Faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan ruang dan interaksi antar negara ASEAN?

Surel :

Alamat Kantor :

Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta Pusat 10270

Perubahan ruang dan interaksi antarruang negara-negara ASEAN akibat faktor alam dipengaruhi oleh faktor iklim, faktor geologi, dan faktor ketersediaan sumber daya alam. Mengutip Kemdikbud RI, kondisi alam dan kondisi sosial negara-negara ASEAN yang relatif homogen dan saling membutuhkan, memudahkan interaksi antara negara-negara ASEAN. Interaksi antarnegara terjadi dalam bentuk kerja sama di berbagai bidang. Faktor yang menimbulkan berbagai bentuk interaksi negara ASEAN adalah faktor iklim, faktor geologi dan faktor ketersediaan sumber daya alam.

FAKTOR IKLIM

Perubahan ruang dan interaksi antarruang negara-negara ASEAN dipengaruhi faktor iklim, yaitu iklim matahari, iklim muson, dan iklim fisis. Iklim fisis dipengaruhi keadaan fisik suatu wilayah, seperti perairan laut, pegunungan dan dataran. Lokasi negara-negara ASEAN yang berada di antara Benua Asia dan Benua Australia menyebabkan wilayah ini memiliki pola arah angin yang berganti setiap setengah tahun sekali. Angin ini disebut angin muson timur dan angin muson barat. Masing-masing angin tersebut menyebabkan terjadinya musim kemarau dan musim hujan. Iklim yang dipengaruhi tiupan angin muson disebut iklim muson. Berdasarkan kondisi iklim matahari, muson atau fisis, hampir seluruh negara ASEAN memiliki kesamaan kondisi. Kondisi iklim yang sama ini membuat negara-negara di ASEAN ini bekerja sama atau bahu membahu untuk saling membantu.

Negara-negara ASEAN kadang mengalami perubahan iklim yang tidak terprediksi, akibat perubahan pola penggunaan lahan dan perilaku yang menimbulkan pemanasan global. Perubahan iklim memicu terjadinya bencana alam klimatik, yaitu bencana alam yang disebabkan kerusakan faktor-faktor iklim. Sebagai upaya menanggulangi bencana di kawasan Asia Tenggara, ASEAN melakukan kerja sama antarnegara anggotanya. Contoh kerja sama ASEAN menanggulangi bencana klimatik adalah saat kebakaran hutan hebat di Sumatera pada 2015, Malaysia dan Singapura atas nama ASEAN memberikan pinjaman pesawat pemadam kebakaran. Indonesia dan beberapa negara ASEAN lain membantu Filipina yang mengalami bencana badai Haiyan pada 2014.

FAKTOR GEOLOGI

Berdasarkan faktor geologi, seperti kondisi tanah dan batuan penyusunnya di bumi, negara-negara ASEAN berada di daerah tumbukan antarlempeng. Lempeng di wilayah negara-negara ASEAN antara lain Lempeng India-Australia, Lempeng Sunda (bagian dari Lempeng Eurasia), Lempeng Filipina dan Lempeng Pasifik. Tumbukan lempeng identik dengan kemunculan gunung berapi. Rangkaian gunung di kawasan negara-negara ASEAN dikenal dengan Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania.

Pergerakan lempeng yang bertumbukan mengakibatkan terjadinya bencana geologis seperti gempa bumi. Bila tumbukan lempeng terjadi di laut atau memengaruhi pergerakan gelombang laut, gempa bumi dapat menimbulkan bencana tsunami. Sekitar empat dari 11 negara ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand dan Myanmar, pernah mengalami gempa yang memakan banyak korban jiwa. Sebagian besar korban akibat tsunami yang terjadi setelah gempa. Korban tsunami yang menggemparkan dunia terjadi di Indonesia, yaitu tsunami di Aceh pada 2006. Negara-negara ASEAN sebagai organisasi atau negara-negara tetangga melalui Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok, fasilitas kesehatan, maupun donasi untuk perbaikan lingkungan dalam masa pemulihan.

FAKTOR KETERSEDIAAN SUMBER DAYA ALAM

Hampir semua negara-negara ASEAN memiliki sumber daya alam berupa barang tambang, kecuali Singapura. Setiap jenis barang tambang memiliki kegunaan tertentu untuk menunjang kehidupan masyarakat. Wilayah Singapura sangat sempit sehingga sumber daya alam barang tambang terbatas, tetapi menguasai perdagangan dan industri. Negara-negara ASEAN yang kaya dengan barang tambang mentah mengekspornya ke Singapura untuk diolah menjadi berbagai barang kebutuhan pokok. Negara-negara ASEAN yang lain juga melakukan kegiatan yang serupa dengan volume yang berbeda-beda sesuai kemampuan masing-masing. Barang tambang negara-negara ASEAN antara lain:

  1. Indonesia: minyak bumi, batu bara, timah, emas, perak
  2. Malaysia: bijih timah, bauksit, bijih besi, minyak bumi
  3. Filipina: tembaga, nikel, emas, timber, seng, kobalt
  4. Thailand: timah, mangan
  5. Brunei Darussalam: minyak bumi dan gas alam
  6. Vietnam: batu bara, besi, timah, emas, antimony, krom, fosfat
  7. Laos: timah, briket batu bara, besi, temabaga, emas, gbis, belerang
  8. Myanmar: timbal, seng, perak, timah, minyak bumi, amngan, tungsten, emas, batu mulia, batu giok
  9. Kamboja: bijih besi, batu bara, tembaga, fosfat, emasSumber daya alam tidak hanya berupa barang tambang. Di negara-negara ASEAN terdapat sumber daya alam hayati dan nonhayati lain. Sumber daya alam yang dimiliki hampir semua negara ASEAN adalah hutan dan laut. Hutan, laut dan barang tambang adalah sumber daya alam yang banyak dieksplorasi untuk menunjang kehidupan setiap negara. Hasil hutan Indonesia dan negara-negara ASEAN lain digunakan sebagai salah satu sumber pendapatan negara. Tujuan ekspornya adalah ke negara-negara industri, seperti Singapura. Indonesia memiliki hutan paling luas di antara negara ASEAN yang lain. Tetapi laju kerusakan hutan atau deforestasi di Indonesia juga paling tinggi di antara negara-negara ASEAN lainnya. Perairan laut di kawasan negara-negara ASEAN banyak dieksplorasi untuk menghasilkan devisa atau pendapatan negara. Contoh eksplorasi perairan laut sebagai sumber daya alam adalah perikanan, mutiara, rumput laut, barang tambang, dan tempat wisata. Tidak semua sumber daya yang diperlukan suatu negara tersedia di negara tersebut. Maka, untuk memenuhi kebutuhannya, negara-negara anggota ASEAN melakukan pertukaran sumber daya alam dalam kegiatan jual beli. Kegiatan jual beli dan pertukaran sumber daya ini adalah bentuk interaksi antarnegara-negara ASEAN dengan bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

sumber: https://www.kompas.com/

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang Akibat Faktor Alam”, Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/18/191500269/perubahan-ruang-dan-interaksi-antarruang-akibat-faktor-alam?page=all.Penulis : Arum Sutrisni Putri

Editor : Arum Sutrisni Putri

Faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan ruang dan interaksi antar negara ASEAN?

Kondusi alam yang hampir sama di wilayah ASEAN mengakibatkan adanya kerja sama untuk meringankan dampak bencana alam. (Photo by Tom Fisk from Pexels)

Bobo.id - ASEAN atau disebut juga Association of South East Asian Nations merupakan organisasi yang beranggotakan negara-negara di Asia Tenggara. 

Setiap negara yang tergabung dalam ASEAN saling bekerja sama dari berbagai bidang untuk membantu kemajuan masing-masing negara. 

Adapun anggota ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. 

Untuk mewujudkan kerja sama pada masing-masing negara yang tergabung dalam ASEAN, maka negara-negara tersebut melakukan interaksi.

Namun, interaksi antarnegara ASEAN juga dapat menimbulkan beberapa dampak yaitu adanya perubahan. 

Adapun beberapa perubahan yang terjadi pada negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor alam adalah iklim, geologi, dan ketersediaan sumber daya alam. 

Baca Juga: 5 Negara yang Bergabung dalam ASEAN Setelah Deklarasi Bangkok

Bagaimana perubahan yang terjadi akibat faktor alam tersebut? Mari kita pahami bersama dari penjelasan berikut ini. 

1. Faktor Iklim

Negara-negara ASEAN berada di antara Benua Australia dan Benua Asia, sehingga menyebabkan wilayah tersebut memiliki pola arah angin yang berganti setiap setengah tahun sekali. 

Angin ini disebut Angin Muson Barat dan Angin Muson Timur, yang masing-masing menyebabkan hujan dan musim kemarau. 

Iklim yang dipengaruhi oleh angin muson dinamakan iklim muson.


Page 2

Faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan ruang dan interaksi antar negara ASEAN?

Kondusi alam yang hampir sama di wilayah ASEAN mengakibatkan adanya kerja sama untuk meringankan dampak bencana alam. (Photo by Tom Fisk from Pexels)

Nah, negara-negara ASEAN mengalami perubahan iklim yang tidak bisa diduga, akibat adanya perubahan penggunaan lahan dan perilaku manusia yang menyebabkan pemanasan global. 

Perubahan iklim ini juga dapat mengakibatkan bencana alam dan kerusakan-kerusakan yang terjadi di alam. 

Dalam upaya menganggulangi bencana dan kerusakan tersebut, ASEAN melakukan kerja sama untuk membantu meringankan beban yang dialami negara-negara di dalamnya. 

Contohnya, ketika terjadi kebakaran hutan di Sumatra pada tahun 2015, ASEAN memberikan bantuan pinjaman pesawat pemadam kebakaran. 

Selain itu, ASEAN juga membantu Filipina yang mengalami bencana badai Haiyan tahun 2014. 

Baca Juga: Penjelasan Lengkap Sejarah Berdirinya, Latar Belakang, Tujuan, Perbedaan dan Persamaan Negara di ASEAN

2. Faktor Geologi

Faktor geologi mencakup kondisi tanah dan batuan penyusun di bumi. 

Negara-negara ASEAN berada pada keadaan geologi yaitu tumbukan antarlempeng. Pergerakan lempeng yang bertumbukan mengakibatkan terjadinya bencana. 

Beberapa contoh bencana yang dapat terjadi akibat dari pengaruh geologi negara-negara ASEAN adalah gempa bumi dan bencana tsunami. 

Pada tahun 2006, Aceh mengalami bencana tsunami yang memakan banyak korban jiwa.

Ketika itu juga ASEAN melalui Pusar Koordinasi Bantuan Kemanusiaan memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok, fasilitas kesehatan, dan donasi untuk pemulihan dan perbaikan lingkungan.


Page 3

Faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan ruang dan interaksi antar negara ASEAN?

Kondusi alam yang hampir sama di wilayah ASEAN mengakibatkan adanya kerja sama untuk meringankan dampak bencana alam. (Photo by Tom Fisk from Pexels)

3. Faktor Ketersediaan Sumber Daya Alam

Hampir semua negara-negara yang tergabung dalam ASEAN memiliki sumber daya alam berupa bahan tambang, kecuali Singapura. 

Wilayah negara Singapura yang sempit mengakibatkan adanya keterbatasan sumber daya alam berupa bahan tambang. 

Namun, Singapura menguasai bidang perdagangan dan industri. 

Adapun beberapa jenis bahan tambang yang dihasilkan masing-masing negara ASEAN yaitu sebagai berikut. 

- Indonesia memiliki minyak bumi, batu bara, timah, emas, dan perak. 

- Malaysia memiliki biji timah, bauksit, biji besi, minyak bumi.

- Filipina memiliki tembaga, nikel, emas, timber, seng, kobalt, batu bara, krom, dan mangan. 

Baca Juga: Profil Negara ASEAN, Lengkap dengan Bentuk Pemerintahan dan Nama Ibukota Negara ASEAN

- Thaliand memiliki timah dan mangan. 

- Brunei Darussalam memiliki minyak bumi dan gas alam. 

- Vietnam memiliki batu bara, besi, timah, emas, ntimon , krom, fosfat. 

- Laos memiliki timah, briket batu bara, besi, tembaga, emas, gips, dan belerang. 

- Myanmar memiliki timbal, seng, perak, timah, minyak bumi, mangan, emas, tungsten, batu mulia, batu giok. 

- Kamboja memiliki bijih besi, batu bara, tembaga, fosfat, dan emas. 

Nah, itulah perubahan ruang dan interaksi antarruang akibat faktor alam. 

Sumber: Buku siswa Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs kelas VIII.

Tonton video ini juga, yuk!

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.


Page 4


Page 5

Faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan ruang dan interaksi antar negara ASEAN?

Photo by Tom Fisk from Pexels

Kondusi alam yang hampir sama di wilayah ASEAN mengakibatkan adanya kerja sama untuk meringankan dampak bencana alam.

Bobo.id - ASEAN atau disebut juga Association of South East Asian Nations merupakan organisasi yang beranggotakan negara-negara di Asia Tenggara. 

Setiap negara yang tergabung dalam ASEAN saling bekerja sama dari berbagai bidang untuk membantu kemajuan masing-masing negara. 

Adapun anggota ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. 

Untuk mewujudkan kerja sama pada masing-masing negara yang tergabung dalam ASEAN, maka negara-negara tersebut melakukan interaksi.

Namun, interaksi antarnegara ASEAN juga dapat menimbulkan beberapa dampak yaitu adanya perubahan. 

Adapun beberapa perubahan yang terjadi pada negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor alam adalah iklim, geologi, dan ketersediaan sumber daya alam. 

Baca Juga: 5 Negara yang Bergabung dalam ASEAN Setelah Deklarasi Bangkok

Bagaimana perubahan yang terjadi akibat faktor alam tersebut? Mari kita pahami bersama dari penjelasan berikut ini. 

1. Faktor Iklim

Negara-negara ASEAN berada di antara Benua Australia dan Benua Asia, sehingga menyebabkan wilayah tersebut memiliki pola arah angin yang berganti setiap setengah tahun sekali. 

Angin ini disebut Angin Muson Barat dan Angin Muson Timur, yang masing-masing menyebabkan hujan dan musim kemarau. 

Iklim yang dipengaruhi oleh angin muson dinamakan iklim muson.