Faktor internal yang mempengaruhi tingkat konsumen adalah ……..

JDM Vol. 1, No. 1, 2010, pp: 34-40

Jurnal Dinamika Manajemen

//journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jdm

PERILAKU KONSUMEN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN

MENJADI NASABAH PADA KOPWAN SYARI’AH

Muladi Wibowo

Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Batik (UNIBA), Surakarta, Indonesia

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan pelanggan di Koperasi Wanita Syariah Saraswati yang terletak di

Karanganyar Kabupaten, Jawa Tengah, Indonesia. Koperasi Jasa Keuangan

Syariah adalah lembaga keuangan mikro syariah yang dioperasikan dengan non-

bunga model. Data yang diperoleh menggunakan kuesioner dibagikan kepada

100 responden (pelanggan) yang dipilih secara acak sebagai sampel. Hasil regresi

berganda menunjukkan bahwa variabel tingkat bagi hasil, persyaratan administrasi,

sistem syariah operasional dan promosi dengan positive dan secara parsial

mempengaruhi keputusan pelanggan, sementara itu, tingkat bagi hasil, persyaratan

administrasi, sistem syariah operasional dan promosi berpengaruh terhadap

keputusan pelanggan. Promosi merupakan variabel yang paling mempengaruhi

keputusan pelanggan di Koperasi Perempuan Distrik Syariah Saraswati

Karanganyar.

Abstract

This research to determine the factors that influence customer’s decisions at the Women’s

Cooperative Syaria Saraswati is located in Karanganyar district, Central Java, Indonesia.

Cooperative Syaria Financial Services is Islamic microfinance institutions have typically

operated with non-interest model. Data obtained using questionnaire distributed to 100

respondents are selected randomly as the sample. The regression results show that variable

level of profit sharing, administrative requirements, sharia operational systems and the

promotion in positive are partially influence the customer’s decision. That’s mean there are

simultaneously the effect of the level of profit sharing, administrative requirements, sharia

operational systems and the promotion to the customer’s decision. Promotion is the most

dominant variable influencing the customer’s decisions at the Women’s Cooperative Shariah

Saraswati Karanganyar district.

JEL Classification: M3, M31

Info Artikel

Sejarah Artikel:

Diterima Oktober 2009

Disetujui Desember 2009

Dipublikasikan Maret 2010

Keywords:

Consumer Decision;

Profit Sharing System;

Syariah Operational System

Alamat korespondensi:

Jl. Agus Salim No. 10 Sondakan Laweyan Surakarta Jawa Tengah

E-mail:

ISSN

2086-0668 (cetak)

2337-5434 (online)

35

Muladi Wibowo / Perilaku Konsumen Pengaruhnya terhadap Keputusan menjadi Nasabah

PENDAHULUAN

Koperasi sebagai sebuah lembaga ekonomi rakyat telah lama dikenal di Indonesia,

bahkan Muhammad Hatta, salah seorang Proklamator Republik Indonesia yang dikenal

sebagai Bapak Koperasi, mengatakan bahwa Koperasi adalah Badan Usaha Bersama yang

bergerak dalam bidang perekonomian, beranggotakan mereka yang umumnya berekonomi

lemah yang bergabung secara sukarela atas dasar persamaan hak dan kewajiban melakukan

suatu usaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan para anggotanya

(Sarsono, 2007). Koperasi merupakan organisasi yang unik, satu sisi menjalankan teori

dan motif ekonomi, di sisi lain koperasi juga berwatak sosial, sehingga dalam menjalankan

usahanya kedua sisi ini harus dijalankan secara simultan dan secara bersamaan. Konsep

dua sisi tersebut secara tegas dinyatakan dalam penjelasan UU No. 25 Tahun 1992 Tentang

Perkoperasian.

Aktivitas koperasi harus berdasarkan pada kaidah-kaidah ekonomi dan motif ekonomi,

sedangkan unsur sosial yang terkandung dalam prinsip koperasi itu bukanlah sesuatu yang

bersifat kedermawanan (Philantropis), tetapi lebih menekankan kepada hubungan antar

anggota, hubungan anggota dengan pengurus, tentang hak hubungan antar anggota, tentang

hak suara, dan cara pembagian sisa hasil usaha, meliputi. Satu, kesamaan derajat dalam

mewujudkan, one man one vote no voting by proxy. Dua, kesukarelaan dalam keanggotaan.

Tiga, menolong diri sendiri. Empat persaudaraan dan kekeluargaan. Lima, demokratis

terlihat dan diwujudkan dalam cara pengelolaan dan pengawasan yang dilakukan oleh

anggota. Enam, pembagian Sisa Hasil Usaha Proporsional dengan jasa-jasanya.

Berdasarkan Kepmen Koperasi dan UKM No. 91/Kep/MKUKM/IX/2004 Tentang

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah, Koperasi Jasa

Keuangan Syariah (KJKS) dan Unit Simpan Pinjam Syariah (USPS) sebagai badan

usaha, tidak berbeda dengan badan usaha lainnya, khususnya sebagai lembaga keuangan

mikro, sama-sama mengelola asset likuid dan produknya bersifat maya. Namun dari segi

kepemilikan dan semangat kebersamaan dalam koperasi, maka penting bagi pengelola

Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) dan Unit Simpan Pinjam Syariah (USPS) dalam

melakukan pengelolaan usahanya senantiasa memperhatikan prinsip-prinsip dasar koperasi

serta prinsip-prinsip usaha syariah.

Dalam perkembangannya, Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) dan Unit Simpan

Pinjam Syariah (USPS) berkembang cukup baik, hal ini dapat dilihat dalam Tabel 1, bahwa

jumlah Koperasi jasa Keuangan Syariah dan Unit Simpan Pinjam Syariah pada akhir tahun

2007 sebanyak 3.068 dengan anggota kurang lebih 920.056 dan telah mampu menyalurkan

pembiayaan kepada para anggota sebanyak 1.718.000.000.000,00. Menurut kementriaan

koperasi dan UKM, bahwa seiring dengan semakin jelasnya kelembagaan dan aturan dalam

pengelolaan KJKS/USPS diharapkan akan meningkatkan peran dan pertumbuhan Koperasi

jasa Keuangan Syariah (KJKS) pada tahun 2008 dan tahun 2009. Tantangan terbesar dalam

pengelolaan KJKS/USPS adalah pengelolaan dan manajemen operasional agar benar-benar

sesuai syariah sehingga memenuhi harapan masyarakat.

Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 1, No. 1, 2010, pp: 34-40

36

Tabel 1. Perkembangan Koperasi Jasa Keuangan (dan sejenisnya) di Indonesia Hingga Akhir

Tahun 2007

No Jenis Koperasi Unit Anggota Pinjaman

1 Kopwan 1.256 366.194 200.275.000.000

2 KSP 1.598 480.326 1.154.815.880.000

3 USP Koperasi 29.561 4.987.783 13.495.662.250.000

4 Kopdit 1.002 866.628 2.787.402.000.000

5 KJKS ( USPS) 3.068 920.056 1.718.000.000.000

Jumlah 36.485 7.620.987 19.356.155.130.000

Sumber: data Kementerian Negara Koperasi dan UKM (2007)

Tidak bisa dipungkiri bahwa profesionalisme koperasi belum cukup memadai

sebagaimana lembaga keuangan lain seperti Asuransi, Leasing, bank Umum/bank Syariah,

reksadana dan BPR/BPRS. Ada beberapa faktor yang menyebabkan manajemen dan

operasional Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) dan Unit Simpan Pinjam Syariah

(USPS) belum cukup memadai sebagaimana lembaga keuangan lainnya. Hal itu disebabkan

oleh, pertama, kualitas sumber daya manusia yang mengelola koperasi, dimana sebagian

besar pengelola koperasi belum memiliki kompetensi yang cukup untuk mengelola koperasi

khususnya Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) dan Unit Simpan Pinjam Syariah

(USPS). Kedua, sistem rekruitmen SDM koperasi sangat tergantung pada kebijakan dari

RAT dan pengurus, belum berdasarkan satu kompetensi tertentu, namun sejak tahun 2007

sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: KEP.133/MEN/

III/2007 tentang SKKNI Bidang Koperasi Jasa Keuangan, SDM pengelola koperasi wajib

memiliki sertifikat kompetensi sebagai syarat untuk menjadi manajer koperasi. Ketiga,

sistem operasional Koperasi jasa Keuangan Syariah (KJKS) membutuhkan pengembangan

teori sekaligus praktek agar betul–betul menerapkan sistem operasional secara syariah sesuai

ketentuan Fatwa Dewan Syariah Majelis Ulama Indonesia. Keempat, sebagaimana badan

usaha koperasi lainnya, Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) dan Unit Simpan Pinjam

Syariah (USPS) harus mampu membuktikan bahwa dari aspek promosi, administrasi, sistem

operasional dan kualitas layanan dari koperasi harus ditingkatkan.

Persaingan di lembaga keuangan semakin ketat, tidak hanya pihak swasta, namun

pemerintah daerah juga mengembangkan BPR, BKK, Bank Pasar dan Koperasi, ditambah

dengan program berbasis kecamatan dan kelurahan yang menyalurkan kredit secara langsung

kepada kelompok masyarakat. Ketatnya persaingan menuntut tidak hanya profesionalitas

namun juga kinerja koperasi agar dapat mencapai tujuan. Salah satu pendekatan mencapai

tujuan koperasi adalah dengan mengembangkan pemasaran dan memahami perilaku

konsumen guna meraih market share yang luas di masa yang akan datang (Bernhardt &

Christopher, 2006). Tentunya tidak mudah untuk meraih market share, karena banyak faktor

yang mempengaruhi yang perlu mendapatkan perhatian. Koperasi perlu mengembangkan

sistem pemasaran dan pengenalan terhadap perilaku konsumen untuk menentukan kebijakan

terhadap produk dan pendekatan pemasaran.

Pemasaran adalah suatu proses sosial yang mana individu dan kelompok mendapatkan

apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan produk

dan nilai dengan individu dan kelompoknya. (Kotler & Keller 2006). Dengan demikian

pemasaran merupakan salah satu faktor kunci dalam mencapai tujuan, karena pemasaran

itu sendiri banyak memuat aspek-aspek yang satu sama lain tidak bisa dipisahkan, salah satu

aspek yang perlu mendapatkan perhatian dalam pemasaran adalah kepuasan dan perilaku

konsumen Ozgener (2005). Kepuasan nasabah merupakan salah satu dari tujuan pemasaran

37

Muladi Wibowo / Perilaku Konsumen Pengaruhnya terhadap Keputusan menjadi Nasabah

(Chartrand et al., 2007). Tidak terkecuali koperasi dalam hal ini dituntut untuk memberikan

yang terbaik bagi konsumen agar konsumen bisa mendapatkan kepuasan yang optimal.

Kepuasan nasabah akan sangat menentukan ke arah mana nasabah memilih produk,

menginformasikan kepada pihak lain dan mengajak pihak lain untuk menggunakan produk

tersebut. Semakin banyak nasabah, semakin sulit untuk mengukur tingkat kepuasannya

(Malkoc et al., 2005). Ada yang terpuaskan karena faktor kualitas pelayanan yang baik,

karena pemberian bagi hasil koperasi yang adil, serta puas karena promosi atau gabungan dari

faktor-faktor tersebut. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar untuk

mendapatkan perhatian, untuk dimiliki, digunakan maupun dikonsumsi yang memuaskan

keinginan dan kebutuhan (Wang, 2007). Produk dari Unit Simpan Pinjam Syariah (USPS)

Koperasi Wanita Syari’ah Saraswati meliputi produk jasa pembiayaan (lending), simpanan

(funding) dan mal muamallah. Produk simpanan antara lain Simpanan Wadiah, Simpanan

Mudharabah Berjangka dan Simpanan Haji/Umroh. Produk pembiayaan meliputi

pembiayaan Mudharabah dan pembiayaan Musyarakah, sedangkan mal muamallah adalah

pengelolaan Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Waqaf.

Banyak faktor yang diduga mempengaruhi keputusan untuk menjadi nasabah (anggota

dan calon anggota) di Unit Simpan Pinjam Syariah (USPS) Koperasi Wanita Syari’ah

Saraswati diantaranya faktor sistem bagi hasil, sistem operasional syariah, persyaratan

administrasi, kualitas pelayanan dan promosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh faktor sistem bagi hasil, persyaratan administrasi, kualitas pelayanan, sistem

operasional syariah, dan promosi, terhadap keputusan menjadi nasabah pada Koperasi

Wanita Syari’ah Saraswati serta mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi. Hasil

penelitian sebelumnya dilakukan oleh Sarsono (2007) membuktikan bahwa ada pengaruh

yang signifikan variabel tingkat bunga pinjaman, administrasi, pelayanan dan promosi

terhadap keputusan konsumen menjadi debitur pada Perum Pegadaian Cabang Gading

Surakarta. Dari paparan di atas maka dapat dibuat model pemikiran penelitian sebagai

berikut:

Variabel X

Sistem Bagi Hasil (X1)

Syarat Administrasi (X2)

Sistem Operasi Syariah (X4)

Promosi ( X5)

Keputusan Menjadi

Anggota/Calon Anggota

Koperasi (Y)

Gambar 1. Model Penelitian

METODE

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan korelasional untuk

mengungkapkan tujuan yang ada, dimana peneliti akan memaparkan atau mendeskripsikan

situasi dan peristiwa yang terjadi dengan melihat hubungan variabel bebas yang

mempengaruhi variabel terikat. Pengujian keterhubungan menggunakan metode analisisi

regresi linear berganda dengan program SPSS. Sedangkan data diperoleh melalui data primer

artinya diperoleh dari jawaban responden secara langsung dan data sekunder berupa laporan

koperasi dan studi pustaka.

Variabel X

Sistem Bagi Hasil (X1)

Syarat Administrasi (X2)

Kualitas Pelayanan (X3)

Sistem Operasi Syariah (X4)

Promosi ( X5)

VARIABEL (Y)

Keputusan Menjadi

Anggota/Calon Anggota

Koperasi (Y)

Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 1, No. 1, 2010, pp: 34-40

38

Pengujian Instrumen penelitian dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas yang

dilakukan untuk melihat tingkat kesahihan dan konsistensi jawaban pada masing-masing

instrumen penelitian. Hasil uji Validitas terbukti variabel sistem bagi hasil, persyaratan

administratif, kualitas pelayanan, sistem operasional syariah, promosi, keputusan konsumen

menunjukkan bahwa nilai rxy adalah positif dan menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih

besar dari nilai r tabel (a = 0,05; n = 25; r tab = 0,396), maka dapat dikatakan bahwa semua

item pertanyaan untuk variabel sistem bagi hasil adalah valid. Sedangkan hasil uji reliabilitas

internal dari butir-butir penyataan yang berkaitan dengan semua variabel bebas dan variabel

terikat adalah diperoleh Alpha Cronbach > 0,05 (lihat Tabel 2).

Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas

Item Variabel Alpha Cronbach Status

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Sistem bagi hasil (X1)

Persyaratan administrasi (X2)

Kualitas Pelayanan (X3)

Sistem Operasional Syariah (X4)

Promosi (X5)

Keputusan Konsumen (Y)

0,625

0,725

0,640

0,676

0,695

0,670

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Sumber: data yang diolah (2009)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Responden dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah Koperasi wanita syariah

Saraswati sejumlah 100 nasabah yang dibedakan dalam kelompok jenis kelamin, tingkat

pendidikan, agama, domisili, jenis pekerjaan dan tingkat penghasilan. Berdasarkan hasil

penyebaran kuesioner kepada 100 nasabah dapat diketahui bahwa penggunan jasa Koperasi

Wanita Syariah Sarasawati Kabupaten Karanganyar sebanyak 68 % berjenis kelamin laki-

laki dan 32 % berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan agama nasabah, diketahui nasabah

yang menggunakan jasa Koperasi Wanita Syariah Sarasawati Kabupaten Karanganyar

mayoritas beragama Islam (93 %) dan beragama lain sebesar 7 %.

Sedangkan berdasarkan domisili responden diketahui memiliki sebaran alamat

domisili yang relatif berdekatan yakni Surakarta, Sukoharjo dan Karanganyar dengan

komposisi nasabah dari wilayah Karanganyar cukup dominan (44%) meskipun bukan

mayoritas dari daerah di Kabupaten Karanganyar. Ini menunjukan bahwa potensi nasabah

cukup baik. Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan, menunjukkan bahwa

rata-rata memiliki tingkat pendidikan yang baik yakni 63% berlatar belakang pendidikan

tinggi dan 37% memiliki tingkat pendidikan SLTA ke bawah. Jika dilihat dari aspek jenis

pekerjaan responden rata-rata merupakan wiraswasta (41%) dan Pegawai swasta (36%). Hal

ini menunjukkan kebutuhan riil terhadap modal usaha sangat berhubungan dengan latar

belakang pekerjaan responden. Tingkat pendapatan responden rata–rata nasabah memiliki

tingkat penghasilan antara 750 ribu hingga 2,5 juta, yakni sebanyak 48 %, di bawah 750 ribu

sebanyak 28 %, dan di atas 2,5 juta sebanyak 24 %.

Bedasarkan hasil olah data dengan program SPSS, maka diperoleh hasil uji t terbukti

bahwa faktor sistem bagi hasil, persyaratan administrasi, sistem operasional syariah,

dan promosi berpengaruh secara parsial terhadap Keputusan nasabah (konsumen),

keterpengaruhan tersebut dapat dijelaskan bahwa nasabah dapat menerima kriteria

yang dilakukan oleh Koperasi Wanita Syari’ah Saraswati Kabupaten Karanganyar, dari

faktor sistem bagi hasil, operasional syariah melalui kejujuran, keterbukaan dan adanya

39

Muladi Wibowo / Perilaku Konsumen Pengaruhnya terhadap Keputusan menjadi Nasabah

kesepakatan pada kedua belah pihak yaitu antara pihak koperasi dan nasabah, begitu pula

faktor promosi yang aktif dan gencar dilakukan oleh pihak koperasi dalam menyebarkan

atau mensosialisasikan informasi terkait dengan penawaran produk koperasi kepada calon

nasabah.

Sedangkan kualitas layanan tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan

nasbah, hal ini dapat dijelaskan bahwa nasabah tidak terlalu memprioritaskan pada

aspek kualitas layanan karena dalam hal keberadaan kantor, fasilitas dan proses dianggap

sudah memenuhi standar, hanya saja terkait dalam penanganan komplain dan pemberian

informasi dari SDM Koperasi Wanita Syari’ah Saraswati Kabupaten Karanganyar, masih

sangat terbatas terutama dalam hal skill dan jumlah SDM yang menangani layanan tersebut.

Sehingga faktor inilah yang membuat calon nasabah menjadi khawatir bila terjadi masalah.

Adapun hasil uji hipotesis parsial tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Uji Parsial (Uji T)

Model

Unstandardized

Coefcients

Standardized

Coefcients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -10.925 3.769 -2.898 .005

X1 .236 .110 .167 2.143 .035

X2 .271 .087 .249 3.106 .003

X3 .163 .087 .148 1.868 .065

X4 .397 .072 .433 5.511 .000

X5 .447 .070 .504 6.392 .000

Sumber: data yang diolah (2009)

Hasil uji simultan (uji F) menunjukkan bahwa variabel sistem bagi hasil (X1),

persyaratan administrasi (X2), kualitas layanan (X3), sistem operasional syariah (X4) dan

promosi (X5) secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan yang ditunjukkan

dengan nilai signifikansi sebesar 0,000, yang lebih kecil dari 0,05. Hasil uji simultan dapat

dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil Uji F

Model Sum of

Squares df Mean

Square F Sig.

1 Regression 126.063 5 25.213 17.969 .000

Residual 131.897 94 1.403

Total 257.960 99

Sumber: data yang diolah (2009)

Sementara untuk membuktikan kontribusi pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat dapat dijelaskan dari nilai adjusted R2 sebesar 0,461 atau 46,10 %, artinya perubahan

variasi variabel Y (keputusan menjadi nasabah) dikarenakan oleh adanya perubahan variasi

X (tingkat bagi hasil, persyaratan administrasi, kualitas layanan, sistem operasional syariah

dan promosi). Sedangkan sisanya 53,90 % disebabkan oleh adanya perubahan variabel lain

yang tidak masuk dalam model, misalnya tingkat persaingan, jarak, keamanan, lokasi, dan

lain sebagainya.

Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 1, No. 1, 2010, pp: 34-40

40

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan dari hasil penelitian ini, bahwa faktor sistem bagi hasil, persyaratan

administrasi, kualitas pelayanan, sistem operasional syariah dan promosi secara bersama-

sama berpengaruh terhadap keputusan menjadi nasabah pada Koperasi Wanita Syari’ah

Saraswati Kabupaten Karanganyar, artinya semakin baik Sistem bagi hasil, persyaratan

administrasi, kualitas pelayanan, sistem operasional syariah, dan promosi diterapkan

diharapkan semakin dapat meningkatkan keinginan konsumen untuk menjadi anggota

nasabah pada koperasi Saraswati. Faktor Promosi merupakan variabel yang paling dominan

mempengaruhi keputusan menjadi nasabah pada Koperasi Wanita Syari’ah Saraswati

Kabupaten Karanganyar. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi variabel promosi

mempunyai koefisien sebesar 0,447 (44,70%).

Implikasi manajerial yang dapat disarankan bagi pihak koperasi Saraswati untuk lebih

serius dalam memperbaiki faktor kualitas layanan melalui peningkatan SDM-nya, menambah

jumlah SDM dan membuat suasana kantor senyaman mungkin serta memberikan kemudahan

penanganan komplain bagi nasabah. Sedangkan, implikasi teoritis bagi penelitian yang akan

datang hendaknya perlu mengambangkan dimensi dari perilaku konsumen seperti sikap,

minat dan gaya hidup konsumen untuk melihat dan menilai dampaknya pada keputusan

nasabah dalam pengambilan keputusan menggunakan jasa koperasi.

DAFTAR PUSTAKA

Bernhardt & Christopher, P. C. 2006. Profit sharing (with workers) facilitates collusion (among firms).

RAND Journal of Economics. RAND Corporation.

Chartrand, L., Huber, J., Shiv, B & Robin, J. T. 2007. Journal of Consumer Research. Vol. 35, No. 2

August.

Kotler, P & Kevin, L. K. 2006. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Edisi Ketiga Belas. Terjemahan Bob

Sabran. MM. Jakarta: Erlangga.

PP No. 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi.

Malkoc, S., Zauberman, G & Ulu, C. 2005. Consuming now or later? The interactive effect of timing

and attribute alignability. Psychological Science. Vol. 16, No. 5, pp: 411–417.

Ozgener, S. & Iraz, R. 2005. Customer relationship management in small-medium enterprises: the

case of Turkish tourism industry. Tourism Management. Vol. 27, No. 6, pp: 1356-1363.

Sarsono. 2007. Analisis Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Menjadi Debitur pada Perum

Pegadaian Cabang Gading Surakarta. Surakarta : UNIBA.

Wang, Y., Wang, K. L & Yao, J. T. 2007. Marketing mixes for digital products: a study of the

marketspaces in China. International Journal of Technology Marketing. Vol. 4, No. 1. pp: 15-42.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA