Faktor yang dapat menyebabkan karyawan berbuat kesalahan dalam menyelesaikan pekerjaan

Masalah yang terjadi di lingkungan kerja akan berdampak buruk baik bagi perusahaan maupun bagi karyawan.

Salah satunya adalah dapat membuat hubungan antar karyawan menjadi renggang, muncul rasa ketidakpercayaan, dan mudah curiga.

Sehingga komunikasi yang berhubungan dengan pekerjaan menjadi sulit dan mengalami banyak hambatan.

Akibatnya, pekerjaan menjadi tidak maksimal. Di sisi lain, masalah atau konflik di tempat kerja juga dapat berimbas terjadinya ketidakseimbangan hidup karyawan.

Ketidakseimbangan tersebut antara lain berupa ketidakseimbangan individu dan sosial (hati dan batin).

Karyawan yang terlibat konflik biasanya akan menjadi pribadi yang egois, tidak bisa bekerja sama dengan orang lain, mementingkan diri sendiri, serta tidak mempunyai semangat dan hidupnya penuh dengan tekanan.

Dengan adanya dampak tersebut, maka sangat jelas merugikan suatu perusahaan karena membuat kinerja perusahaan secara keseluruhan akan menurun. Apa saja masalah dan keluhan karyawan yang sering terjadi di perusahaan?

  1. 1. Terjadinya konflik antara atasan dan bawahan. Biasanya alasannya cukup beragam, mulai dari bawahan yang tidak memberikan kinerja memuaskan, atasan yang gagal memberikan feedback dengan cara yang benar, atau adanya kesalahpahaman saat berkomunikasi. Meskipun normal terjadi pada sebuah perusahaan, satu hal yang menyebabkan masalah ini bisa berbahaya pada perusahaan adalah ketika hal tersebut mempengaruhi kinerja. Konflik personal antara atasan dan bawahan dapat menyebabkan kemunduran bagi perusahaan atau terhambatnya pencapaian tujuan seperti yang telah direncanakan sebelumnya.

    2. Konflik antar sesama karyawan. Misalnya, saat karyawan memiliki ketidaksetujuan yang mendalam tentang bagaimana melakukan sesuatu, atau saat seorang karyawan merasa direndahkan. Masalah-masalah tersebut bisa menjadi serius, dan bukan hanya untuk karyawan yang terlibat. Lama-kelamaan masalah internal tersebut akan menyebabkan masalah lebih besar yang mengakibatkan rusaknya kerja sama dalam perusahaan. Dampak terburuknya, lingkungan kerja akan menjadi tidak kondusif dan mengganggu karyawan lainnya yang semula tidak terlibat.

    3. Buruknya komunikasi internal perusahaan. Komunikasi yang tidak efektif dapat menyebabkan kegagalan perusahaan.

    4. Ketidakpuasan karyawan terhadap perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi seperti pekerjaan yang kurang menantang, gaji yang kurang pantas, kondisi kerja dan rekan kerja yang kurang mendukung, atau ketidaksesuaian kepribadian dengan pekerjaan.

    5. Kurangnya pelatihan karyawan. Hal ini menyebabkan kinerja karyawan dinilai tidak memadai, dan pribadi yang bersangkutan yang disalahkan.

  2. 1. Tim HR dapat menjadi pihak penengah saat terjadi konflik personal antara atasan dan bawahan. Dengan menjadi penengah, maka tim HR akan membantu keduanya untuk memilah antara permasalahan profesional atau pribadi, dan membantu mereka dalam menyikapi masalah yang terjadi secara lebih tepat.

    2. Melakukan mediasi untuk mengatasi konflik antar sesama karyawan sebelum masalah menjadi lebih besar. Mediasi merupakan proses dengan beberapa langkah spesifik yang dapat dilakukan untuk mencapai hasil yang sukses yang diterima semua orang. Biasanya tim HRD atau bagian Personalia adalah yang akan menjadi mediator untuk konflik antar karyawan.

    3. Untuk mengatasi masalah komunikasi di dalam perusahaan, ada beberapa tips yang dapat dilakukan. Yaitu membuat semua karyawan memperoleh informasi yang dibutuhkannya demi pencapaian tujuan perusahaan. Mengkomunikasikan visi dan misi perusahaan, membiarkan karyawan membagi pendapatnya dan umpan balik. Dan tidak menunda untuk menyelesaikan konflik komunikasi yang terjadi.

    4. Untuk mengatasi masalah ketidakpuasan kerja karyawan, pihak perusahaan dapat mengamati faktor-faktor penyebab ketidakpuasan kerja kemudian memberikan perhatian lebih terhadap faktor-faktor tersebut.

    5. Saat karyawan merasa disalahkan tanpa adanya dukungan dari perusahaan untuk menyelesaikan masalah, maka karyawan tersebut akan merasa kecewa dan bisa saja melakukan hal-hal yang lebih buruk lagi. Saat karyawan tidak berhasil memberikan kinerja yang baik, pihak perusahaan sebaiknya mengintrospeksi sistem pelatihan terlebih dahulu.

  3. Pada umumnya, ada beberapa keluhan karyawan yang sering diterima oleh tim HRD perusahaan. Keluhan karyawan tersebut perlu segera ditangani agar tidak menyebabkan dampak yang lebih buruk. Beberapa daftar keluhan karyawan adalah seperti berikut ini:

    1. Penagihan hutang karyawan di kantor oleh pihak pemberi kredit yang cukup mengganggu. Hal ini sering terjadi karena pada umumnya, salah satu syarat aplikasi hutang adalah memberikan alamat kantor. Setiap perusahaan sebaiknya mulai memberikan edukasi tentang responsible lending. Sehingga setiap karyawan tidak sembarangan dalam mengambil pinjaman dan meminimalisir terjadinya kredit macet.

    2. Gaji karyawan yang dianggap tidak cukup. Dibutuhkan skill tersendiri untuk mengelola keuangan pribadi sehingga gaji yang diterima karyawan dapat mencukupi segala kebutuhan dalam satu bulan. Belajar tentang mengatur pengeluaran tidak perlu dengan seminar. Namun bisa juga dibuat gamifikasinya seperti role play.

    3. Karyawan tidak siap pensiun. Saat ini, sudah ada beberapa perusahaan yang rajin membuat program persiapan pensiun. Namun sayangnya program ini sering kali baru dilaksanakan 1 tahun sebelum karyawan pensiun. Padahal persiapan pensiun sebaiknya dilakukan sejak jauh hari sehingga calon pensiunan lebih siap mental.

Sumber daya manusia merupakan salah satu aset terpenting dalam perusahaan. Mulailah mencari tahu apakah karyawan di perusahaan Anda memiliki masalah-masalah seperti yang telah dijelaskan di atas atau tidak. Dan jangan mengabaikan keluhan karyawan. Dengan memberikan perhatian lebih pada masalah dan keluhan karyawan, maka setiap karyawan akan merasa lebih dihargai.

Dengan begitu, setiap karyawan akan lebih semangat dalam bekerja. Untuk membantu tim HRD untuk urusan pengelolaan HR, sebaiknya gunakan software HR Sleekr. Sleekr dapat mencatat gaji setiap karyawan beserta pemotongan pajak, pembayaran iuran BPJS Kesehatan, dan lain sebagainya.

©pixabay.com

Sebagai seorang pemimpin perusahaan, Anda perlu tahu berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Faktor-faktor ini perlu diperhatikan guna menjaga kestabilan produktivitas setiap karyawan yang bekerja di perusahaan atau organisasi Anda.

Maka dari itu, Sodexo akan memberikan informasi penting seputar berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan untuk Anda. Silakan simak informasi lengkapnya di bawah ini.

Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan?

Berikut ini, setidaknya ada 7 faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, yaitu:

1. Pemimpin Perusahaan

Faktor pertama yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan adalah pemimpin dari perusahaan tempat mereka bekerja, termasuk Anda. Pemimpin memiliki peranan penting di dalam sebuah perusahaan atau organisasi yakni untuk memberikan motivasi dan arahan bagi seluruh karyawan agar mereka dapat memberikan hasil yang terbaik dalam memajukan perusahaan.

