Gas berbahaya dalam rokok yang dapat diikat oleh hemoglobin darah adalah

Senin, 7 April 2014 | 16:02 WIB
Oleh : Kharina Triananda / B1

Ilustrasi perokok.

Jakarta - Asap rokok selalu menjadi ancaman kesehatan bagi siapapun. Tidak hanya bagi perokok aktif, perokok pasif pun memiliki potensi mengalami gangguan kesehatan yang serius.

Padahal bukan hanya polusi dari asap rokok yang berbahaya, polusi udara dari kendaraan bermotor dan asap lain juga berbahaya. Namun, salah satu yang menyebabkan asap rokok sangat berbahaya dibandingkan polusi udara lain adalah karena jumlahnya yang jauh lebih banyak.

"CO (Karbon Monoksida) yang kita hirup paling besar berasal dari rokok, apalagi bila kita perokok aktif atau perokok pasif yang intens. Karena bila kita perokok aktif, maka jumlah asap yang masuk ke tubuh berkali-kali lipat dari polusi lain," dr. Agus Dwi Susanto M.D., dokter spesialis paru dari rumah sakit Persahabatan, pada acara peluncuran Program Combi Hope Healthy Living Education di Sekolah Lab School Kebayoran, Jakarta, Senin (7/4).

Dijelaskannya, bahwa mekanisme pertahanan tubuh terhadap polusi adalah dengan mengeluarkan CO yang berbahaya pada pagi hari setelah kita bangun tidur.

"Saat CO masuk ke dalam tubuh akan diikat dengan Hemoglobin (HB) dan didistribusikan ke seluruh tubuh. Kemudian, saat kita bangun tidur CO akan dengan sendirinya keluar dari tubuh. Namun, jumlah polusi dari asap rokok sangat besar karena kita menghisap secara langsung dan tubuh kita memiliki keterbatasan. Sehingga, pada pagi hari tidak bisa dikeluarkan 100 persen," terang dokter Agus.

Polusi dari asap rokok yang mengendap lama di dalam tubuhlah yang banyak menimbulkan masalah kesehatan. Dengan begitu, dokter Agus menyarankan untuk selalu menggunakan masker di tempat umum dan banyak mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan tinggi.

"Berhenti merokok atau menerapkan gaya hidup sehat adalah solusi yang paling tepat untuk selalu terhindar dari bahaya polusi udara," sarannya.

Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini


Besarnya bahaya kandungan rokok bisa dilihat dari banyaknya senyawa yang ada di dalam asap rokok. Di dalam asapnya saja, setidaknya ada sekitar 5.000 senyawa berbeda dan sebagian bersifat racun bagi tubuh.

Kandungan rokok yang bersifat racun tersebut berpotensi merusak sel-sel tubuh. Selain itu, senyawa dalam asap rokok juga bersifat karsinogenik alias memicu kanker. Di dalam rokok, terdapat 250 jenis zat beracun dan 70 jenis zat yang diketahui bersifat karsinogenik.

Kandungan tersebut berasal dari bahan baku utama rokok, yaitu tembakau. Selain itu, bahan pewarna yang biasa dipakai untuk membuat tampilan rokok lebih menarik, dapat memperbesar potensi racun dari rokok. Sifatnya yang memberikan efek adiktif atau kecanduan juga tidak boleh dilupakan.

Hal lain yang patut diperhatikan adalah kemampuan beberapa bahan kandungan rokok yang bisa mengubah sifat fisik dari asap rokok, sehingga kadar racun dan nikotin di dalam tubuh seorang perokok menjadi lebih tinggi.

Kandungan Rokok yang Bersifat Merusak

Sebagaimana disebutkan di atas, kandungan rokok yang bersifat merusak tubuh amat banyak. Beberapa senyawa berbahaya yang terkandung dalam rokok meliputi:

1. Karbon monoksida

Salah satu kandungan rokok adalah gas beracun karbon monoksida yang tidak memiliki rasa dan bau. Jika menghirup gas karbon monoksida terlalu banyak, sel-sel darah merah akan lebih banyak berikatan dengan karbon monoksida dibandingkan oksigen.

Akibatnya, fungsi otot dan jantung akan menurun. Hal ini akan menyebabkan kelelahan, lemas, dan pusing. Dalam skala besar, orang yang menghirup gas ini bisa mengalami koma atau bahkan meninggal.

2. Nikotin

Kandungan rokok yang paling sering disinggung adalah nikotin yang memiliki efek candu. Nikotin berfungsi sebagai perantara dalam sistem saraf otak yang menyebabkan berbagai reaksi, termasuk efek menyenangkan dan menenangkan.

Nikotin yang dihisap perokok akan terserap masuk ke aliran darah, kemudian merangsang tubuh untuk memproduksi lebih banyak hormon adrenalin, sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah, denyut jantung, dan pernapasan.

3. Tar

Kandungan rokok lainnya yang bersifat karsinogenik adalah tar. Tar yang terhirup oleh perokok akan mengendap di paru-paru. Timbunan tar ini berisiko tinggi menyebabkan penyakit pada paru-paru, seperti kanker paru-paru dan emfisema.

Tidak hanya itu, tar akan masuk ke peredaran darah dan meningkatkan risiko terjadinya diabetes, penyakit jantung, hingga gangguan kesuburan.

Tar dapat terlihat melalui noda kuning atau cokelat yang tertinggal di gigi dan jari. Karena tar masuk secara langsung ke mulut, zat berbahaya ini juga dapat mengakibatkan masalah gusi dan kanker mulut.

4. Hidrogen sianida

Senyawa racun lainnya yang menjadi bahan penyusun rokok adalah hidrogen sianida. Hidrogen sianida juga digunakan dalam industri tekstil, plastik, kertas, dan sering dipakai sebagai bahan pembuat asap pembasmi hama.

Senyawa ini bisa mencegah tubuh menggunakan oksigen dengan baik dan dapat membahayakan otak, jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Efek dari senyawa ini dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, dan mual, hingga kehilangan kesadaran.

5. Benzena

Benzena merupakan residu dari pembakaran rokok. Paparan benzena dalam jangka panjang dapat menurunkan jumlah sel darah merah dan merusak sumsum tulang, sehingga meningkatkan risiko terjadinya anemia dan perdarahan.

Selain itu, benzena juga merusak sel darah putih sehingga menurunkan daya tahan tubuh serta meningkatkan risiko terkena leukimia.

6. Formaldehida

Formaldehida merupakan residu dari pembakaran rokok. Dalam jangka pendek, formaldehida mengakibatkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan. Dalam jangka panjang, formaldehida dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring.

7. Arsenik

Arsenik merupakan golongan pertama karsinogen. Paparan terhadap arsenik tingkat tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit, kanker paru-paru, kanker saluran kemih, kanker ginjal, dan kanker hati. Arsenik terdapat dalam rokok melalui pestisida yang digunakan dalam pertanian tembakau.

8. Kadmium

Kadmium yang terdapat dalam asap rokok akan terserap masuk ke paru-paru. Kadar kadmium yang tinggi dalam tubuh dapat menimbulkan muntah, diare, penyakit ginjal, tulang rapuh, dan meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru.

9. Amonia

Amonia merupakan gas beracun, tidak berwarna, namun berbau tajam. Pada industri rokok, amonia digunakan untuk meningkatkan dampak candu nikotin.

Menghirup dan terpapar amonia dalam jangka pendek dapat mengakibatkan napas pendek, sesak napas, iritasi mata, dan sakit tenggorokan. Sedangkan dampak jangka panjangnya bisa menyebabkan pneumonia dan kanker tenggorokan.

Melihat bahaya kandungan rokok yang bersifat racun dan karsinogenik di atas, sudah selayaknya kebiasaan merokok dihentikan. Mulai sekarang, cobalah melakukan upaya untuk berhenti merokok guna mencegah bertambah parahnya kerusakan yang terjadi di dalam tubuh dan periksakan kondisi kesehatan paru-paru ke dokter.

Gas berbahaya dalam rokok yang dapat diikat oleh hemoglobin darah jika merokok dalam ruangan tertutup adalah?

  1. oksigen
  2. karbon dioksida
  3. karbon monoksida
  4. nitrogen
  5. Semua jawaban benar

Jawaban: C. karbon monoksida

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, gas berbahaya dalam rokok yang dapat diikat oleh hemoglobin darah jika merokok dalam ruangan tertutup adalah karbon monoksida.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Nikotin bekerja dengan jalan? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA