Jakarta - Relasi adalah suatu yang menyatakan hubungan atau kaitan yang khas antara dua himpunan. Relasi sangat erat kaitanya dengan fungsi, di mana keduanya merupakan hal penting dalam berbagai cabang ilmu matematika. Show
Relasi dalam suatu hubungan dapat dinyatakan menggunakan diagram panah, himpunan pasangan terurut dan diagram kartesius.
1. Diagram PanahDiagram panah adalah diagram yang membentuk pola dalam bentuk arah panah dari suatu relasi, yang menyatakan hubungan antara anggota himpunan A dengan anggota himpunan B. 2. Himpunan Pasangan TerurutSesuai dengan namanya, himpunan pasangan ini dapat dinyatakan dengan cara memasangkan pasangan dari himpunan A dengan himpunan B secara terurut atau berurutan. 3. Diagram KartesiusDiagram kartesius merupakan bentuk diagram yang terdiri dari sumbu X dan Y, untuk menyatakan dua himpunan dari pasangan terurut yang menghubungkan himpunan A dan himpunan B, dituliskan dalam bentuk titik (noktah/dot).
Ardi memiliki nomor sepatu 39 Dani memiliki nomor sepatu 40 Aqil memiliki nomor sepatu 42 Rano memiliki nomor sepatu 40 Dian memiliki nomor sepatu 34 Rani memiliki nomor sepatu 35 Dewi memiliki nomor sepatu 33
Diagram Panah
Himpunan A dengan nomor angka yang ada pada himpunan B dari gambar diagram panah di atas adalah relasi nomor sepatu yang digunakan. Himpunan BerurutDari hubungan/relasi tersebut, maka himpunan berurutnya dapat dinyatakan (Ardi, 39), (Dani, 40), (Aqil, 42), (Rano, 40), (Dian, 34), (Rani, 35), (Dewi, 33). Diagram Kartesius
Nah, itu tadi penjelasan mengenai relasi beserta cara untuk menyatakanya. Detikers, jadi lebih paham kan? Simak Video "Si Covid-19 yang Merombak Relasi Sosial Manusia" (lus/lus) Embed Size (px) 344 x 292429 x 357514 x 422599 x 487 FUNGSI DAN GRAFIK FUNGSI Apabila suatu besaran y memiliki nilai yang tergantung dari nilai besaran lain x, maka dikatakan bahwa besaran y tersebut merupakan fungsi besaran x. secara umum ditulis: y= f(x) penulisan y = f (x) bukan berarti y sama dengan f kali x, melainkan untuk menyatakan bahwa y merupakan fungsi dari x yang tidak lain adalah sebuah aturan atau sebuah ketentuan berapakah y akan memiliki nilai jika kepada x kita berikan suatu nilai. Y = peubah tak bebas (ko-domain atau daerah hasil) x = peubah bebas (doman atau daerah asal) Suatu fungsi dapat digambarkan dalam diagram berikut: contoh: 1. y = x2 2. y = x-6 Fungsi f memangkatkan inputnya dengan 2 Fungsi f mengurangkanInputnya dengan 6 3. y = 4x 4. y = sin x Fungsi f mengalikan inputnyaDengan 4 Fungsi f menghasilkan sinus inputnya Menentukan domain dan ko-domain Contoh 1: Diketahui suatu fungsi berikut dengan x maupun y merupakan bilangan real. Tentukan domain dan ko-domain nya! Jawaban: domain: -1 x 1 penjelasan : karena pada rentang nilai tersebut satu-satunya nilai x yang untuknya ymemiliki nilai real. kodomain: 0 y 1 penjelasan: karena 0 dan 1 merupakan nilai minimum dan maksimum y diseluruh domain tersebut. Contoh 2: Tentukan domain dan kodomain fungsi berikut: Y = x3 , -2 x < 3 (fungsi ini didefinisikan hanya untuk set nilai x terbatas yang diketahui) Jawaban: Domain: -2 x < 3 Kodomain: -8 x < 27 Fungsi-fungsi dan operasi aritmetik Fungsi-fungsi dapat digabung dengan bantuan operasi aritmetik asalkan dilakukan dengan cermat di dalam domain persekutuannya. Contoh: jika f(x) = x2 1, -2 x < 4 dan g(x) = 2/(x+3), 0 Invers Fungsi Proses yang menghasilkan output pada fungsi dianggap reversibel sehingga apa yang telah dikonstruksi dapat pula didekonstruksi. Pengaruh ini dapat dijabarkan dengan membalikkan aliran informasi melalui diagram berikut: Alirannya dibalik dengan membuat output menjadi input dan mencari input aslinya sebagai output baru: Aturan yang menguraikan proses terbalik ini disebut invers fungsi (f-1) Jadi y = f(x) = x + 5 inversnya adalah f-1(x) = x 5 Berapakah f-1(x) dalam masing-masing fungsi berikut? a. f(x) = 6x b. f(x) = x3 c. f(x) = x/2 Jawaban: a. f-1(x) = x/6 b. f-1(x) = x1/3 c. f-1(x) = 2x Oleh karena itu dapat disimpulkan: Penambahan dan pengurangan merupakan invers satu sama lain. Perkalian dan pembagian merupakan invers satu sama lain. Memangkatkan dengan a dan memangkatkan dengan 1/a merupakan invers satu sama lain. Komposisi fungsi dari fungsi Contoh: f dikomposisi dari a dan b dimana a(x) = 1/x, b(x) = x2 dan f(x) = (1/x)2 f merupakan komposisi a dan b, yang ditulis sebagai: f = b o a dibaca b dari a f(x) = b o a (x) dibaca sebagai f dari x sama dengan b dari a dari x. Notasi yang lazim digunakan ialah: f(x) = b[a(x)] dan f diuraikan sebagai fungsi dari suatu fungsi. Soal: diketahui bahwa a(x) = x + 3, b(x) = 4x, carilah fungsi f dan g dengan: a. f(x) = b[a(x)] b. g(x) = a[b(x)] Jawaban: a. f(x) = 4x + 12 b. g(x) = 4x + 3 Diketahui 3 fungsi a, b, dan c dengan a(x) = x3, b(x) = 2x, dan c(x) = tan x. Tentukanlah fungsi-fungsi berikut: a. f(x) = a(b[c(x)]) b. g(x) = c(a[b(x)]) c. h(x) = a(a[c(x)]) FUNGSI TRIGONOMETRI Periode Sembarang fungsi yang outputnya berulang dalam selang teratur inputnya disebut fungsiperiodik. Selang teratur input tersebut dinamakan periode fungsi tersebut. Dari grafik fungsi trigonometrik dapat dilihat bahwa: baik fungsi sinus maupun cosinus berulang bentuk pada setiap 2 radian. oleh karena itu: sin x = sin (x + 2) Contoh: Sin 3 = sin (3 + 2) = sin 3( + 2/3) Jadi periodenya: 2/3 Alasan: karena terdapat selang yang lebih kecil yang pada selang itu bentuk sinusoidal dasar akan berulang bentuk. Sin 3 pasti akan berulang bentuk dalam 2tetapi dalam 2 bentuk sinusoidal dasar akan berulang 3 kali. AMPLITUDO Setiap fungsi periodik memiliki suatu amplitudo yang diberikan sebagai selisih antara nilai maksimum dan nilai rata-rata output yang diperoleh dalam periode tunggal. Contoh: nilai rata-rata output dari fungsi cosinus sama dengan nol (nilai ini berkisar di antara +1 dan 1) dan nilai output maksimum sama dengan +1, jadi amplitudonya sama dengan 1 0 = 1 Atau dapat pula dikatakan bahwa amplitudo adalah setengah kali jarak antara nilai maksimum dan nilai minimum Berapakah Amplitudo dari: 1. 4 cos (2 3) = ... ? Jawab: amplitudo = 4 2. y = 4sin 2x 3. y = 5 + 2sin x Fungsi periodik tidak selalu merupakan fungsi trigonometrik. Contoh: gelombang gigi gergaji Fungsi dengan grafik yang ditunjukkan pada diagram di bawah ini juga periodik. Keterangan: Cabang garis lurus antara x = 0 dan x = 1 berulang secara tak tentu. Untuk 0 x < 1 output dari f diberikan sebagai f(x) = x. Output dari f untuk 1 x < 2 sesuai dengan output untuk 0 x < 1. Dengan kata lain: f (x + 1) = f(x) untuk 0 x < 1 Jadi sebagai contoh f(1,5) = f (0,5 + 1) = f(0,5) = 0,5 Output dari f untuk 2 x < 3 juga cocok dengan output untuk 0 x < 1. Dengan kata lain: f (x + 2) = f(x) untuk 0 x < 1 Jadi misalnya f(2,5) = f (0,5 + 2) = f(0,5) = 0,5 Ini berarti bahwa kita dapat memberi keterangan untuk fungsi sebagai: f(x) = x untuk 0 x < 1 f(x + n) = f (x) untuk sembarang bilangan bulat n Untuk fungsi periodik jenis ini dengan periode P yang padanya cabang pertama fungsi itu diberikan untuk a x < a + P dapat dikatakan bahwa: f(x) = suatu rumusan dalam x untuk a x < a + P f (x + nP) = f(x) amplitudo gelombang gigi gergaji ini = 1/2 BEDA FASE Beda fase fungsi periodik adalah selang input yang dengan itu output mendahului atau terlambat terhadap fungsi acuan. Contoh: y = sin x dan y = sin(x + /4) y = sin(x + /4) memiliki bentuk yang identik dengan y = sin x tetapi mendahului y = sin x sebesar /4 radian. Persamaan Trigonometri Contoh persamaan trigonometri sederhana: sin 3x = 0 penyelesaian persamaan ini dapat dicari dari pemeriksaan grafik fungsi sinus sin yang memotong sumbu apabila merupakan kelipatan bulat dari . dengan kata lain sin n = 0 dengan n merupakan bilangan bulat. ini berarti bahwa penyelesaian dari sin 3x = 0 diperoleh apabila: 3x = n sehingga x = n /3 n = 0, 1, 2, ... Jadi nilai x yang memenuhi persamaan trigonometri sederhana untuk: cos 2x = 1 adalah .... jawab: x = n , n = 0, 1, 2, ... karena: dari grafik fungsi cosinus dapat dilihat bahwa grafik naik ke maksimumnya cos = 1 setiap kelipatan genap dari , yaitu: = 0, 2, 4, ... oleh karenanya cos 2x = 1 bila 2x = 2n sehingga x = n , dimana nilai n = 0, 1, 2, ... Persamaan yang berbentuk a cos x + b sin x = c F(x) = a cos x + b sin x terhadap x akan menghasilkan grafik sinusoidal f(x) = 3 cos x + 4 sin x terhadap x untuk -10 x 10 dengan nilai antara (step value). bentuk sinusoidal yang dibentuk oleh fungsi tersebut memiliki amplitudo dan fase, jadi persamaannya haruslah berbentuk: f(x) = R sin (x + ) atau f(x) = R cos (x + ) Dari bentuk tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan: 3 cos x + 4 sin x = 5 dengan kata lain: R sin (x + ) = 5 sisi kiri dapat diuraikan: R sin cos x + R cos sin x = 5 Dengan membandingkan persamaan ini dengan persamaan 3 cos x + 4 sin x = 5 maka dapat dikatakan bahwa: 3 = R sin dan 4 = R cos Sekarang: R2 sin2 + R2 cos2 = R2 = 32 + 42 = 25 = 52 Sehingga R = 5. Ini berarti bahwa: 5 sin ( x + ) = 5 sehingga: Sin ( x + ) = 1 dengan penyelesaian x + = /2 + 2n Dengan demikian: X = /2 - 2n Sekarang, R sin / R cos = tan = sehingga = arc tan (3/4) = 0,64 rad. Ini akan menghasilkan penyelesaian untuk persamaan aslinya sebagai: X = /2 0,64 2n = 0,93 2n radians = 180 1 radian = 180/ = 57.2958 Page 2
Page 3Recommended |