuat pada zamannya. Lalu, kekuasaan diambil alih oleh raja Mulawarman.

Menurut sejarah, kerajaan Kutai mencapai puncak kejayaannya pada masa raja Mulawarman. Hal ini dibuktikan dari raja Mulawarman yang mengadakan upacara korban emas dan menghadiahkan 20.000 sapi untuk golongan Brahmana.

2. Kerajaan Tarumanegara

Berkembang antara 400-500 Masehi, kerajaan ini terletak di Bogor, Jawa Barat.

Berita tentang kerajaan Tarumanegara bisa diketahui dari tujuh prasasti, yaitu prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, Jambu, Muara Cianten, Tugu, Pasir Awi, dan Munjul.

Menurut prasasti Ciaruteun, kerajaan Tarumanegara dipimpin oleh Purnawarman sebagai raja ke-3 sekaligus yang terbesar sepanjang sejarahnya.

Untuk memajukan pertanian dan perdagangan, raja Purnawarman membangun terusan air di Sungai Gomati yang panjangnya 12 kilometer dan selesai dalam waktu 21 hari.

Berkat sungai ini, pertanian pada masa kerajaan Tarumanegara dikenal semakin maju.

3. Kerajaan Kediri

Sumber sejarah kerajaan Kediri dapat diketahui dari berita dan prasasti Cina, diantaranya seperti prasasti Padlegan, Hantang, Jaring, dan Kemulan.

Raja yang berkuasa di kerajaan Kediri berturut-turut adalah Jayawarsa, Jayabaya, Sarweswara, Aryaswara, Ganara, Kameswara, dan Kertajaya.

Di antara berbagai raja tadi, yang paling terkenal adalah raja Jayabaya karena pada masa pemerintahannya, kerajaan Jenggala dan Kediri berhasil disatukan.

Perdagangan di masa kerajaan kediri berjalan cukup baik, dengan barang-barang seperti emas, perak, kayu cendana, dan pinang.

4. Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari adalah kelanjutan dari kerajaan Kediri. Raja pertamanya adalah Ken Arok yang mana dalam perjalanannya, kerajaan ini dipenuhi perebutan kekuasaan antara keluarga raja, pembunuhan, dan balas dendam.

Sebelum menjadi raja Singasari, Ken Arok adalah Bupati Tumapel menggantikan Tunggul Ametung yang ia bunuh. Selama menjadi bupati, Ken Arok ingin melepaskan diri dari Kerajaan Kediri yang dipimpin oleh Kertajaya.

Keinginan ini berhasil setelah Ken Arok menyerang Kerajaan Kediri dan memenangkan pertempuran.

Setelah menyatakan diri sebagai Raja Singasari, Ken Arok mendirikan dinasti baru yaitu Dinasti Rajasa atau Dinasti Girindra.

Lalu, pengganti Ken Arok selanjutnya adalah Anusapati, Panji Tohjaya, Wisnu Wardana, dan Kertanegara. Anusapati dan Tohjaya merupakan anak dari Ken Arok yang mendapat kekuasaan setelah membunuh ayah dan saudaranya sendiri.

Meski tidak ada sumber yang jelas, diperkirakan bahwa perekonomian Kerajaan Singasari bergantung pada pertanian dan perdagangan.

Setelah lama berkuasa, Kerajaan Singasari hancur akibat diserang Kerajaan Mongol dan pasukan Jayakatwang. Serangan bangsa Mongol ini dipicu oleh penghinaan Kertajaya kepada Meng-Chi sebagai utusan Kubilai Khan di tahun 1289.

Kerajaan Sunda Pajajaran
Berdasarkan Carita Parahyangan, Kerajaan Sunda Pajajaran adalah kelanjutan dari Kerajaan Tarumanegara yang runtuh pada abad ke-7.

Pusat kerajaan ini berpindah ke beberapa tempat, mulai dari Galuh dipindahkan ke Pakuan Pajajaran, lalu dipindah lagi ke Kawali (Ciamis).

Beberapa Raja Sunda Pajajaran diantaranya adalah Sri Jayabhupati, Rahyang Dewa Niskala, Sri Baduga Maharaja, Prabu Niskala Wastu Kancana, dan lain-lain.

Dari catatan bangsa Portugal, Kerajaan Sunda dikenal dengan sektor perdagangannya seperti lada, beras, sayuran, sapi, kambing, babi, tuak, dan buah-buahan.

Kerajaan ini mengalami kemunduran perlahan karena raja yang berkuasa tidak menjalankan tugas dengan baik. Banyak penguasa yang melanggar pedoman hidup orang Sunda, sehingga kerajaan ini runtuh pada abad ke-16 di bawah kepemimpinan Nusiya Mulya.

5. Kerajaan Majapahit

Raja pertama di Kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya. Tak jauh berbeda dengan Singasari, kehidupan di Majapahit penuh dengan intrik politik, pengkhianatan, dan pemberontakan.

Pada tahun 1331, Gajah Mada berhasil menumpas pemberontakan dan diangkat sebagai Patih Mangkubumi atas jasanya. Lalu, ia mengeluarkan Sumpah Palapa di depan raja dan pembesar Majapahit, bahwa ia tidak akan amukti palapa sebelum menaklukkan seluruh nusantara.

Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada masa Raja Hayam Wuruk. Namun tak lama, mengalami kemunduran sejak meninggalnya Gajah Mada pada 1364.

Perekonomian Majapahit berfokus pada pertanian beras, kelapa, lada, pala, dan cengkeh yang dikonsumsi dan juga diperdagangkan.

Pada masa ini, beberapa karya sastra juga berkembang pesat. Seperti adanya Negarakertagama karangan Mpu Prapanca, Sutasoma dan Arjunawiwaha karya Mpu Tantular, dan lain sebagainya.

Nah, itulah beberapa kerajaan bercorak Hindu yang ada di Indonesia. Apakah detikers pernah melihat peninggalan sejarah dari salah satu kerajaan tadi?

Simak Video "Kerajinan Wajah Raja-raja Majapahit Berbahan Dasar Styrofoam, Mojokerto"


[Gambas:Video 20detik]
(lus/lus)