Hubungan pendapatan nasional penduduk dan pendapatan perkapita

ABSTRAK

            Pertumbuhan ekonomi diartikan secara sederhana sebagai kenaikan output total (PDB) dalam jangka panjang tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar dari laju pertumbuhan penduduk atau apakah diikuti oleh pertumbuhan struktur perekonomian atau tidak. Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu negara, variabel yang digunakan untuk menghitung pendapatan per kapita adalah Produk Nasional Bruto (GNP) / Jumlah Penduduk. Pengeluaran pemerintah mencerminkan kebijakan pemerintah. Apabila pemerintah telah menetapkan suatu kebijakan untuk membeli barang dan jasa, maka pengeluaran pemerintah mencerminkan biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk melaksanakan kebijakan tersebut. Pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.

Penelitian ini bertujuan untuk menghitung dan menganalisis hubungan pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita dan pengeluaran pemerintah terhadap tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Kapuas Hulu tahun 2009-2018. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data runtun waktu (time series) yaitu data sekunder yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik, dengan periode pengamatan 10 tahun. Alat perhitungan dan analisis data yang digunakan adalah Korelasi Multiple. Pengujian secara persial dengan uji r. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan ekonomi mempunyai hubungan dan negatif terhadap tingkat pengangguran sebesar -0,654. Sedangkan pendapatan per kapita dan pengeluaran pemerintah mempunyai hubungan dan negatif terhadap tingkat pengangguran sebesar -0,302 dan -0,406.

Kata kunci : pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, pengeluaran pemerintah dan tingkat pengangguran terbuka.

DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, H. M., & Soesatyo, Y (2015). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Pertumbuhan Angkatan Kerja Terhadap Tingkat Pengnagguran Di Kota Surabaya. Jurnal Ekonomi, Volume 3, No 3.

Badan Pusat Statistik. (2008). Kapuas Hulu dalam angka 2008. Pontianak: Badan Pusat Statistik.

……………………... (2009). Kapuas Hulu dalam angka 2009. Pontianak: Badan Pusat Statistik.

……………………... (2010). Kapuas Hulu dalam angka 2010. Pontianak: Badan Pusat Statistik.

……………………... (2011). Kapuas Hulu dalam angka 2011. Pontianak: Badan Pusat Statistik.

……………………... (2012). Kapuas Hulu dalam angka 2012. Pontianak: Badan Pusat Statistik.

……………………... (2013). Kapuas Hulu dalam angka 2013. Pontianak: Badan Pusat Statistik.

……………………... (2014). Kapuas Hulu dalam angka 2014. Pontianak: Badan Pusat Statistik.

……………………... (2015). Kapuas Hulu dalam angka 2015. Pontianak: Badan Pusat Statistik.

……………………... (2016). Kapuas Hulu dalam angka 2016. Pontianak: Badan Pusat Statistik.

……………………... (2017). Kapuas Hulu dalam angka 2017. Pontianak: Badan Pusat Statistik.

……………………... (2018). Kapuas Hulu dalam angka 2018. Pontianak: Badan Pusat Statistik.

Fadillah, N., Sukiman., & Dewi, S. A (2016). Analisis Pengaruh Pendapatan Per Kapita, Tingkat Pengnagguran, IPM Dan Pertumbuhan Penduduk Terhadap Kemiskinan Di Jawa Tengah Tahun 2009-2013. Jurnal Eko. Regional, Vol 11, No. 1, Maret 2016.

Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbeit Universitas Diponegoro.

………….. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro. 

Gujarati & Damodar. (2007). Dasar Ekonometrika. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Hariyadi. (2015). Analisis Pengaruh Pendapatan Per Kapita dan Jumlah Pengangguran Terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Jawa Tengah. Universitas Diponegoro Semarang. Jurnal Ekonomi.

Kuncoro, M. (2010). Masalah, Kebijakan Dan Politik Ekonomika

Mukminin, A. M. & Hidayat, W. R (2017). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Dan Jumlah Penduduk Terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka Di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2015. Jurnal Ilmu Ekonomi, Volume 1, No 3, Tahun 2017, Hal 374-384.

Muslim, R. M (2014). Pengaruh Laju Pertumbuhan Ekonomi, Angkatan Kerja, Pendidikan Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, Volume 15, No 2, Oktober 2014, Hal 171-181. (//journal.umy.ac.id/index.php/esp/article/download/1234/1292)

Putri, I. A. A (2018). Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Pertumbuhan Ekonomi, Penanaman Modal Asing, Tenaga Kerja Dan Inflasi Terhadap Pengangguran Di Indonesia Tahun 1986-2016. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jurnal Ekonomi.

Kuznets, S. (1955). Economic Growth and Income Inequality, The American Economic Review, Volume XLV.

Sukirno, S. (2002). Ekonomi pembangunan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Suyana U, (2009). Hubungan antar PDRB per kapita, Struktur Ekonomi dan Belanja Publik Perkapita Dengan Ketimpangan Pendapatan Masyarakat Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. (laporan penelitian) Denpasar Universitas Udayana.

Sukirno, S. (1997). Pengantar Teorimakro Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Bersada.

Sukirno, S. (2006). Makro Ekonomi Teori Pengantar Edisi keTiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono (2002). Statistik Penelitian Edisi 1. Bandung. Alfabeta

Sugiyono (2007). Statistik untuk penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono (2014). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sulistiawati, R. (2012). Pengaruh Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Penyerapan Tenaga Kerja Serta Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi di Indonesia. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan, 3(1)

Manakah negara dengan pendapatan perkapita tertinggi? Yuk temukan jawabannya.

Secara umum, PPK atau pendapatan per kapita merupakan indikator kemakmuran penduduk di suatu negara. Hal ini karena nilainya diukur dari pendapatan rata-rata setiap orang pada negara tersebut.

Secara umum, PPK atau pendapatan per kapita merupakan indikator kemakmuran penduduk di suatu negara. Hal ini karena nilainya diukur dari pendapatan rata-rata setiap orang pada negara tersebut.


Apa itu Pendapatan per Kapita

Secara umum, PKK atau pendapatan per kapita merupakan standar yang digunakan untuk melihat tingkat kesejahteraan penduduk di suatu negara. Istilah ini seringkali disebut dengan pendapatan rata-rata penduduk. Dimana, pendapatan rata-rata ini sekaligus gambaran dari Produk Domestik Bruto per Kapita (PDM).

Secara umum, PKK atau pendapatan per kapita merupakan standar yang digunakan untuk melihat tingkat kesejahteraan penduduk di suatu negara. Istilah ini seringkali disebut dengan pendapatan rata-rata penduduk. Dimana, pendapatan rata-rata ini sekaligus gambaran dari Produk Domestik Bruto per Kapita (PDM).

  1. Perubahan pola perbedaan tingkat kemakmuran penduduk di sebuah negara.
  2. Laju perkembangan tingkat kemakmuran penduduk di sebuah negara.
  3. Memperkirakan tingkat PKK penduduk di masa mendatang.

Nilai PKK sangat berpengaruh terhadap status ekonomi negara. Lebih dari itu, apabila suatu negara memiliki persentase pendapatan rata-rata yang tinggi, maka akan diklaim sebagai negara sejahtera. Tentu saja hal ini akan meningkatkan rasa bangga dan percaya diri.


Pentingnya Menghitung Pendapatan per Kapita

Kemudian, apa pentingnya menghitung PKK di suatu negara? Tentu saja cukup penting. Mengetahui PKK akan membantu sebuah negara dalam memikirkan strategi untuk berkembang. Adapun beberapa fungsi lainnya adalah sebagai berikut.


Mengetahui Informasi Perekonomian Negara

Pendapatan ini merupakan indikator perekonomian negara, maka dari itu, jika tidak diketahui berapa rata-rata per kapitanya, akan sangat sulit untuk menentukan status perekonomian pada negara tersebut.

Ketika informasi pendapatan rata-rata suatu negara telah diketahui, maka indikator kemakmuran dan pembangunan negara juga bisa diketahui dengan baik. Dengan begitu akan terlihat apakah masyarakatnya sudah makmur atau belum.


Mengetahui Pendapatan Setiap Orang di Suatu Negara

Memahami sistem dan juga cara menghitung pendapatan per kapita difungsikan untuk mengetahui berapa pendapatan setiap penduduk yang produktif berdasarkan indikator ekonomi makro di suatu negara.


Meningkatkan Kemakmuran Masyarakat

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pendapatan ini menjadi acuan dari kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, ketika pemerintah telah mengetahui status kemakmuran penduduk melalui perhitungan tersebut, maka dapat disusun strategi yang lebih baik untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat.


Cara Menghitung Pendapatan per kapita

Terdapat dua cara dalam menghitung pendapatan rata-rata ini. Yang pertama disebut dengan pendapatan per kapita nominal, cara ini paling sering digunakan. Dan kedua adalah pendapatan per kapita riil. Berikut masing-masing penjelasannya.

  1. Cara Menghitung Secara Nominal
    Cara pertama ini bisa didapatkan dari Produk Nasional Bruto (harga yang berlaku) dibagi dengan jumlah penduduk. Contohnya sebagai berikut:

    GNP (Gross National Product) di suatu negara pada tahun 2021 senilai 1.400.675 miliar. Negara tersebut memiliki penduduk sebanyak 250 juta jiwa. Nah, menurut data tersebut, berapakah pendapatan rata-ratanya?

    Rumus pendapatan per kapita nominal =
    Gross Domestic Product (GNP) berlaku : Jumlah Penduduk

    Berdasarkan rumus tersebut, maka bisa diketahui bahwa PKK nominal pada negara itu adalah 5.602.700 juta (didapatkan dari 1.400.675 miliar : 250 juta).

  2. Cara Menghitung Secara Riil
    Angka PKK riil diperoleh dari harga konstan berdasarkan tahun acuan. Contohnya sebagai berikut.

    Pada tahun 2015, suatu negara memiliki angka GNP (Gross National Product) sebesar 700.000 miliar. Sedangkan, angka Gross Domestic Product pada tahun 2021 sebanyak 1.300.000 miliar, dengan jumlah penduduk 350 juta jiwa. Dari data tersebut, maka berapakah PKK negara itu?

    Karena menggunakan harga konstan, maka angka GNP pada tahun 2015 bisa kita jadikan acuan. Berikut rumus pendapatan per kapita riil:

    PKK


    = Produk Nasional Bruto (Harga Konstan) : Jumlah Penduduk = 700.000 miliar : 350.000.000

    = 2000 juta

    Dari hasil perhitungan di atas, maka diperoleh PKK riil negara tersebut adalah sebesar 2000 juta.


Negara dengan Pendapatan per Kapita Tertinggi

Setelah mempelajari tentang pengertian dan cara menghitungnya, apakah Anda tahu manakah negara dengan PKK tertinggi? Jawabannya adalah Qatar. Yup, Qatar adalah negara terkaya di dunia dengan PP sebesar USD 133.250. Disusul oleh Luxemburg dengan PKK sebesar USD 112.620.

Sedangkan, negara Asean yang memiliki pendapatan per kapita tertinggi adalah Singapura, yaitu sebesar USD 64.041 dan disusul oleh Brunei Darussalam dengan PKK sebanyak USD 32.414.

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Pendapatan per kapita Indonesia adalah sebesar USD 3.870 dan menempati nomor kelima setelah Thailand. Dengan kata lain, kita bisa menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara terkaya nomor 5 di Asia Tenggara.


Itulah pembahasan lengkap tentang apa itu pendapatan per kapita. Perlu Anda ketahui pula bahwa kondisi bisnis suatu perusahaan juga berpengaruh pada nilai PPK. karena itu, ada baiknya, sebagai warga yang bijak, kita membantu negara dengan meningkatkan produktivitas bisnis/perusahaan.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA