Ibnu hibban adalah seorang ulama ahli hdis yang berasal dari

Afdhal Ilahi Rabu, 30 November 2016 Ahli Hadits Edit

Ibnu Hibban : Ahli Hadits dan Karya Beliau

Nama sebenarnya adalah Muhammad bin Hibban bin Ahmad Abu Hatim al Butsy at Tamimy, ia seorang hafidh yang terkenal di zamannya.

Beliau banyak mendengar hadits dari ulama ulama hadits di bebagai kota , ia terkenal sebagai orang perantauan dalam mencari hadits.

Ia banyak mengarang kitab diantaranya al Anwa’ Wattaqasim, kitab ini disusun dengan tertib yang tersendiri yaitu tidak berdasarkan bab dan tidak berdasarkan musnad, isi kitab ini dibagi dari 5 bagian yaitu : Awamir, Nawabi, Akhbar, Ibahat dan Af’alun Nabi. Masing masing bagian ini dibagi lagi kepada beberapa bagian, oleh karenanya mencari hadits didalam kitab itu sangat sulit.

Kitab itu telah diterbitkan secara berbab bab oleh sebagian ulama mutaakhirin, dan sebagian para ulama berkata: orang yang paling Shahih dari orang orang yang menyusun kitab yang mengandung hadits shahih sesudah Bukhary dan Muslim ialah Ibnu Khuzaimah lalu Ibnu Hibban, dan sebenarnya kurang tepat dinamakan kitab Ibnu Hibban dengan Shahih, karena didalamnya ada hadits yang hasan.

Para ulama mengatakan bahwa Ibnu Hibban agak bermudah mudahan dalam menshahihkan hadits, akan tetapi sikapnya itu lebih kurang pada al Hakim.

Al Hazimy berkata: “ Ibnu Hibban lebih menguasai hadits dari al Hakim”

Ia wafat pada tahun 342 H

Disalin dari Biografi Ibnu Hibban dalam lisan, Ibn Hajar5:112, , Tahdzib at Tahdzib karya Ibnu Hajar asqalani

Biografi Imam Ibnu Hibban merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Faidah-Faidah Sejarah Islam yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra, M.A. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Jum’at, 12 Rabiul Akhir 1442 H / 27 November 2020 M.

Download juga kajian sebelumnya: Al-Muthi’ Lillah

Kajian Tentang Biografi Imam Ibnu Hibban

Kita sering mendengar para ustadz menyebutkan suatu hadits diriwayatkan oleh Ibnu Hibban. Beliau wafat pada tahun 354 H, sedangkan kekuasaan Al-Muthi’ Lillah adalah mulai dari tahun 334-363 H.

Di dalam hidup beliau ada satu kisah yang sangat penting untuk kita ambil pelajaran dimana beliau mendapat fitnah dalam satu ungkapan yang mungkin beliau “kepleset” dalam menyebutkan ungkapan itu ataupun maksud beliau tidak seperti yang dipahami oleh kebanyakan orang saat itu. Sehingga beliau mengalami sebuah fitnah (cobaan) berupa hinaan dan kondisi yang sangat sulit.

Kuniah beliau adalah Abu Hatim, nama beliau adalah Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban bin Mu’adz bin Ma’bad bin Sahid At-Tamimi Al-Busti. Beliau adalah keturunan Bani Tamim. Adapun Busti, ini adalah tempat beliau lahir, yaitu salah satu wilayah di daerah Afganistan.

Termasuk keturunan dari Kabilah Bani Tamim ini adalah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab. Dimana disebutkan dalam sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, mereka dipuji:

Baca Juga:

Mengenal dan Mencintai Allah Subhanahu wa Ta'ala

أَشَدُّ أُمَّتِي عَلَى الدَّجَّالِ

“Bani Tamim ini adalah umatku yang sangat tegas dan keras dalam menentang kesesatan Dajjal.” (HR. Muslim)

Bagaimana ulasan lengkapnya dan faedah-faedah pada biografi beliau? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian

Podcast: Play in new window | Download

Subscribe: RSS

Radio Rodja 756AM · Faedah Sejarah Islam – Biografi Imam Ibnu Hibban

Untuk mp3 kajian  yang lain silahkan kunjungi mp3.radiorodja.com

Mari turut membagikan link download kajian tentang “Biografi Imam Ibnu Hibban” yang penuh manfaat ini ke jejaring sosial Facebook, Twitter atau yang lainnya. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda. Jazakumullahu Khairan.

Dapatkan informasi dari Radio Rodja 756 AM, melalui :

Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com

Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :

Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv

Biografi singkat Ibnu Hibban

Nama lengkap beliau adalah Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban Abu Hatim at-Tamimi al-Basti as-Sijistani. aAt-Tamimi adalah nisbat kepada bani Tamim, salah satu kabilah Arab yang bersambung nasabnya dengan Adnan. Dengan demikian beliau keturunan arab asli, hanya saja beliau dilahirkan di Afghanistan.

Ibnu Hibban dilahirkan di sijistan, yaitu kota kuno yang sekarang berada di wilayah Afghanistan. Tepatnya di kota bust, bagian timur dari sijistan. Ibnu Hibban dilahirkan pada tahun 280-an hijriyah, belum ada yang meangetahuinya secara pasti. Beliau wafat pada tahun 354 hijriyah pada usia sekitar 80 tahunan tepat pada malam Jum’at akhir bulan Syawal dan dimakamkan setelah sholat jum’at di daaesrah bust.

Imam Ad-Dzahabi berkata, “ Ibnu Hibban mulai menuntut ilmu di atas tahun 300.”

Beliau menemui para masayikh pada masanya di negeri-negeri mereka dan juga ulama-ulama seqnior untuk mendapatkan sanad yang lebih tinggi. Perjalanan beliau mencakup Sijistan, Harah, Marwa, Sinj, Sughd, Bukhara, Basrah, Kufah, Naisabur, Damaskus, Beirut, Mesir dan lain-lain. Jumlah keseluruhan guru-guru beliau dalam perjalanan menuntut ilmu mencapai dua ribu lebih. Ibnu Hibban berkata “barangkali kita tealah menulis dari dua ribu syaikh lebih, mulai dari syasy sampai Iskandariyah”.

Diantara guru-guru beliau yang terdapat dalam kitabnya Shahih Ibnu Hibban, At-Taqaasim wa Al-Anwa’, adalah Abu Ya’la Ahmad bin Ali bin Mutsanna Al-Maushul, Hasan bn Sufyan Asyaibani, Abu Abbas Muhammad bin Hasan Al-Asqolani, Abu Ishaq Imron bin Musa bin Mujasyi Al-Jurjani, dan lain-lain.

Banyak dari murid-murid Ibnu Hibban yang mengambil hadis darinya, dan mereka datang dari segala penjuru. Al-Hakim, salah satu murid beliau, berkata “Perjalanan kepadanya adalah untuk mendengarkan kitab-kitabnya. Dalam memilih murid-muridnya Ibnu Hibban tidak sembarangan memilih murid sehingga diantara murid-muridnya ada yang menjadi ulama besar dsn menjadi tokoh huffazh. Berikut adalah nama-nama murid beliau: Abu Abdullah Hakim An-Naisaburi, penulis kitab Al-Mustadrak ‘Ala Ash-Shahihain. Lalu Abu Abdullah Muhammad bin Abi Ya’qub Ishaq bin Muhammad bin Yahya bin Mandah Al-Abdi al-Asfahani, pemgarang kitab ma’rifah As-Shohabah, At-Tauhid dan Al-Kuna. Lalu Abu Hasan Ali bin Umar bin Ahmad bin Mahdi Ad-Daruquthni, salah satu imam yang terkenal dengan hapalan, pemahaman daan kewara’an dan juga pengarang kitab As-Sunan dan Al-‘Illal.

Diantara yang membangkitkan ketakjuban kepada Ibnu Hibban adalah apa yang menjadi keistimewaanya sepanjang perjalanan dan pencarianya, berupa tekad yang tak pernah tertimpa kemunduran. Beilau selalu menulis apa yang didengar dari para masayikhnya. Ilmu Hadis adalah ilmu yang paling mantap dan beliau kuasai sampai sampai beliau menjadi tokoh ilmu tersebut. Beliau menjadi Imam, Al-Hafizh, dan menjadi peneliti hadis. Bebrapa keahlian Ibnu Hibban dibidang ilmu pengetahuan lainya adalah ahli fiqih dalam madhab Syafi’i dan menjadi hakim di lebih dari satu negeri untuk waktu yang lama. Beliau juga mendalami ilmu kalam (theologi). Selain itu beliau juga mendalami ilmu keadokteran dan astronomi. Sampai-sampai Ibnu Hajar berkata “ Ibnu Hibban adalah pemilik berbagai ilmu, kepandaian yang melampaui batas, dan hapalan yang luas sampai kepuncak”

  1. Karya-Karya
  2. At-Taqasim wal Anwa,
  3. Ats-siqot
  4. Ma’rifatul Majruhin Min Al-Muhaditsin wa Adh-dhua’fa wa Al-Matrukin
  5. Gharaibul Akbar
  6. Asami Man yu’raf
  7. Kuna man Yu’raf
  8. Al-fashl wa Al-washl
  9. Masyahir Ulama Al-Amshar
  10. ‘Ilal Hadis az-Zuhri
  11. ‘Ilal Hadis Malik
  12. Alhidayah Ila Ilm As-Sunan
  13. Raudhah Al-‘Uqola’ wa Nuzhah Al-Fudhala

Nama sebenarnya adalah Muhammad bin Hibban bin Ahmad Abu Hatim al Butsy at Tamimy, ia seorang hafidh yang terkenal di zamannya.

Beliau banyak mendengar hadits dari ulama ulama hadits di bebagai kota , ia terkenal sebagai orang perantauan dalam mencari hadits.

Ia banyak mengarang kitab diantaranya al Anwa’ Wattaqasim, kitab ini disusun dengan tertib yang tersendiri yaitu tidak berdasarkan bab dan tidak berdasarkan musnad, isi kitab ini dibagi dari 5 bagian yaitu : Awamir, Nawabi, Akhbar, Ibahat dan Af’alun Nabi. Masing masing bagian ini dibagi lagi kepada beberapa bagian, oleh karenanya mencari hadits didalam kitab itu sangat sulit.

Kitab itu telah diterbitkan secara berbab bab oleh sebagian ulama mutaakhirin, dan sebagian para ulama berkata: orang yang paling Shahih dari orang orang yang menyusun kitab yang mengandung hadits shahih sesudah Bukhary dan Muslim ialah Ibnu Khuzaimah lalu Ibnu Hibban, dan sebenarnya kurang tepat dinamakan kitab Ibnu Hibban dengan Shahih, karena didalamnya ada hadits yang hasan.

Para ulama mengatakan bahwa Ibnu Hibban agak bermudah mudahan dalam menshahihkan hadits, akan tetapi sikapnya itu lebih kurang pada al Hakim. Al Hazimy berkata: “ Ibnu Hibban lebih menguasai hadits dari al Hakim”.

Ia wafat pada tahun 342 H

Disalin dari Biografi Ibnu Hibban dalam lisan, Ibn Hajar5:112, , Tahdzib at Tahdzib karya Ibnu Hajar asqalani.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA