Merdeka.com - Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, kaum muslimin wajib mengetahui asmaul husna. Secara etimologi, asmaul husna berarti 'sebutan baik'. Maksudnya adalah nama-nama yang menjelaskan sifat-sifat baik Allah SWT. Nama-nama ini tercantum di dalam kitab suci umat Islam, Al-Qur'an.
Sebenarnya, Allah SWT memiliki jauh lebih banyak nama baik. Namun hanya sembilan puluh sembilan saja yang tertulis di dalam Al-Qur'an. Nama-nama ini tidak hanya menunjukkan keindahan, namun juga mewakili keagungan serta kesempurnaan Allah SWT.
Terkait asmaul husna, Allah SWT berfirman sebagai berikut,
"Tidak ada Tuhan Melainkan Allah. Dialah Allah yang memiliki asmaul husna (nama-nama yang terbaik)." (QS. Thaha ayat 8).
Asmaul husna juga dijelaskan melalui hadis Rasulullah SAW. Berikut ini bunyinya.
"Sesunguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, siapa yang menjaganya maka dia akan masuk surga." (HR. Bukhari dan Ahmad).
99 Asmaul Husna dan Artinya
Setiap muslim dianjurkan untuk mengingat Allah SWT dengan melafalkan asmaul husna. Berikut ini nama-nama asmaul husna beserta artinya:
- Ar Rahman: Yang Maha Pengasih
- Ar Rahiim: Yang Maha Penyayang
- Al Malik: Yang Maha Merajai
- Al Quddus: Yang Maha Suci
- As Salaam: Yang Maha Memberi Kesejahteraan
- Al Mu'min: Yang Maha Memberi Keamanan
- Al Muhaimin: Yang Maha Mengatur
- Al 'Aziiz: Yang Maha Perkasa
- Al Jabbar: Yang Memiliki (Mutlak) Kegagahan
- Al Mutakabbir: Yang Maha Megah, yang memiliki kebesaran
- Al Khalik: Yang Maha Pencipta
- Al Baari': Yang Maha Melepaskan (membuat, membentuk, menyeimbangkan)
- Al Mushawwir: Yang Maha Membentuk Rupa (makhluk-Nya)
- Al Ghaffaar: Yang Maha Pengampun
- Al Qahhaar: Yang Maha Menundukkan/Menaklukkan Segala Sesuatu
- Al Wahhaab: Yang Maha Pemberi Karunia
- Ar Razzaaq: Yang Maha Pemberi Rezeki
- Al Fattaah: Yang Maha Pembuka Rahmat
- Al 'Aliim: Yang Maha Mengetahui
- Al Qaabidh: Yang Maha Menyempitkan
- Al Baasith: Yang Maha Melapangkan
- Al Khaafidh: Yang Maha Merendahkan
- Ar Raafi': Yang Maha Meninggikan
- Al Mu'izz: Yang Maha Memuliakan
- Al Mudzil: Yang Maha Menghinakan
- Al Samii': Yang Maha Mendengar
- Al Bashiir: Yang Maha Melihat
- Al Hakam: Yang Maha Menetapkan
- Al 'Adl: Yang Maha Adil
- Al Lathiif: Yang Maha Lembut
- Al Khabiir: Yang Maha Mengenal
- Al Haliim: Yang Maha Penyantun
- Al 'Azhiim: Yang Maha Agung
- Al Ghafuur: Yang Maha Memberi Pengampunan
- As Syakuur: Yang Maha Pembalas Budi
- Al 'Aliy: Yang Maha Tinggi
- Al Kabiir: Yang Maha Besar
- Al Hafizh: Yang Maha Memelihara
- Al Muqiit: Yang Maha Pemberi Kecukupan
- Al Hasiib: Yang Maha Membuat Perhitungan
- Al Jaliil: Yang Maha Luhur
- Al Kariim: Yang Maha Pemurah
- Ar Raqiib: Yang Maha Mengawasi
- Al Mujiib: Yang Maha Mengabulkan
- Al Waasi': Yang Maha Luas
- Al Hakim: Yang Maha Bijaksana
- Al Waduud: Yang Maha Mengasihi
- Al Majiid: Yang Maha Mulia
- Al Baa'its: Yang Maha Membangkitkan
- As Syahiid: Yang Maha Menyaksikan
- Al Haqq: Yang Maha Benar
- Al Wakiil: Yang Maha Memelihara
- Al Qawiyyu: Yang Maha Kuat
- Al Matiin: Yang Maha Kokoh
- Al Waliyy: Yang Maha Melindungi
- Al Hamiid: Yang Maha Terpuji
- Al Muhshii: Yang Maha Mengalkulasi
- Al Mubdi': Yang Maha Memulai
- Al Mu'iid: Yang Maha Mengembalikan Kehidupan
- Al Muhyii: Yang Maha Menghidupkan
- Al Mumiitu: Yang Maha Mematikan
- Al Hayyu: Yang Maha Hidup
- Al Qayyuum: Yang Maha Mandiri
- Al Waajid: Yang Maha Penemu
- Al Maajid: Yang Maha Mulia
- Al Wahid: Yang Maha Tunggal
- Al Ahad: Yang Maha Esa
- As Shamad: Yang Maha Dibutuhkan
- Al Qaadir: Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan
- Al Muqtadir: Yang Maha Berkuasa
- Al Muqaddim: Yang Maha Mendahulukan
- Al Mu'akkhir: Yang Maha Mengakhirkan
- Al Awwal: Yang Maha Awal
- Al Aakhir: Yang Maha Akhir
- Az Zhaahir: Yang Maha Nyata
- Al Baathin: Yang Maha Ghaib
- Al Waali: Yang Maha Memerintah
- Al Muta'aalii: Yang Maha Tinggi
- Al Barru: Yang Maha Penderma (maha pemberi kebajikan)
- At Tawwaab: Yang Maha Penerima Taubat
- Al Muntaqim: Yang Maha Pemberi Balasan
- Al Afuww: Yang Maha Pemaaf
- Ar Ra'uuf: Yang Maha Pengasuh
- Malikul Mulk: Yang Maha Penguasa Kerajaan
- Dzul Jalaali Wal-Ikraam: Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
- Al Muqsith: Yang Maha Pemberi Keadilan
- Al Jamii': Yang Maha Mengumpulkan
- Al Ghaniyy: Yang Maha Kaya
- Al Mughnii: Yang Maha Pemberi Kekayaan
- Al Maani: Yang Maha Mencegah
- Ad Dhaar: Yang Maha Penimpa Kemudharatan
- An Nafii': Yang Maha Memberi Manfaat
- An Nuur: Yang Maha Bercahaya
- Al Haadii: Yang Maha Pemberi Petunjuk
- Al Badii': Yang Maha Pencipta Tiada Bandingannya
- Al Baaqii: Yang Maha Kekal
- Al Waarits: Yang Maha Pewaris
- Ar Rasyiid: Yang Maha Pandai
- As Shabuur: Yang Maha Sabar
2 dari 2 halaman
Dilansir dari laman NU Online, setiap muslim dianjurkan untuk berdoa melafalkan asmaul husna. Seorang muslim berdoa melafalkan asmaul husna maka akan diberi rahmat oleh Allah SWT dan dijauhkan dari segala keburukan. Syekh Shalih al-Ja'fari mengatakan,
"Orang yang berdoa dengan asmaul husna telah meminta kebaikan seluruhnya, dan membuat pencegahan di antara dirinya dan keburukan seluruhnya. Jadi apabila engkau menyebut Ar-Rahman Ar-Rahim, maka kamu telah meminta rahmat, dan jika kamu menyebut Al-Lathif maka kamu telah meminta kelembutan, dan seterusnya." (Muhammad bin Alwi al-Aidarus, Khawwash Asma'ul-Husna Littadawi wa Qadha il-Hajat, Dar el-Kutub, Shan'a, Cet. Ke-3 2011, Hal. 16).
"Menyebut asmaul husna bermanfaat bagi (urusan) dunia, agama, dan akhirat, dan zikirnya dinamakan kumpulan kebaikan-kebaikan, kunci-kunci keberkahan, dan singkapan kejelasan. Tidaklah kesulitan yang ditekuni dengan asmaul husna melainkan Allah lapangkan kesulitannya, tidaklah utang melainkan Allah tunaikan utangnya, tidaklah kekalahan melainkan Allah akan menolongnya, tidak orang yang dizalimi melainkan Allah kembalikan kezalimannya, tidaklah orang yang sesat melainkan Allah beri petunjuk, tidaklah orang yag sakit melainkan Allah sembuhkan penyakitnya, tidaklah kegelapan hati melainkan Allah terangi hatinya dengan asmaul husna." (Muhammad bin Alwi al-Aidarus, Khawwâsh Asma'ul-Husna Littadâwi wa Qadha il-Hajat, Dar el-Kutub, Shan'a, Cet. Ke-3 2011, Hal. 17)
Bisa disimpulkan, manfaat yang bisa didapatkan dari membaca dan memaknai asmaul husna adalah sebagai berikut.
- Mendekatkan diri kepada Allah SWT
- Membukakan pintu rezeki yang masih tertutup
- Menyembuhkan penyakit
- Sebagai jembatan menuju surga
- Senantiasa dilindungi Allah SWT
- Melancarkan aliran rezeki
- Diberi petunjuk oleh Allah SWT
- Sebagai kunci keberkahan di dalam hidup
- Dihindarkan dari segala kesulitan
- Menentramkan hati dan pikiran
Demikian uraian mengenai asmaul husna, nama-nama terindah dan terbaik milik Allah dan hikmah yang bisa didapatkan dengan meresapinya.
Baca juga:
Tata Cara Salat Tarawih di Rumah, Lengkap dengan Bacaannya di Bulan Ramadhan
Tata Cara Sholat Dhuha 4 Rakaat, Lengkap dengan Niat dan Bacaan Doa
Tata Cara Salat Jamak dan Qashar Lengkap Beserta Niat dan Syarat yang Diperbolehkan
Saya ingin bertanya mengenai hadis berikut:
Telah menceritakan kepada kami ‘Amr An-Naqid dan Zuhair bin Harb dan Ibnu Abu ‘Umar semuanya dari Sufyan – dan lafadh ini milik ‘Amr-; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau telah bersabda: “Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki sembilan puluh sembilan nama. Maka barang siapa dapat menjaganya niscaya ia akan masuk surga. Sesungguhnya Allah itu Ganjil dan Dia sangat menyukai bilangan yang Ganjil.” Di dalam riwayat Ibnu Abu Umat disebutkan dengan lafazh; ‘Barang siapa yang menghitung-hitungnya’
Apa maksud hadis di atas ustadz? Lalu apa yang dimaksud menjaga 99 nama Allah, maka akan masuk surga?
Weyah ([email protected])
Jawaban:
Makna hadis: Allah memiliki 99 nama (asmaul husna), siapa yang menjaganya maka dia masuk surga.
Teks hadis :
إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا ، مِائَةً إِلا وَاحِدَةً ، مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Sesunguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu, siapa yang menjaganya maka dia masuk surga.” (HR. Bukhari, no.2736, Muslim, no.2677 dan Ahmad, no.7493).
Keterangan Syekh Abdul Aziz bin Baz megenai makna hadis:
Makna dari ‘menjaga’ adalah dengan menghafalnya, merenungkan maknanya, dan mengamalkan kandungan maknanya… mengingat adanya kebaikan yang banyak dan ilmu yang bermanfaat dalam mengamalkan kandungan makna asmaul husna tersebut. Karena mengamalkannya merupakan sebab kebaikan bagi hati, kesempurnaan takut kepada Allah, dan menunaikan hak-Nya.
(//www.binbaz.org.sa/mat/12132 )
Keterangan Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin:
Bab, Nama Allah tidak terbatas dengan bilangan tertentu.
Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ
“Saya meminta kepada-Mu dengan perantara semua nama-Mu, yang Engkau gunakan untuk menamakan diri-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang diantara makhluk-Mu, atau yang Engkau simpan dalam sebagai rahasia di sisi-Mu.” (HR. Ahmad, Ibn Hibban, dan dishahihkan Syua’aib Al-Arnauth).
Kemudian Syekh Ibnu Utsaimin membawakan keterangan Ibnul Qayim:
Ibnul Qayim mengatakan dalam Syifaul Alil Hal. 472, Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Sesunguhnya Allah memiliki 99 nama” tidaklah meniadakan bahwa Allah memiliki nama-nama yang lain. Sebagaimana ada orang mengatakan, “Fulan memiliki 100 budak untuk dijual dan 100 budak untuk pasukan perang.” Pendapat ini adalah pendapat mayoritas ulama. Tidak sebagaimana pendapat Ibnu Hazm, yang beranggapan bahwa nama-nama Allah hanya terbatas 99 saja.
(Al-Qawaidul Mutsla, Hal. 13 – 14).
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Konsultasi Syariah)
Artikel www.KonsultasiSyariah.com
Materi terkait:
1. Cara Menghafal Asmaul Husna.
2. Adakah Kasiat Asmaul Husna.
🔍 Wali Nikah Perempuan Selain Bapak, Bacaan Surat Al Jin, Cara Menghitung Zakat Tijarah, Do A Nur Nubuwwah, Hukum Kumur Wudhu Saat Puasa, Doa Penutup Setelah Al Fatihah