Hormon yang diberikan untuk menaikkan produksi susu pada sapi adalah

Hormon pertumbuhan susu atau yang juga disebut Bovine Somatotropin (biasa pula dikenal dengan bGH,rbGH, atau bST) adalah hormon yang diberikan pada sapi agar mereka cepat dewasa sehingga lebih banyak menghasilkan susu. Hormon tersebut diproduksi dari kalenjar pituitari sapi dengan ditambahkan pula esktra asam amino sebelum hormon tersebut diinjeksikan pada sapi perah.

Hormon ini pertama kali digunakan pada tahun 1993. Kemudian, di tahun 2002, terdapat sekitar 22 persen sapi perah di Amerika Serikat yang telah diinjeksi oleh bGH ini. Namun, di pertengahan tahun 2004, terdapat kurang dari 11 persen dari total sapi perah di Amerika Serikat yang telah diinjeksi hormon pertumbuhan sapi.

Pasalnya, ada grup-grup oposisi yang menentang penggunaan bGH dan memaksa semua produk yang menggunakan hormon tersebut dikeluarkan dari pasar. Kecuali produk susu organik atau yang memiliki label "bebas bGH", maka ada kemungkinan susu tersebut mengandung hormon pertumbuhan sapi.

Apakah produk susu dari sapi yang telah diinjeksi bovine growth hormone aman untuk dikonsumsi si kecil?

Well, jawabannya sungguh relatif, semuanya tergantung dari opini apa yang Bunda percayai. Banyak organisasi kesehatan milik pemerintah Amerika Serikat seperti Food and Drug Administration (FDA), Institut Kesehatan Nasional, serta Kementrian Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat telah melakukan pengecekan terhadap isu hormon pertumbuhan sapi dan memutuskan bahwa susu yang diproduksi dari sapi perah terinjeksi bGH masih aman dan layak untuk dikonsumsi manusia.

Adapun kritik yang muncul terkait masalah kesehatan serius yang dapat timbul karena hormon pertumbuhan susu masih nyaring terdengar di masyarakat. Kritik tersebut menyoroti perlunya tindakan pengecekan lebih lanjut sekaligus menilai bahwa keterangan FDA yang membolehkan produk bGH dijual di pasaran terlalu terburu-buru.

Mengapa ada kelompok konsumen yang mengkhawatirkan keamanan produk susu yang mengandung hormon pertumbuhan sapi?

Kelompok konsumen seperti Koalisi Pencegahan Kanker serta grup-grup lainnya yang peduli pada kandungan yang terdapat pada susu sapi mensinyalir bahwa bGH dapat membahayakan kesehatan manusia. Mereka merujuk pada fakta bahwa bGH sendiri peredarannya telah dilarang di Eropa dan Kanada. Berikut adalah alasan mengapa negara tersebut melarang penggunaan hormon pertumbuhan sapi:

Sapi-sapi yang telah diinjeksi oleh BGH cenderung lebih rentan terhadap masalah kesehatan seperti gangguan reproduksi, kelumpuhan, dan infeksi ambing sapi. Ketika sapi diinjeksi menggunakan antibiotik dengan dosis tinggi, maka antibiotik tersebut kemungkinan besar akan muncul dan terbawa ke dalam susu hasil produksi sapi tersebut. Walaupun sisa antibiotik tersebut bukanlah sumber permasalahan utama, namun antibiotik itu dapat turut serta dalam perkembangan bakteri antibiotik-resistan dimana sifatnya serius dan dapat membahayakan kesehatan.

Pandangan lainnya juga mengkritisi dampak yang diberikan oleh hormon pertumbuhan susu terkait dengan kanker. Sapi yang terinjeksi bGH memiliki kemungkinan untuk memproduksi satu hormon yang disebut faktor insulin-like growth factor-1 (IGF-1). Studi yang dilakukan pada binatang menunjukkan bahwa kenaikan level IGF-1 di pembuluh darah dapat menaikkan resiko terkena kanker terutama kanker usus dan kanker payudara.

Para peneliti di pemerintahan serta pabrik yang memproduksi bGH menyatakan bahwa penambahan sedikit saja IGF-1 pada susu tidak akan membuat seseorang mengalami gangguan kesehatan. Mereka beranggapan bahwa sama halnya dengan hormon pertumbuhan sapi, begitu masuk ke dalam tubuh maka IGF-1 akan terpecah oleh sistem pencernaan manusia sehingga tidak sampai masuk ke peredaran darah.

Meski begitu, pihak oposisi dengan tegas menunjukkan bukti adanya suatu penelitian yang menyebutkan bahwa IGF-1 mampu bertahan dari sistem pencernaan dan bahkan mampu mencapai usus halus. Hayo, mau percaya opini yang mana nih, Bun?

Dapatkah konsumen memilih produk susu yang bebas dari hormon pertumbuhan sapi?

Jawabannya, tentu bisa! Meskipun FDA dan para produsen bGH telah dengan jelas menolak keinginan masyarakat untuk melabeli produk susu buatan dengan label khusus bGH, Bunda masih dapat memilih produk susu dengan lebih cerdik. Ketika berbelanja, pilihlah produk susu yang memiliki label "bGH free" atau pilih produk pasteurisasi organik.

Karena produsen bGH menolak melabeli produk mereka, maka Bunda dapat mengambil kesimpulan bahwa produk tanpa label mengandung bGH. Hmm, tapi itu kalau Bunda percaya bahwa hormon pertumbuhan susu memang buruk bagi kesehatan. Memang sih tidak ada buruknya melakukan pencegahan, namun jangan sampai Bunda menjadi gampang takut atau paranoid dalam membeli sesuatu ya.

(Yusrina)

LAKTASI

oleh : drh. Rita Dyah 

Komponen Pada Susu

Laktasi  merupakan ciri yang  spesifik  pada  ternak mamalia.  Susu  adalah  produk yang dihasilkan oleh glandula mamae dan merupakan nutrisi bagi anaknya untuk mendapatkan imunitas pasif. Susu mempunyai susunan kimia yang kompleks. Komponen utamanya adalah  air yaitu  sebesar 46 –  90  %,  tergantung  spesies  ternaknya. Komponen  utama  lainnya  adalah protein,  lemak  dan  laktosa.  Susu  juga  merupakan  sumber  berbagai  mineral  seperti  Ca,  Mg dan P serta berbagai vitamin (Hurley, 2000). Air susu yang pertama keluar setelah proses kelahiran  mengandung maternal immunoglobulin  atau  antibody sebagai imunitas terhadap penyakit, disebut kolostrum.  Berikut ini komponen utama susu pada beberapa ternak (Tabel.1)

Komponen lain di dalam susu adalah protein  dan  lemak. Protein dalam  susu disebut  casein.  Bentuk casein ini berbeda pada beberapa spesies. Molekul  casein  beragregasi  membentuk  ikatan  yang disebut dengan  micelles, dan distabilkan oleh komponen Ca, Phosphate, Citrat dan lain-lain. Casein  terdiri  dari  berbagai asam  amino. Asam  amino  ini dibutuhkan  oleh  manusia,  maka  susu merupakan nutrisi yang tinggi kualitas proteinnya. Sementara  lemak nampak sebagai globul-globul  kecil dekat dengan membrane yang berasal dari sel-sel yang mengeluarkannya yaitu membrane globul lemak susu .Lemak susu mengandung vitamin yang hanya larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E dan K (Hasim dan Martindah, 2012). Kadar lemak susu mulai menurun setelah satu sampai dua bulan masa laktasi. Masa laktasi  dua  sampai  tiga  bulan  kadar  lemak  susu  mulai  konstan, kemudian naik sedikit (Sudono et al., 2003). Kandungan gizi yang terdapat dalam susu  yaitu, laktosa berfungsi sebagai sumber energi, kalsium  membantu dalam pembentukan  massa  tulang,  lemak  menghasilkan  energi,  protein  kaya akan kandungan lisin, niasin dan ferum, serta mineral-mineral lain seperti magnesium, seng  dan  potasium  (Susilorini  dan  Sawitri, 2006). Susu  mengandung  berbagai macam protein, dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu kasein (80%) dan laktoglobulin (20%).  Rasa manis susu karena adanya laktosa berkontribusi sekitar 40%  kalori  dari  susu  penuh  (whole  milk). Laktosa terdiri  atas  dua  macam  gula sederhana yaitu glukosa dan galaktosa.  Secara alami laktosa hanya terdapat pada susu (Hasim dan Martindah, 2012).

Ambing Sebagai Penghasil Susu

Susu diproduksi oleh glandula mammae yang merupakan kumpulan sel-sel epithelial sekretori yang spesifik. Sel-sel ini membentuk struktur yang disebut alveoli. Sel-sel  alveoli dikelilingi oleh sel-sel kontraktil yang disebutt sel-sel myoepithelial. Sel-sel berkontraksi sebagai  respon dari hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitary yaitu oxytocin. Kelenjar  mammae  adalah kelenjar eksokrin dimana sekresi eksternal dari alveoli dialirkan melalui system pembuluh  ke puting yang dapat dihisap oleh  anaknya.  Kelenjar mammae ini adalah perkembangan dari kelenjar keringat (Hurley, 2000).

Bagian-bagian dalam ambing :

  1. Alveolus, merupakan sel-sel pembentuk air susu
  2. Alveoly, merupakan kumpulan dari alveolus
  3. Lobulus, merupakan kumpulan dari alveoly
  4. Lobuly, merupakan kumpulan dari lobulus
  5. Milk ductus, merupakan saluran air susu
  6. Gland cistern, merupakan tempat penampungan air susu
  7. Streak canal, adalah bagian bawah puting yang berfungsi mencegah masuknya mikroba
  8. Teat meatus, merupakan lubang putting

Bagian-bagian ambing dapat dilihat pada gambar 1.

Betina  yang  belum dewasa secara seksual belum memiliki kelenjar mammae yang berkembang namun secara struktural pembuluh mammae dan alveolinya tumbuh. Kelenjar mammae ini tumbuh dan berkembang selama terjadinya kebuntingan. Banyak hormon yang mempengaruhi hal ini namun estrogen dan progesterone adalah  hormon yang paling berpengaruh.  Kedua hormon itu  diproduksi oleh ovarium dibawah pengaruh follicle stimulating  hormone (FSH)  dan  luteinizing  hormone (LH) (Hurley, 2000).

 Gambar.1

Beberapa faktor yang memperngaruhi produksi dan komposisi susu:

  • Jenis hewan dan keturunannya
  • Pengaruh pertumbuhan dan besar hewan
  • Pengaruh umur hewan dan panjangnya masa laktasi
  • Pengaruh kelahiran dan pasturasi
  • Kesehatan dan ketegaran hewan
  • Jenis dan macam pakan
  • Pengaruh musim
  • Manajemen pemerahan

Kontrol Hormonal Perkembangan Ambing

Perkembangan  ambing  nyata  tidak  terjadi  karena  ketidakhadiran  hormon tertentu.  Secara  umum, hormon yang merangsang  pertumbuhan ambing adalah hormon yang  juga  sama  mengatur  reproduksi.  Karena  itu,  sebagian besar pertumbuhan ambing terjadi pada peristiwa reproduksi tertentu saja, misalnya saat pubertas, kebuntingan, dan sesaat setelah beranak.

Ovari. Hormon ovari merangsang perkembangan ambing selama pubertas dan kebuntingan. Hormon ovari spesifik yang berperan dalam respon pertumbuhan ambing adalah  estrogen dan progesterone. Estrogen merangsang pertumbuhan saluran ambing, sedangkan kombinasi estrogen dan progesterone diperlukan untuk mencapai perkembangan lobuli-alveoler.

Pituitari  Anterior.  Hormon dari pituitari anterior diperlukan untuk pertumbuhan  ambing.  Bekerja sama dengan hormon ovari  (estrogen dan progesteron) untuk menghasilkan perkembangan ambing.

Laktogen Plasental Sapi. Plasenta adalah sumber estrogen dan laktogen plasental sapi. Struktur plasental sapi serupa  tetapi  lebih  besar  dari  prolactin dan  hormon  pertumbuhan.  Laktogen plasental  sapi  mungkin  bekerja  sama dengan  pituitary  anterior  dan  hormon  ovari

untuk perkembangan ambing selama kebuntingan.

Adrenal  dan  Tiroid. Pemberian  adrenal  glukokortikoid  dan  tiroksin memulai perkembangan  ambing.Tetapi  pengaruh-pengaruh  ini  mungkin berhubungan dengan fungsi metabolik umumnya dan tidak dari kepentingan primer dalam menyokong pertumbuhan ambing.

Sekresi Dan Keluarnya Susu

Sekresi ambing dihasilkan hanya setelah terbentuknya sistem lobuli-alveoler. Oleh karena  itu,  pada dara bunting sekresi tidak terjadi hingga pertengahan kebuntingan. Berbagai enzim yang diperlukan untuk sintesis susu terdapat di dalam sel ambing yang dibentuk sebelum beranak. Saat  beranak, hormon akan menyebabkan peningkatan besar produksi susu. Sekresi yang dibentuk sebelum beranak adalah kolostrum yang alami dan bukan susu murni.

Selama kebuntingan, progesteron menghalangi sekresi α- laktalbumin (salah satu protein susu). Halangan ini cukup untuk mencegah sintesis susu selama sebagian besar periode kebuntingan dara. Juga, titer tinggi progesteron menghalangi mulainya laktasi pada induk sapi saat periode kering. Laktasi segera  dihalangi  bila  sapi  laktasi  menjadi bunting. Segera  sebelum  beranak  titer progesterone menurun, sedangkan estrogen, ACTH, dan level  prolaktin meningkat. Adanya adrenal kortikoid atau estrogen mengawali laktasi sapi perah (Wikantadi, 1978). Lubang puting susu menjadi terbuka bila ada rangsangan syaraf atau tekanan  sehingga  air  susu  dari  ruang  kisterna  dapat  mengalir  keluar. Gerakan menyusui dari pedet, usapan satu basuhan air hangat pada ambing merupakan rangsangan pada otak melalui jaringan syaraf. Selanjutnya otak

akan  mengeluarkan  hormon  oksitosin  kedalam  darah.  Hormon  oksitosin menyebabkan  otak-otak  pada  kelenjar  susu  bergerak  dan  lubang  puting membuka sehingga air susu mengalir ke luar. Air  susu  mengalir  melalui saluran-saluran  halus  dari  gelembung  susu  ke  ruang  kisterna  dan  ruang puting  susu.  Dalam  keadaan  normal,  lubang  susu  akan  tertutup  (Hidayat dkk, 2002). Gambar proses keluarnya susu ditampilkan pada gambar.2

Sesudah sapi beranak, produksi susu meningkat cepat dan  mencapai  maksimum  pada  2  sampai  6  minggu.  Kemudian  hasil  susu secara beraturan  menurun.Batasan  berikut  akan digunakan  untuk  menguraikan  laktasi. Milk secretion /sekresi susu melibatkan sintesis intraseluler susu dan laju alir susu dari sitoplasma  ke  dalam  lumen  alveoli.  Milk  removal  /  pengeluaran  susu melibatkan pengeluaran pasif susu dari puting, sisterne kelenjar, dan saluran utama serta pengeluaran aktif susu yang disebabkan oleh kontraksi sel mioepitel sekitar alveolus  sebagai respon terhadap oksitosin.  Laktasi terdiri dari sekresi susu dan pengeluaran susu (Wikantadi, 1978).

Pada sapi perah produksi  susu  akan  meningkat  sejak  melahirkan  sampai  mencapai puncak  produksi  pada  35-50  hari  setelah  melahirkan.  Setelah  mencapai puncak produksi, produksi susu harian akan mengalami penurunan rata-rata 2,5% perminggu. Lama perah atau lama laktasi yang paling ideal adalah 305 hari  atau  sekitar  10  bulan.  Sapi  perah  yang  laktasinya  lebih  singkat  atau lebih  panjang  dari  10  bulan  akan  berakibat  terhadap  produksi  susu  yang

menurun pada laktasi berikutnya (Siregar, 1993).

Gambar 2 .  Proses keluarnya susu oleh adanya rangsangan (Edward, 2003)

Hormon-Hormon yang Mempengaruhi Laktasi

  1. Progesteron: mempengaruhi  pertumbuhan  dan  ukuran  alveoli.  Tingkat progesteron dan

estrogen menurun sesaat setelah melahirkan. Hal ini menstimulasi produksi secara besar-

besaran.

  1. Estrogen: menstimulasi  sistem  saluran  mammae  untuk    Tingkat estrogen

menurun saat melahirkan dan tetap rendah untuk beberapa bulan selama tetap menyusui.

  1. Follicle stimulating hormone  (FSH):  perkembangan  folikel  yang  bertujuan untuk

menghasilkan homon estrogen.

  1. Luteinizing hormone  (LH):  berperan  dalam  proses  ovulasi  Prolaktin: berperan dalam

membesarnya alveoil pada masa kebuntingandan sekresi air susu dari kelenjar

  1. Oksitosin: mengencangkan otot halus dalam rahim pada saat melahirkan dan setelah

melahirkan,  oksitosin  juga  mengencangkan  otot  halus  di  sekitar  alveoli untuk memeras

susu  menuju  saluran  susu.  Oksitosin  berperan  dalam  proses turunnya susu let-down.

Secara ringkas kerja hormone saat laktasi ditampilkan pada gambar 3.

                                                Gambar 3.respon hormone pada saat laktasi

                                                Sumber:Edward, 2003

Boisintesis susu

  • Sintesa protein susu
  • Sintesa lemak susu
  • Sintesa laktosa
  • Sintesa vitamin, mineral dan air

Biosintesa susu dipengaruhi oleh organ-organ dalam ambing. Ambing menempel dengan perantara sejumlah jaringan ikat di samping berhubungan dengan bagian dalam tubuh melalui canalis inguinalis. Melalui canalis inguinalis ; arteri, vena, pembuluh getah bening dan syaraf dari dalam tubuh masuk ke dalam ambing. Disaluran air susu terdapat sel-sel epitel otot karena pengaruh oksitosin bekerja selama 7 menit setelah itu hormon yang bekerja adalah hormon adrenalin.

URUTAN PROSES PADA BIOSINTESA SUSU :

1. Sintesa protein susu

Terdapat 3 sumber utama bahan pembentuk protein susu yang berasal dari darah, yaitu peptida-peptida, plasma protein, dan asam-asam amino yang bebas. Kasein, beta laktoglobulin, dan alphalaktalbumin merupakan 90% sampai 95% dari protein susu. Ketiga macam protein tersebut disintesa didalam kelejar susu. Serum albumin darah, imunoglobulin dan gamma kasein tidak disintesa didalam kelenjar susu, tetapi langsung diserap dari darah dalam bentuk yang sama tanpa mengalami perubahan. Plasma protein merupakan sumber bahan pembentuk susu sebanyak 10% dari yang diperlukan. Asam-asam amino yang bebas yang diserap oleh kelenjar susu dari darah merupakan sumber nitrogen utama untuk sintesa protein susu. Hampir semua asam amino yang diserap dari darah diubah menjadi protein susu.

Sintesa protein dari susu terjadi didalam sel epitel dikontrol oleh gene yang mengandung bahan genetik yaitu Deoxyribo nucleic acid (DNA). Urut-urutan pembentukan protein susu yaitu replikasi dari DNA, transkripsi dari Ribonulec acid (RNA) dari DNA, dan translasi terbentuknya protein menurut informasi RNA.

Replikasi

Replikasi termasuk di dalamnya pemisahan dari 2 pita (strand) DNA dan duplikasi dari kedua strand tersebut. Replikasi terjadi sebelum pembelahan sel, oleh karena itu ia tidak mempunyai pengaruh yang langsung terhadap sintesa protein.

Transkripsi

Transkripsi termasuk didalamnya pembentukan RNA pada saat strand DNA. Molekul-molekul RNA bergerak ke sitoplasma dan memegang peranan aktif dan penting di dalam sintesa protein. Translasi termasuk proses yang terjadi di ribosome.

Translasi merupakan proses yang kompleks dimana pertama terjadi perlekatan dari asam-asam amino pada molekul RNA. Tiap-tiap asam amino mempunyai enzim pengaktif tersendiri. ATP digunakan untuk menaikan tingkat energi dari asam amino sehingga asam amino dapat digunakan berpartisipasi dalam reaksi tersebut. Sintesa protein terjadi di ribosome (Sudono, 1990).

2. Sintesa lemak susu

Lemak susu merupakan komponen susu yang paling bervariasi. Sebagian lemak susu terdiri atas trigliserida. Bahan-bahan pembentuk lemak susu yang terutama adalah : (1) glukosa, asetat, asam beta hidroksibutirat, trigliserida dari chylomicra, dan low density lipoprotein dari darah, (2) asam-asam lemak yang berantai pendek, dan (3) beberapa asam palmitat yang disekresi didalam kelenjar susu. Kelenjar susu ruminansia tidak dapat menggunakan acetyl CoA yang berasal dari glukose dalam mitokondria. Betahidrosibutirat juga digunakan untuk sintesa asam-asam lemak. Sebagian dari padanya digunakan untuk rantai karbon permulaan untuk tambahan unit-unit C2 dan sebagian lagi untuk pembentukan unit-unit C2 dan digunakan sebagai unit Acetyl CoA untuk sintesa asam lemak.

3.  Sintesa laktosa

Sebagian besar glukosa dan galaktosa dalam sintesa laktosa berasal dari substansi-substansi yang mudah dapat diubah menjadi glukosa. Glukosa merupakan bahan utama pembentuk laktosa pada kambing dan sapi. Beberapa atom karbon dari laktosa terutama residu galaktosa, berasal dari senyawa lain misalnya asetat dan gliserol. Perbedaan antara arteri-vena untuk glukosa ± 2 kali yang diperlukan untuk sintesa laktosa, oleh karena itu kelebihan glukosa akan digunakan untuk energi membentuk gliserol karena glukosa adalah bahan utama pembentuk laktosa dan susu harus dipertahankan takenan laktosanya agar supaya isotonis dengan darah, maka bila terjadi kekurangan laktosa akan mengalami kekurangan kandungan air dalam susu. Oleh karena itu dikatakan glukosa adalah sebagai faktor pembatas untuk sekresi susu.

Proses sintesa laktosa adalah 2 molekul glukosa masuk saluran ambimg kemudian 1 molekul glukosa diubah menjadi galaktosa. Terjadi kondensasi galaktosa dengan glukosa kemudian terbentuklah laktosa dengan bantuan enzym lactose syntetase. Dengan adanya lactose ini maka susu akan memberi rasa manis serta merangsang bakteri tertentu di dalam usus pedet untuk membentuk asam laktat, sehingga akan merangsang penyerapan Ca dan pospor pada tulang. Berdasarkan  suatu hasil  penelitian diperoleh kesimpulan bahwa  Konsumsi  protein  pakan  mempunyai  hubugan  linier  dengan laktosa  susu, dan laktosa  susu  juga mempunyai hubungan linier dengan produksi susu, sehingga konsumsi  protein  pakan mempunyai hubungan dengan produksi dan protein  susu (Harjanti dan Santoso, 2014).

  1. Sintesa mineral, vitamin, dan air

Vitamin, mineral, air tidak disintesa oleh sel-sel sekresi ambing melainkan berasal dari tanah. Mineral yang penting adalah Ca, P, Cl, Na dan Mg. Mekanisme absorbsi mineral dari darah ke dalam lumen alveoli belum jelas, kemungkinan terdapat bentuk mekanisme transport mineral yang aktif, dalam sel sekresi ambing. Kadar laktose, Na dan K dalam susu biasanya relatif konstan. Ketiga komponen ini bersama dengan clorida berperan menjaga keseimbangan osmose dalam susu.

Kandungan vitamin dan mineral susu diatur dalam proses filtrasi, dimana sel-sel jaringan sekresi ambing bertindak sebagai membran barier atau carrier terhadap partikel vitamin dan mineral yang berasal dari darah yang akan masuk ke lumen alveoli. Sel epitil menggabungkan mineral dengan sel organik, dimana 75% Ca terikat dalam kasein, pospor, dan sitrat, dan dari 75% tersebut 50% terikat dengan kasein. Molekul-molekul vitamin ditransfer langsung dari darah ke dalam sel-sel sekresi ambing, tanpa mengalami perubahan, sehingga langsung masuk menjadi komponen susu. Konsen;trasi vitamin dalam susu (terutama yang terlarut dalam lemak) dapat ditingkatkan dengan meningkatkan vitamin dalam plasma darah atau dengan meningkatkan kandungan vitamin dalam pakan (Syarief, 1984).

DAFTAR PUSTAKA

Bath, D. L., F. N. Dickinson, H. A. Tucker, and R. D. Appleman. 1985. Dairy Cattle : Principles,

            Practices, Problems, Profits. 3rd Edition. Lea & Febiger, Philadelphia. 291-305.

Edward, P, Call. 2003. Understanding the mammary System. Journal Dairy Cattle III. Page 81-

  1. Dairy Cattle Leader Notebook. Kansas State University. USA.

Foley, R. C., D. L. Bath, F. N. Dickinson, H. A. Tucker, and R. D. Appleman. 1973. Dairy Cattle:

Principles, Practices, Problems, Profits. Reprinted. Lea & Febiger, Philadelphia. 390-406.

Hasim & E. Martindah. 2012. Perbandingan susu sapi dengan susu kedelai :tinjauan kandungan

            dan biokimia absorbsi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Badan Penelitian

dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian, Bogor. Semiloka Nasional Prospek

Industri Sapi Perah Menuju Perdagangan Bebas 2020: 272-278.

Harjanti Syafri. A,  D. W.  dan Santoso S. A. B. 2014. Hubungan antara konsumsi protein pakan

dengan produksi kandungan protein dan laktosa susu sapi perah di kota Salatiga.

Animal Agricultural Journal. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro

Semarang

Hidayat, A., P.   Effendi, A.   A.  Fuad, Y.   Patyadi, K.   Taguchi  &  T.   Sugiwaka .  2002.  Buku

Petunjuk Teknologi Sapi Perah di Indonesia untuk Peternak: Kesehatan Pemerahan .  PT Sonysugema Pressindo, Bandung.

Hurley  WL.  2000.  Mammary  tissue  organization.  Lactation  Biology.  ANSCI  308.

//classes aces.uiuc.edu/Ansci 308/. [15 – 08 -2006]

Siregar, S.  B., M.  Rangkuti, Y.  T.   Rahardja &  H.   Budi man.   1996.   Informasi teknologi

budaya, pasca panen dan analisis ternak sapi perah. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Soedono, Adi. 1990. Pedoman Beternak Sapi Perah. Dirjen Peternakan: Jakarta

Sudono, A., R. F. Rosdiana, & B. S. Setiawan. 2003. Beternak Sapi Perah Secara Intensif.

Agromedia Pustaka, Jakarta.

Susilorini, T.E., & M. E. Sawitri. 2006. Produk Olahan Susu. Penerbit PT. Penebar Swadaya,

Depok.

Syarief, MZ. 1984. Ternak Perah. Yasaguna: Jakarta

Wikantadi, B. 1978.Biologi Laktasi. Bagian Ternak Perah, Fakultas Peternakan. Universitas

Gadjah Mada. Yogyakarta

Share and Enjoy !

Page 2

Semarang,  BBPTUHPT Baturraden melaksanakan kegiatan Sosialisasi Penyaluran Bantuan Biaya Pembuatan Kandang Kegiatan Bekerja Tahun 2019 di Kab Pemalang dan Grobogan di Gedung pertemuan Hotel Aston, Semarang. (20/6)

Sosialisasi ini sebagai rangkaian proses pelaksanaan program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) Tahun 2019, yang mengundang seluruh petugas tim teknis daerah pelaksana Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera dari Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Acara Sosialisasi secara resmi dibuka oleh Kepala BBPTUHPT Baturraden Drh. Sintong Haposan MT, Hutasoit,MSi, dan sambutan dalam acara ini oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Jawa Tengah.

Hadir dalam acara ini dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prop Jateng, Dinas Peternakan Kab. Pemalang, Dinas Peternakan Kab. Grobogan, Dinas Sosial Kab.Grobogan dan Pemalang, tim TP4D Kejaksaan Negeri Purwokerto, petugas Bank BRI, dan Koordinator seluruh UPKK desa Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Grobogan di wilayah Penerima Bantuan Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera Berbasis Pertanian Tahun 2019.

Pemberian bantuan pemerintah dalam program BEKERJA di kab Grobogan ada 5 kecamatan di 56 desa dengan 13.510 RTMP dan di Kab Pemalang ada 2 kecamatan ut 12 desa dengan 3.055 RTMP. Bantuan berupa pembuatan kandang,ayam,obat dan pakan akan dibagikan kepada Rumah Tangga Miskin Berbasis Pertanian yang dikawal dari TP4D Kejaksaan Negeri Purwokerto.

Rangkaian pertemuan sosialisasi ini dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerjasama untuk bantuan kandang dengan Bank BRI cabang Pemalang dan Grobogan dalam upaya pencairan anggaran kepada seluruh UPKK desa penerima bantuan nantinya.

Semoga proses pembiayaan berjalan lancar dan pelaksanaan pembuatan kandang ayam tepat waktu sesuai perencanaan dan komitmen bersama.

Page 3

Baturraden, BBPTUHPT Baturraden menyelenggarakan pertemuan Focus Group Discussion (FGD) dengan para pakar peternakan sebagai pendamping UPT BBPTUHPT Baturraden.  Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka peningkatan kinerja Balai pembibitan ternak unggul BBPTUHPT Baturraden pada tanggal 18-19 Juli 2019 di Ruang Rapat Balai. Kegiatan pada hari I (pertama)  dilakukan dengan kunjungan dan pemantauan lapangan ke farm kambing perah dan sapi perah di Limpakuwus, farm sapi perah Tegalsari, dan farm rearing unit Manggala, Cilongok.

Kepala BBPTUHPT Baturraden Drh.Sintong Haposan MT Hutasoit,MSi membuka acara secara resmi dan sekaligus sambutan atas kehadiran Tim Pakar Pendamping Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan dan peserta FGD. Tim pakar yang hadir dalam FGD ini Dr. Muhammad Imron,SPT, MSi, Prof.Dr. Drh.Bambang Sumiarto,SU,MSc , Dr. Ir. Denie Heriyadi,SU, Sutaryono,SST dan Drh. Deddy Fachrudin.

Para peserta FGD pejabat struktural, koordinator farm dan juga beberapa dari perwakilan pejabat fungsional wastukan, Wasbitnak, Medik Veteriner, dan Paramedik Veteriner. Para pakar memberikan masukan dan saran pertimbangan dari hasil pemantauan dan pengamatan di seluruh Farm Balai ini. Secara garis besar dari Aspek Kesehatan Hewan yakni program manajemen kesehatan hewan perlu memperhatikan program kesehatan serta program pengendalian dan penanggulangan penyakit pada ternak, pencegahan penyakit reproduksi agar lebih memperhatikan pada penyakit leptospira berdampak pada kejadian keguguran. Aspek lainnya aspek perbibitan dan aspek pakan yakni :

  1. BBPTUHPT Baturraden mempunyai tugas dan fungsi untuk memproduksi Bibit Ternak. Produksi susu digunakan untuk mengukur mutu bibit yang dihasilkan.
  2. Penanganan cempe harus dilakukan perubahan manajemen pemeliharaan, yaitu dengan penyapihan/pemisahan dari induk dilakukan setelah 3 bulan.
  3. Untuk menghindari potbelly pada cempe, mulai lahir sampai minggu ke 3 cukup diberikan ASI, kemudian setelah umur 3 minggu diberikan ASI dan dilatih pemberian konsentrat. Setelah  minggu ke 7 diberikan ASI, konsentrat dan dilatih pakan hijauan.

Dari masukan dan saran tersebut dituangkan sebagai rumusan hasil pertemuan FGD untuk acuan seluruh jajaran lingkup Balai dalam meningkatkan kinerja perbibitan dan produksinya. Dan yang tak kalah penting akan meningkatkan Biosecurity Balai karena BBPTUHPT Baturraden telah ditetapkan sebagai wilayah Kompartemen Bebas Brucellossis oleh Menteri Pertanian.

Galeri Kegiatan Lapang Pakar Pendamping Ditjen Peternakan dan Keswan:

Share and Enjoy !

Page 4

Purwokerto, BBPTUHPT Baturraden menyelenggarakan Pertemuan Koordinasi Uji Zuriat Sapi Perah Nasional Tahun 2019 pada tanggal 25 – 26 Juli 2019 di Hotel Aston Purwokerto. Sambutan Kepala BBPTUHPT Baturraden mewakili Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak dan sekaligus membuka secara resmi kegiatan Pertemuan ini (25/7). Pertemuan koordinasi uji zuriat sapi perah nasional dihadiri Komisi Pertimbangan (Dr. Kurnia Achjadi, MS dan Dr. Chalid Talib), perwakilan Direktorat Perbibitan, Sekretariat ISikhnas, BBIB Singosari, Kepala BBVet Wates (drh. Bagoes Poermadjaja,MSc), BIB Lembang, BET Cipelang, Dinas yang membidangi peternakan Provinsi dan Kabupaten, serta para rekorder KUD/Koperasi Susu.

Dalam sambutan Kepala BBPTUHPT Baturraden : “Uji Zuriat memiliki tujuan yang mulia yaitu untuk meningkatkan mutu genetik sapi perah Indonesia, menghasilkan pejantan unggul sapi perah holstein Indonesia, meningkatkan pelaksanaan sistem pencatatan (rekording) sapi perah dan secara bertahap mengurangi impor pejantan unggul sapi perah” ungkap Kepala BBPTUHPT Baturraden drh. Sintong HMT Hutasoit, MSi. Pelaksanaan kegiatan Uji Zuriat Sapi Perah Nasional yang dimulai dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2018 telah me-launching tiga belas (13) ekor pejantan Unggul (Bullionary, Farrel, Filmore, Formery, Flaunt, Florean, Fokker dan Hostromsy, Goldsy, Perfentvil, Fortuner, SG. Gabe dan SG. Bolton). Sedangkan pada periode III, kegiatan uji zuriat menguji tujuh Calon Pejantan Unggul (CPU) yaitu : Folegan, Glens, Flanggo, Dominggo, Shoty, Flate dan Aris) untuk dapat di launching pada akhir tahun 2020.

Pada tahun 2018 pelaksanaan kegiatan Uji Zuriat Sapi Perah Nasional periode III dilaksanakan pada empat Provinsi. Jumlah alokasi Participated Cow (PC) di ke-empat provinsi tersebut adalah 6.170 ekor, dengan rincian di Jawa Barat 2.240 ekor, Jawa Tengah 1.300 ekor, DIY (Sleman) 600 ekor, dan Jawa Timur sebanyak 2.030 ekor. Kepala BBPTUHPT Baturraden menyampaikan bahwa melalui program Uji Zuriat ini adanya lompatan produksi susu sapi di lokasi pelaksanaan uji zuriat, walaupun pertumbuhan populasi sapi perah di Indonesia tidak terlalu signifikan. Sejak tahun 2004 sampai dengan sekarang terlihat adanya peningkatan produksi susu dari 10,8 liter per ekor per hari dalam 305 hari laktasi (2004) menjadi 12,6 liter per ekor per hari setelah adanya kegiatan ini. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kegiatan Uji Zuriat memberikan kontribusi yang nyata bagi peningkatan kesejahteraan peternak sapi perah di Indonesia. Hal ini merupakan buah kinerja kita semua yang perlu mendapatkan apresiasi.

Namun, perjalanan Uji Zuriat sapi Perah ini masih lama, masih 1,5 tahun menuju launching di 2020. Keberhasilan yang sudah dicapai saat ini merupakan batu loncatan agar produksi sapi perah menjadi lebih baik ke depan. Keberhasilan kegiatan uji zuriat sapi perah nasional sampai tahun 2020 sangat tergantung dari perolehan data yang akurat, baik dan benar yang meliputi catatan IB, pertumbuhan berat badan (PBB), produksi susu DC dan produksi pembandingnya (contemporary comparison). Tantangan terbesar adalah menjaga agar DC dari masing-masing CPU dapat dipertahankan dan tercatat semua produksi susunya sampai akhir tahun 2020. Sehingga, masing-masing yang terlibat hendaklah memahami kunci keberhasilan Uji Zuriat periode III ini, yaitu pemberdayaan rekorder, komitmen peserta uji zuriat, dan komunikasi yang intensif antar instansi terkait.

Pemberdayaan rekorder di tingkat lapangan sebagai ujung tombak sesuai tugas dan fungsinya perlu diperkuat agar data-data yang diperlukan dapat tersedia dengan baik. Sementara itu, komitmen, konsistensi peserta uji zuriat baik pemerintah dan koperasi perlu dijaga, serta koordinasi dan komunikasi yang intensif antara stakholders terkait, yaitu Ditjen PKH, UPT, Dinas Provinsi, Dinas kabupaten, Koperasi serta swasta perlu dibangun.  Mengakhiri sambutannya, Direktur Perbibitan mengajak kita untuk tingkatkan kontribusi pembangunan peternakan sebagai faktor pengerak ekonomi dan pembangunan daerah dengan meningkatkan keunggulan komparatif dan kompetitif komoditas susu yang kita miliki, dengan demikian akan menjadi sebuah keniscayaan komoditas ternak kita sebagai lumbung pangan dunia di masa mendatang. Momentum acara Koordinasi Nasional Uji Zuriat Periode III ini dapat dijadikan sebagai upaya terus menerus untuk memperjuangkan nasib peternak-peternak agar berkembang usahanya dan sejahtera.

Hasil rumusan pertemuan ini akan ditindaklanjuti dalam pelaksanaan teknis pada masing-masing wilayah di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta.  (Download)

#Ujizuriat #Pertaniankita #peternakanindonesia #pertemuan #BBPTUHPT #KementerianPertanian #bibitunggul #pejantanunggul

Share and Enjoy !

Page 5

Baturraden, Pada tanggal 26 Juli 2019 Kepala BBPTUHPT Baturraden drh.Sintong Haposan MT Hutasoit ,MSi mencanangkan Gerakan Obor Pangan Lestari (OPAL). Bersama seluruh karyawan/karyawati menanam sayurannya dilahan pekarangan BBPTUHPT Baturraden dan kemudian memanennya.

Gerakan OPAL adalah gerakan penanaman sayuran dengan memanfaatkan lahan yang dimiliki di sekitar area perkantoran dengan menanam berbagai komoditas sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Melalui OPAL Kementerian Pertanian mengajak masyarakat dalam hal pemanfaatan lahan pekarangan sebagai sumber pangan dan gizi keluarga.

“OPAL dalam rangka memberikan contoh kepada masyarakat dalam hal pemanfaatan lahan pekarangan sebagai sumber pangan dan gizi keluarga” ungkap Kepala BBPTUHPT Baturraden pada saat memanen sayur bersama.

Gerakan OPAL Kementerian Pertanian mengajak seluruh Unit Kerja Eselon I lingkup Kementerian Pertanian, Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Kementerian Pertanian, dan Dinas Provinsi, Kabupaten/ Kota yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertanian dan/atau pangan. Kedepan OPAL ini akan dilaksanakan secara masal dengan melibatkan masyarakat dalam bentuk Gerakan Masyarakat (Germas) OPAL. OPAL diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 10 Tahun 2019 tentang Obor Pangan Lestari Tahun 2019, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 22 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 10
Tahun 2019 tentang Obor Pangan Lestari Tahun 2019. Oleh karena itu, dukungan semua pihak sangat diharapkan untuk suksesnya gerakan OPAL ini.

Share and Enjoy !

Page 6

Merdekaaa.. Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 74 diisi dengan kegiatan Upacara bendera serta kemeriahan lomba-lomba bersama segenap pegawai BBPTUHPT Baturraden. Upacara Bendera di pimpin langsung oleh Kepala BBPTUHPT Baturraden, Drh. Sintong HMT Hutasoit, M.Si. Dalam amanatnya Beliau menyampaikan bahwa sesuai dengan tema kemerdekaan kali ini, maka seluruh pegawai BBPTUHPT Baturraden harus terus belajar tanpa henti melalui berbagai media yang saat ini makin beragam di era informasi saat ini serta selalu berupaya meningkatkan kinerjanya guna mewujudkan Indonesia Maju khususnya di bidang peternakan sapi perah dan kambing perah.

Selain itu, kegiatan di hari kemerdekaan ini juga diisi oleh berbagai kegiatan lomba-lomba tradisional yang jamak dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, seperti lomba makan kerupuk, lomba menangkap belut, lomba menggiring bola dengan terong, dan beberapa lomba lainnya seperti lomba tenis meja, karaoke, dan futsal. Semua kegiatan tersebut berjalan meriah penuh suka cita dan canda tawa mengiringi selama kegiatan berlangsung.

Share and Enjoy !

Page 7

Capaian Kementerian Pertanian yang spektakuler dinilai Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman adalah buah dari kerja keras segenap jajaran Kementan yang sejak dipimpinnya bertekad untuk memajukan pertanian tanah air.

Dalam beberapa kesempatan, Menteri Amran selalu berpesan kepada seluruh jajaran Kementan untuk terus bekerja keras dalam mewujudkan swasembada dan kesejahteraan petani.

“Kami siap bekerja 24 jam untuk mewujudkan swasembada dengan terus meningkatkan produksi komoditas pertanian,” tegas Amran.

Amran menegaskan maksud dari 24 jam ini bukan berarti petani atau pegawai tidak pernah tidur, tapi bagaimana kami sebagai aparatur siap melayani petani jika dibutuhkan. Kalau saat mengolah lahan misalnya setiap petani bisa sambil bergantian antara petani satu dengan yang lainnya, tetapi alat mesin pertanian nya tidak boleh berhenti atau terus bekerja untuk mengolah. Hal lain misalnya pelayanan dalam pengurusan ekspor, itu sudah pasti tidak boleh berhenti atau layanan 24 jam dalam 7 hari.

“Layanan ekspor kan sudah on-line, jadi tidak perlu pegawainya menunggu sampai dengan 24 jam tidak tidur, biar server nya terus berkerja 24 jam petugasnya tinggal mengontrol dari jauh, memantau dan mengawasi selama 24 jam, “ tegas Amran.

Dalam dialog dengan Gapoktan di Kecamatan Muara Padang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan 28 Agustus 2019. Mentan Amran meminta petani agar bekerja mengawal agar Alsin bantuan 24 Jam. Maksudnya 24 jam kerja adalah Mesin exavator kerja 3 shift, dengan 8 jam per shift, yang selama dikerjakan di lokasi ini ini hanya kerja 1 shift atau mubazir alsintan yang telah dibagikan ke petani karena tidak optimal.

Mentan Amran berharap target yang dicanangkan untuk membuka lahan seluas 200.000 hektar lahan rawa di Sumsel bisa segera direalisasikan.

“Target pembukaan lahan rawa di Sumsel 200.000 hektar. Jika ini tercapai, maka Sumsel bisa meningkatkan penghasilan sebesar Rp 14 triliun,” tegas Amran saat melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Muara Padang, Banyuasin, Rabu (28/8/2019).

Selama ini, untuk mendapatkan hasil yang maksimal kecepatan dalam melaksanakan pekerjaan tentu harus dimaksimalkan, Mentan Amran mengibaratkan jika kita lomba balapan mobil, pasti yang dituju oleh setiap pembalap adalah juara pertama. Tidak ada pilihan selain menginjak pedal gas untuk tetap dalam kondisi kecepatan tinggi, tetapi tentunya dengan kehati-hatian dan kontrol yang baik agar tujuan yang dituju tercapai dengan sempurna.

Mentan Amran juga menegaskan tentang program-program yang telah dijalankannya selama periode lima tahun seperti pemanfaatan alat mesin pertanian untuk mengolah lahan, menanan benih, panen dan pasca panen, bantuan benih, bantuan pupuk melalui program Upaya Khusus (UPSUS) Padi, Jagung dan Kedelai serta Optimalisasi Alat Mesin Pertanian (OPSIN). Program lainnya yaitu Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB), Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (BEKERJA), Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (SERASI). Program ini semua dilakukan untuk mencapai Indonesia Menjadi Lumbung Pangan Dunia di tahun 2045 serta meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia.

“Semua program tersebut saya pantau setiap hari atau 24 jam, bahkan kemarin kami hari Selasa sampai dengan Kamis, kami di lahan rawa dengan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, untuk melihat langsung kemajuan pelaksanaan program SERASI di tiga Kabupaten yaitu Banyuasin, Ogan Kemilir Ilir (OKI) dan Musi Banyuasin. Saya tugaskan Dirjen Tanaman Pangan, Dirjen PSP untuk selalu memantau perkembangannya, kalau perlu para Dirjen tersebut tidur di rumah-rumah penduduk agar mereka juga merasakan apa yang dirasakan oleh para petani, “ tutur Amran.

Pandangan terhadap kinerja Menteri Amran juga terlontar dari Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, “Indonesia masih butuh sosok Mentan Amran, “ ujar Deru.

Alasan Deru bukan isapan jempol semata. Terbukti Kementan dibawah kepemimpinan Mentan Amran ini berhasil mengantarkan Sumatera Selatan sebagai penyumbang pangan nasional di urutan ke lima dimana sebelumnya peringkat delapan.

“Alhamdulillah peningkatan Sumsel luar biasa, produksinya naik 1.6 juta ton sejak Pak Amran di lantik menjadi Menteri, jadi Beliau itu memang pekerja keras dan melayani, “ tutur Deru.

sumber: PPID Kementan

Share and Enjoy !

Page 8

Rembang, Bulan Bakti Peternakan Tahun 2019 banyak diselenggarakan kegiatan diberbagai daerah, seperti yang diselenggarakan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah yakni “Gelar Potensi Peternakan dan Gebyar SIWAB Jawa Tengah Tahun 2019” di GOR Rembang tanggal 25 September 2019. Berbagai komoditas unggulan peternakan dihadirkan dalam acara ini seperti ternak Sapi PO Kebumen, Sapi Brangus, Domba Wonosobo, Domba Batur, Kambing PE Kaligesing, dan Ayam Kedu. Pada acara yang berlangsung selama 2 hari pada tanggal 24 – 25 September 2019 menggelar stand pameran dan lomba-lomba kontes ternak sapi, domba, kambing, dan burung. BBPTUHPT Baturraden berpartisipasi menggelar stand pameran dilokasi kegiatan Gelar Potensi Peternakan dan Gebyar SIWAB Jawa Tengah Tahun 2019. Pada acara puncak Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Dr. Drh I Ketut Diarmita,MP berkeliling kelokasi acara yang didampingi Kepala BBPTUHPT Baturraden Drh.Sintong HMT Hutasoit , Kepala BBVet Wates Drh. Bagoes, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Ir.Lalu, Kepala Dinas Peternakan Kab. Rembang mengunjungi seluruh komoditas peternakan yang ada. Dan yang paling dibanggakan yakni sapi-sapi kelahiran dan sapi Bunting Program UPSUS SIWAB Jawa Tengah tahun 2019. Dalam acara puncak juga digelar Gerakan Gemar Minum Susu bersama siswa-siswa SD dan gemar makan telur. Susu dan Telur sebagai makanan protein hewani untuk menjadi makanan sehari-hari yang penuh gizi. Selanjutnya acara pemberian piala-piala kepada Peternak yang menjuarai lomba kontes ternak. Partisipasi UPT Kementerian Pertanian pada Stand Pameran BBPTUHPT Baturraden, Balai Embrio Ternak Cipelang, Balai Besar Veteriner Wates, Balai Inseminasi Buatan Lembang, dan BPTP Jawa Tengah untuk memberikan informasi pelayanan unggulan masing2 dan inovasi teknologi kepada para peternak dan masyarakat. Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan berharap bahwa ke depan program SIWAB terus berjalan aktif untuk meningkatkan populasi ternak secara cepat.

#gebyarsiwab #siwabjateng #bbpptuhptbaturraden #pameran #baturraden #KementerianPertanian

Share and Enjoy !

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA