Ilmu ilmu yang mempelajari tentang benda-benda langit adalah

Aspek sosial dalam geografi biasanya erat hubungannya dengan hal yang berkaitan dengan manusia, ilmu yang mempelajari tentang aspek sosial geografi diantaranya antropologis, politis, ekonomis, sosiologis dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan yang tidak termasuk ilmu yang mempelajari aspek sosial adalah biogeografi.

Jadi, jawaban yang tepat adalah E. 

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >>


Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. geografi
  2. klimatologi
  3. filsafat
  4. astronomi

Jawaban terbaik adalah D. astronomi.

Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝Ilmu-ilmu yang mempelajari tentang benda-benda langit adalah...❞ Adalah D. astronomi.
Saya Menyarankan Anda untuk membaca pertanyaan dan jawaban berikutnya, Yaitu Golongan islam yang banyak tertarik filsafat Yunani adalah.... dengan jawaban yang sangat akurat.

Klik Untuk Melihat Jawaban

Apa itu cp.dhafi.link??

Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

“Ilmu Falak, samakah dengan Astronomi?”

Pertanyaan semacam itu seringkali muncul di benak masyarakat umum. Ada juga yang beranggapan bahwa Ilmu Falak sama dengan Ilmu Hisab, Ilmu Rashd, Ilmu Miqat, Ilmu Nujum, bahkan tidak sedikit yang berfikir bahwa ilmu falak sama dengan Astronomi. Namun, apakah hal di atas benar adanya? Mari kita bahas sedikit tentang itu.

Coba kita lihat dari pengertian Astronomi terlebih dahulu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, astronomi mempunyai arti ilmu tentang Matahari, Bulan, Bintang, dan planet lainnya; ilmu falak. Secara etimologis, Astronomi berarti susunan bintang-bintang. Sedangkan secara istilah, ilmu astronomi sering diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang pengamatan benda-benda langit, dan mempunyai ruang lingkup bintang, planet, komet, nebula, gugus bintang atau galaksi. Serta fenomena alam yang terjadi di luar atmosfer. Berbicara tentang astronomi berarti berbicara tentang luar angkasa.

Sekarang kita ke pembahasan yang kedua. Secara bahasa, Ilmu Falak berasal dari bahasa Arab, “falak” yang berarti orbit atau lintasan benda-benda langit. Jika ditarik dari bahasa tersebut, Ilmu Falak bisa dikatakan ilmu yang mempelajari tentang lintasan benda langit, hampir sama dengan astronomi. Menurut Muhyiddin Khozin, Ilmu Falak adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari lintasan benda langit (khususnya Bumi, Bulan dan Matahari) pada orbitnya masing-masing dengan tujuan untuk diketahui posisi benda langit antara satu dengan lainnya, agar dapat diketahui waktu-waktu di permukaan Bumi.

Jika kita simpulkan dari kedua penjelasan antara Ilmu Falak dan Astronomi, sebenarnya memang ada kemiripan, namun tidak sama. Cakupannya pun jelas berbeda.

Ilmu Falak akan berhubungan erat dengan ibadah umat muslim. Yaitu digunakan untuk mengetahui kapan waktu sholat, waktu haji, waktu puasa, waktu zakat, kapan akan terjadi gerhana, dan juga dalam menentukan kemana arah kiblat yang benar. Untuk lebih jelasnya, fokus pembelajaran yang ada dalam Ilmu Falak ada 4, yaitu untuk menentukan arah kiblat, waktu sholat, awal bulan, dan gerhana Matahari maupun Bulan. Berbeda dengan Astronomi yang mempelajari benda langit secara umum.

Selain berkaitan dengan waktu, belajar Ilmu Falak juga harus dibekali dengan ilmu syariat sebagai pedoman dan batasan dalam mempelajarinya. Karena dalam hakekatnya, ilmu ini berkaitan erat dengan ibadah umat Islam. Jika salah dalam penentuan wsyariat dan hukumnya, akan berakibat fatal juga untuk masyarakat umum.

Ada anggapan juga bahwa Ilmu Falak sama dengan Ilmu Hisab. Ya, walaupun sebenarnya berbeda, akan tetapi tetap ada hubungannya. Karena ilmu ini juga akan menggunakan perhitungan (hisab) dalam prakteknya. Pun juga bisa dikatakan Ilmu Rashd, karena setelah dihisab atau dihitung, perlu adanya pengamatan (Ar Rashd) untuk memastikan bahwa perhitungan itu benar. Dalam kasus ini digunakan dalam penentuan awal bulan dengan rukyatul hilal atau mengamati hilal. Selain itu, ilmu ini juga sering dikatakan sebagai Ilmu Miqat, karena mempelajari tentang batasan-batasan (Miqat) waktu.

Bagaimana dengan Ilmu Nujum? Dalam segi bahasa, An Nujum berarti bintang. Jadi Ilmu Nujum mempunyai arti ilmu perbintangan. Jika dikaitkan dengan Ilmu Falak akan berbeda pembahasannya. Karena Ilmu Nujum lebih dikaitkan dengan Astrologi, yang mana Astrologi sendiri mempunyai makna ilmu pengetahuan yang mempelajari benda langit supaya digunakan untuk mengetahui apa pengaruh benda langit tersebut terhadap nasib seseorang di bumi. Jadi lebih dekat dengan ilmu ramalan, yang dalam ajaran Islam, mempelajarinya boleh tapi untuk mempercayainya tentu tidak dibenarkan.

Kesimpulannya, apakah Ilmu Falak sama dengan Astonomi? Jawaban adalah serupa tapi tak sama. Karena Ilmu Falak dan Astronomi saling berkaitan satu dengan yang lain, akan tetapi mempunyai fokus kajian yang berbeda.

Secara bahasa kata “falak” berasal dari bahasa Arab falakun yang mempunyai makna orbit atau lintasan benda-benda langit ( madar al-nujum). Oleh karenanya ilmu falak dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang lintasan benda-benda langit khususnya bumi, bulan, dan matahari. Benda-benda langit selalu berjalan pada lintasan atau orbitnya, sehingga kita dapat mengetahui letak antara benda langit yang satu dengan benda langit sang lainnya dan juga untuk mengethui waktu-waktu di permukaan bumi. Ilmu ini disebut juga ilmu Hisab karena ilmu ini mengandung benyak perhitungan, ada juga yang menyebutnya dengan ilmu Roshd karena ilmu ini memerlukan pengamatan dan obserfasi, sering juga disebut sebagai ilmu Miqot karena ilmu ini membahas tentang batasan-batasan waktu. Dari beberapa istilah di atas yang paling popular di kalangan masyarakat adalah “Ilmu Falak” dan Ilmu Hisab”.

Ilmu Hisab lebih popular di kalangan masyarakat karena sebagian kegiatan yang paling menonjol di dalamnya adalah perhitungan-perhitungan, baik perhitungan arah kiblat, awal bulan gerhana, ataupun yang lainnya. Akan tetapi dalam ilmu falak pada dasarnya menggunakan dua pendekatan dalam mengetahui waktu-waktu ibadah dan posisi benda-benda langit, yakni pendekatan hisab (perhitungan) dan pendekatan rukyat (pengamatan) benda-benda langit, karenanya terkadang disebut juga dengan ilmu hisab rukyat.

Ilmu falak juga dapat disebut dengan ilmu astronomi, karena di dalamnya juga membahas tentang bumi dan antariksa (kosmografi). Perhitungan-perhitungan dalam ilmu falak berkaitan dengan benda-benda langit, walaupun hanya sebagian kecil dari benda-benda langit yang menjadi objek perhitungan. Karena secara istilah astronomi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang peredaran benda-benda langit, baik fisiknya, geraknya, ukurannya, dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya.

Ilustrasi manusia sedang mengamati benda langit di malam hari (Foto: Free-Photos from Pixabay )

Semua yang ada di luar angkasa sana menjadi hal yang menarik bagi manusia dari dulu hingga sekarang. Tidak sedikit negara maupun industri berlomba-lomba menciptakan teknologi untuk bisa mengunjungi, menjelajahi atau bahkan menghuni salah satu tempat yang dapat ditinggali oleh manusia di angkasa sana selain planet Bumi.

Dengan kondisi tersebut, banyak teknologi di ciptakan untuk bisa memahami benda angkasa yang ada di Jagat Raya ini. Selain teknologi, banyak cabang ilmu pengetahuan yang ada untuk manusia pelajari dan dalami untuk mengetahui kondisi benda-benda langit di Alam semesta ini.

Angkasa yang selalu menarik penuh dengan misteri untuk di pahami manusia (Foto: Lumina Obscura from Pixabay)

Benda-benda langit adalah semua objek fisik atau struktur yang ada di alam semesta yang dapat teramati. Beberapa contoh benda langit tersebut di antaranya planet, satelit, bintang, nebula, galaksi, asteroid, meteoroid, sistem keplanetan, Komet, debu antariksa, gugus galaksi, lubang hitam, supergugus, dll.

Kemudian ada cabang ilmu geologi yang mempelajari benda-benda langit di luar angkasa. Padahal geologi sendiri merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi sendiri yang merupakan bagian dari benda langit dalam tata surya. Cabang ilmu geologi yang mempelajari benda langit adalah Geologi Planetarium. Geologi planetarium, dikenal juga sebagai astrogeologi atau eksogeologi, adalah sebuah disiplin ilmu pengetahuan planetarium yang membahas tentang geologi benda luar angkasa seperti planet dan satelitnya, asteroid, komet, dan meteorit.

Ilustrasi Seorang astronout sedang melakukan observasi di Bulan (Foto: WikiImages from Pixabay)

Banyak tujuan dari adanya ilmu Astrogeologi di antaranya untuk memahami benda langit dalam ilmu pengetahuan, serta tujuan ekonomis untuk sumber daya yang dapat manusia manfaatkan.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA