Hal yang perlu dilakukan sebelum pementasan fragmen fragmen biasanya dilakukan langsung oleh

Seni Budaya | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan kumpulan contoh soal seputar pementasan fragmen dilengkapi dengan kunci jawaban dalam mata pelajaran seni budaya kelas VII revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang kumpulan contoh soal seputar pementasan fragmen dilengkapi dengan kunci jawaban dalam mata pelajaran seni budaya.

Hal yang perlu dilakukan sebelum pementasan fragmen fragmen biasanya dilakukan langsung oleh

Gambar: freepik.com

1. Seseorang yang bertanggung jawab terhadap keberhasilan pementasan fragmen adalah ....

A. ketua panitia

B. donatur

C. pemain

D. sutradara

2. Pentas fragmen yang dirancang harus sesuai dengan tema sebagai bentuk ... dari lakon yang akan dibawakan.

A. konsekuensi

B. diksi

C. representasi

D. imajinasi

3. Tata panggung sangat mendukung jalannya cerita pertunjukkan fragmen jika disesuaikan dengan ....

A. jumlah audience yang menonton

B. nama besar sutradara dan asisten

C. tata artistik yang digunakan

D. tema teater yang akan dipentaskan

4. Organisasi yang bertanggung jawab penuh terhadap keberhasilan pelaksanaan pementasan fragmen adalah ....

A. pementas

B. pemain

C. panitia

D. penonton

5. Berikut cara aktor fragmen membawakan dialog yang baik, kecuali ....

A. meyakinkan

B. gerak yang pas

C. bisa menghayati

D. bergerak terbatas

6. Ucapan-ucapan dalam bentuk dialog dan monolog termasuk dalam kategori bahasa ....

A. tubuh

B. nonverbal

C. campuran

D. verbal

7. Jika naskah fragmen bercerita tentang lingkungan pendidikan, maka harus merancang setting panggung berupa gambar ....

A. lapangan

B. ruang kelas

C. pertokoan

D. perumahan

8. Suara diproses menjadi kata dan kata-kata tersebut disusun menjadi frasa serta kalimat dengan aturan tertentu yang disebut ....

A. paramasastra

B. scenery

C. dramaturgi

D. stage

9. Seorang pemeran dalam pementasan fragmen menggunakan dua bahasa yaitu bahasa ....

A. verbal dan tubuh

B. nonverbal dan bunyi

C. alam sekitar dan suara

D. suara dan non verbal

10. Berikut bagian-bagian tubuh yang memerlukan pemanasan sebelum pementasan fragmen, kecuali ....

A. kepala

B. pinggul

C. kaki

D. mata

11. Kemampuan mengaolah dalam latihan akting menjadikan seorang pemeran fragmen siap dalam mmemerankan tokoh yaitu....

A. protagonis dan antagonis

B. tretagonis dan pentagonis

C. pentagonis dan protagonis

D. trtagonis dan antagonis

12. Suatu pengalaman hidup sehari-hari, baik pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain yang ditampilkan kembali didepan penonton disebut ....

A. dasar-dasar teater

B. kemampuan khusus

C. pemain utama

D. modal akting

13. Guna mencerminkan watak tokoh yang sedang diperankan, maka aktor fragmen memerlukan....

A. verbalitas

B. gestur tubuh

C. komunikasi

D. latihan baru

14. Hal yang paling dominan dalam pementasan fragmen adalah ....

A. jiwa

B. vokal

C. rasa

D. tubuh

15. Fragmen merupakan drama yang ditampilkan berupa....

A. drama singkat

B. cerita sepuluh babak

C. drama dua puluh babak

D. drama tentang kisah klasik

16. Agar para pemain fragmen tidak mengalami kekakuan pada setiap otot tubuh sehingga akan menampakkan sebuah gesture yang menarik untuk ditonton maka memerlukan latihan....

A. stretching

B. push-up

C. sit-up

D. pernapasan

17. Berikut yang tidak termasuk bentuk-bentuk fragmen mengambil cerita tradisional di Nusantara adalah ....

A. ketoprak

B. sanghyang

C. lawak

D. kekepan 

18. Latihan yang mengarah pada pementasan fragmen biasanya dilakukan langsung oleh ....

A. pelatih fragmen

B. koordinator latihan

C. guru

D. sutradara

19. Latihan fragmen biasanya dipimpin oleh ....

A. pelatih fragmen

B. sutradara

C. ketua panitia

D. guru

20. Berikut yang tidak termasuk latihan pementasan dalam olah tubuh bagi para pemain fragmen adalah ....

A. lari

B. push-up

C. berenang

D. sit-up

21. Yang merupakan tokoh antagonis dibawah ini adalah ....

A. Cinderella

B. Bawang Merah

C. Bawang Putih

D. Putri Salju

22. Di bawah ini merupakan ciri-ciri dari sebuah fragmen kecuali....

A. Merupakan cuplikan atau petikan sebuah cerita yang dipentaskan diatas panggung

B. Merupakan pementasan teater dengan durasi yang singkat

C. Pementasannya hanya beberapa adegan inti dengan jalan cerita sederhana

D. Menggunakan naskah drama yang cukup panjang dengan banyak babak, maupun adegan

23. Yang bukan merupakan latihan dasar seni peran adalah ....

A. Kejelasan ucapan dan latihan membaca

B. Kejelasan ucapan dan olah tubuh

C. Tempo permainan dan olah tubuh

D. Tempo permainan dan latihan bernyanyi

24. Yang bukan unsur naskah fragmen adalah ....

A. Latar

B. Tokoh

C. Artikulasi

D. Dialog

25. Tokoh yang berwatak baik dalam drama disebut ....

A. Antagonis

B. Protagonis

C. Tritagonis

D. Figuran

26. Fragmen pementasan teater dengan durasi....

A. Panjang

B. Lama

C. Singkat

D. Sama dengan teater lainnya

27. Berikut ini yang bukan termasuk modal dasar seorang teater adalah ....

A. Tubuh

B. Suara

C. Jiwa

D. Musik

28. Alur cerita disebut dengan....

A. Latar

B. Setting

C. Plot

D. Penokohan

29. Latihan terakhir sebelum pementasan dimulai disebut....

A. Geladi bersih

B. Geladi kotor

C. Briefing

D. Improvisasi

30. Unsur pertama yang terdapat dalam kegitan teater adalah ....

A. Naskah

B. Promotor

C. Publik

D. Penonton

31. Berikut yang bukan merupakan tahapan kegiatan pementasan teater adalah....

A. Persiapan

B. Latihan

C. Pementasan

D. Cerita tidak statis

32. Prinsip utama yang dijunjung dalam kegiatan teater adalah ....

A. Saling mehargai

B. Cinta damai

C. Demokratis

D. Kerja sama

33. Berikut yang bukan merupakan tahapan menyusun naskah fragmen adalah ....

A. Menenyukan tema

B. Membuat dialog tokoh

C. Menyiapkan properti fragmen

D. Menentukan alur cerita

34. Plot flagmen adalah....

A. Alur cerita

B. Ringkasan ceita

C. Kumpulan cerita

D. Lingkaran cerita

35. Klimak sering disebut juga dengan...

A. Peleraian

B. Peperangan

C. Titik puncak masalah

D. Sudut pandang

36. Contoh fragmen yang tidak berasal dari Indonesia adalah ....

A. Bawang Merah dan Bawang Putih

B. Sangkuriang

C. Pinokio

D. Timun Mas

37. Fragmen adalah drama pendek artinya bersifat ....

A. Singkat dan berbeda

B. Panjang dan rumit

C. Singkat dan sama

D. Panjang dan berbeda

38. Langkah awal dalam menyusun naskah drama adalah ....

A. menentukan alur kisah

B. menentukan tema

C. menyusun adegan

D. membuat dialog-dialog tokoh

39. Perwujudan sesuai dengan karakter yang diinginkan oleh naskah dan sutradara baik secara fisik maupun psikis ....

A. acting

B. ekspresi

C. actor

D. irama

40. Teater adalah suatu pertunjukan seni yang dipentaskan menceritakan kehidupan sehari-hari dan sebagainya. Teater yang berasal dari kata ....

A. theatran

B. theatrun

C. theatren

D. theatron

Seni Budaya | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar proses latihan pementasan fragmen dalam mata pelajaran seni budaya kelas VII revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang proses latihan pementasan fragmen dalam mata pelajaran seni budaya.

Hal yang perlu dilakukan sebelum pementasan fragmen fragmen biasanya dilakukan langsung oleh

Gambar: freepik.com

Jika kalian ingin mendapatkan hasil penampilan yang baik dalam pementasan fragmen. Maka, berikut ini adalah 9 langkah yang bisa kalian tempuh dalam melakukan proses latihan pementasan fragmen sebagai berikut.

  1. Proses membaca naskah
  2. Menghafal
  3. Merancang blocking dan fokus
  4. Stop and go
  5. Top-tail
  6. Run-through
  7. Latihan teknik
  8. Dress Rehearsal
  9. Pementasan

Berikut ini adalah penjelasan lebih jauh mengenai kesembilan prosedur atau proses latihan pementasan fragmen sebagai berikut.

1. Proses Membaca Naskah

Proses membaca naskah dapat dilakukan melalui diskusi atau tanya jawab atas maksud naskah dan keinginan sutradara agar semua jelas dan paham dengan isi fragmen. Setelah itu, para pemain membaca lakon secara bersama sesuai dengan karakter yang akan diperankan. Isi naskah harus dipahami, bukan sekadar dibaca. Namun, harap diingat bahwa dialog yang terdapat di dalam naskah fragmen atau drama tidak selalu mencakup kata-kata yang harus diucapkan karena ada naskah fragmen hanya terdiri atas anotasi-anotasi catatan petunjuk dan keterangan.

Jika kalian ingin mengetahaui proses membaca naskah yang baik. Berikut ini beberapa teknik membaca naskah yang baik adalah sebagai berikut.

  • Naskah dibaca secara berangkai dan naskah dibaca secara keseluruhan dengan bergiliran searah jarum jam tanpa mempertimbangkan peran. Semua pemain boleh secara duduk melingkar.
  • Naskah dibaca secara keseluruhan
  • Naskah dibaca per suku kata dengan pelan dan teliti.
  • Naskah dibaca kata demi kata dengan teliti dan pelan
  • Naskah dibaca dengan pelan
  • Naskah dibaca dengan memperlihatkan tanda baca
  • Mencari hubungan antarkalimat yang terdapat dalam naskah
  • Memahami bacaan naskah
  • Memahami naskah di luar jadwal latihan pementasan fragmen

2. Menghafal

Saat naskah diterima oleh para pemain, biasanya naskah tersebut langsung dibaca, apalagi jika peran sudah ditentukan. Selain membaca, pemain harus memahami isi dialog yang terdapat dalam naskah. Dialog yang dibaca merupakan dialog utuh dengan lawan main. Sebelum melakukan latihan secara bersama, dialog dibaca secara berulang. Saat membaca naskah, ada baiknya dialog direkam dengan tujuan mencari kekurangan saat pemain membaca naskah.

3. Merancang Blocking dan Fokus

a. Blocking

Blocking merupakan kedudukan pemain drama atau tari yang menampakkan posisi, arah hadap dan gerak pemain di atas lantai. Yang dirancang dalam blocking adalah keberadaan dan posisi pemain, arah hadap pemain, dan arah gerak tujuan pemain. Untuk bergerak ke tempat lain, pemain harus memiliki tujuan, alasan, atau motivasi yang kuat.

Blocking dilakukan sesuai tuntutan cerita. Selain mengarahkan pemain, sutradara juga diharapkan mampu mengarahkan penonton terhadap seluruh aktivitas pemain di atas panggung. Artinya jangan sampai perhatian penonton berpaling dari atas panggung sehingga kehilangan momen menarik. Untuk itu, blocking juga harus dapat membuat penonton terfokus pada adegan di atas panggung.

b. Laveling

Laveling merupakan pengaturan atau penempatan tinggi rendah posisi pemain di atas panggung. Tujuan utama dari laveling di antaranya agar seluruh pemain terlihat jelas di atas pentas dan untuk menonjolkan keberadaan tokoh. Pengaturan tinggi-rendah pemain membantu sutradara membuat fokus. Adanya laveling yang mempergunakan jebakan menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton. Laveling diibaratkan seperti sebuah lukisan yang penuh dengan warna karena laveling dapat digunakan untuk memperkaya warna pertunjukkan.

c. Balancing

Balancing (keseimbangan) merupakan pengaturan atau pengelompokkan pemain di atas panggung untuk menghindari ketimpangan (berat sebelah). Balancing memenuhi ruang pentas agar komposisi pemain berimbang, tidak hanya memenuhi satu sisi saja. Jika pemain menumpuk di satu sisi saja, sementara yang sisi lain kosong, akan tercipta pemandangan yang kurang menarik. Jika hal itu sering terjadi selama pementasan fragmen berlangsung, akan membuat penonton cepat jenuh.

4. Stop and Go

Stop and go merupakan proses menghafal naskah secara keseluruhan ataupun per bagian. Di tengah proses, jika perlu sutradara  menghentikan sejenak (stop) untuk memberi arahan, masukan, dan sebagainya. Lalu, adegan tersebut diulang kembali (go) sesuai dengan arahan saat stop berlangsung. Teknik stop and go dilakukan untuk menjaga pemain agar tidak kehilangan detail karakter yang diperankan.

5. Top-Tail

Top-tail merupakan proses latihan untuk menghafalkan rancangan blocking yang telah ditetapkan oleh sutradara. Top-tail dilakukan dengan mengingat kata kunci akhir dialog lawan main dan awal dialog yang bisa disebut cue (kyu). Para pemain memperagakan blocking dengan mengucapkan awal kalimat dialog (top) sebagai tanda mulai dan mengucapkan akhir kalimat atau kata terakhir dialog (tail) sebagai tanda berubahnya blocking. Latihan ini dilakukan secara berulang hingga seluruh pemain memahami penempatan blocking.

6. Run-Through

Run-through merupakan proses latihan secara menyeluruh dari awal sampai akhir tanpa naskah. Pemain harus sudah hafal dialog dan blockingnya. Pada proses run-through, sutradara tidak menghentikan proses di tengah latihan untuk memberi arahan, tetapi akan melakukan setelah selesai. Arahan dan masukan atau kritik diberikan sutradara di akhir sesi latihan melalui evaluasi.

7. Latihan Teknik

Pada latihan teknik, pemain mulai dikenalkan dengan tata panggung, tata busana, tata cahaya, tata musik/ilustrasi musik, properti, dan perlengkapan panggung lainnya. Latihan teknik biasanya dilaksanakan menjelang hari pementasan, setidaknya satu Minggu sebelum pementasan. Latihan teknik yang dilakukan oleh pemain antara lain sebagai berikut!

  1. Perlengkapan tangan
  2. Tata panggung
  3. Tata busana
  4. Tata cahaya
  5. Tata rias
  6. Tata suara

8. Dress Rehearsal

Dress rehearsal merupakan latihan terakhir atau latihan secara lengkap dan menyeluruh. Semua aktor dan semua pendukung teknis ikut terlibat dalam dress rehearsal. Dress rehearsal bertujuan memberikan nuansa pentas yang sesungguhnya kepada semua yang terlibat di dalamnya. Melalui latihan dress rehearsal, segala kekurangan dari segala aspek dapat diketahui, kemudian dipelajari untuk diperbaiki, disesuaikan atau diantisipasi.

Biasanya proses dress rehearsal dilakukan selam dua atau tiga kali. Dua latihan terakhir sebelum pementasan berlangsung disebut geladi kotor. Di dalamnya terdapat kritik, komentar, saran, dan masukan yang diberikan oleh sutradara atau pun pengamat yang khusus diundang oleh para aktor dan kru teknis.

Pada bagian ini, masih memungkinkan dilakukan adanya proses koreksi pada latihan. Namun, untuk latihan yang terakhir (geladi bersih), tidak dilakukan proses koreksi latihan, kecuali koreksi latihan tersebut meliputi hal-hal yang terkait dengan kebersamaan dan seluruh aktor yang terlibat. Biasanya, setelah melakukan geladi bersih, para aktor dan kru teknis melakukan doa bersama untuk kesuksesan hari pementasan dengan membuat formasi lingkaran memohon kemudahan dari Tuhan.

9. Pementasan

Pementasan teater merupakan puncak dari sebuah proses berteater. Dalam pementasan teater terjadi komunikasi antara kreator seni dan masyarakat penontonnya. Komunikasi tersebut dapat secara langsung dan tidak langsung.

Komunikasi langsung terjadi di panggung dan sifatnya sesaat, terbatas dengan waktu, dan tidak bisa diulang. Kedudukan penonton adalah mengapresiasi materi seni rupa perantara media lain. Dengan kepakaan pancaindranya menangkap peristiwa pergelaran yang terjadi di atas pentas dengan tidak dapat diulang atau diputar kembali, layaknya seni rekam (audiovisual).

Pergelaran teater tidak langsung melalui media atau perantara alat elektronik yaitu radio televisi, media jejaring sosial, dan film layar lebar. Pergelarannya dapat diulang dan dilakukan dengan proses perekaman.

Seni teater merupakan seni kolektif artinya hasil kreativitas bersama (kolektif) dengan beberapa awak pendukung pentas. Oleh krena itu, perlu adanya kerja sama serta etos kerja yang baik dan saling percaya mulai dari perencanaan hingga pelaksanaannya.

Agar pementasan teater dapat dikomunikasikan kepada penonton, perlu dibangun sistem pengelolaan, yaitu manajemen seni pertunjukan. Manajemen seni pertunjukkan dapat dipahami sebagai rangkaian tindakan yang dilakukan seorang pengelola seni (pimpinan produksi) dalam emmberdayakan sumber-sumber (potensi) yang ada berdasarkan fungsi-fungsi manajemen (POAC) secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan seni. Tujuannya agar mencapai kualitas karya seni yang bermutu dan menjaga kesejahteraan beberapa awak pendukung pergelaran yang terlibat di dalamnya. Dalam hal ini yang bertanggungjawab adalah sutradara.

Pementasan teater melalui proses yang panjang dan menghadapi berbagai tantangan. Tantangan tersebut diantaranya proses latihan minimal tiga bulan yang bergantung pada kemampuan keterampilan dari para kreator seni pendukungnya.