Di antara diagram berikut yang menyatakan y sebagai fungsi dari x adalah

Jakarta -

Relasi adalah suatu yang menyatakan hubungan atau kaitan yang khas antara dua himpunan. Relasi sangat erat kaitanya dengan fungsi, di mana keduanya merupakan hal penting dalam berbagai cabang ilmu matematika.


Fungsi dalam matematika berbeda dengan pengertian dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pengertian sehari-hari, fungsi dapat diartikan sebagai suatu guna atau manfaat.


Seorang matematikawan bernama Gottfried Wilhem Leibniz (1646-1716), memperkenalkan bahwa fungsi digunakan untuk menyatakan suatu hubungan. Atas hal tersebut, maka fungsi dapat dikatakan sebagai hal yang istimewa dari suatu relasi antara dua himpunan, seperti dikutip dari modul Matematika Kelas X terbitan Kemendikbud yang disusun oleh Entis Sutisna, S.Pd.

Relasi dalam suatu hubungan dapat dinyatakan menggunakan diagram panah, himpunan pasangan terurut dan diagram kartesius.


Relasi dari himpunan A ke himpunan B, dinyatakan sebagai R: A → B adalah aturan yang menghubungkan a ∈ A dengan b ∈ B.

1. Diagram Panah

Diagram panah adalah diagram yang membentuk pola dalam bentuk arah panah dari suatu relasi, yang menyatakan hubungan antara anggota himpunan A dengan anggota himpunan B.

2. Himpunan Pasangan Terurut

Sesuai dengan namanya, himpunan pasangan ini dapat dinyatakan dengan cara memasangkan pasangan dari himpunan A dengan himpunan B secara terurut atau berurutan.

3. Diagram Kartesius

Diagram kartesius merupakan bentuk diagram yang terdiri dari sumbu X dan Y, untuk menyatakan dua himpunan dari pasangan terurut yang menghubungkan himpunan A dan himpunan B, dituliskan dalam bentuk titik (noktah/dot).


Untuk lebih jelas dalam memahami konsep fungsi dan relasi, simak contoh dan ilustrasi di bawah ini!


Misalnya, seperti diketahui bahwa setiap orang tentu saja memiliki nomor sepatu masing-masing. Sekelompok teman akan mencoba untuk membuat relasi dan fungsi dari ukuran sepatu.


Berikut adalah daftar nama dan juga ukuran nomor sepatunya:

Ardi memiliki nomor sepatu 39

Dani memiliki nomor sepatu 40

Aqil memiliki nomor sepatu 42

Rano memiliki nomor sepatu 40

Dian memiliki nomor sepatu 34

Rani memiliki nomor sepatu 35

Dewi memiliki nomor sepatu 33


Dari daftar nama di atas, sebagian memiliki ukuran tunggal (tidak sama dengan yang lainya) dan ada juga yang memiliki ukuran sepatu yang sama, seperti Dani dan Rano. Dalam hal ini relasinya adalah 'nomor sepatu yang digunakan'.


Untuk menyatakan hubungan/relasi tersebut sebagai fungsi, maka relasi dapat digambarkan sebagai diagram panah, himpunan pasangan berurut, dan diagram kartesius

Diagram Panah

Di antara diagram berikut yang menyatakan y sebagai fungsi dari x adalah
Diagram panah relasi nomor sepatu (Foto: dok. modul Matematika Kemendikbud oleh Entis Sutisna, S.Pd)

Himpunan A dengan nomor angka yang ada pada himpunan B dari gambar diagram panah di atas adalah relasi nomor sepatu yang digunakan.

Himpunan Berurut

Dari hubungan/relasi tersebut, maka himpunan berurutnya dapat dinyatakan (Ardi, 39), (Dani, 40), (Aqil, 42), (Rano, 40), (Dian, 34), (Rani, 35), (Dewi, 33).

Diagram Kartesius

Di antara diagram berikut yang menyatakan y sebagai fungsi dari x adalah
Gambar diagram dari relasi dari nama orang dan nomor sepatu Foto: dok. modul Matematika Kemendikbud oleh Entis Sutisna, S.Pd)

Nah, itu tadi penjelasan mengenai relasi beserta cara untuk menyatakanya. Detikers, jadi lebih paham kan?

Simak Video "Si Covid-19 yang Merombak Relasi Sosial Manusia"



(lus/lus)

Embed Size (px) 344 x 292429 x 357514 x 422599 x 487

FUNGSI DAN GRAFIK FUNGSI

Apabila suatu besaran y memiliki nilai yang tergantung dari nilai besaran lain x, maka dikatakan bahwa besaran y tersebut merupakan fungsi besaran x.

secara umum ditulis:

y= f(x)

penulisan y = f (x) bukan berarti y sama dengan f kali x, melainkan untuk menyatakan bahwa y merupakan fungsi dari x yang tidak lain adalah sebuah aturan atau sebuah ketentuan berapakah y akan memiliki nilai jika kepada x kita berikan suatu nilai.

Y = peubah tak bebas (ko-domain atau daerah hasil)

x = peubah bebas (doman atau daerah asal)

Suatu fungsi dapat digambarkan dalam diagram berikut:

contoh:

1. y = x2

2. y = x-6

Fungsi f memangkatkan inputnya dengan 2

Fungsi f mengurangkanInputnya dengan 6

3. y = 4x

4. y = sin x

Fungsi f mengalikan inputnyaDengan 4

Fungsi f menghasilkan sinus inputnya

Menentukan domain dan ko-domain

Contoh 1:

Diketahui suatu fungsi berikut dengan x maupun y merupakan bilangan real.

Tentukan domain dan ko-domain nya!

Jawaban:

domain: -1 x 1

penjelasan : karena pada rentang nilai tersebut satu-satunya nilai x yang untuknya ymemiliki nilai real.

kodomain: 0 y 1

penjelasan: karena 0 dan 1 merupakan nilai minimum dan maksimum y diseluruh domain tersebut.

Contoh 2:

Tentukan domain dan kodomain fungsi berikut:

Y = x3 , -2 x < 3

(fungsi ini didefinisikan hanya untuk set nilai x terbatas yang diketahui)

Jawaban:

Domain: -2 x < 3

Kodomain: -8 x < 27

Fungsi-fungsi dan operasi aritmetik

Fungsi-fungsi dapat digabung dengan bantuan operasi aritmetik asalkan dilakukan dengan cermat di dalam domain persekutuannya.

Contoh:

jika f(x) = x2 1, -2 x < 4 dan g(x) = 2/(x+3), 0

Invers Fungsi Proses yang menghasilkan output pada fungsi

dianggap reversibel sehingga apa yang telah dikonstruksi dapat pula didekonstruksi.

Pengaruh ini dapat dijabarkan dengan membalikkan aliran informasi melalui diagram berikut:

Alirannya dibalik dengan membuat output menjadi input dan mencari input aslinya sebagai output baru:

Aturan yang menguraikan proses terbalik ini disebut invers fungsi (f-1)

Jadi y = f(x) = x + 5 inversnya adalah f-1(x) = x 5

Berapakah f-1(x) dalam masing-masing fungsi berikut?

a. f(x) = 6x b. f(x) = x3 c. f(x) = x/2

Jawaban:

a. f-1(x) = x/6

b. f-1(x) = x1/3

c. f-1(x) = 2x

Oleh karena itu dapat disimpulkan:

Penambahan dan pengurangan merupakan invers satu sama lain.

Perkalian dan pembagian merupakan invers satu sama lain.

Memangkatkan dengan a dan memangkatkan dengan 1/a merupakan invers satu sama lain.

Komposisi fungsi dari fungsi Contoh:

f dikomposisi dari a dan b dimana a(x) = 1/x, b(x) = x2 dan f(x) = (1/x)2

f merupakan komposisi a dan b, yang ditulis sebagai:

f = b o a dibaca b dari a

f(x) = b o a (x) dibaca sebagai f dari x sama dengan b dari a dari x.

Notasi yang lazim digunakan ialah:

f(x) = b[a(x)]

dan f diuraikan sebagai fungsi dari suatu fungsi.

Soal:

diketahui bahwa a(x) = x + 3, b(x) = 4x, carilah fungsi f dan g dengan:

a. f(x) = b[a(x)] b. g(x) = a[b(x)]

Jawaban:

a. f(x) = 4x + 12

b. g(x) = 4x + 3

Diketahui 3 fungsi a, b, dan c dengan a(x) = x3, b(x) = 2x, dan c(x) = tan x. Tentukanlah fungsi-fungsi berikut:

a. f(x) = a(b[c(x)])

b. g(x) = c(a[b(x)])

c. h(x) = a(a[c(x)])

FUNGSI TRIGONOMETRI

Periode

Sembarang fungsi yang outputnya berulang dalam selang teratur inputnya disebut fungsiperiodik. Selang teratur input tersebut dinamakan periode fungsi tersebut.

Dari grafik fungsi trigonometrik dapat dilihat bahwa:

baik fungsi sinus maupun cosinus berulang bentuk pada setiap 2 radian.

oleh karena itu: sin x = sin (x + 2)

Contoh:

Sin 3 = sin (3 + 2)

= sin 3( + 2/3)

Jadi periodenya: 2/3

Alasan: karena terdapat selang yang lebih kecil yang pada selang itu bentuk sinusoidal dasar akan berulang bentuk.

Sin 3 pasti akan berulang bentuk dalam 2tetapi dalam 2 bentuk sinusoidal dasar akan berulang 3 kali.

AMPLITUDO

Setiap fungsi periodik memiliki suatu amplitudo yang diberikan sebagai selisih antara nilai maksimum dan nilai rata-rata output yang diperoleh dalam periode tunggal.

Contoh:

nilai rata-rata output dari fungsi cosinus sama dengan nol (nilai ini berkisar di antara +1 dan 1) dan nilai output maksimum sama dengan +1, jadi amplitudonya sama dengan 1 0 = 1

Atau dapat pula dikatakan bahwa amplitudo adalah setengah kali jarak antara nilai maksimum dan nilai minimum

Berapakah Amplitudo dari:

1. 4 cos (2 3) = ... ?

Jawab:

amplitudo = 4

2. y = 4sin 2x

3. y = 5 + 2sin x

Fungsi periodik tidak selalu merupakan fungsi trigonometrik.

Contoh: gelombang gigi gergaji

Fungsi dengan grafik yang ditunjukkan pada diagram di bawah ini juga periodik.

Keterangan:

Cabang garis lurus antara x = 0 dan x = 1 berulang secara tak tentu.

Untuk 0 x < 1 output dari f diberikan sebagai f(x) = x.

Output dari f untuk 1 x < 2 sesuai dengan output untuk 0 x < 1. Dengan kata lain:

f (x + 1) = f(x) untuk 0 x < 1

Jadi sebagai contoh f(1,5) = f (0,5 + 1) = f(0,5) = 0,5

Output dari f untuk 2 x < 3 juga cocok dengan output untuk 0 x < 1. Dengan kata lain:

f (x + 2) = f(x) untuk 0 x < 1

Jadi misalnya f(2,5) = f (0,5 + 2) = f(0,5) = 0,5

Ini berarti bahwa kita dapat memberi keterangan untuk fungsi sebagai:

f(x) = x untuk 0 x < 1

f(x + n) = f (x) untuk sembarang bilangan bulat n

Untuk fungsi periodik jenis ini dengan periode P yang padanya cabang pertama fungsi itu diberikan untuk a x < a + P dapat dikatakan bahwa:

f(x) = suatu rumusan dalam x untuk a x < a + P

f (x + nP) = f(x)

amplitudo gelombang gigi gergaji ini = 1/2

BEDA FASE

Beda fase fungsi periodik adalah selang input yang dengan itu output mendahului atau terlambat terhadap fungsi acuan.

Contoh:

y = sin x dan y = sin(x + /4)

y = sin(x + /4) memiliki bentuk yang identik dengan y = sin x tetapi mendahului y = sin x sebesar /4 radian.

Persamaan Trigonometri

Contoh persamaan trigonometri sederhana:

sin 3x = 0

penyelesaian persamaan ini dapat dicari dari pemeriksaan grafik fungsi sinus sin yang memotong sumbu apabila merupakan kelipatan bulat dari .

dengan kata lain sin n = 0 dengan n merupakan bilangan bulat.

ini berarti bahwa penyelesaian dari sin 3x = 0 diperoleh apabila:

3x = n sehingga x = n /3 n = 0, 1, 2, ...

Jadi nilai x yang memenuhi persamaan trigonometri sederhana untuk:

cos 2x = 1 adalah ....

jawab:

x = n , n = 0, 1, 2, ...

karena:

dari grafik fungsi cosinus dapat dilihat bahwa grafik naik ke maksimumnya cos = 1 setiap kelipatan genap dari , yaitu: = 0, 2, 4, ...

oleh karenanya cos 2x = 1 bila 2x = 2n sehingga x = n , dimana nilai n = 0, 1, 2, ...

Persamaan yang berbentuk a cos x + b sin x = c

F(x) = a cos x + b sin x terhadap x akan menghasilkan grafik sinusoidal

f(x) = 3 cos x + 4 sin x terhadap x untuk -10 x 10 dengan nilai antara (step value).

bentuk sinusoidal yang dibentuk oleh fungsi tersebut memiliki amplitudo dan fase, jadi persamaannya haruslah berbentuk:

f(x) = R sin (x + ) atau f(x) = R cos (x + )

Dari bentuk tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan:

3 cos x + 4 sin x = 5

dengan kata lain:

R sin (x + ) = 5

sisi kiri dapat diuraikan:

R sin cos x + R cos sin x = 5

Dengan membandingkan persamaan ini dengan persamaan 3 cos x + 4 sin x = 5 maka dapat dikatakan bahwa:

3 = R sin dan 4 = R cos

Sekarang:

R2 sin2 + R2 cos2 = R2 = 32 + 42 = 25 = 52

Sehingga R = 5. Ini berarti bahwa:

5 sin ( x + ) = 5 sehingga:

Sin ( x + ) = 1 dengan penyelesaian x + = /2 + 2n

Dengan demikian:

X = /2 - 2n

Sekarang, R sin / R cos = tan = sehingga = arc tan (3/4) = 0,64 rad.

Ini akan menghasilkan penyelesaian untuk persamaan aslinya sebagai:

X = /2 0,64 2n = 0,93 2n

radians = 180

1 radian = 180/ = 57.2958


Page 2

  • ]

    Pada Bab 1 ini akan dibahas antara lain sebagai berikut.

    1.1 Fungsi Dua Peubah Atau Lebih

    1.2 Turunan Parsial Fungsi Dua Peubah atau Lebih

    Tema sentral dari bab ini adalah kalkulus dari fungsi peubah banyak (multivariable)

    khususnya dengan dua atau tiga peubah. Kebanyakan fungsi yang digunakan dalam sains dan

    engineering adalah fungsi peubah banyak.

    Contohnya: teori peluang, statistik, fisika, dinamika fluida, dan listrik-magnet.

    Kalkulus fungsi ini jauh lebih kaya, turunannya juga bervariasi karena terdapat lebih

    banyak variabel yang berinteraksi. Sebelum mempelajari BAB ini materi prasyarat yang harus

    diperoleh adalah system koordinat, permukaan bidang dan ruang, serta sketsa beberapa grafik (bola,

    elipsoida dst)

    Sebelum mempelajari BAB I, akan disajikan beberapa materi pendukung yang bisa membantu

    mahasiswa untuk menyelesaikan berbagai persoalan dalam materi BAB I. Materi pendukung yang

    disajikan antara lain sebagai berikut

    a. Sistem Koordinat

    b. Permukaan di ruang

    c. Bola, elipsoida, hiperboloida, dan paraboloida

    1

  • Kalkulus Peubah Banyak

    2

    A l f i a n i A t h m a P u t r i R o s y a d i , M . P d

    Page 2

    MATERI PRASYARAT

    a. Sistem Koordinat

    b. Permukaan di Ruang

    Sebelum belajar tentang fungsi dua peubah, terlebih dahulu kita mengenal permukaan

    di ruang dan cara membuat sketsa suatu permukaan di ruang (R3). Berikut beberapa fungsi

    permukaan di ruang, antara lain :

    Bola, mempunyai bentuk umum

    Dengan,

    Jejak di bidang XOY, z=0, (berupa lingkaran)

    Jejak di bidang XOZ, y=0, (berupa lingkaran)

    Jejak di bidang YOZ, x=0, (berupa lingkaran)

  • Kalkulus Peubah Banyak

    3

    A l f i a n i A t h m a P u t r i R o s y a d i , M . P d

    Page 3

    Gambar 1.1 Bola

    Ellipsoida

    Ellipsoida mempunyai bentuk umum sebagai berikut.

    Dengan

    Gambar 1.2 Ellipsoida

  • Kalkulus Peubah Banyak

    4

    A l f i a n i A t h m a P u t r i R o s y a d i , M . P d

    Page 4

    Hiperboloida Berdaun satu

    Hiperboloida berdaun satu mempunyai bentuk umum sebagai berikut.

    Gambar 1.3 Hiperboloida berdaun Satu

    Hiperboloida berdaun dua

    Hiperboloida berdaun dua mempunyai persamaan umum sebagai berikut.

    x = k (konstanta), k > a atau k < - a , berupa ellips

  • Kalkulus Peubah Banyak

    5

    A l f i a n i A t h m a P u t r i R o s y a d i , M . P d

    Page 5

    Gambar 1.4 Hiperboloida berdaun 2

    Macam-macam persamaan di R3

    Berikut adalah gambar dari masing-masing jenis persamaan di atas

    Gambar 1.5 Paraboloida Eliptik, paraboloida Hiperbolik, Kerucut Eliptik dan Bidang

  • Kalkulus Peubah Banyak

    6

    A l f i a n i A t h m a P u t r i R o s y a d i , M . P d

    Page 6

    1.1 Fungsi Dua Peubah Atau Lebih

    Fungsi dua peubah atau variabel, misalnya x dan y, adalah fungsi yang memetakan tiap

    pasang (x,y) pada tepat satu bilangan real. Demikian pula dengan fungsi tiga peubah, misalnya

    x,y, dan z.

    Contoh 1

    Berilah contoh fungsi dua peubah dan fungsi tiga peubah

    a. f ( x, y) = x y

    b.

    c. f ( x, y, z) = xy + ey sin z

    d.

    Domain fungsi f dua peubah, x dan y, adalah himpunan dari semua pasangan terurut (x,y)

    sehingga fungsi tersebut terdefinisi. Sedangkan range suatu fungsi adalah himpunan semua nilai

    z=f(x,y) fungsi itu dengan x dan y peubah bebas sedangkan z adalah peubah tak bebas

    Contoh 2

    Tentukanlah domain dari fungsi f ( x, y) =

    Jawab:

    Fungsi ini terdefinisi hanya bila xy 0 atau x y

    Maka domainnya adalah semua (x,y) yang berada dibawah

    garis y=x termasuk garis tersebut. Sehingga dapat dituliskan dom( f ) = {(x, y) : x y}

  • Kalkulus Peubah Banyak

    7

    A l f i a n i A t h m a P u t r i R o s y a d i , M . P d

    Page 7

    LATIHAN SOAL 1.1

    1. Misalkan , tentukan nilai dari

    a.

    b.

    c.

    2. Tentukan daerah asal dari setiap fungsi berikut

    a.

    b.

    c.

    3. Carilah jika dan ,

    1.2 Turunan Parsial Fungsi Dua Peubah atau Lebih

    Untuk mempelajari turunan parsial, kita perlu mengingat kembali tentang materi turunan.

    Masih ingatkah kalian definisi dari turunan yang sudah kalian pelajari sebelumnya?

    Definisi turunan.

    Misalkan f sebuah fungsi real dan .

    Turunan dari f di titik x, ditulis

    Jika Turunan pada fungsi dengan satu peubah mempunyai arti laju perubahan fungsi jika

    peubahnya mengalami perubahan nilai. Tentu saja turunan pada fungsi dengan dua atau lebih

    peubah diinginkan memiliki interpretasi yang sama. Namun dalam hal ini terdapat lebih dari

    satu peubah. Apa yang terjadi bila hanya satu peubah yang mengalami perubahan nilai?

    Bagaimana bila lebih dari satu variabel yang berubah? Yang menjadi masalah adalah apabila

    lebih dari satu variabel berubah, maka terdapat tak hingga kemungkinan cara variabel-variabel

    tersebut berubah.

    Diberikan fungsi dengan dua variabel f(x,y). Sepanjang garis y = y0, nilai variabel y

    konstan, sehingga f(x,y0) adalah fungsi satu variabel. Turunannya disebut turunan parsial dari f

    terhadap x.

  • Kalkulus Peubah Banyak

    8

    A l f i a n i A t h m a P u t r i R o s y a d i , M . P d

    Page 8

    Definisi Diberikan fungsi dua variable dan . Maka turunan parsial dari f terhadap x di titik

    adalah

    Sedangkan turunan parsial dari f terhadap y si titik adalah

    Notasi Jika , maka notasi-notasi berikut lazim digunakan untuk turunan-turunan parsial dari f

    Ilustrasi Tinggi gelombang T di laut terbuka bergantung pada laju angin v dan lama waktu t. Nilai fungsi dicatat pada tabel berikut

    5 10 15 20 30 40 50

    10 2 2 2 2

    15 4 4 5 5

    20 5 7 8 8

    30 9 13 16 17

    40 14 21 25 28

    50 19 29 36 49

    60 24 37 47 54

    v t

  • Kalkulus Peubah Banyak

    9

    A l f i a n i A t h m a P u t r i R o s y a d i , M . P d

    Page 9

    Perhatikan kolom t = 20

    Jadi fungsi dari variabel tunggal v adalah untuk t tetap

    (Menunjukkan perubahan tinggi gelombang dengan berubahnya laju angin ketika t= 20)

    Turunan H saat v = 30 adalah laju perubahan tinggi gelombang terhadap v saat t = 20.

    Contoh 3

    1.

    2.

    Lim (30 ) (30)'(30)

    0

    Lim (30 ,20) (30,20)

    0

    H h HH

    h h

    T h T

    h h

  • Kalkulus Peubah Banyak

    10

    A l f i a n i A t h m a P u t r i R o s y a d i , M . P d

    Page 10

    Turunan Parsial Tingkat Tinggi

    Secara umum, karena turunan parsial suatu fungsi x dan y adalah fungsi lain dari dua

    peubah yang sama ini, turunan tersebut dapat diturunkan secara parsial terhadap x atau y

    untuk memperoleh empat buah turunan parsial kedua fungsi f

  • Kalkulus Peubah Banyak

    11

    A l f i a n i A t h m a P u t r i R o s y a d i , M . P d

    Page 11

    Contoh 6

    PEUBAH LEBIH DARI DUA

    Andaikan f suatu fungsi tiga peubah x,y, dan z. Turunan parsial f terhadap x di (x,y,z)

    dinyatakan oleh atau dan didefinisikan oleh

    Jadi boleh diperoleh dengan memperlakukan y dan z sebagai konstanta dan

    menurunkan terhadap x. Turunan parsial terhadap y dan z didefinisikan dengan cara yang

    serupa.

    CONTOH 7

    Jika , tentukan dan

    Penyelesaian

    Untuk memperoleh , kita pandang y dan z sebagai konstanta dan turunkan terhadap

    peubah x. Sehingga diperoleh

  • Kalkulus Peubah Banyak

    12

    A l f i a n i A t h m a P u t r i R o s y a d i , M . P d

    Page 12

    LATIHAN SOAL 1.2

  • Kalkulus Peubah Banyak

    13

    A l f i a n i A t h m a P u t r i R o s y a d i , M . P d

    Page 13

    MATERI YANG DIBAHAS PADA BAB INI ANTARA LAIN SEBAGAI BERIKUT.

    1. Integral Ganda Dua atas persegi panjang

    2. Integral Lipat

    3. Integral ganda dua dalam koordinat kutub

    4. Penerapan Integral ganda dua

    5. Integral Ganda tiga dalam koordinat kartesius

    6. Integral ganda tiga dalam koordinat tabung dan bola

    7. Penerapan integral ganda tiga

    PENDAHULUAN

    Masalah-masalah yang dipecahkan oleh integral dengan dua variabel atau lebih

    serupa dengan yang dipecahkan oleh integral satu variabel, hanya lebih umum. Seperti

    halnya pada turunan fungsi n variabel, integral inipun dibangun berdasarkan pengalaman

    kita pada integral satu variabel.

    Hubungan antara integral dan turunan untuk fungsi multivariable juga sangat erat

    seperti halnya fungsi satu variabel. Di sini kita dapat mereduksi integral menjadi beberapa

    integral fungsi satu variabel sehingga Teorema Dasar Kalkulus dapat kembali berperan

    dalam konteks yang lebih umum ini.

    2

  • Kalkulus Peubah Banyak

    14

    A l f i a n i A t h m a P u t r i R o s y a d i , M . P d

    Page 14

    2.1 Integral Ganda Dua atas persegi panjang

    2.1.1 Jumlah Riemann (pada fungsi satu variable)

    Kita mencoba mengingat lagi materi integral pada Matakuliah Kalkulus II.

    Gambar 2.1 Jumlah riemann

  • Kalkulus Peubah Banyak

    15

    A l f i a n i A t h m a P u t r i R o s y a d i , M . P d


Page 3

Di antara diagram berikut yang menyatakan y sebagai fungsi dari x adalah

Recommended