Bayangkan jika Anda berada di posisi karyawan dan memiliki pemimpin yang bersifat seperti bos dan hanya memberikan tugas tanpa arahan atau motivasi. Tentu saja karyawan yang berada di perusahaan tersebut akan mulai mengalami penurunan semangat dalam bekerja dan bahkan memutuskan untuk bekerja dalam waktu yang sebentar saja.

2. Jenjang Karir

Jenjang karir merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Dengan adanya jenjang karir yang pasti, karyawan akan merasa aman dan nyaman dalam bekerja di sebuah perusahaan karena mereka dapat memiliki tambahan penghasilan dan juga pengalaman kerja yang baik.

Baca Juga: Alasan Kenapa Evaluasi Kinerja Karyawan Itu Penting

3. Lingkungan Kerja

Kinerja karyawan juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka bekerja. Apabila karyawan tersebut bekerja di lingkungan yang kurang suportif dan bahkan memiliki rekan kerja yang tidak bisa diajak untuk bekerja sama, maka hal tersebut dapat membuat karyawan menjadi cepat jenuh dan kehilangan motivasi untuk menyelesaikan tugas serta tanggung jawab yang telah diberikan.

4. Beban Pekerjaan

Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan adalah beban pekerjaan yang bisa jadi terlalu banyak atau melebihi kapasitas dari yang semestinya. Oleh karena itu, sebagai seorang atasan, Anda harus dapat mengetahui seberapa besar kemampuan masing-masing karyawan dalam mengerjakan suatu pekerjaan dan memberikan pekerjaan tersebut sesuai dengan porsinya.

Kami paham bahwa beberapa perusahaan memiliki keterbatasan tenaga kerja, namun memiliki permintaan yang cukup tinggi dari customer. Akan tetapi, sebagai seorang pemimpin Anda dapat mencoba mengatasi hal-hal tersebut dengan menambah karyawan atau membekali karyawan yang saat ini sudah bekerja di perusahaan tersebut agar dapat bekerja secara cepat dan efektif.

5. Kemampuan Individual

Kadangkala, seorang karyawan bisa saja mengalami kesulitan untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan karena adanya keterbatasan kemampuan. Selain itu, mungkin saja karyawan tersebut belum pernah mengerjakan tugas tersebut sehingga mereka tidak mengerti harus bagaimana untuk menyelesaikannya.

Sebagai seorang pemimpin, Anda bisa memfasilitasi karyawan dengan program training atau workshop yang dapat membantu mengembangkan potensi dalam diri mereka. Dengan adanya program training, maka karyawan akan merasa lebih yakin dan percaya diri dalam menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan kepadanya.

Baca juga: 3 Elemen Penting dalam Penilaian Kinerja Karyawan

6. Fasilitas Perusahaan

Sering dianggap sepele, tapi tahukah Anda bahwa ketersediaan fasilitas perusahaan dalam menunjang karyawan selama bekerja sangatlah penting? Beberapa fasilitas perusahaan mulai dari ketersediaan meja dan kursi yang layak pakai, sirkulasi udara yang baik, pencahayaan yang cukup, hingga sistem keamanan sangat dibutuhkan oleh karyawan agar mereka dapat bekerja dengan nyaman.

7. Bonus

Terakhir, faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan adalah bonus. Dengan adanya bonus, karyawan akan merasa diapresiasi atas seluruh kerja kerasnya dan mereka akan semakin termotivasi untuk bekerja dengan lebih giat.

Anda dapat memberikan bonus baik dalam bentuk insentif ataupun hadiah berupa barang yang dapat digunakan oleh karyawan. Selain itu, bonus juga dapat diberikan dalam bentuk voucher belanja.

Dengan memberikan voucher belanja, karyawan dapat memilih sendiri barang yang ingin mereka beli. Untuk itu, silakan cek salah satu voucher belanja dari Sodexo yaitu Sodexo Gift Pass yang dapat digunakan oleh karyawan Anda dalam berbagai kesempatan.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA