Seorang pengaransemen Kristen memiliki peran yang vital di dalam mendukung penyembahan yang benar. Ia mempunyai peran untuk menciptakan dan memainkan aransemen musik sebagai penyembahan yang benar dan menyaksikan karya anugerah Allah. Namun, kenyataannya tidak semua pengaransemen Kristen memahami peran yang ia punya. Permasalahan ini timbul karena kurangnya pemahaman pengaransemen mengenai penyembahan yang benar dan fungsi aransemen di dalam penyembahan. Menanggapi permasalahan ini, penulis berusaha memaparkan bagaimana menciptakan aransemen yang mendukung penyembahan yang benar. Maka dari itu, pemaparan akan diawali dengan dasar Alkitab akan penyembahan yang benar. Pemaparan akan dilanjutkan dengan signifikansi musik di dalam penyembahan. Selanjutnya, penulis akan menjelaskan langkah-langkah di dalam menciptakan aransemen yang mendukung penyembahan yang benar. Bagian ini akan menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam pemilihan lagu maupun pemilihan instrumen di dalam aransemen. Pada akhirnya, penelitian ini akan menjawab permasalahan utama yaitu, signifikansi aransemen di dalam penyembahan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah aransemen yang dibuat dengan memperhatikan dasar-dasar Alkitab dan konteks jemaat akan dapat mendukung penyembahan yang benar. Aransemen sebagai penyembahan juga harus dibuat oleh pengaransemen yang keseluruhan hidupnya benar di hadapan Allah. Terakhir, skripsi ini akan memaparkan aransemen yang dibuat oleh penulis sesuai dengan konteksnya. Penjelasan mengenai aransemen yang dibuat diharapkan dapat diambil idenya dan kembali diadaptasi oleh pembaca maupun pengaransemen lain sesuai dengan konteksnya masing-masing. Show
Buatlah satu pertanyaan dari lagu kepompong apa itu ragam hias fauna?tolong bantu kakak tolong buatin pantun bebas berhubungan dengan sekolah "ora et labora" sebagai siswa baru dong kak, terimakasih dibantu jawab tentang teka teki 1. minuman jelly lebah 2. air minum segar di luar sehat di dalam cerita bergambar sering juga disebut tugas mos,apa peyek ikan berdiri? Teka teki MOS 1.air dari lantai 2.tumbuhan keju 3.bantal Q. Seni spesial Idul Adha 50 ptssoal terlampir diatas, jawab dengan penjelasan yang lengkap dan benarNote : grade 5 auto BA Q. Seni spesial Idul Adha 50 ptssoal terlampir diatas, jawab dengan penjelasan yang lengkap dan benar Q. SeniApa saja alat yang digunakan untuk membuat batik?[tex]\bold{\underline{Rules \: :}}[/tex][tex]✎ \: No \: Copas \: ☑[/tex][tex]✎\: No \: bahasa …
252 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK Skor maksimal dalam penilaian proses untuk ketiga aspek tersebut adalah 45 dan skor minimal adalah 9. Apabila seorang siswa memperoleh total nilai 12 untuk aspek pengetahuan, 12 untuk aspek sikap, dan 9 untuk aspek keterampilan maka total nilai yang diperoleh adalah: 12 + 12 + 9 = 33. Nilai 33 menunjukkan bahwa kemampuan yang dicapai oleh siswa adalah 33 dari 45 skor maksimal atau 3345 sehingga dapat dikatakan atau disimpulkan bahwa kemampuan siswa adalah 73,3 untuk ketiga aspek tersebut. Penilaian hasil melibatkan tes tertulis dan tes lisan. Penilaian hasil dilakukan pada setiap akhir semester. Interaksi dengan Orang Tua Pemahaman siswa terhadap sub-materi pembelajaran akan dapat dicapai dengan lebih baik melalui kerja sama dengan pihak orang tua siswa. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat berinteraksi dengan orang tua para siswa, seperti meminta kesediaan para orang tua untuk dapat menyediakan sarana yang dibutuhkan oleh anak-anak mereka, memberi kesempatan kepada anak- anak mereka untuk mengikuti kegiatan diskusi di luar proses pembelajaran, berdiskusi dengan anak-anak mereka tentang sub-materi yang dipelajari di sekolah, serta meluangkan waktu untuk menyaksikan beragam pertunjukan musik dengan anak-anak mereka dan mendiskusikan pengamatan mereka terhadap pertunjukan musik tersebut. Informasi untuk Guru Selain memahami tentang konsep dan teknik pertunjukan, guru juga memfasilitasi pengetahuan dan keterampilan siswa dalam prosedur pertunjukan musik. Guru dalam sub-materi ini membimbing para siswa untuk mempertimbangkan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pemilihan Lagu dan Susunannya dalam Program AcaraPemilihan lagu yang akan dimainkan dalam pertunjukan dan bagaimana rangkaian lagu-lagu itu akan dimainkan merupakan prosedur yang harus dipertimbangkan oleh para siswa. Urutan lagu yang akan dimainkan perlu dirangkai secara logis. Untuk pertunjukan yang hanya menampilkan permainan musik maka siswa perlu mempertimbangkan lagu atau karya pembuka sebagai suatu awal yang penting bagi seluruh pemain. Karya tersebut bersifat ringan, menyenangkan, tidak terlalu sulit, dan bermanfaat untuk pemanasan bagi pemain musik. Lagu atau karya pembuka dengan karakter C. Prosedur Pertunjukan Musik Seni Budaya 253 seperti itu dipandang sebagai cara untuk membangun rasa percaya diri siswa sebagai pelaku pertunjukan. Untuk selanjutnya, siswa perlu dibimbing untuk memilih lagu atau karya musik yang agak ‘berat’ dan berdurasi agak panjang, sesuai dengan kemampuan para pemainnya. Sebagai lagu atau karya penutup, guru dapat membimbing siswa untuk memilih lagu yang ringan dan berdurasi tidak terlalu lama seperti halnya dalam lagu pembuka. Pada bagian ini siswa juga perlu mempertimbangkan potensi siswa atau sekumpulan siswa yang dipandang lebih baik, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk memainkan lagu atau karya yang lebih sulit. Lamanya pertunjukan untuk pertunjukan musik sekolah perlu dibatasi, yaitu kurang lebih 1 jam 30 menit. Waktu tersebut dipandang cukup untuk mengubah setting panggung kursi pemain musik, penempatan microphone, penempatan properti, dan lain-lain, mengatur keluar-masuknya pemain, dan tepuk tangan penonton. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk tidak terjadi penguluran waktu pertunjukan adalah pengaturan keluar-masuknya pemain, perubahan-perubahan di atas panggung, dan buka-tutup layar, misalnya, harus dilakukan secepat mungkin. Waktu untuk pemberian kata sambutan, yang biasanya dilakukan oleh kepala sekolah, juga perlu dibatasi sehingga ketertarikan penonton tidak berkurang. Guru juga dapat membimbing para siswa untuk menyiasati perhatian penonton ketika panitia sedang melakukan perubahan panggung, misalnya dengan menginformasikan kepada penonton lagu atau karya musik atau adegan yang akan dimainkan dalam bagian selanjutnya.2. Tata Panggung
menjadi sesuatu yang efektif. Yang perlu menjadi perhatian adalah pemilihan lagu / musik. Ada beberapa yang perlu diperhatikan ketika penggunaan lagu / musik dalam kegiatan pembelajaran, yaitu: a. Pilih nada yang menyenangkan. Hindari nada yang sedih atau rock, karena pada hakikatnya usia anak kelas IV adalah usia dimana harus memperoleh kesenangan dan kegembiraan. b. Hindari kesulitan nada yang dijangkau oleh siswa ketika bernyanyi. Rumitnya nada di dalam lagu akan menghancurkan kegiatan pembelajaran. c. Pilih lirik yang kata-katanya familiar atau yang sederhana ditelinga anak-anak. Sekalipun itu menggunakan bahasa diluar bahasa indonesia, tetap perhatikan liriknya yang mudah untuk menghafalkannya. d. Sesuaikan liriknya dengan usia anak. Karena jika bertentangan dengan usia anak, maka yang akan terjadi seperti pada masa sekarang ini. Banyak anak-anak yang lebih hafal lagu-lagu orang dewasa daripada lagu anak-anak yang sesuai dengan umurnya. e. Dipastikan lagu tersebut dapat mencapai tujuan sesuai dengan rencana. Itu merupakan hal yang penting yang perlu diketahui bagi seorang pendidik sebelum melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode/model lagu. 12 12 https://desyandri.wordpress.com/2011/09/20/pembelajaran-bernyanyi/ Dikutip pada hari Senin tanggal 10 Juli 2017 pukul 06.45 3. Fungsi Lagu / Musik Menyanyi sangat identik dan tidak dapat dipisahkan dengan musik, dan musik sendiri merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Musik memiliki 3 bagian penting, yaitu beat, rhytem dan harmony. Beat memengaruhi tubuh, rhytemmemengaruhijiwa, sedangkan harmony memengaruhi roh. Seorang ahli biofisika telah melakukan suatu percobaan tentang pengaruh musik bagi kehidupan makhluk hidup. Dua tanaman dari jenis dan umur yang berbeda yang sama diletakkan pada tempat yang berbeda, yang satu diletakkan didekat pengeras suara (speaker), yang menyajikan lagu-lagu slow rock dan heavy rock, sedangkan tanaman yang lainnya diletakkan dekat dengan speaker yang memperdengarkan lagu-lagu yang indah dan berirama teratur. Dalam beberapa hari, terjadi perbedaan yang sangat mencolok. Tanaman didekat speaker lagu-lagu rock menjadi layu dan mati, sedangkan tanaman yang berada didekat speaker lagu-lagu indah tumbuh segar dan berbunga. Suatu bukti nyata bahwa musik sangat memengaruhi kehidupan makhluk hidup. Menurut pemikiran islam, Imam Ghazali, lagu atau musik mempunyai paling tidak lima manfaat, yaitu: a. Dapat menghilangkan sampah batin dan sekaligus dapat melahirkan dampak penyaksian terhadap Allah di dalam hati. b. Menguatkan hati dan cahaya rohani. c. Dapat melepaskan seorang sufi dari berbagai urusan yang bersifat lahir, serta membuat seorang sufi cenderung untuk menerima cahaya dan rahasia-rahasia batin. d. Mendengarkan musik dapat menggembirakan hati dan roh. e. Dapat menyebabkan “ekstasi” (keadaan diluar kesadaran/bersemedi) dan tertarik kepada Allah, serta dapat menampakkan rahasia-rahasia ketuhanan13. 4. Langkah-Langkah Penggunaan Lagu a. Tahap perencanaan: 1) Penetapan tujuan pembelajaran 2) Penetapan materi pembelajaran 3) Menetapkan metode dan teknik pembelajaran 4) Menetapkan evaluasi pembelajaran. b. Tahap pelaksanaan 1) Kegiatan awal Gurumemperkenalkan lagu yang akan dinyanyikan bersama dan memberi contoh bagaimana seharusnya lagu itu dinyanyikan serta memberikan arahan bagaimana bunyi tepuk tangan yang mengiringinya 2) Kegiatan tambahan 13 Fauziddin, Muhammad, Pembelajaran PAUD Bermain, Cerita, dan Menyanyi Secara Alami, (Bandung: PT Remaja ROSDAKARYA, 2014), Anak diajak mendramatisasikan lagu, misalnya lagu Dua Mata Saya, yaitu dengan melakukan gerakan menunjuk organ-organ tubuh yang ada dalam lirik lagu. 3) Kegiatan pengembangan Guru membantu anak untuk mengenal nada tinggi dan rendah dengan alat musik, misalnya pianika. c. Tahap Penilaian Dilakukan dengan memakai pedoman observasi untuk mengetahui sejauh mana perkembangan yang telah dicapai anak secara individual maupun kelompok.14 5. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Lagu a. Kelebihan penggunaan lagu: 1) Metode ini cocok digunakan pada kelas kecil 2) Dapat membangkitkan semangat belajar para siswa karena suasana kelas menjadi hidup dan menyenangkan 3) Membantu guru dalam upaya meningkatkan pendidikankarakter, yaitu nilai karakter bersahabat/komunikasikarena terjadi interaksi yang baik antar warga kelas.4) Memungkinkan guru menguasai keadaan kelas5) Lirik lagu dapat digunakan berulang-ulang walaupunpada kelas yang berbeda tapi dengan materi yang sama.14 http://mediapengawas.wordpress.com/2016/06/13/media-pendidik- dan-pengawas-strategi-pembelajaran-melalui-bernyanyi/ pukul 13.23 b. Kekurangan penggunaan lagu1) Sulit digunakan pada kelas besar2) Hasilnya akan kurang efektif pada anak yang pendiamatau tidak menyanyi3) Dikarenakan suasana kelas yang ramai, bisamengganggu kelas lain.15Hal ini dapat dilihat dalampelaksanaan metode menyanyi dimana antusias siswayang begitu besar dalam pembelajaran menggunakanmetode menyanyi, sehingga suasana kelas menjadikurang kondusif dan mengganggu kelas lain.C. Kajian Pustaka Semua jenis penelitian harus menjelaskan kajian pustaka. Kajian pustaka sering disebut dengan tinjauan pustaka. Bagian ini menjelaskan kajian yang relevan yang dilakukan selama mempersiapkan atau mengumpulkan referensi sehingga ditemukan topik sebagai problem (permasalahan) yang terpilih untuk dikaji melalui penelitian skripsi.16 Selain itu, juga mempunyai andil besar dalam rangka mendapatkan suatu informasi yang ada sebelumnya tentang teori-teori yang ada 15Sarifah Alawiyah Nurfitria “Implementasi Model Benenyanyi dalam Pembelajaran Materi Substantif. http://mebermutu.org/mediaphp?modul=detailreferensi&id=73 Diakses 02 Januari 2017 16 Mustopa, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo, (Semarang: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan kaitannya dengan judul yang digunakan untuk mendapatkan landasan teori ilmiah. Dalam penelitian ini, peneliti membahas beberapa penelitian yang pernah diteliti oleh beberapa peneliti lain, peneliti tersebut digunakan sebagai bahan kajian pendukung dalam penelitian ini. Adapun penelitian yang dijadikan bahan kajian pendukung adalah sebagai berikut: Pertama, Skripsi FajriyahUtami (2002) yang berjudul: “Lagu sebagai Metode Pembelajaran Bahasa Arab pada Anak Usia Dini Di Play Group Budi Mulia Dua Terban Blimbingsari Yogyakarta”. Skripsi ini mengemukakan dengan menggunakan Lagu sebagai metode, yang meliputi perencanaan termasuk juga pemilihan lagu, pelaksanaan dan evaluasinya sangat efektif terhadap pembelajaran bahasa Arab pada anak usia dini.17 Letak perbedaan pada skripsi penulis adalah pengambilan tempat untuk sebuah penelitian. Skripsi penuli mengambil tempat di MI Walisongo Jerakah Semarang. Kedua, Skripsi LutviaHandariyatunNikmah (2001) yang berjudul: “Problematika Pengajaran Mufrodat Bahasa Arab Dengan Teknik Lagu Siswa Kelas 3 Madrasah Ibtidaiyah Hidayatus Sholihin Turus Gurah Kediri”. Di dalam skripsi yang ditulis tangan oleh saudari Lutvia mengemukakan bahwa pengajaran mufrodat dengan teknik lagu sangat efektif dalam 17Fajriyah Utami, Lagu sebagai Metode Pembelajaran Bahasa Arab pada Anak Usia Dini Di Play Group Budi Mulia Dua Terban Blimbingsari Yogyakarta,Skripsi, (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN pembelajaran bahasa Arab, akan tetapi banyak sekali problem yang dihadapi dari pihak sekolah dalam pembelajaran bahasa Arab, seperti kurangnya media pembelajaran, solusi yang ditawarkan tidak sebanding dengan problem yang dihadapi.18 Perbedaan dari skripsi ini adalah titik fokus di dalam pembahasan. Di dalam skripsi ini, lebih fokus kepada peran lagu dalam penguasaan mufrodat bahasa Arab, bukan para problematikanya. Ketiga, Skripsi ZunulHisyam (2011) yang berjudul, “Lagu Sebagai Metode Menghafal Kaidah Bahasa Arab Di Pondok Pesantren Al- Luqmaniyah Yogyakarta” . Dalam penelitian ini dideskripsikan bentuk pembelajaran yang menggunakan lagu dan efektifitas lagu tersebut dalam pembelajaran kaidah tata bahasa Arab di Pondok Pesantren Luqmaniyah Yogyakarta.19Perbedaan dengan skripsi saudari penulis adalah berada pada mufrodat. Sedangkan pada skripsi saudara zunul lebih fokus kepada kaidah bahasa Arab, namun sama-sama menggunakan metode lagu. 18 Lutvia Handariyatun Nikmah, Problematika Pengajaran Mufrodat Bahasa Arab Dengan Teknik Lagu Siswa Kelas 3 Madrasah Ibtidaiyah Hidayatus Sholihin Turus Gurah Kediri, Skripsi, (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2001). 19 Zunul Hisyam, Lagu Sebagai Metode Menghafal Kaidah Bahasa Arab Di Pondok Pesantren Al- Luqmaniyah Yogyakarta, Skripsi, BAB III METODE PENELITIAN |