Di bawah ini yang termasuk prinsip dalam melakukan lemparan ke dalam yaitu, kecuali…. 2 poin

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

37 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

Lemparan ke dalam (throw in) adalah salah satu bagian dari permainan sepakbola yang sering kita lihat. Lemparan ke dalam akan dilakukan jika bola keluar melewati garis samping lapangan.

Caranya cukup sederhana, yakni melempar kembali bola ke dalam lapangan. Lemparan dilakukan oleh pemain lawan dari yang menyentuh bola terakhir sebelum keluar garis. Meski begitu lemparan tidak boleh dilakukan secara sembarangan, ada aturan baku yang mengikat.

Pertama adalah dilakukan dengan menghadap lapangan. Lalu kedua kaki harus berada di garis atau di luar lapangan dan wajib menyentuh tanah. Terakhir yakni bola dilempar dengan kedua tangan di atas kepala, ayunan tangan juga harus dimulai dari belakang kepala. Semua itu dilakukan di titik di mana bola keluar. Jika tidak sesuai dengan ketentuan ini, maka lemparan tersebut tidak sah kemudian lemparan tersebut harus digantikan oleh lawan.

Pemain lawan harus berada di jarak minimal 2 meter dari pelempar bola. Permainan akan dianggap berjalan ketika bola sudah masuk ke dalam lapangan. Namun lemparan harus diulang oleh tim pelempar jika menyentuh tanah sebelum melewati garis lapangan.

Lalu bagaimana jika bola lemparan ke dalam langsung masuk ke gawang? Maka gol tidak akan sah jika tidak ada pemain yang menyentuhnya terlebih dahulu. Jika gol terjadi di gawang sendiri maka akan dilakukan sepak pojok, sedangkan di gawang lawan maka dilakukan tendangan gawang.

Tapi perlu diingat juga jika pelempar tidak boleh menyentuh kembali bola sebelum menyentuh pemain lain, baik lawan maupun rekan setim. Jika itu terjadi maka hukumannya adalah tendangan bebas tidak langsung. Sedangkan jika menyentuhnya dengan tangan setelah bola dilemparkan ke dalam lapangan hukumannya adalah handsball.

Pelempar bisa juga dengan sengaja melemparkan bola ke lawan (dipantulkan) ke lawan agar bisa dimainkan kembali. Hal ini masih diperbolehkan asalkan dilakukan dengan wajar, tidak untuk niatan menyerang lawan dengan bola.

Sedangkan lawan yang berusaha menghalangi pelempar di jarak kurang dari 2 meter bisa diberi hukuman atas tindakan tidak sportif berupa kartu kuning. Pada lemparan ke dalam juga tidak berlaku offside.

Pesepakbola ©2014 Theguardian.com

PENDIDIKAN | 4 Juli 2016 09:00 Reporter : Dewi Ratna

Merdeka.com - Pernahkah kamu mendengar tentang lemparan bola masuk atau throw in dalam sepak bola? Throw in ini cukup penting loh dalam permainan sepak bola. Seperti lemparan yang lainnya, throw in ini juga punya ketentuan yang harus dilakukan, yaitu:

  1. Saat melakukan lemparan bola, kedua kaki harus menginjak tanah.
  2. Saat melakukan lemparan bola, kedua kaki harus berada di luar garis atau di atas garis.
  3. Saat melakukan lemparan bola, si pelempar harus menggunakan dua tangan dan harus dari belakang melalui atas kepala dan dilakukan dengan sekali lemparan.
  4. Seorang pelempar bola nggak boleh menyentuh bola yang sudah dilemparkan masuk ke lapangan, sebelum bola tersebut tersentuh oleh pemain lain, baik lawan atau kawan.
  5. Gol yang terjadi karena lemparan bola langsung ke dalam gawang dianggap nggak sah.
  6. Pemain yang berdiri off side nggak boleh dihukum karena lemparan bola ke dalam tersebut.


Bola bisa dilemparkan lagi ke dalam lapangan dari samping setelah bola itu keluar. Teknik lemparan ini terdiri atas dua cara, yaitu:

  1. Berdiri dengan kedua kaki sejajar dan kedua tangan memegang bola. Tariklah badan dari pangkal paha sampai ke atas dengan dua lutut ditekuk. Lalu, lemparkan bola itu dari belakang.
  2. Berdiri dengan salah satu kaki ada di depan kaki yang lain dan dua tangan pegang bola di belakang. Tariklah badan ke belakang, lalu lentingkan ke depan sambil melemparkan bola jauh ke depan.


Nah, sekarang kamu sudah tahu banyak tentang lemparan bola atau throw in. Tentunya hal ini penting untuk diketahui karena berhubungan langsung dengan teknik bermain di lapangan sepak bola.

(mdk/iwe)

badan dalam ayunan, sedangkan kekuatan otot lengan akan memungkinkan seorang pemain untuk melempar bola sejauh mungkin. Kedua aspek tersebut merupakan satu kesatuan gerak yang sangat penting dalam menunjang pelaksanaan lemparan bola kedalam sehingga mampu menghasilkan unjuk kerja yang optimal. Berkaitan hal tersebut maka diperlukan tingkat kondisi fisik yang baik agar unjuk kerja yang dilakukan dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Lemparan kedalam ini juga mempunyai prinsip-prinsip dan tata cara dalam melakukan lemparan. Agar lemparan tersebut dapat dilakukan dengan baik dan dinyatakan sah dalam suatu permainan sepakbola. Menurut peraturan melemparkan bola ke dalam lapangan harus dilakukan dengan cara: 1 Dengan kedua belah tangan melalui di atas kepala, 2 Kedua kaki dari pemain yang melemparkan bola harus berada diluar garis samping batas lapangan dan ketika melemparkan bola kedua kakinya harus berada di tanah, tidak boleh diangkat.

2.1.4.1 Prinsip-prinsip melempar bola adalah:

2.1.4.1.1 Sikap berdiri, kedua kaki rapat atau kedua kaki kangkang ke muka- belakang atau kedua kaki kangkang ke samping kiri-kanan, dengan kedua lutut kaki sedikit ditekuk. 2.1.4.1.2 Cara memegang bola, kedua tangan memegang bola dengan jari-jari dijarangkan direnggangkan. Jari-jari yang di belakang bola ialah ibu jari tangan kanan bertemu dengan ibu jari tangan kiri, dan ujung jari telunjuk tangan kanan bertemu dengan ujung jari telunjuktangan kiri, sedang jari-jari yang lain memegang bola dibagian samping bola. 2.1.4.1.3 Cara melempar bola, kedua tangan dengan bola diangkat di atas belakang kepala, pandangan mata kea rah teman yang akan diberi operan bola. Waktu akan melemparkan bola, badan ditarik ke belakang sehingga badan melengkung pada perut. Waktu melemparkan bola, dengan kekuatan otot-otot perut, panggul, bahu, dan kedua tangan diayunkan ke depan dibantu kedua lutut yang diluruskan, badan digerakkan seolah-olah dijatuhkan ke depan bersamaan bola di lepaskan. 2.1.4.1.4 Gerak lanjutan ialah berdiri di atas kedua kaki , ujung-ujung jari kaki tetap di atas tanah dan seterusnya diteruskan dengan gerakan lari untuk mencari posisi. Menurut Sucipto, dkk 19992000: 37 Cara melempar bola dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

2.1.4.2 Lemparan Kedalam tanpa Awalan

Lemparan kedalam tanpa awalan dapat dilakukan manakala sasaran jaraknya dekat. Analisis teknik lemparan kedalam tanpa awalan adalah sebagai berikut: 2.1.4.2.1 Posisi badan tegak, posisi kaki kangkang atau salah satu kaki ke depan dan lutut sedikit ditekuk. 2.1.4.2.2 Bola dipegang di atas kepala dengan jari-jari tangan di buka seluas- seluasnya, sehingga ujung jari telunjuk kiri dan kanan, ujung ibu jari kiri dan kanan bertemu di belakang bola. Gambar 3. Lemparan Bola Tanpa Awalan Sumber: Sucipto, dkk 2000:38 2.1.4.2.3 Bola ditarik ke belakang kepala sambil melintingkan badan. 2.1.4.2.4 Waktu melemparkan bola kuatkan otot-otot perut, panggul, bahu, dan kedua tangan diayunkan kedepan dan dibantu dengan kedua lutut diluruskan serta badan dilecutkan ke depan. 2.1.4.2.5 Gerak lanjutan kedua kaki berdiri di atas ujung-ujung jari kaki dan dilanjutkan dengan gerakan lari atau berjalan ke depan.

2.1.4.3 Lemparan Kedalam Dengan Awalan

Lemparan ke dalam adalah hal sederhana tetapi sangat penting dalam permainan sepak bola: lemparan ke dalam dapat memberikan peluang untuk menjaga kepemilikan (possession) bola, melakukan serangan balik, atau malah kehilangan kepemilikan bola. Oleh karenanya, lemparan ke dalam merupakan salah satu keterampilan penting dalam sepak bola. Faktanya, banyak pemain yang mengabaikan keterampilan lemparan ke dalam sehingga membuang peluang yang ada. Namun, jangan khawatir karena dengan bantuan artikel ini dan banyak latihan, Anda bisa memanfaatkan lemparan ke dalam layaknya pemain profesional.

  1. 1

    Ambil bola dengan kedua tangan. Sebaiknya Anda memegang bola persis di sebelah kanan dan kirinya. Jika bola sepak adalah jam, tangan kanan Anda berada di jam 3 dan tangan kiri di jam 9. Anda bisa menggesernya agak ke dalam sehingga jempol hampir menyentuh bagian belakang bola. Hal ini membantu Anda memperoleh lebih banyak pengungkit saat melempar.

    • Lemparan ke dalam hanya terjadi ketika seluruh bola melewati salah satu garis sisi lapangan. Lemparan ke dalam dilakukan pada titik tempat bola meninggalkan lapangan. [1] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  2. 2

    Arahkan kaki menghadap ke lapangan dengan ujung jari kaki berada di pinggir garis lapangan. Kedua kaki harus berada di belakang garis lapangan dan menyentuh tanah supaya lemparan ke dalam dianggap sah. Buka kedua kaki dan arahkan ujung jari ke lapangan, serta atur badan sehingga Anda mendapatkan kuda-kuda yang nyaman. Jika Anda ingin mencoba melempar sambil berlari, berdirilah beberapa meter di belakang garis sehingga Anda bisa berlari tanpa melewati garis lapangan. Sebagian pemain memilih untuk merapatkan kaki, dan ada pula yang memajukan salah satu kakinya.

    • Ingat, kaki Anda tidak boleh melewati garis lapangan saat melempar bola ke dalam. Kalau lewat, lemparan menjadi tidak sah dan kepemilikan bola akan berpindah ke tim lawan.[2] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  3. 3

    Lengkungkan punggung Anda. Banyak pemain yang mencoba melempar hanya menggunakan tangan, tetapi sebagian kekuatan lemparan harus berasal dari bahu dan punggung, serta momentum dari start lari. Anggap badan Anda seperti ketapel yang ditarik; kedua kaki menjejak kokoh ke tanah, tetapi tulang punggung menjadi seperti pegas. Lakukan persis sebelum Anda melempar bola.

    • Untuk sekarang, berlatihlah melengkungkan punggung senyaman mungkin. Usahakan untuk membiasakan sikap yang benar terlebih dahulu sebelum berlatih melempar bola. Sedikit lengkungan seharusnya sudah cukup untuk sekarang.

  4. 4

    Awali dari belakang kepala, bawa bola ke atas dan melewati kepala. Supaya lemparan sah, bola harus “dimulai dari belakang dan melewati atas kepala.” [3] X Teliti sumber Kunjungi sumber Wasit mungkin membolehkan lemparan cepat, tetapi Anda setidaknya harus memulai dengan bola di atas kepala.

    • Anda akan diberikan pelanggaran jika memulai lemparan dari dahi atau lebih ke depan lagi. Biasanya hal ini terjadi pada lemparan cepat.

  5. 5

    Lepaskan bola ke depan dengan jentikan pergelangan tangan. Ayunkan lengan ke atas dan ke depan sehingga bola bergerak persis di atas kepala. Di saat yang sama, lentingkan punggung yang dilengkungkan ke depan layaknya pegas, dan jika Anda melakukan lemparan lari, seret jari kaki belakang di tanah. Luruskan lengan Anda sepenuhnya dan lepaskan bola sehingga Anda tidak hanya melempar bola ke tanah.

    • Letak titik pelepasan bola bergantung pada jauhnya lemparan yang diinginkan. Untuk lemparan jauh, lepaskan bola saat melewati kepala. Untuk lemparan pendek, pegang bola sampai kira-kira melewati dahi.
    • Anda tidak boleh memuntir bola dengan satu tangan. Bola harus meninggalkan kedua tangan secara bersamaan, meskipun wasit biasanya akan menoleransinya asalkan Anda tidak memuntir bola dengan sengaja. [4] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  6. 6

    Berlari ke lapangan untuk kembali bermain, tetapi jangan sentuh bola sebelum disentuh pemain lain. Anda tidak bisa menyentuh bola yang Anda lempar sebelum disentuh pemain lain (baik dari tim kawan maupun lawan). Jadi, kembalilah ke lapangan untuk membantu mengalirkan bola dan menyerang gawang lawan. Di sisi lain, jika Anda tanpa sengaja melemparkan bola kepada lawan, segera tekan lawan untuk mencoba merebut kembali bola. Selalu tindak lanjuti lemparan Anda dengan kembali ke lapangan, mengambil posisi dan bersiap kembali bermain.

  7. 7

    Baca kembali peraturan lemparan ke dalam untuk melatih lemparan yang sempurna dan sah. Peraturan lemparan ke dalam tidak terlalu rumit, tetapi Anda harus selalu mengingatnya di setiap lemparan. Bahkan pemain profesional sekalipun pernah melewati garis lapangan saat melempar ke dalam, dan keadaan ini cukup memalukan jika terjadi selama pertandingan. Berikut aturan sah dari lemparan ke dalam:

    • Pelempar harus menghadap lapangan
    • Kedua kaki harus di belakang garis dan minimal menyentuh tanah
    • Anda menggunakan dua tangan dengan tekanan merata (dilarang memuntir bola)
    • Bola harus datang dari belakang dan atas kepala.
    • Anda dilarang mencetak angka langsung dari lemparan ke dalam. [5] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  1. 1

    Lempar dengan cepat. Lemparan ke dalam jarang menghasilkan peluang menyerang karena memang dirancang demikian.

  2. 2

    Bidik ke kaki rekan satu tim kalau memungkinkan. Bola akan lebih mudah dikontrol rekan jika dilempar ke kaki sehingga dia bisa langsung bergerak. Usahakan untuk mendaratkan bola di dekat kaki rekan sehingga bisa diterima layaknya operan. Namun, adakalanya bidikan lemparan Anda harus diubah sedikit:

    • Jika kalian berkomunikasi dengan baik, lemparkan kepala rekan sehingga bisa dijentik dan diteruskan menjadi dua operan cepat dan mengecoh pertahanan lawan.
    • Jika ada banyak pemain berkerumun dan Anda takut lemparan direbut lawan, bidiklah dada teman. Rekan Anda bisa menggunakan badannya untuk menghentikan dan melindungi bola, serta Anda dapat mengincarnya dengan mudah karena sasarannya besar. [6] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  3. 3

    Lemparkan bola dengan kuat sehingga menjadi seperti operan. Jangan hanya melambungkan bola karena pemain bertahan lawan memiliki waktu untuk bereaksi dan menekan bola, yang artinya rekan akan terdesak sebelum menerima bola. Berikan tenaga saat melempar dan buat menjadi seperti operan. Jangan sekadar melempar bola ke teman, tetapi jangan pula dilambungkan.

    • Jika Anda bertubuh lentur dan bisa melakukan lenting tangan (handspring) depan dengan mudah, coba lakukan lemparan jungkir (flip) yang kuat. [7] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  4. 4

    Pindai lapangan untuk melihat pergerakan pemain. Anda harus menentukan lokasi bola akan didaratkan. Anda bisa mengatur permainan atau cukup mencari pemain yang bebas. Setelah menentukan keputusan, Anda perlu melakukannya dengan cepat sehingga lawan tidak bisa mendeteksi lokasi bola akan dilempar. Lebih baik lempar ke rekan yang bergerak alih-alih yang diam. Gerakan akan memaksa reaksi dari pemain bertahan lawan, sedangkan pemain yang diam lebih mudah diatasi lawan.

  5. 5

    Gunakan lemparan lari untuk menambah jarak lemparan ke dalam. Bersiaplah untuk start lari jarak pendek (kira-kira 2-4 langkah) untuk memperoleh momentum tambahan dan menambah kekuatan lemparan sampai mencapai target. Jejakkan kedua kaki dengan nyaman di belakang garis saat mulai melempar. Kaki belakang Anda, yang masih memiliki momentum, terseret di belakang Anda untuk memastikannya masih menjejak tanah.

    • Kaki dominan Anda sebaiknya berada di depan (berkebalikan dengan cara melempar bola bisbol).
    • Secara umum, lari yang melebihi 2-3 langkah tidak memberikan perbedaan tenaga lemparan yang besar.

  6. 6

    Lemparkan bola menuju gawang lawan jika Anda merasa ragu. Jika tidak memiliki pilihan, para rekan tidak ada yang bergerak, dan wasit menyuruh Anda untuk segera melempar, lontarkan saja menuju gawang lawan. Hal ini memaksa lawan untuk tidak memiliki banyak pilihan dalam menangani bola. Kemungkinan besar lemparan ke dalam akan terjadi kembali.

    • Beri tahu rekan satu tim Anda, kalau memungkinkan, untuk sprint saat Anda melempar. Jika kalian bisa menekan pertahanan lawan dengan cepat, mungkin lawan akan membuat kesalahan.

  7. 7

    Usahakan untuk tidak melempar bola persis di depan Anda. Jangan pernah melempar bola lurus ke depan, kecuali tidak ada pemain lawan atau tekanan (misalnya jauh di wilayah pertahanan Anda). Lemparan yang tinggi, pelan, dan mudah dibaca akan lebih mudah direbut. Terlebh lagi, rekan akan menghadap arah yang buruk saat menerima bola, yaitu ke pinggir lapangan. Kemungkinan kesalahan, atau bahkan lepasnya kepemilikan bola, ditambah dengan datangnya pemain bertahan yang langsung menyerang gawang Anda akan menambah peluang kebobolan. [8] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  • Usahakan kedua kaki tetap menjejak tanah. Kalau kaki belakang Anda terangkat, wasit akan mengumumkan pelanggaran.
  • Coba tipu lawan. Mungkin, Anda hanya ingin memberikan bola yang jauhnya cuma beberapa sentimeter, tetapi lawan terus mengerubungi rekan. Lakukan start seakan Anda akan melempar jauh, tetapi kemudian lempar ke rekan yang dekat. Trik kecil seperti ini bisa mengecoh lawan dan membuka posisi rekan Anda.
  • Gambar pertama artikel ini salah. Kedua contoh yang dinyatakan salah pada gambar sebenarnya diperbolehkan karena kaki berada di garis lapangan. Namun, penjelasan tertulis gambar tersebut sudah benar.
  • Segera setelah Anda mendapatkan bola, bersiaplah untuk start lari, lalu jejakkan kedua kaki persis di luar garis samping lapangan dan lemparkan bola. Anda harus melakukannya dengan cepat untuk mengejutkan tim lawan.
  • Strategi ini sangat penting dalam lemparan ke dalam. Jika jarak Anda sangat dekat dengan gawang sendiri, berhati-hatilah terhadap arah lemparan. Biasanya, lemparan pendek dan cepat lebih aman dalam situasi ini.

  • Lawan akan menerima tendangan bebas jika Anda melempar bola ke dalam lapangan dan menyentuhnya sebelum disentuh pemain lain.
  • Lemparan ke dalam akan diberikan kepada tim lawan jika satu atau lebih hal-hal berikut terjadi selama lemparan ke dalam: satu kaki atau lebih telah melewati garis pinggir lapangan, pemain tidak melempar dari belakang kepala dalam satu gerakan halus, atau kaki belakang pemain terangkat dari tanah selama gerakan tindak lanjut. Dalam dua kasus pertama, jika wasit melarang lemparan ke dalam, pemain bersalah atas praktik membuang-buang waktu (trifling); di kasus terakhir pemain melanggar Law 15.

Artikel ini disusun oleh tim penyunting terlatih dan peneliti yang memastikan keakuratan dan kelengkapannya.

Tim Manajemen Konten wikiHow memantau hasil penyuntingan staf kami secara saksama untuk menjamin artikel yang berkualitas tinggi. Artikel ini telah dilihat 179.656 kali.

Daftar kategori: Olahraga Tim

Halaman ini telah diakses sebanyak 179.656 kali.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA