Fungsi hati sebagai organ ekskresi adalah karena menghasilkan yang berasal dari perombakan

Hati merupakan salah satu organ yang perannya sangat vital dalam tubuh manusia. Organ yang juga disebut liver ini merupakan organ terbesar di dalam tubuh. Perlu diketahui bahwa organ yang berwarna cokelat ini memiliki berat sekitar 1,5 kilogram. 

Hati atau liver terletak di rongga perut kanan bagian atas, tepat di bawah rusuk bagian kanan. Organ ini memiliki dua bagian, yaitu bagian kanan dan kiri. Lobus kanan hati merupakan bagian terbesar yang ukurannya lima sampai enam kali lebih besar daripada lobus kiri.

Kedua lobus tersebut terdiri dari 8 segmen yang terdiri dari 1.000 lobulus [lobus kecil]. Lobulus ini terhubung ke saluran kecil [tabung] yang terhubung dengan saluran yang lebih besar untuk membentuk saluran hati yang umum. Hati juga memiliki pasokan darah yang unik dari dua sumber yang berbeda, yaitu: 

  1. Pasokan darah teroksigenasi yang mengalir dari arteri hepatika. 
  2. Vena portal hepatik yang mengalirkan darah yang kaya akan nutrisi. 

Semua darah yang berasal dari usus akan mencapai jantung dan paru-paru setelah melewati hati. Selain itu, hati juga menampung sekitar satu liter [13%] suplai darah tubuh pada saat tertentu. 

Fungsi Hati

Hati memiliki fungsi bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Fungsi hati mulai dari menghancurkan racun di dalam darah, menghasilkan protein, hingga membantu proses pencernaan. Namun, tak hanya itu, berikut adalah fungsi hati lainnya, antara lain: 

1. Menghancurkan Sel Darah Merah

Fungsi hati yang satu ini bukannya menghancurkan sembarang sel darah merah, tapi sel darah merah yang sudah tua. Proses ini membuat feses berwarna cokelat. Namun, jika feses ini berwarna pucat atau putih, atau warna urine menjadi lebih gelap, bisa menjadi pertanda masalah pada organ hati. Contohnya, hepatitis yang disebabkan oleh virus.

Selain warna feses dan urine, masalah hati juga bisa ditandai oleh perubahan warna mata dan kulit. Umumnya, warna mata berubah menjadi kekuningan, mengindikasikan adanya penyakit kuning dalam tubuh. Penyakit kuning atau jaundice ini disebabkan oleh penumpukkan bilirubin.

2. Membersihkan Darah

Fungsi hati lainnya adalah membersihkan darah dari senyawa berbahaya. Seperti yang berasal dari obat-obatan, alkohol, hingga racun.

3. Memproduksi Protein

Organ yang satu ini bertanggung jawab untuk memproduksi protein, seperti albumin yang berfungsi menjaga cairan dalam sistem sirkulasi tubuh. Protein yang berperan sebagai faktor pembekuan darah dan sistem kekebalan tubuh juga dihasilkan oleh hati.

4. Metabolisme Protein

Hati juga berperan dalam membantu metabolisme protein dengan mengubah amonia menjadi urea yang dikeluarkan bersama urine oleh ginjal.

5. Penyimpanan Nutrisi

Hati berperan penting dalam proses penyimpanan nutrisi tubuh. Misalnya zat besi, vitamin A, B12, D, dan K, serta asam folat.

6. Memproduksi Cairan Empedu dan Energi

Organ ini berperan dalam produksi cairan empedu yang bertugas membantu dalam proses pencernaan makanan. Hati juga menyimpan energi untuk tubuh dalam bentuk glikogen dan mengubahnya menjadi glukosa ketika glukosa darah rendah.

7. Memproduksi Kolesterol dan Hormon

Organ terbesar ini bertanggung jawab atas produksi kolesterol dan trigliserida, serta protein pembawanya agar dapat dialirkan dalam darah. Hati juga berfungsi untuk memproduksi hormon pertumbuhan anak-anak. 

Pemeriksaan Fungsi Hati

Diperlukan pemeriksaan yang disebut uji fungsi hati untuk mengetahui kondisi fungsi hati. Pemeriksaan fungsi hati ini bertujuan untuk mengetahui kondisi hati secara mendalam dan ada tidaknya potensi penyakit pada liver. Terdapat penyakit yang bisa menyebabkan masalah pada liver, seperti kanker hati, hepatitis, dan sirosis hati.

Tes fungsi hati ini bisa dilakukan melalui pengambilan sampel darah untuk memeriksa senyawa-senyawa kimia di dalam hati. Pemeriksaan ini akan menentukan senyawa mana yang kadarnya berlebihan atau berkurang, sehingga menimbulkan masalah.

Berikut ini beberapa senyawa yang biasanya diukur melalui tes darah.

1. Alanin Transaminase [ALT]

ALT merupakan enzim yang berfungsi membantu mengolah protein. Kadar senyawa ini akan tinggi saat hati mengalami cedera atau peradangan, seperti hati pengidap hepatitis.

2. Gamma-Glutamyl Transferase [GGT]

Meski enzim CGT diproduksi oleh hati, tapi enzim ini juga terdapat di organ tubuh lainnya. Contohnya, pankreas, ginjal, atau otak. Pemeriksaan ini dilakukan bersama dengan komponen uji fungsi hati lain. Pemeriksaan fungsi hati ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pada saluran hati atau empedu.

3. Aspartat aminotransferase [AST]

Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan enzim AST yang ada di dalam hati. Kadar AST yang tinggi bisa menandai adanya masalah pada liver. Pemeriksaan fungsi hati tidak hanya melalui tes darah saja tapi juga bisa melalui tes pencitraan.

Tes ini merupakan tes diagnostik lain yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit hati. Metode ini digunakan terutama untuk memeriksa ukuran tumor atau jaringan parut di hati. 

Penyakit Hati yang Umum Terjadi

Terdapat beberapa kondisi atau penyakit berbeda yang dapat menghambat fungsi dan kesehatan hati. Berikut adalah penjabarannya, yaitu: 

  • Infeksi virus yang dapat menyebabkan penyakit dan menimbulkan peradangan pada liver. Contohnya seperti hepatitis A, hepatitis B, hingga hepatitis C. 
  • Gangguan fungsi hati yang disebabkan oleh penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau konsumsi minuman beralkohol berlebihan. Salah satu contoh dari gangguan fungsi hati yang dapat terjadi adalah sirosis hati atau penyakit hati berlemak. 
  • Kanker hati, yaitu suatu tumor ganas yang bermula dari organ hati. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel di dalam hati bermutasi dan membentuk tumor. Selain itu, beberapa jenis kanker lain juga dapat menyerang hati dan menghambat fungsinya, bilamana sudah menyebar ke bagian tubuh lain. 
  • Penyakit keturunan atau bersifat genetik, salah satunya seperti hemochromatosis.

Kapan Harus ke Dokter?

Bila merasakan gejala-gejala yang berkaitan dengan gangguan fungsi hati, segera temui dokter untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat. Gejala gangguan fungsi hati bisa berupa:

  • Kulit dan mata yang tampak kekuningan [ikterus].
  • Sakit perut dan bengkak.
  • Bengkak di tungkai dan pergelangan kaki.
  • Kulit yang gatal.
  • Warna urine gelap.
  • Warna feses pucat.
  • Kelelahan kronis.
  • Mual atau muntah.
  • Kehilangan selera makan.
  • Kecenderungan mudah memar.

Nah, melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa membuat janji rumah sakit dengan dokter spesialis pilihanmu untuk memeriksakan kondisimu. Tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu berlama-lama. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga! 

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2022. Liver.  MedicineNet. Diakses pada 2022. Anatomy and Function of the Liver.  US National Library of Medicine PubMed Health. Diakses pada 2022. How does the liver work?  Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Diseases & Conditions. Liver Disease. Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2022. Liver: Anatomy and Functions.  Sehat Negeriku KemKes RI. Diakses pada 2022. 10 Hal yang Perlu diketahui Tentang Hati Anda.  WebMD. Diakses pada 2022. Liver Diseases: What You Should Know.

Diperbarui pada 31 Maret 2022.

“Hati adalah organ padat dan kelenjar terbesar yang ada dalam tubuh manusia. Organ satu ini melakukan lebih dari 500 tugas penting. Diklasifikasikan sebagai bagian dari sistem pencernaan, peran hati termasuk detoksifikasi, sintesis protein, dan produksi bahan kimia yang membantu mencerna makanan.”

Halodoc, Jakarta – Memiliki berat antara 1,44 dan 1,66 kilogram, hati merupakan organ tubuh yang berwarna coklat kemerahan dengan tekstur kenyal. Organ ini terletak di bagian atas, tepatnya pada sisi kiri perut di bawah paru-paru. Kulit adalah satu-satunya organ yang lebih berat dan lebih besar dari hati.

Hati secara kasar berbentuk segitiga dan terdiri dari dua lobus, yaitu lobus kanan yang lebih besar dan lobus kiri yang lebih kecil. Lobus dipisahkan oleh ligamen falsiformis, pita jaringan yang menahannya untuk melekat pada diafragma. Lapisan jaringan fibrosa yang disebut kapsula Glisson menutupi bagian luar hati. Kapsul ini selanjutnya ditutupi oleh peritoneum, yaitu membran yang membentuk lapisan rongga perut.

Fungsi Hati yang Berhubungan dengan Organ Ekskresi

Tidak seperti kebanyakan organ, hati memiliki dua sumber darah yang utama. Vena portal membawa darah kaya nutrisi dari sistem pencernaan, dan arteri hepatik membawa darah beroksigen dari jantung. Pembuluh darah terbagi menjadi kapiler kecil dengan masing-masing berakhir di lobulus. Lobulus sendiri adalah unit fungsional hati dan terdiri dari jutaan sel yang disebut hepatosit. Darah dikeluarkan dari hati melalui tiga vena hepatika.

Fungsi hati sebagai salah satu organ yang berhubungan dengan sistem ekskresi manusia bisa dikatakan sangat kompleks. Berikut beberapa di antaranya:

Pertama, fungsi hati yang berhubungan dengan organ ekskresi adalah membuat empedu. Cairan empedu memiliki warna kehijauan dan memiliki fungsi untuk mengikat sekaligus membantu memecah lemak di usus halus pada proses pencernaan.  

  1. Mengubah Amonia Menjadi Urea

Proses yang berkaitan dengan metabolisme protein akan membentuk senyawa amonia sebagai zat sisa. Amonia sendiri merupakan senyawa kimia yang keberadaannya justru membahayakan tubuh. Inilah mengapa, amonia selanjutnya akan disaring oleh organ hati dan diubah menjadi urea. berikutnya, urea yang merupakan senyawa yang tidak berbahaya dan tidak lagi digunakan oleh tubuh akan dikeluarkan bersama dengan urine. 

  1. Mengolah Sel Darah Merah yang Mati

Sel darah merah akan mati dalam waktu beberapa bulan. Nantinya, sel darah merah yang sudah mati akan dipecah oleh organ hati menjadi zat yang dapat dipakai lagi oleh tubuh, seperti zat besi, globin, dan zat hemin. Zat besi untuk selanjutnya akan disimpan dalam organ hati, sementara globin akan dipakai oleh tubuh untuk membuat sel darah merah yang baru. Sisanya, zat hemin akan dipakai oleh empedu untuk membuat bilirubin. 

  1. Mencegah Terjadinya Infeksi 

Hati juga merupakan salah satu organ yang mendukung sistem imun. organ penting ini akan menyaring kuman atau bakteri yang ada pada aliran darah untuk membantu melindungi tubuh dari bahaya infeksi.

Semua aliran darah akan melewati organ hati. Ketika proses ini berlangsung, hati akan melakukan tugasnya yaitu menyaring zat racun dan semua zat yang berbahaya untuk tubuh. Selanjutnya, semua zat tadi akan dikeluarkan dengan bantuan empedu dan dibuang ke luar tubuh dalam bentuk feses maupun urine. Proses ini bertujuan untuk melindungi dan menjaga tubuh sehingga tidak mudah terpapar zat beracun. 

Itu tadi fungsi hati yang berhubungan dengan organ ekskresi yang perlu diketahui. Sama seperti organ tubuh lainnya, hati punya tugas yang sangat penting untuk membantu melindungi dan menjaga kesehatan tubuh. Jadi, apabila kamu merasakan adanya gejala yang tidak biasa, kamu harus segera bertanya pada dokter, sehingga penanganan dapat segera dilakukan. Pakai aplikasi Halodoc, sekarang tanya dokter lebih mudah dan praktis. Kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di ponselmu.

Referensi: Stanford Children’s Health. Diakses pada 2022. Anatomy and Function of the Liver. Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2022. Liver: Anatomy and Functions. Medical News Today. Diakses pada 2022. What does the liver do?

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA