Loading Preview Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
PENGENALAN KARAKTERISTIK WISATAWAN Disajikan oleh Drs. Noersal Samad, MA Pandangan seorang wisatawan terhadap suatu obyek dapat berlainan oleh karena perbedaan karakteristik yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan ataupun faktor pribadi. Oleh karena itu Pramuwisata perlu membekali dirinya dengan pengetahuan tentang karakteristik wisatawan yang bersangktuan. Adapun karakteristik wisatawan tersebut dipengaruhi oleh : A. LATAR BELAKANG LINGKUNGAN 1. Faktor alam Faktor alam mempunyai peranan yang besar dalam membentuk sifat-sifat dari suatu bangsa, antara lain : 1.1. Iklim (misalnya iklim dingin, iklim sedang dan iklim panas). 1.2. Cuaca (kelembaban cuaca, curah hujan dan sebagainya). 1.3. Geografi (Daratan dan Kepulauan). 1.4. Morfografi (Pegunungan dan sebagainya). Wisatawan yang datang dari suatu lingkungan alam yang sangat keras biasanya lebih tahan dalam menghadapi kesukaran-kesukaran selama berwisata, tetapi sebaliknya wisatawan yang datang dari lingkungan alam yang memanjakan akan sering menunjukkan sifat manja. Contoh : Wisatawan Prancis Selatan (cote d’Azur) sering menuntut banyak hal karena pengaruh alamnya yang serba nyaman dan menyenangkan. Perbedaan-perbedaan faktor alam tersebut juga membawa pengaruh : 1) Perbedaan aspirasi, perbedaan kemauan, perbedaan tanggapan dan perbedaan pemikiran terhadap suatu obyek wisata. 2) Perbedaan sarana hidup : 2.1. Keadaan rumah 2.2. Makanan (citarasa/ bahan-bahan/ramuan, p erlengkapan yang digunakan dan kebiasaan jam makan). 2.3. Pakaian (potongan, cara berpakaian dan sebagainya). 2.4. Cara hidup (kebiasaan pergi dan bangun tidur, jam/hari-hari kerja resmi, kebiasaan memanfaatkan waktu luang, hoby dan sebagainya). Contoh : Masyarakat dari Negara industri pada umumnya cenderung untuk berwisata guna menghindarkan diri dari suasanan bising, kerja monoton dan keterikatan pada disiplin yang ketat. 2. Sejarah Sejarah suatu bangsa/Negara memberi warna khas terhadap watak dan sifat-sifat tertentu bangsa yang dimaksudkan. 2.1. Sejarah pertumbuhan daerah asal wisatawan 2.2. Peristiwa-peristiwa penting dari asal wisatawan yang ada hubungannya dengan sejarah suatu tujuan wisata yang dikunjungi. 2.3. Tokoh-tokoh dari Negara asal wisatawan. 3. Kebudayaan Kebudayaan menentukan proses cara berfikir/bersikap, tingkah laku maupun perkembangan cara hidup suatu masyarakat. Agar tidak menyinggung perasaan wisatawan makan Pramuwisata hendaknya mengenal : 3.1. Ciri-ciri umum kebudayaan Barat: 3.1.1. Adanya persaingan dalam mencapai kemajuan kemajuan 3.1.2. Individualistis dan materialisme 3.1.3. Disiplin dan menghargai waktu 3.1.4. Setiap masalah dipertimbangkan secara rasional 3.2. Ciri-ciri umum kebudayaan Timur : 3.2.1. Hubungan pribadi dalam kehidupan keluarga sangat erat dan menonjol. 3.2.2. Pertimbangan rasional senantiasa dibarengi dengan rasa kemanusiaan. 3.2.3. Kebutuhan kebendaan diusahakan berimbang dengan kebutuhan rohaniah. 3.2.4. Pengaruh adat istiadat terasa kuat dalam kehidupan sehari-hari. 4. Politik Dalam hal memberikan pelayanan kepada wisatawan (khususnya wisatawan asing) dikaitkan dengan politik Negara kita, Pramuwisata seyogyanya memahami hal-hal umum mengenai latar belakang politik Negara asal wisatawan yang meliputi ; 4.1. Sistem kepartaian yang berlaku. 4.2. Sistem pemerintahan Negara yang dianut. 4.3. Tokoh-tokoh negarawan yang terkenal atau yang sedang berkuasa. 4.4. Kebijakan umum yang digariskan terutama dalam bidang ekonomi, social budaya, pendidikan, kesehatan dan lain-lain. 5. Ekonomi Kebijakan pemerintahnya merupakan faktor utama yang mendorong seseorang melakukan perjalanan. Tingkat pendapatan seseorang turut mempengaruhi pula hidup serta perilaku yang bersangkutan dalam berwisata. Sehubungan dengan hal tersebut diatas pengenalan yang perlu dikuasai Pramuwisata meliputi antara lain : 5.1. Kebijakan Pemerintah daerah asal wisatawan. 5.2. Pendapatan nasional dan pendapatan per kapita 5.3. Hal-hal lain seperti hubungan perekonomian antar.Indonesia dengan Negara asal wisatawan 6. Sosial Pola kehidupan seorang wisatawan juga dipengaruhi oleh nilai-nilai social dari daerah asalnya (misalnya nilai keagamaan, kepercayaan, prinsip-prinsip moral dan sebagainya). Pola kehidupan social yang masih tetap dipertahankan itu dibawa serta dan dipertahankan pada waktu mereka melakukan kunjugan wisata kesuatu obyek wisata. Oleh karenanya diperlukan pengenalan tentang : 6.1. Tata krama pergaulan 6.2. Latar belakang social wisatawan 6.3. Adat kebiasaan di daerah asal wisatawan yang masih berlaku. Contoh : Pemeluk agama yang saleh misalnya, walaupun dalam perjalanan mereka tetap menyediakan waktu menunaikan ibadahnya. B. LATAR BELAKANG PRIBADI Keinginan untuk melihat, mendengar atau menikmati bermacam-macam atraksi wisata oleh seorang wisatawan sangat erat kaitannya dengan jenis kelamin, tingkat umur, pendidikan, bakat yang dimiliki atau status sosialnya. Seorang Pramuwisata dalam memberikan pelayanan kepada para wisatawan hendaknya mengetahui latar belakang peribadi wisatawan yang bersangkutan yang dipengaruhi oleh ciri-ciri : 1. Jenis kelamin. 2. Tingkat umur wisatawan Misalnya : Ada seorang wisatawan yang ingin sekali melihat keindahan alam dari suatu tempat yang tinggi, akan tetapi karena umurnya yang telah lanjut tidak memungkinkan dia mendaki ketempat yang demikian tinggi. Disini seorang Pramuwista harus bisa mengambil sikap yang tepat dan mengambil alternative lain untuk memahami keinginan tersebut. 2.1. Tingkat umut kanak-kanak Pada umumnya terpikat pada : 2.1.1. Hal-hal yang merangsang panca indera (melihat, mendengar, mengecap, merasa dan mencium). 2.1.2. Hal-hal yang ringan yang mudah dicerna oleh alat indera. 2.1.3. Hal-hal yang sering berganti-ganti dalam hal memuaskan panca indera 2.1.4. Hal-hal yang mudah membangkitkan perasaan (misalnya harus sedih, gembira ria dan lain-lain). 2.2. Tingkat umur ramaja lebih terarah pada : 2.2.1. Peristiwa-peristiwa yang membekaskan kenangan manis, pilu atau gembira ria. 2.2.2. langkah-langkah yang membangkitkan latihan daya pikir. 2.2.3. Hal-hal yang menantang kemampuan daya fisiknya. 2.2.4. Senda gurau yang membangkitkan ketrampilan. 2.2.5. Lelucon-lelucon segar yang meningkatkan daya imaginasi. 2.2.6. Cerita-cerita mengenai kesenian (lari, suara, lukis, pahat, musik dan lain-lain). 2.3. Tingkat umur dewasa Karena banyaknya atau luasnya pengalaman yang dimiliki maka mereka yang berada pada tingkat umur ini pada umumnya tertarik akan hal-hal berikut : 2.3.1. Hal-hal yang membangkitkan nostalgia masa remaja 2.3.2. Hal-hal yang erat berkaitan dengan bakat, pendidikan, profesi atau hobinya. 2.3.3. Perkembangan aktuil tentang keadaan sosial, ekonomi dan politik. 2.3.4. Humor-humor jenaka yang menantang daya pikirnya. 3. Pendidikan Tingkat dan jenis pendidikan seorang wisatawan akan mempengaruhi sikap, minat dan keinginan untuk mengetahui kekayaan suatu onyek wisata yang dikunjungi. 3.1. Wisatawan yang latar belakang pendidikannya ilmu pasti alam akan lebih tertarik pada data-data angka dan kaidah-kaidah alam yang terdapat disuatu obyek wisata. 3.2. Wisatawan yang latar belakang pendidikannya ilmu sosial budaya akan lebih menekuni atraksi-atraksi wisata budaya. 3.3. Wisatawan yang latar belakang pendidikannya teknik pertanian atau peternakan akan lebih menyukai obyek wisata yang banyak fauna atau floranya. 3.4. Wisatawan yang memiliki bakat suatu cabang kesenian akan sangat tertarik apabila Pramuwisata dapat memberikan penjelasan yang cukup tentang kesenian yang disenangi wisatawan itu. 3.5. Wisatawan yang latar pendidikannya ilmu kedokteran akan selalu tertarik pada masalah-masalah kesehatan. 4. Profesi/Pekerjaan Profesi/pekerjaan seorang wisatawan mempengaruhi juga motifasi untuk mengadakan perjalanan. Hal ini terlihat pada cara wisatawan didalam memilih/menentukan obyek dan acara ditempat tujuan. Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, untuk mengetahui karakteristik wisatawan, Pramuwisata dianjurkan agar lebih banyak belajar baik dari kepustakaan-kepustakaan maupun dari pengalaman. Lanjut klik UPAYA-UPAYA PENGAMANAN |