Hari dihitungnya amal manusia pada hari kiamat disebut

Oleh:

Istimewa Patung Dewi Keadilan

Bisnis.com, SOLO - Sebagai umat muslim wajib hukumnya menyakini akan adanya hari akhir atau khiamat.

Kewajiban tersebut seperti yang tercantum di dalam enam rukun iman, dimana salah satunya adalah iman kepada hari akhir.

Baca Juga : Ini Perbedaan Haji dan Umrah yang Perlu Diketahui

Dikutip dari laman cendekia.kemenag.go.id, hari akhir atau kiamat merupakan hari berakhirnya kehidupan manusia di atas dunia, sekaligus merupakan awal dari kehidupan di akhirat untuk mempertanggungjawabkan semua amal perbuatan ketika hidup di dunia.

Ada beberapa nama hari akhir sebagai tahapan yang akan ditempuh oleh manusia untuk menerima balasan dari amal ibadahnya ketika di dunia. Di antaranya adalah yaumul hisab dan yaumul mizan. Lantas apa perbedaannya?

Yaumul hisab artinya hari perhitungan

Hari dihitungnya amal perbuatan manusia ketika hidup di dunia.

Baca Juga : Bacaan Doa Meminta Anak Saleh dan Salehah

Hari itu manusia tidak bisa berdusta atas amal perbuatan yang pernah dilakukan di dunia. Mulut akan terkunci, yang berbicara tangan dan kaki yang menjadi saksinya.

Firman Allah Swt dalam Q.S. Yasin/36 : 65 sebagai berikut:

“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.”

Baca Juga : Tata Cara Salat Hajat, Lengkap dengan Bacaan Doanya

Yaumul mizan artinya hari penimbangan

Hari penimbangan antara perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sewaktu di dunia yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt.

“Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami,” (QS Al-A‘raf [7]: 8-9).

Dalam hadits riwayat Ibnu Mas‘ud juga dijelaskan, setelah amal manusia saat hidup di dunia dihitung kemudian akan dilakukan penimbangan.

Bagi yang timbangan amal baiknya lebih berat maka akan masuk surga, sementara bagi orang yang amal buruknya lebih banyak maka akan masuk neraka.

Ibnu Mas‘ud berpesan, “Sesungguhnya seorang hamba, jika melakukan satu kebaikan, maka akan dicatat untuknya sepuluh kali lipat. Dan jika ia melakukan satu keburukan, maka akan dicatat untuknya satu kali lipatnya. Maka celakalah orang yang satu kali lipatnya mengalahkan sepuluh kali lipatnya"

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Editor: Setyo Puji Santoso

Asked by wiki @ 26/08/2021 in B. Arab viewed by 6285 persons

Asked by wiki @ 09/08/2021 in B. Arab viewed by 4814 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in B. Arab viewed by 4072 persons

Asked by wiki @ 08/08/2021 in B. Arab viewed by 3978 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in B. Arab viewed by 3448 persons

Asked by wiki @ 08/12/2021 in B. Arab viewed by 3303 persons

Asked by wiki @ 29/08/2021 in B. Arab viewed by 2982 persons

Asked by wiki @ 02/08/2021 in B. Arab viewed by 2805 persons

Asked by wiki @ 10/08/2021 in B. Arab viewed by 2713 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in B. Arab viewed by 2539 persons

Asked by wiki @ 01/08/2021 in B. Arab viewed by 2522 persons

Asked by wiki @ 29/07/2021 in B. Arab viewed by 2494 persons

Asked by wiki @ 14/08/2021 in B. Arab viewed by 2490 persons

Asked by wiki @ 01/08/2021 in B. Arab viewed by 2470 persons

Asked by wiki @ 29/07/2021 in B. Arab viewed by 2224 persons

Ilustrasi Yaumul Hisab

Pada hari kiamat nanti , seluruh umat manusia akan melewati rangkaian tahapan hingga akhirnya sampai menuju akhirat. Salah satu tahapan tersebut ialah Yaumul Hisab, yaitu hari perhitungan segala amal manusia yang telah diperbuat di dunia.

Yaumul Hisab terjadi setelah umat manusia dibangkitkan kembali pada hari kebangkitan atau Yaumul Baats. Kemudian dikumpulkan di Padang Mahsyar pada hari perkumpulan atau Yaumul Mahsyar untuk menunggu putusan Allah mengenai baik buruknya amal perbuatan masing-masing.

Setelah itu, proses perhitungan amal (hisab) tiap-tiap orang atas amal perbuatan yang telah dikerjakan pun dimulai. Tahapan ini juga dilakukan dengan kesaksian anggota tubuh seperti tangan dan kaki.

Apa yang Terjadi di Hari Perhitungan?

Mengutip jurnal Percakapan di Dalam Akhirat oleh Lailatus Suwaybah (2018), hisab atau perhitungan dilaksanakan oleh Allah secara langsung. Durasinya tergantung amal perbuatan selama hidup di dunia.

Jika selama hidupnya seseorang senantiasa taat kepada perintah Allah SWT, proses perhitungan akan berjalan cepat. Sebaliknya, jika selama hidupnya selalu berbuat maksiat, prosesnya akan terasa sangat lama.

Ilustrasi neraka. Foto: Pinterest

Pada Yaumul Hisab, Allah akan berlaku seadil-adilnya. Ada manusia yang melaluinya dengan mudah dan ada yang melaluinya dengan sulit, tergantung amal ibadah masing-masing.

Manusia tidak bisa mengada-ada atau berbohong. Itu karena dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, bukan mulut yang berbicara, melainkan anggota tubuh lainnya. Allah berfirman:

Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.” (QS. Yasin: 65)

Perhitungan amal pada Yaumul Hisab didasarkan pada isi buku catatan amal yang diberikan kepada setiap manusia saat pemutusan amal. Proses penerimaan buku catatan tersebut juga berbeda untuk setiap manusia. Ada yang menerimanya dari sebelah kanan, kiri, atau belakang. Allah berfirman:

Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak “Celakalah aku”. Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala.” (QS. Al Insyiqaq: 7-12)

Dalam Al Quran dijelaskan bahwa Allah SWT memasang timbangan amal kepada setiap manusia. Siapa yang timbangan amal baiknya lebih berat, maka dia menjadi yang beruntung dan masuk ke surga. Sebaliknya, siapa yang ringan timbangan amal baiknya, dialah yang merugi dan masuk ke neraka.