Faktor faktor apa saja yang membuat kurva bergerak dan bergeser?

Ajaib.co.id – Salah satu hukum ekonomi paling mendasar adalah hukum permintaan dan penawaran. Keduanya mengikat hampir pada semua prinsip ekonomi dalam berbagai cara.

Penggambaran hukum permintaan dan penawaran dapat dianalisa melalui kurva. Seperti kurva permintaan (demand curve), kurva penawaran (supply curve) bisa bergeser. Ada berbagai penyebab bergesernya kurva penawaran.

Secara sederhana, kurva penawaran merupakan keseluruhan jumlah barang atau jasa yang ditawarkan pada tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu.

Supply curve menggambarkan hubungan positif antara jumlah pasokan dan harga produk. Bila harga produk naik, maka jumlah produk yang dipasok pun akan naik. Begitulah bunyi hukum kurva penawaran.

Intinya, fungsi dari supply curve adalah untuk membandingkan harga beserta jumlah kuantitas produk yang ditawarkan.

Kurva penawaran memiliki kemiringan (slope) positif. Maksudnya, kemiringan pada kurva penawaran dimulai dari pojok kiri bawah mengarah ke pojok kanan atas. Mengapa supply curve memiliki kemiringan demikian? Hukum pengembalian marjinal yang semakin berkurang bisa memperjelas kemiringan kurva penawaran.

Produsen menggunakan input variabel, misalnya tenaga kerja, dan input tetap, seperti mesin, agar bisa berproduksi. Bisa jadi, penambahan kerja menghasilkan manfaat yang signifikan pada awalnya. Artinya, penambahan tenaga kerja menimbulkan tambahan output yang lebih besar.

Namun, hasil positif ini berpotensi tak berlangsung selamanya, misalnya saat mesin telah mencapai kapasitas penuh. Produk marjinal pekerja pun turun. Bagi produsen, sangat tidak realistis untuk meningkatkan produksi lebih tinggi.

Maka, jika harga produk tidak berubah, produsen tidak akan mampu beroperasi pada kapasitas penuh. Untuk merangsang peningkatan produksi, produsen memiliki opsi untuk menaikkan harga produk.

Bila opsi ini dipilih, produsen berpotensi menerima lebih banyak pendapatan. Pendapatan yang lebih besar ini bisa produsen gunakan untuk membeli mesin baru.

Kurva penawaran bisa bergeser atau bergerak. Sejumlah faktor yang bisa membuat membuat kurva penawaran bergeser atau bergerak antara lain:

Harga Input

Selama biaya marjinal lebih rendah daripada pendapatan marjinal, produsen akan berupaya meningkatkan produksinya. Tujuannya untuk mencari keuntungan. Jadi, produsen tidak akan meningkatkan produksi bila terjadi kenaikan harga input.

Pasalnya, kenaikan input menghasilkan biaya marjinal yang lebih tinggi. Selain itu, harga produk memengaruhi pendapatan marjinal, sedangkan biaya marjinal tergantung pada harga input.

Teknologi Produksi

Teknologi canggih belum pasti memengaruhi produktivitas. Teknologi tepat guna lebih berperan untuk meningkatkan produktivitas.

Sebuah kelompok tani, misalnya, menerapkan teknologi tepat guna pada benih yang tahan hama sehingga bisa menaikkan hasil panen. Jika ini terjadi, maka kurva penawaran bergeser ke kanan.

Jadi, melalui teknologi tepat guna, pekerja dapat menghasilkan lebih banyak output.

Subsidi Pemerintah dan Pajak

Subsidi Pemerintah dan pajak juga bisa menyebabkan bergesernya kurva penawaran. Hal ini karena subsidi Pemerintah memengaruhi biaya produksi. Subsidi dapat mengurangi biaya produksi sehingga meningkatkan pasokan.

Pada kondisi ini, harga produk berpotensi akan turun dan jumlah barang yang diminta konsumen bertambah.

Begitu pula dengan pajak. Pajak dapat memengaruhi biaya produksi. Namun, pengaruh pajak berbanding terbalik dengan subsidi Pemerintah. Pajak yang lebih tinggi, misalnya, dapat meningkatkan biaya produksi sehingga mengurangi penawaran.

Dengan kata lain, pengenaan pajak oleh Pemerintah akan memengaruhi keseimbangan harga pasar. Kurva penawaran akan bergeser ke kiri karena harga produk naik dan jumlah barang yang diminta konsumen berkurang.

Jumlah Produsen

Jumlah produsen jelas memengaruhi pasokan. Makin banyak produsen, sangat mungkin pasokan juga akan bertambah banyak. Tapi, pengaruh jumlah produsen ini hanya berlaku untuk penawaran pasar, bukan penawaran individual.

Sejumlah petani teh baru memasuki pasar. Mereka menebangi pohon di hutan untuk mendapatkan tambahan lahan yang digunakan untuk menanam teh. Dalam skenario ini, produksi teh akan lebih banyak tetapi harganya tetap sama. Maka, ada peningkatan jumlah pasokan yang berarti kurva penawaran bergeser ke kanan.

Perlu diingat, semakin banyak konsumen yang tertarik untuk membeli sebuah produk tertentu, maka akan berbanding lurus dengan tingkat beragamnya produk serupa yang ditawarkan.

Ekspektasi Produsen

Sebuah produsen mendengar isu bahwa kompetitornya akan meluncurkan produk baru yang lebih maju. Produsen itu lalu memutuskan untuk memproduksi lebih banyak dan menjual produknya ke toko-toko sebelum produk kompetitor diluncurkan.

Hal ini menyebabkan kurva penawaran bergeser ke kanan. Dengan kata lain, ekspektasi produsen juga dapat memengaruhi seberapa banyak pasokan yang beredar di pasaran.

Ketersediaan Input

Produksi tidak akan berjalan tanpa adanya input. Kondisi mungkin saja terjadi karena rantai pasok yang terganggu. Cuaca dan bencana alam juga bisa memicunya.

Selain itu, faktor transportasi komoditas yang terlambat tiba juga dapat mengganggu ketersediaan input.

Jika kekeringan menyebabkan harga air melonjak, maka kurva akan bergeser ke kiri.

Harga Bahan Baku

Semakin murah harga bahan baku yang digunakan dalam produksi, sementara harga produk tetap sama. Maka, produsen dapat menambah jumlah produk yang ditawarkan kepada konsumen.

Jika harga bahan baku melonjak, maka kurva penawaran akan bergeser ke kiri. Sebaliknya, turunnya harga bahan baku dapat menggeser supply curve ke kanan.

Keuntungan Produsen

Semakin banyak keuntungan produsen, maka produsen tersebut kemungkinan akan menambah jumlah produk yang ditawarkan. Bila peningkatan jumlah produk ini terserap pasar dengan baik, maka keuntungan produsen bisa berlipat ganda.

Supply curve dapat digunakan sebagai perkiraan harga yang berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta dan kuantitas yang ditawarkan dalam pasar yang kompetitif. Pada akhirnya, apa yang tersaji pada kurva penawaran memengaruhi sebuah perencanaan dalam kegiatan operasional di masa depan.

Perbedaan pergerakan dan pergeseran kurva permintaan sebuah produk terletak pada faktor penyebabnya. Yang pertama terjadi akibat perubahan harganya. Yang kedua terjadi karena perubahan faktor non-harga seperti pendapatan konsumen, ekspektasi harga di masa depan ataupun selera dan preferensi konsumen.

Pergerakan terjadi di sepanjang kurva, di mana kuantitas bergerak naik dan turun pada kurva permintaan yang sama. Sedangkan, pergeseran membuat kurva berubah posisi ke kanan atau ke kiri, mengubah setiap kombinasi harga dan kuantitas yang diberikan.

Bagaimana membedakan antara pergerakan dan pergeseran kurva permintaan?

Kita bisa melihat perbedaan antara pergerakan dan pergeseran kurva permintaan pada tiga aspek:

  1. Faktor penyebab
  2. Penggunaan istilah “perubahan kuantitas yang diminta” vs. “perubahan permintaan”
  3. Perubahan kombinasi harga dan kuantitas

Mari kita diskusikan satu per satu. Dan, di bagian akhir, saya juga akan merinci berbagai faktor penyebab kurva permintaan bergeser pada subheading tersendiri.

Faktor penyebab

Pergerakan di sepanjang kurva permintaan terjadi karena harga barang yang kita teliti berubah. Sebagaimana hukum permintaan, kuantitas yang diminta berbanding terbalik dengan harga. Kenaikan harga menurunkan kuantitas yang diminta. Sebaliknya, penurunan harga meningkatkan kuantitas yang diminta.

Sementara itu, perubahan faktor non-harga menggeser kurva permintaan ke kanan atau ke kiri. Peningkatan permintaan menggeser kurva ke kanan. Kuantitas meningkat untuk setiap tingkat harga yang diberikan.

Sedangkan, penurunan permintaan menggeser ke kiri. Kuantitas menurun untuk setiap tingkat harga yang diberikan.

Faktor non-harga bisa berupa pendapatan konsumen. Faktor lainnya adalah harga barang terkait (barang substitusi dan pelengkap), selera dan preferensi konsumen, dan jumlah konsumen di pasar.

Penggunaan istilah “perubahan kuantitas yang diminta” vs. “perubahan permintaan”

Kita menggunakan istilah “perubahan kuantitas yang diminta” untuk menunjukkan efek perubahan harga. Kenaikan (penurunan) harga menyebabkan kuantitas yang diminta turun (naik) dan terjadi di sepanjang kurva yang sama.

Sementara itu, “perubahan permintaan” terjadi karena faktor non-harga. Ambil contoh pendapatan konsumen. Kita mengatakan “perubahan pendapatan mengakibatkan perubahan permintaan”, bukan kuantitas yang diminta. Dan, perubahan tersebut mengakibatkan kurva bergeser ke kanan atau ke kiri.

Perubahan kombinasi harga dan kuantitas

Perubahan di sepanjang kurva permintaan tidak mengubah kuantitas untuk setiap tingkat harga diberikan. Setiap kali harga suatu barang berubah, ceteris paribus, kuantitas juga berubah, pergerakan sepanjang kurva permintaan yang sama. Kenaikan harga menyebabkan kuantitas yang diminta menurun dan bergerak ke kiri atas di kurva. Sebaliknya, jika harga turun, kuantitas yang diminta naik dan bergerak ke kanan bawah di kurva.

Kurva Permintaan

Pada kurva di atas, jika harga turun dari $30 ke $24, kuantitas yang diminta meningkat dari 9 unit ke 12 unit. Kombinasi harga dan kuantitas bergerak dari titik A ke titik B di sepanjang kurva D1. Karena terjadi pada kurva yang sama, itu tidak mengakibatkan kombinasi harga dan kuantitas di titik lainnya berubah.

Sementara itu, pergeseran kurva terjadi jika menghasilkan kurva baru. Misalnya, jika permintaan menurun, kurva bergeser ke kiri. Sebaliknya, jika permintaan meningkat, kurva bergeser ke kanan.

Sekarang, asumsikan pendapatan konsumen naik. Sebagai akibatnya, kurva bergeser ke kanan, dari kurva D1 ke kurva D2.

Pergeseran tersebut mengakibatkan kombinasi harga dan kuantitas berubah dari sebelumnya. Itu karena perubahan kuantitas terjadi di semua harga. Misalnya, di harga $30, permintaan meningkat dari 9 unit ke 12 unit (dari titik A ke titik C). Begitu juga, itu berlaku untuk titik-titik lain di kurva. Misalnya, di harga $24, permintaan meningkat dari 12 unit menjadi 15 unit. Dan, di harga $6, itu meningkat dari 21 unit ke 24 unit.

Peningkatan pendapatan mengakibatkan permintaan lebih tinggi. Konsumen memiliki dolar yang lebih banyak untuk dibelanjakan. Sehingga, mereka bisa membeli lebih banyak untuk setiap tingkat harga yang ada.

Apa saja faktor yang menyebabkan kurva permintaan bergeser?

Faktor non-harga merujuk pada faktor lain selain harga barang yang sedang kita teliti. Itu bisa:

  1. Pendapatan konsumen
  2. Selera dan preferensi
  3. Ekspektasi harga di masa depan
  4. Harga barang terkait (produk substitusi dan pelengkap)
  5. Ekspektasi pendapatan
  6. Jumlah konsumen

Semua faktor-faktor di atas menyebabkan kurva permintaan bergeser.

Pendapatan konsumen

Barang normal. Peningkatan pendapatan mendorong permintaan terhadap mereka meningkat, menggeser kurva permintaan ke kanan. Karena memiliki lebih banyak uang, mereka bisa membeli lebih banyak. Sebaliknya, penurunan pendapatan mengurangi permintaan terhadap mereka, menggeser kurva permintaan ke kiri. Singkat cerita, permintaan barang normal memiliki hubungan positif dengan pendapatan.

Barang inferior. Permintaan mereka memiliki hubungan negatif dengan pendapatan. Sehingga, ketika pendapatan konsumen meningkat, permintaan mereka turun, menggeser kurva ke kiri. Sebaliknya, ketika pendapatan menurun, permintaan mereka meningkat, menggeser kurva permintaan ke kanan.

Selera dan preferensi

Selera dan preferensi menjelaskan ke kita mengapa konsumen lebih menyukai produk tertentu daripada alternatifnya. Ketika selera atau preferensi mereka terhadap suatu produk berubah, demikian juga dengan permintaan mereka.

Secara umum, ketika konsumen lebih menyukai sebuah produk daripada alternatifnya, itu meningkatkan permintaannya, menggeser kurva permintaannya ke kanan. Jika sebaliknya, itu membuat permintaan menurun dan menggeser kurva ke kiri.

Misalnya, produk inovatif dan ramah lingkungan menarik banyak konsumen untuk membelinya. Selain dipengaruhi oleh promosi perusahaan, peluncuran mereka juga sesuai dengan nilai-nilai konsumen. Banyak orang semakin memperhatikan lingkungan dan kesehatan mereka, lebih daripada sebelumnya. Itu mengubah cara pandang dan perilaku konsumsi mereka. Sehingga, produk seperti makanan organik dan kendaraan listrik semuanya mendapatkan popularitas seiring selera dan preferensi konsumen berubah.

Ekspektasi harga di masa depan

Beberapa konsumen mempertimbangkan harga di masa depan untuk mengambil keputusan pembelian, apakah membeli sekarang atau nanti. Ekspektasi semacam itu tidak dijelaskan di kurva permintaan karena hanya menggambarkan harga saat ini. Sehingga, perubahan ekspektasi tersebut menyebabkan perubahan permintaan dan menggeser kurva.

Ketika konsumen mengekspektasikan harga naik di masa mendatang, mereka akan memborong produk sekarang. Dengan melakukannya, mereka bisa menghindari membayar harga yang lebih tinggi di masa depan. Sebagai hasilnya, perilaku semacam itu menggeser kurva permintaan ke kanan.

Sebaliknya, ketika konsumen mengantisipasi harga turun di masa depan, mereka menunda pembelian. Permintaan turun, menggeser kurva ke kiri.

Harga barang terkait

Barang terkait bisa barang substitusi atau barang pelengkap. Mari kita ambil Coca-Cola dan Pepsi untuk contoh barang substitusi. Keduanya saling menggantikan dan memenuhi kebutuhan kita yang sama, minuman ringan. Ketika harga Pepsi naik, beberapa konsumen beralih ke Coca-Cola, meningkatkan permintaannya dan menggeser kurvanya ke kanan. Sedangkan, kurva permintaan Pepsi bergerak ke kiri karena permintaannya berkurang.

Sebaliknya, peningkatan harga Coca-Cola menyebabkan beberapa konsumen beralih ke Pepsi. Permintaan Pepsi meningkat dan menggeser kurvanya ke kanan. Sementara itu, kurva permintaan Coca-Cola bergeser ke kiri karena permintaannya berkurang.

Sementara itu, dua produk saling melengkapi jika keduanya kita gunakan bersama. Ambil contoh ban di mana pelengkapnya adalah mobil. Jika harga mobil naik, permintaan ban turun dan mengeser kurvanya ke kiri.

Sebaliknya, jika harga mobil turun, permintaan ban naik dan mengeser kurvanya ke kanan. Meski harga ban tidak berubah, kenaikan harga mobil menurunkan permintaan mereka, yang mana selanjutnya mengurangi permintaan terhadap ban.

Ekspektasi pendapatan di masa depan

Pengeluaran saat ini tidak hanya dipengaruhi oleh pendapatan saat ini. Tapi, itu juga dipengaruhi oleh ekspektasi pendapatan di masa depan.

Ketika konsumen mengekspektasikan pendapatan mereka naik di masa depan, itu merangsang mereka untuk meningkatkan konsumsi saat ini. Permintaan barang meningkat dan menggeser kurva ke kanan. Situasi semacam ini biasanya berlangsung selama periode ekonomi makmur.

Sebaliknya, selama periode suram, seperti resesi, konsumen akan lebih banyak berhemat. Mereka mengekspektasikan pendapatan mereka tertekan di masa depan. Sehingga, meski harga secara umum turun, mereka tidak serta merta meningkatkan konsumsi. Sebaliknya, mereka mengkonsumsi lebih sedikit dan menabung lebih banyak. Akibatnya, permintaan mereka menurun, menggeser kurva ke kiri.

Jumlah konsumen

Faktor ini hanya berlaku untuk permintaan pasar, bukan permintaan individu. Lebih banyak konsumen berarti lebih banyak permintaan terhadap produk, mengeser kurvanya ke kanan.

Sebaliknya, lebih sedikit konsumen berarti lebih sedikit permintaan, menggeser kurva ke kiri. Jika dikaitkan dengan siklus hidup produk, situasi ini terjadi pada tahap penurunan. Jumlah konsumen menurun karena produk substitusi muncul dan mengalihkan pembelian konsumen.

Bacaan selanjutnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA