Di bawah ini sikap badan yang benar dalam bermain angklung melodi adalah

Lihat Foto

Shutterstock

Angklung

KOMPAS.com - Angklung merupakan salah satu alat musik tradisional Indonesia, tepatnya berasal dari Jawa Barat. 

Angklung alat musik tradisional yang terbuat dari bambu. Di mana cara memainkannya dengan digoyangkan, sehingga menghasilkan nada. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) angklung alat musik tradisional yang dibuat dari tabung bambu. 

Sejarah

Angklung memiliki sejarah yang panjang dan sudah ada sejak dulu hingga berkembang sampai sekarang. 

Dikutip dari buku Panduan Bermain Angklung (2010) karya Obby A.R Wiramihardha, sejarah angklung awalnya merupakan salah satu alat bunyi-bunyian yang digunakan untuk upacara-upacara yang berhubungan dengan padi.

Baca juga: Jenis-Jenis Alat Musik Tradisional Mancanegara

Angklung tidak digunakan sebagai kesenian murni, melainkan sebagai kesenian yang berfungsi dalam kegiatan kepercayaan.

Angklung hadir sejak zaman hindu, angklung pernah dipakai pada upacara ritual keagamaan (persembahyangan) sebagai pengganti genta (bel) yang digunakan oleh seorang pedanda (pendeta hindu) dalam upacara keagamaan.

Pada masa Kerajaan Pajajaran (Hindu), angklung pernah dijadikan sebagai alat musik korp tentara kerajaan, dan pada saat terjadinya perang Bubat. Angklung dibunyikan oleh tentara kerajaan sebagai pembangkit semangat juang atau tempur.

Angklung merupakan alat musik tradisional asli Indonesia, alat musik angklung berkembang luas di Indonesia terutama daerah Jawa Barat.

Tidak diketahui kapan angklung mulai di buat. Alat musik ini berkaitan erat dengan bambu, dimana sejak dahulu bambu memang akrab dengan kehidupan masyarakat Indonesia.

Jakarta, CNN Indonesia --

Angklung dikenal sebagai alat musik tradisional yang berkembang di daratan Sunda atau wilayah Jawa Barat. Cara memainkan angklung pun berbeda dengan alat musik pada umumnya. Angklung dimainkan dengan cara digoyang atau digetarkan.

Sejarah angklung pun dimulai dari tanah Sunda. Dalam tradisi Sunda masa lampau, instrumen angklung digunakan dalam berbagai acara, khususnya perayaan bercocok tanam.

Di masa itu, Angklung dimainkan sebagai bentuk pemanggilan kepada Dewi Sri, sosok yang digambarkan sebagai Dewi Kesuburan, yang memberikan berkah pada tanaman padi agar subur makmur dan menyejahterakan masyarakat.


Dilansir dari Sejarahlengkap.com, Kata angklung berasal dari bahasa Sunda "angkleung-angkleung", yang artinya gerakan pemain dengan mengikuti irama. Sementara kata "klung" adalah suara nada yang dihasilkan instrument musik tersebut.

Setiap nada dihasilkan dari bentuk tabung bambu yang berbeda ukuran. Sehingga jika digoyangkan akan menghasilkan melodi indah yang enak didengar. Maka dari itu, untuk menciptakan sebuah melodi, angklung dimainkan secara kolektif.

Angklung biasanya dibuat dengan jenis bambu hitam (Awi wulung) atau bambu ater (Awi temen), yang mempunyai ciri khas berwarna kuning keputihan saat mengering. Angklung dirangkai dengan mengumpulkan 2 hingga 4 tabung bambu beda ukuran dan dirangkai menjadi satu dengan cara diikat dengan rotan.

Cara Memainkan Angklung

Cara memainkan angklung tergolong sederhana, pemain angklung cukup memegang kerangka angklung (bagian atas) dan menggoyang bagian bawahnya untuk menghasilkan suara. Ada tiga teknik dasar memainkan angklung:

1. Kerulung (Getar)

Teknik ini paling umum dan mendasar, dimana kedua tangan memegang dasar tabung bambu dan menggetarkan ke kiri-kanan berkali-kali selama memainkan nada.

2. Centok (Sentak)

Pada teknik ini, tabung ditarik dengan cepat oleh jari ke telapak tangan, sehingga angklung akan berbunyi sekali saja seperti suara yang menghentak.

3 Tengkep

Pada teknik ini, pemain angklung menggetarkan salah satu tabung, sementara tabung pada bagian lain ditahan sehingga tidak ikut bergetar dan hanya menghasilkan satu suara saja.

Untuk memainkan sebuah lagu menggunakan angklung, biasanya dibutuhkan banyak peserta dan seorang konduktor yang akan memandu pembagian nada. Setiap pemain, akan dibagikan satu hingga empat angklung dengan nada berbeda-beda.

Kemudian, konduktor akan menyiapkan partitur lagu untuk dimainkan, dan masing-masing pemusik harus memainkan angklung sesuai nada dan ketukan irama yang diminta konduktor. Tidak hanya menghasilkan nada yang berbeda, angklung juga mempunyai jenis yang berbeda.

Angklung merupakan sebuah warisan budaya Indonesia. Sejarah angklung di mulai dari tanah Sunda dan kini sudah mendunia. (Foto: Dok. Akun Twitter @indoworldexpo)

Jenis-jenis Angklung

Dalam perjalan sejarah alat musik angklung, banyak daerah di Indonesia menghasilkan jenis angklung baru. Berikut jenis-jenis angklung:

1. Angklung Kanekes

Angklung Kanekes berasal dari Baduy dan ditampilkan hanya saat upacara menanam padi. Pembuatan angklung pun hanya dilakukan oleh orang suku Baduy Dalam.

2. Anklung Reog

Jenis angklung ini digunakan untuk mengiringi tarian Reog Ponorogo di Jawa Timur. Angklung ini memiliki ciri khas bentuk dan suara yang berbeda dengan angklung umum. Suara pada jenis angklung reog lebih keras dan hanya memiliki dua nada. Angklung Reog juga biasanya digunakan sebagai hiasan. Angklung ini juga dikenal dengan sebutan klong kluk.

3. Angklung Dogdog Lojor

Dogdog Lojor adalah sebuah tradisi penghormatan kepada tanaman padi. Angklung jenis ini digunakan hanya pada saat ritual tradisi berjalan. Tradisi ini masih dilakukan masyarakat Kasepuhan Pancer Pangawinan atau kesatuan adat Banten Kidul. Masyarakat adat Banten Kidul setiap tahunnya menyelenggarakan tradisi Dogdog Lojor.

Pemain angklung dalam tradisi Dogdog Lojor hanya berjumlah enam orang, di mana dua orang memainkan angklung Dogdog Lojor, dan empat lainnya memainkan angklung besar.

4. Angklung Badeng

Berasal dari Garut, angklung Badeng awalnya digunakan sebagai alat musik pengiring dalam ritual penanaman padi. Seiring dengan masuknya penyebaran Islam pada masa lampau, terjadi pergeseran fungsi, angklung Badeng digunakan sebagai alat pengiring dakwah.

Dibutuhkan 9 angklung untuk melengkapi proses pengiringan dakwah. Kesembilan angklung tersebut terdiri dari dua angklung roel, satu angklung kecer, empat angklung indung, dua angklung anak, dua dogdog, dan dua gembyung.

5. Angklung Padaeng

Jenis angklung ini diperkenalkan pertama kali oleh Daeng Soetigna tahun 1938. Daeng Soetigna melakukan modifikasi pada struktur batang, sehingga mampu menghasilkan nada diatonik. Dengan demikian, angklung ini dapat dimainkan bersama alat musik populer dan modern.

Nawacita Daeng Soetigna kemudian diteruskan oleh Handiman Diratmasasmita, yang ingin angklung dari segi penggunaan sejajar dengan alat musik internasional.

Handiman melanjutkan pembuatan angklung diatonik namun dengan pengembangan yang lebih baik. Selain Handiman Diratmasasmita, sosok lain yang giat mengenalkan angklung ke masyarakat adalah Udjo Ngalegena.

Saung Angklung Udjo di Bandung Jawa Barat merupakan salah satu tempat mengenal eksistensi, keindahan, dan sejarah angklung. (Foto: Anadolu Agency/Mahendra Moonstar)

Saung Angklung Udjo adalah bentuk kecintaan beliau atas alat musik angklung. Udjo berhasil membuat angklung menjadi pertunjukan seni musik yang menarik dan harmonis, dengan memainkan ragam lagu daerah, nasional, dan mancanegara. Saungnya di Bandung Jawa Barat pun kini ramai dikunjungi turis dalam dan luar negeri.

Selain itu, kesenian angklung kini juga telah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu warisan kebudayaan dunia. UNESCO menetapkan Angklung sebagai warisan dunia pada 10 November 2010, angklung tercatat sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia. Selain angklung, warisan budaya takbenda lainnya yang masuk representative list UNESCO adalah wayang, batik, dan keris.

Itu lah sejarah angklung, cara memainkan, dan jenis-jenisnya. Sebagai warga negara baiknya kita mengenal entitas budaya dan juga melestarikannya.

(imb/fjr)

[Gambas:Video CNN]

21 Feb 2022 by Laruan, Last edit: 14 Mar 2022

Cara memainkan angklung sebetulnya tidak terlalu sulit, Sobat Pintar hanya perlu terus melatihnya. Untuk memainkannya, terdapat berbagai teknik yang dapat disesuaikan dengan kemampuan karena setiap teknik memiliki tingkat kesulitannya masing-masing. 

Baca Juga: Cara Stem Gitar Mudah untuk Pemula

Angklung merupakan salah satu alat musik tradisional asal Indonesia dan telah terkenal hingga ke berbagai negara. Sebagai warga negara Indonesia kita merasa bangga jika alat musik Indonesia dicintai oleh banyak negara. Namun untuk menjaga kelestariannya jangan lupa untuk mempelajari cara memainkannya.

Cara memainkan angklung berbeda dengan alat musik pada umumnya yang mungkin membuat kita bingung karena harus menghafalkan beberapa nadanya. Memainkan angklung bisa dilakukan dengan menggoyangkan angklung hingga muncul suara yang khas, sekilas terlihat mudah bukan? Yuk cari tahu informasinya di sini.

Angklung adalah alat musik yang tersusun dari beberapa bilah bambu dan disusun sedemikian rupa. Alat musik tradisional ini banyak dijumpai di daerah Jawa Barat. Suara yang dihasilkan oleh angklung berasal dari benturan antara tabung bambu saat digoyangkan. Dari alat musik inilah kita dapat mendengar suara nyaring yang istimewa.

Jenis-jenis Angklung 

Dulu nenek moyang kita menciptakan angklung sebagai pemicu semangat dalam peperangan. Menurut Dr Groneman, angklung telah ada di Nusantara sebelum era Hindu lalu berkembang hingga saat ini. Sebelum memainkannya, terdapat jenis-jenis angklung yang perlu Sobat Pintar ketahui di antaranya: 

Baca Juga: Tutorial Cara Menggunakan Kinemaster Secara Lengkap

Angklung dog-dog lojor telah dikenal oleh masyarakat kasepuhan pancer pangawinan atau kesatuan adat Banten Kidul. Alat musik ini banyak digunakan untuk ritual bercocok tanam. Dalam perkembangannya angklung dog-dog lojor banyak digunakan untuk mengiringi acara pernikahan dan khitanan.

Angklung Kanekes banyak dimainkan oleh masyarakat Kanekes (Baduy) di Banten untuk mengiringi acara bercocok tanam padi di ladang, jadi tidak digunakan sebagai hiburan. Angklung Kanekes sendiri masih banyak jenisnya seperti dongdong, ringkung, torolok, roel, gunjing, engklok, indung leutik dan lainnya.

Angklung gubrag terdapat di daerah kampung Cipining, Bogor banyak digunakan untuk menanam padi, mengangkut padi dan menempatkan padi ke leuit. Hadirnya angklung jenis gubrag muncul setelah kampung Cipining mengalami musim paceklik. Mitosnya Dewi Sri enggan menurunkan hujan.

Angklung padaeng awalnya dikenalkan oleh Daeng Soetigna sekitar tahun 1938. Perbedaan angklung padaeng terdapat pada laras nada yang digunakan yaitu diatonik. Laras nada ini mengacu pada sistem musik barat. Seiring waktu angklung padaeng terbagi 2 jenis yaitu melodi dan dan akompanimen, 

Angklung melodi memiliki 2 bumbung nada yaitu bagian depan (kecil) dan bagian belakang (besar). Bungbung depan pada Angklung melodi memiliki bunyi satu oktaf lebih tinggi daripada bagian belakang. Berikut cara memainkan angklung melodi yang perlu Sobat Pintar ketahui, di antaranya:

  1. Tangan kiri memegang tiang bagian depan
  2. Hadapkan angklung menghadap ke arah kiri pemain
  3. Garis antara siku dan pergelangan tangan kiri berada sejajar dengan garis permukaan tanah
  4. Angklung harus tegak lurus dengan badan pemain
  5. Usahakan posisi angklung berada di depan pinggul sebelah kanan
  6. Telunjuk dan ibu jari tangan sebelah kanan memegang pangkal bawah tiang belakang angklung 
  7. Masukan jari tengah ke dalam lubang potongan sepatu angklung di bagian belakang
  8. Atur tinggi rendah posisi angklung. Bersamaan dengan ini telunjuk dan ibu jari mengatur getaran angklung yang berpusat pada pergelangan tangan kanan.
  9. Bunyi yang dihasilkan angklung nantinya bergantung pada sikap kita memajukan bagian batangnya 

Angklung akompanimen merupakan jenis angklung padaeng yang biasanya digunakan sebagai pengiring lagu dengan cara di centok. Angklung akompanimen padaeng ini memiliki tiga atau lebih tabung suara dengan prinsip akord. Angklung akompanimen dibagi menurut jenis akord dan rentang nadanya yaitu: 

  1. Angklung akompanimen major yaitu akord mayor dan mayor-7 dengan nada berada pada D#3 hingga D#4.
  2. Angklung akompanimen minor yaitu akord minor dengan nada berada pada  D#3 hingga D#4
  3. Angklung cuk major yaitu akord mayor dengan nada berada pada C4 hingga C5
  4. Angklung cuk minor yaitu akord minor dengan nada berada pada A3 hingga A4

Cara Memainkan Angklung dengan 3 Teknik Dasar

Cara memainkan angklung terbilang sederhana dan mudah, Sobat Pintar hanya perlu memegang kerangka angklung bagian atas dan menggoyang bagian bawah agar menghasilkan suara. Berikut 3 teknik dasar memainkannya, di antaranya:

Baca Juga: 6 Alasan Streaming Musik Sangat Digemari 

Salah satu teknik memainkan angklung ialah dengan kerulung. Kerulung berarti menggetarkan alat musik untuk menghasilkan suatu nada tertentu. Sobat Pintar dapat melakukannya dengan cara memegang dasar tabung bambu dengan kedua tangan. Selanjutnya getarkan ke kiri dan kanan secara cepat untuk menghasilkan nada tertentu.

Teknik centok dilakukan dengan cara menyentakan alat musik angklung. Dalam teknik ini, Sobat Pintar hanya perlu menarik tabung bambu dengan cepat agar menghasilkan nada tertentu. Kita dapat menarik tabung dengan menggunakan telapak tangan dan jari, sentakan dapat dilakukan satu kali saja.

Cara memainkan angklung selanjutnya dapat dilakukan dengan teknik tangkep yaitu menggetarkan salah satu tabung bambu. Dalam teknik tangkep, kita harus menahan salah satu sisi bambu agar diam atau tidak bergetar sedangkan sisi lainnya dapat digetarkan untuk menghasilkan nada sendiri.

Angklung merupakan warisan budaya yang harus kita lestarikan agar tidak punah atau  diakui oleh negara lain. Salah satu caranya dengan mengenalkan anak kita terkait bagaimana cara memainkannya. Hal ini bisa dimulai sejak kecil atau duduk di bangku sekolah dasar hingga universitas.

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA