Di bawah ini merupakan hikmah melaksanakan ibadah kurban, kecuali….

Juga tidak mengapa berkurban dengan binatang yang tak bersuara, yang buntutnya terputus, yang bunting, dan yang tidak ada sebagian telinga atau sebagian besar bokongnya tidak ada. Menurut yang tersahih dalam mazhab Syafi’i, bahwa yang bokong/pantatnya terputus tidak mencukupi, begitu juga yang puting susunya tidak ada, karena hilangnya sebagian organ yang dapat dimakan. Demikian juga yang ekornya terputus. Imam Syafi’i berkata, “Kami tidak memperoleh hadis tentang gigi sama sekali.“

Waktu Penyembelihan Hewan Kurban

Untuk kurban disyaratkan tidak disembelih sesudah terbit matahari pada hari ‘Iduladha. Sesudah itu boleh menyembelihnya di hari mana saja yang termasuk hari-hari Tasyrik, baik malam ataupun siang. Setelah tiga hari tersebut tidak ada lagi waktu penyembelihannya.

Dari al-Barra’ ra Nabi saw bersabda, “Sesungguhnya yang pertama kali kita lakukan pada hari ini (Iduladha) adalah kita salat, kemudian kita kembali dan memotong kurban. Barangsiapa melakukan hal itu, berarti ia mendapatkan sunnah kami. Dan barangsiapa yang menyembelih sebelum itu, maka sembelihan itu tidak lain hanyalah daging yang ia persembahkan kepada keluarganya yang tidak termasuk ibadah kurban sama sekali.”

Abu Burdah berkata, “Pada hari Nahar, Rasulullah saw berkhotbah di hadapan kami, beliau bersabda: ‘Barangsiapa salat sesuai dengan salat kami dan menghadap ke kiblat kami, dan beribadah dengan cara ibadah kami, maka ia tidak menyembelih kirban sebelum ia salat’.”

Dalam hadis yang lain, Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang menyembelih sebelum salat, maka sesungguhnya ia menyembelih untuk dirinya. Dan barangsiapa yang menyembelih setelah salat dan khotbah, sesungguhnya ia telah sempurnakan dan ia mendapat sunnah umat Islam.” (HR Bukhari dan Muslim).

Bergabung dalam Berkurban

Dalam berkurban dibolehkan bergabung jika binatang korban itu berupa onta atau sapi (kerbau). Karena, sapi (kerbau) atau unta berlaku untuk tujuh orang jika mereka semua bermaksud berkurban dan bertaqarrub kepada Allah SWT.

Dari Jabir ra berkata, “Kami menyembelih kurban bersama Nabi saw di Hudaibiyyah seekor unta untuk tujuh orang, begitu juga sapi (kerbau).” (HR Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi)

Pembagian Daging Kurban

Disunahkan bagi orang yang berkurban memakan daging kurbannya, menghadiahkannya kepada para kerabat, dan menyerahkannya kepada orang-orang fakir. Rasulullah saw bersabda, “Makanlah dan berilah makan kepada (fakir-miskin) dan simpanlah.”

Dalam hal ini para ulama mengatakan, yang afdhal adalah memakan daging itu sepertiga, menyedekahkannya sepertiga dan menyimpannya sepertiga.

Daging kurban boleh diangkut (dipindahkan) sekalipun ke negara lain. Akan tetapi, tidak boleh dijual, begitu pula kulitnya. Dan, tidak boleh memberi kepada tukang potong daging sebagai upah. Tukang potong berhak menerimanya sebagai imbalan kerja. Orang yang berkurban boleh bersedekah dan boleh mengambil kurbannya untuk dimanfaatkan (dimakan).

Menurut Abu Hanifah, bahwa boleh menjual kulitnya dan uangnya disedekahkan atau dibelikan barang yang bermanfaat untuk rumah.

Orang yang Berkurban Menyembelihnya Sendiri

Orang yang berkorban yang pandai menyembelih disunahkan menyembelih sendiri binatang kurbannya. Ketika menyembelih disunahkan membaca, “Bismillahi Allahu Akbar, Allahumma haadza ‘an?” (Dengan nama Allah dan Allah Maha Besar, ya Allah kurban ini dari ?[sebutkan namanya]).

Karena, Rasulullah saw menyembelih seekor kambing kibasy dan membaca, “Bismillahi wallahu Akbar, Allahumma haadza ‘anni wa’an man lam yudhahhi min ummati” (Dengan nama Allah, dan Allah Maha Besar, Ya Allah sesungguhnya (kurban) ini dariku dan dari umatku yang belum berkurban).” (HR Abu Daud dan Tirmidzi).

Jika orang yang berkurban tidak pandai menyembelih, hendaknya dia menghadiri dan menyaksikan penyembelihannya.

Dari Abu Sa’id al-Khudri ra, Rasulullah saw bersabda, “Wahai Fatimah, bangunlah. Dan saksikanlah kurbanmu. Karena, setetes darahnya akan memohon ampunan dari setiap dosa yang telah kau lakukan. Dan bacalah: ‘Sesungguhnya salatku, ibadahku–korbanku–hidupku, dan matiku untuk Allah Tuhan semesta Alam. Dan untuk itu aku diperintah. Dan aku adalah orang-orang yang pertama-tama menyerahkan diri kepada Allah,’ Seorang sahabat lalu bertanya, ‘Wahai Rasulullah saw, apakah ini untukmu dan khusus keluargamu atau untuk kaum muslimin secara umum?’ Rasulullah saw menjawab, ‘Bahkan untuk kaum muslimin umumnya’.”

Oleh KH. Ishomuddin (Dosen FAI Univ Darul Ulum Jombang) http://jombang.nu.or.id/apa-dan-bagaimana-kurban

Home > Keluarga > Parenting Islami

10 Juli 2022

Berencana berkurban tahun ini? Simak penjelasannya lengkapnya di sini, Mom!

Di bawah ini merupakan hikmah melaksanakan ibadah kurban, kecuali….

Tools untuk Si Kecil

Artikel Terkait

Memasuki bulan Dzulhijjah terdapat hari istimewa bagi umat muslim selain ibadah Haji di bulan ini juga terdapat hari raya Idul Adha, Yang mana pada hari tersebut umat muslim akan melaksanakan sholat Id dan ibadah kurban.

Kurban merupakan salah satu ibadah yang diwajibkan bagi umat muslim yang mampu melaksanakannya dan kurban ini merupakan bentuk ketaatan serta sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Perintah berkurban ini sebagaimana firman Allah dalam Al- Qur’an yang berbunyi“Dirikanlah shalat dan berqurbanlah”(Q.S.Al-Kautsar:2). Pada pelaksanaannya, ibadah kurban ini memiliki hikmah yang dapat  dipetik oleh kita sebagai orang muslim. Berikut diantaranya;

MENELADANI KETAATAN NABI IBRAHIM

Hikmah pertama yang bisa kita ambil adalah bagaimana kita melihat ketaatan Nabi Ibrahim pada saat Allah memerintahkan kepadanya untuk menyembelih putera satu-satunya yang sangat ia sayangi, Ismail. 

Allah mengabadikan kisah nabi ibrahim dan ismail ini di dalam Al-Qur’an surah As-Saffat ayat 102 sampai ayat 107.

MERAIH DERAJAT TAKWA

Hikmah ibadah kurban yang kedua adalah sebagai sarana untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, berkurban bukan hanya sekadar menyembelih hewan kurban, mengalirkan darahnya dan membagikan dagingnya melainkan untuk mendapatkan ketaqwaan di sisi Allah SWT. 

Sebagaimana firman Allah dalam surah Al- Hajj “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi dari ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya” (Q.S Al-Hajj:37)         

BENTUK SYIAR ISLAM

Hikmah ketiga yang bisa kita petik adalah kurban sebagai wujud syiar islam, selain itu dengan melaksanakan ibadah ini menjadi tanda ketaatan kita akan perintah Allah dan Rasul

BENTUK RASA SYUKUR KEPADA ALLAH 

Dengan melaksanakan ibadah kurban di bulan Zulhijjah merupakan bentuk syukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan. Hal ini sebagaimana yang terdapat di dalam surah Al-Baqarah ayat 152, yang mana artinya “ Allah akan selalu mengingat (kamu), karena kamu selalu mengingat akan nikmat dan ingin mengingkarinya.

SEBAGAI BENTUK MEMBAHAGIAKAN KAUM DUAFA

Selanjutnya yang terakhir hikmah yang didapatkan dari berkurban ialah rasa bahagia ketika bisa ikut membahagiakan saudara kita kaum duafa, islam mengajarkan kepada kita agar senantiasa berbagi kepada sesama terlebih lagi kepada mereka yang tengah membutuhkan.

Dengan momen kurban ini alangkah baik nya bisa kita maksimalkan agar lebih banyak saudara muslim kita di luar sana yang merasakan manfaatnya.

Kategori: Social Dakwah

Sebagai kaumuslimin, hikmah ibadah kurban sangat terasa, baik bagi para pekurban maupun penerima manfaat. Terdapat banyak sekali pelajaran yang bisa kita petik dari ibadah kurban di Hari Raya Iduladha ini. Bukan sekadar menjalani ibadah kepada Allah SWT dan berbagi kepada sesama manusia, tapi juga merajut komunikasi dan silaturahmi di antara kita.

Hikmah Ibadah Kurban

Di bawah ini merupakan hikmah melaksanakan ibadah kurban, kecuali….

Ibadah kurban sangat serat akan nilai-nilai sosial dan agama. Berikut 6 hikmah ibadah kurban yang perlu kamu ketahui:


1. Dicintai Allah SWT

Kurban mengingatkan kita akan pentingnya bersyukur dari segala macam rezeki dan kecukupan yang telah didapat selama ini. Jika sudah mampu secara finansial, hendaknya kita jalankan ibadah ini karena Allah SWT mencintai hamba-hambaNya yang berbuat demikian. Sebagaimana Ibnu Majah meriwayatkan sabda Rasulullah SAW tentang ibadah saat Iduladha yang dicintaiNya.

2. Mengenang Kasih Sayang Nabi Ibrahim AS Kepada Putranya

Ibadah kurban berangkat dari pengalaman Nabi Ibrahim AS yang mendapat perintah dari Allah SWT untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS. Dengan ketaatannya kepadaNya dan kasih sayangnya kepada Nabi Ismail AS, Nabi Ibrahim AS menaatinya. Namun saat hendak melakukan penyembelihan, Nabi Ismail AS diganti dengan kambing gibas.


Sosok Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS menjadi tauladan mulia bagi seluruh umat Islam di dunia tentang bagaimana ibadah kurban ini menggambarkan keimanan dan ladang kebaikan untuk manusia.

3. Ganjaran Pahala Dari Setiap Helai Bulu Hewan Kurban


Ganjaran tersebut termaktub dalam Hadist Riwayat Ahmad dan Ibnu Majah ketika seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW tentang keutamaan berkurban. Kemudian beliau menjawab bahwa dari setiap helai bulu hewan kurban terdapat satu kebaikan. Berdasarkan hadist ini, bisa dibayangkan betapa besarnya pahala yang akan kita dapat setelah menunaikan ibadah ini.

4. Ganjaran Pahala Dari Syiar Islam

Dengan berkurban, secara tidak langsung kita turut menyebarkan syiar Islam. Melalui Surah Al-Hajj ayat 22, Allah SWT telah memerintahkan hambaNya untuk senantiasa menyebarkan dan menyerukan syariat Islam kepada hewan banyak. Salah satunya adalah ibadah kurban bagi yang mampu.

5. Membahagiakan Penerima Manfaat

Kurban tak bisa lepas dari kata berbagi kepada sesama. Dengan berkurban, kita bisa membahagiakan para penerima manfaat. Allah SWT juga menjanjikan rezeki dan pahala berlipat ganda bagi hambaNya yang membahagiakan penerima manfaat kurban.


Masya Allah, betapa indahnya hikmah ibadah kurban yang bisa kita sama-sama rasakan. Mulai dari dicintai Allah, tauladan Nabi, hingga membahagiakan saudara-saudara yang membutuhkan. Yuk tunaikan ibadah kurbanmu sekarang dengan klik di sini.