Expected product produk harapan untuk bisnis persewaan hotel adalah



Setelah kita mengetahui pengertian produk pada artikel sebelumnya, selanjutnya di artikel ini akan menjelaskan tentang tingkatan-tingkatan produk dari beberapa pakar.

Anda perlu tahu bahwa ternyata produk memiliki tingkatan, seperti apa tingkatan itu? Mari baca lebih lanjut artikel ini.

Berikut tingkatan produk menurut William J. Staton yang menyatakan terdapat lima tingkatan produk yang meliputi

  1. Manfaat inti (core benefit), adalah jasa atau manfaat inti yang sesungguhnya dibeli atau diperoleh oleh konsumen, misal hotel manfaat sesungguhnya adalah memberikan konsumen tempat istirahat dan tidur.
  2. Manfaat dasar tambahan (generic product), yaitu pada inti produk terdapat manfaat-manfaat tambahan yang diperoleh oleh konsumen, misalkan hotel sebagai tempat istirahat dan tidur terdapat meja dan terdapat panggangan roti, alat musik, dan fasilitas yang lain.
  3. Harapan dari produk (expected product) merupakan serangkaian kondisi yang diharapkan dan disenangi yang dimiliki atribut tersebut, misalkan dalam ruangan hotel terdapat seprai, sabun, dan handuk yang bersih serta terdapat alat angkutan yang mudah dihubungi.
  4. Kelebihan yang dimiliki produk (augmented product) artinya salah satu manfaat dan pelayanan  yang dapat membedakan produk tersebut dengan produk pesaing  lain. Misalkan dalam hotel terdapat televisi, kulkas kecil, dan AC yang tidak dimiliki pesaing.
  5. Masa depan potensi produk (potential product) adalah bagaimana harapan masa depan produk tersebut jika terjadi perubahan dan perkembangan teknologi dan selera konsumen, misalkan hotel perlu diinovasi dengan peralatan canggih serta dikombinasikan dengan dengan peralatan yang bersifat tradisional.

Selain itu juga ada pendapat lain dari Theodore Levitt yang mengenai total produk, bahwa produk yang ditawarkan dapat terdiri atas 4 unsur,

  1. Produk inti atau generik (core or generic product)
  2. Produk yang diharapkan, terdiri atas produk inti sekaligus pertimbangan keputusan pembelian minimal yang harus dipenuhi (expected product)
  3. Produk tambahan (augmented product)
  4. Produk potensial (potential product) dimana tampilan dan tambahan yang berguna bagi konsumen atau mungkin menambah kepuasan konsumen.

Nahh... itu artikel di atas telah menjelaskan tingkatan produk dari parah ahli. semoga informasi ini bermanfaat bagi kita, jika salah mohon maaf dan mohon diperbaiki.

Terima kasih




Home » Marketing , Produk » 5 Tingkatan Produk Adalah

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang fisik (seperti sepeda motor, komputer, TV, buku teks), jasa (restoran, penginapan, transportasi), orang atau pribadi (Madonna, Tom Hanks, Michael Jordan), tempat (Pantai Kuta, Danau Toba), organisasi (Ikatan Akuntan Indonesia, Pramuka, PBB), dan ide (Keluarga Berencana). Jadi, produk bisa berupa manfaat tangible maupun intangible yang dapat memuaskan pelanggan.
Gambar ilustrasi marketing [source image by dreamapply.com], 
Dalam merencanakan penawaran atau produk, pemasar perlu memahami lima tingkatan produk, yaitu:

1. Produk utama/inti (core benefit)

Produk utama/inti (core benefit) adalah manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk. Contohnya, Dalam bisnis perhotelan, manfaat utama yang dibeli para tamu adalah ‘istirahat dan tidur’. Untuk bioskop, para penonton sesungguhnya membeli ‘hiburan’.

2. Produk generik

Produk generik adalah produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi). Contohnya, hotel merupakan suatu bangunan yang memiliki banyak ruangan untuk disewakan.

3. Produk harapan

Produk harapan (expected product) adalah produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli. Sebagai contoh, tamu hotel mengharapkan tempat tidur yang bersih, sabun dan handuk, air hangat, telepon, lemari pakaian, dan ketenangan.

4. Produk pelengkap

Produk pelengkap (augmented product) adalah berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk pesaing. Misalnya, hotel bisa menambahkan fasilitas TV, shampo, bunga-bunga segar, check-in dan check-out yang cepat, pelayanan kamar yang baik, dan lainlain.

5. Produk potensial

Produk potensial adalah segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk di masa mendatang. Misalnya hotel menambahkan fasilitas layanan internet, perekam video dengan kaset videonya, sepiring buahbuahan segar, dan sebagainya.

Sumber pustaka : Marketing untuk SMK Jilid 1 /oleh Ngadiman ---- Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Baca juga postingan lainnya yang berkaitan dengan "produk" berikut ini :


Artikel Terkait

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk dicari, dibeli, diminta, digunakan, diperhatikan, atau dikonsumsi pasar sebagai alat pemenuhan kebutuhan dan keinginan pasar. Produk yang ditawarkan mencakup barang fisik (seperti komputer, TV, sepeda motor, buku, dll), jasa (penginapan, transportasi, dll), seseorang atau pribadi (Tom Hanks, Madonna, Michael Jordan, dll), tempat (Danau Toba, Pantai Kuta, dll), organisasi ( Pramuka, Ikatan Akuntan Indonesia, dll), dan ide (Keluarga Berencana). Jadi, produk dapat berupa manfaat tangible ataupun intangible yang dapat memuaskan konsumen.

{|CATATAN| Kami merekomendasikan 4 artikel yang berhubungan dengan produk untuk Anda: 1. Langkah-Langkah Positioning Produk | 2. Klasifikasi Produk dan Klasifikasi Barang Konsumen | 3. 8 Dimensi Kualitas Produk Menurut Garvin dan Tjiptono | 4. Klasifikasi Produk Retail}


Jika dilihat secara konseptual, produk merupakan pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi, sesuai dengan kapasitas dan kompetensi organisasi serta daya beli pasar. Selain itu, produk juga dapat didefinisikan sebagai sebuah persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksi. Secara rinci, konsep produk total mencakup barang, kemasan, label, merek, pelayanan, dan jaminan. Seperti yang terlihat dari gamber berikut ini:

Untuk merencanakan suatu produk atau penawaran, pemasar perlu memahami lima tingkatan atau level produk, yaitu sebagai berikut:

1.      Produk Inti/Utama (core benefit), yakni manfaat yang benar-benar dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh konsumen dari setiap produk. Misalnya dalam bisnis perhotelan, manfaat utama yang dibeli pelanggan hotel adalah ‘istirahat dan tidur’. Smentara dalam bisnis bioskop, manfaat utama yang diinginkan para penonton adalah ‘hiburan’.

2.      Produk Generik, adalah produk dasar yang dapat memenuhi fungsi produk yang paling dasar (rancangan minimal produk agar dapat berfungsi). Seperti misalnya, hotel yang merupakan suatu bangunan yang mempunyai banyak ruangan untuk disewakan.

3.      Produk Harapan (expected product), adalah produk formal yang ditawarkan dengan berbagai macam atribut dan kondisi yang secara normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli. Seperti contohnya, tamu hotel mengharapkan tempat tidur yang bersih, lemari pakaian, telepon, air hangat, sabun, handuk, dan ketenangan.

4.      Produk Pelengkap (augmented product), adalah berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahkan berbagai layanan dan manfaat, sehingga dapat memberi tambahan kepuasan dan dapat menjadi pembeda dengan produk pesaing. Contohnya, suatu hotel bisa menambahkan fasilitas TV, bunga-bunga, shampo, check-in dan check-out yang cepat, pelayanan yang baik, dan sebagainya.

5.      Produk Potensial, adalah segala macam bentuk perubahan dan tambahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk dimasa yang akan datang. Seperti contohnya hotel dapat menambahkan fasilitas layanan internet, buah-buahan, perekam video, dan sebagainya.

Setiap produk terhubung secara bertingkat dengan produk-produk lainnya. Tingkatan produk ini dimulai dari kebutuhan dasar sampai pada item tertentu yang bisa memuaskan kebutuhan tersebut. Tingkatan produk terdiri dari tujuh tingkatan, yaitu sebagai berikut:

1.      Need family, yakni kebutuhan inti (dasar) yang membentuk product family. Contohnya, rasa aman.

2.      Produk family, yakni seluruh kelas produk yang dapat memuaskan suatu kebutuhan inti atau dasar dengan tingkat efektivitas yang memadai. Contohnya, penghasilan dan tabungan.

3.      Kelas produk (product class), yakni sekumpulan produk didalam produk family yang dianggap mempunyai hubungan fungsional tertentu. Seperti misalnya, instrumen finansial.

4.      Lini produk (product line), yakni sekumpulan produk didalam kelas produk yang berkaitan erat. Seperti misalnya, asuransi jiwa. Hubungan yang erat tersebut dapat disebabkan salah satu dari empat faktor, yaitu:

a.       Fungsi yang sama.

b.      Dijual pada kelompok konsumen yang sama.

c.       Dipasarkan dengan saluran distribusi yang sama.

d.      Harga yang berada dalam skala yang sama.

5.      Tipe produk (product type), yakni item-item dalam suatu lini produk yang mempunyai bentuk tertentu dari sekian banyak kemungkinan bentuk produk. Seperti misalnya asuransi jiwa berjangka.

6.      Merek (brand), yakni nama yang dapat dihubungkan atau diasosiasikan dengan satu atau lebih item dalam lini produk yang dipakai untuk mengidentifikasi sumber ataupun karakter item tersebut. Misalnya, Asuransi Bumi Putera.

7.      Item, adalah suatu unit khusus dalam suatu merek ataupun lini produk yang bisa dibedakan berdasarkan harga, ukuran, penampilan, ataupun atribut lainnya. Pada umumnya disebut juga stockkeeping unit atau varian produk. Contohnya, Asuransi Jiwa Bumi Putera yang dapat diperbaharui.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA