Jelaskan apa yang dimaksud dengan keberagaman budaya di lingkungan sekolah

Sebagai lembaga pendidikan berkonsep boarding school yang peserta didiknya berasal dari seluruh penjuru nusantara pastinya terdapat keragaman sosial budaya di dalamnya. Contoh keragaman sosial budaya di lingkungan sekolah tersebut sebenarnya merupakan kekayaan yang justru harus dikembangkan. Para siswa peserta didik bisa belajar tentang toleransi dan kerjasama melalui hal tersebut.

Di lingkungan sekolah boarding setiap hari para siswa akan selalu berinteraksi dengan teman, guru, staf dan seluruh civitas yang belum tentu berasal dari suku dan daerah yang sama. Jika keragaman sosial dan budaya tidak dikembangkan dengan sebaik-baiknya tentu saja akan membawa dampak yang kurang baik dalam pergaulan serta interaksi di lingkungan sekolah.

Contoh-contoh Keragaman Sosial dan Budaya

Di dalam sekolah umum saja sudah pasti terdapat perbedaan sosial dan budaya di antara siswa dan guru serta staf apalagi pada boarding school yang pada umumnya memiliki peserta didik dari berbagai daerah di Indonesia. 

Perbedaan sifat dan kepribadian adalah salah satu contoh keragaman sosial dalam lingkungan sekolah, tidak terkecuali pada perbedaan bahasa, daerah dan sebagainya. Nah, apa saja contoh dari keragaman sosial dan budaya yang ada di lingkungan sekolah? 

1. Keragaman Bahasa 

Indonesia terdiri dari daerah-daerah yang terbentang dari ujung barat hingga ke timur. Setiap daerah tersebut memiliki bahasanya masing-masing sebagai bahasa ibu di samping bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Selain bahasa ibu yang berbeda, logat setiap siswa dalam bertutur kata juga dipengaruhi oleh daerah asalnya.

Setiap peserta didik harus bisa menghargai dan menghormati keragaman bahasa dan logat daerah yang berbeda tersebut. Tidak boleh mengolok-olok logat dan bahasa yang tidak sama dengan daerahnya. Justru para siswa bisa saling belajar bahasa daerah dari teman-temannya untuk memperkaya pengetahuan.

2. Keragaman Suku Bangsa

Suku bangsa dari siswa merupakan bagian dari keragaman sosial budaya yang harus dihormati di lingkungan sekolah. Siswa di dalam sekolah mungkin saja berasal dari suku Jawa, Sunda, Betawi, Batak, Aceh, Dayak dan sebagainya.

Semuanya sama yaitu ingin menuntut ilmu di sekolah terbaik untuk menjadi generasi unggulan. Siswa tidak boleh hanya berteman dengan siswa yang berasal dari suku yang sama dengannya. Meskipun berbeda suku bangsa namun seluruh siswa adalah bangsa Indonesia yang menjadi penerus di masa depan nantinya.

3. Keragaman Sifat dan Kepribadian

Tidak ada seorangpun manusia yang memiliki sifat dan kepribadian yang sama persis dengan orang lain. Hal ini harus ditanamkan kepada setiap siswa bahwa teman-temannya, guru, pembimbing dan seluruh staf di lingkungan sekolah pasti memiliki perbedaan sifat dan kepribadian. 

Oleh sebab itu harus dikembangkan sikap saling menghargai satu sama lain supaya interaksi sosial bisa berjalan dengan baik dan membuat lingkungan sekolah tetap nyaman. Perbedaan sifat dan karakter justru bisa menjadi kekuatan yang saling melengkapi satu dan lainnya.

4. Keragaman Wilayah

Indonesia adalah negara yang wilayahnya sangat luas dan terdiri dari berbagai suku bangsa serta daerah. Peserta didik yang berada di lingkungan boarding school tidak mungkin hanya berasal dari satu wilayah saja misalnya Jabodetabek melainkan berasal dari seluruh nusantara.

Salah satu contoh keragaman sosial dan budaya dalam lingkungan sekolah yaitu perbedaan wilayah asal siswa tidak seharusnya menjadi penghalang interaksi sosial kecuali justru bisa menguatkan ikatan persaudaraan antar siswa. Bukankah sangat menarik bisa memiliki teman dari Papua, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera dan wilayah lainnya di Indonesia.

Keragaman sosial budaya di lingkungan sekolah tidak seharusnya menjadi penghalang terciptanya interaksi serta hubungan yang positif antara siswa, guru dan seluruh staf. Dengan terciptanya hubungan yang harmonis tersebut maka kehidupan di lingkungan boarding school seperti SMA Dwiwarna (Boarding School) menjadi lebih kondusif dan mendukung prestasi siswa.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman suku, budaya, ras, serta agama. Dalam kehidupan bermasyarakat, baik dalam pekerjaan maupun dalam studi di sekolah, kita akan bertemu dengan keberagaman. Jika ditanggapi dengan positif, keberagaman memiliki banyak manfaat. Berikut ini contoh manfaat keberagaman di lingkungan sekolah:

Manfaat Keberagaman di Sekolah

1. Menumbuhkan rasa saling menghargai

Di Sekolah kita akan bertemu dengan berbagai siswa yang saling berbeda antara satu dengan lainnya. Baik perbedaan dalam hal gender, agama, suku, bahasa, ras, adat istiadat dan lain sebagainya. Dengan hadirnya perbedaan-perbedaan tersebut, setiap siswa belajar untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan.

2. Memahami Perbedaan

Rasa saling menghormati dan menghargai perbedaan yang ada antar setiap individu dalam lingkungan sekolah yang majemuk akan menimbulkan pemahaman yang baik akan perbedaan. Dengan memahami perbedaan, akan muncul pula penerimaan bahwa setiap individu memiliki karakteristik masing-masing yang berbeda satu dengan lainnya.

3. Memunculkan Toleransi

Lingkungan sekolah yang majemuk; terdiri dari beragam suku, agama, ras, gender, atau juga kebudayaan menuntut siswa untuk dapat saling menghormati, menghargai, dan memahami perbedaan yang ada dalam bersosialisasi. Dengan demikian tercipta rasa saling tolerasi antar suku, agama, budaya adan ras yang berbeda.

4. Belajar Bersosialisasi

Selain di lingkungan keluarga, sekolah merupakan tempat bagi para siswa untuk belajar bersosialisasi. Siswa-siswi dari beragam gender, suku, agama, ras, maupun budaya berkumpul dalam lingkungan sekolah.

Untuk itu setiap siswa dituntut untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan majemuk serta memahami perbedaan-perbedaan sifat maupun karakter setiap individu agar dapat menjalin pertemanan dengan banyak siswa lain yang memiliki ragam latar belakang yang berbeda.

5. Dapat Mengetahui Bahasa Daerah Lain

Dalam satu sekolah, terutama di kota-kota besar seringkali terdapat siswa yang berasal dari daerah yang berbeda-beda, sehingga selain berbahasa Indonesia, mereka juga menggunakan bahasa daerah yang berbeda untuk bercakap-cakap dalam kesehariannya.

Keberagaman bahasa tersebut dapat dimanfaatkan untuk saling belajar bahasa antar siswa yang memiliki bahasa ibu yang berbeda. Selain menarik bagi para siswa, belajar bahasa daerah lain juga akan membantu melestarikan kebudayaan daerah tersebut dan mengembangkan rasa cinta akan Indonesia dengan keberagaman budaya dan bahasanya.

6. Memperkuat persatuan dan kesatuan

Munculnya sikap toleransi, rasa saling menghormati, menghargai, dan memahami keberagaman serta rasa cinta akan keberagaman Indonesia akan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

7. Menambah Wawasan Budaya

Negara kita Indonesia kaya akan budaya. Setiap daerah memiliki adat istiadat, kebudayaan, juga bahasa yang berbeda. Dengan hadirnya keberagaman tersebut dalam lingkungan sekolah; setiap siswa secara nyata dikenalkan dengan bahasa dan budaya lain, yang pada akhirnya akan menambah wawasan budaya mereka.

Demikian jawaban atas pertanyaan mengenai manfaat keberagaman di lingkungan sekolah. Semoga dengan begini kita semakin bersyukur dengan adanya keberagaman.

Hai, Sobat Guru Penyemangat, dapatkah kamu menyebutkan contoh-contoh keberagaman yang ada di lingkungan sekolahmu?

Sungguh ada banyak sekali keberagaman di sekolah, ya.

Perlu diketahui bahwa keberagaman adalah kondisi dalam masyarakat maupun sekolah yang di dalamnya terdapat perbedaan dalam berbagai bidang.

Secara umum, perbedaan yang menyebabkan keberagaman bisa dilihat dari suku, agama, ras dan golongan.

Namun secara khusus, Gurupenyemangat.com akan menyajikan contohnya secara lebih detail.

Berikut ada segenap contoh keberagaman di lingkungan sekolah yang perlu kita ketahui lengkap dengan cara menyikapinya.

Baiklah, mari kita simak ya:

Contoh Keberagaman di Lingkungan Sekolah

Jelaskan apa yang dimaksud dengan keberagaman budaya di lingkungan sekolah
Contoh Keberagaman di Lingkungan Sekolah. Dok. Gurupenyemangat.com

1. Keberagaman Jenis Kelamin

Keberagaman pertama yang nyaris ada di seluruh jenjang sekolah ialah perbedaan jenis kelamin dan gender. Ada siswa perempuan, ada pula siswa laki-laki. Ada guru perempuan dan ada pula guru laki-laki.

Selain itu, jumlahnya pun sering kali tidaklah bisa ditebak. Terkadang siswa laki-laki lebih dominan daripada perempuan, dan kadang pula sebaliknya.

2. Keberagaman Gender

Selain jenis kelamin, masing-masing siswa di lingkungan sekolah memiliki perbedaan gender yang menjadi karakteristiknya.

Gender adalah karakteristik yang terikat pada diri seseorang sekaligus menentukan perannya di lingkungan sosial.

Misalnya siswa perempuan di sekolah identik dengan kegiatan bersih-bersih dan menjaga kerapian.

Sedangkan siswa laki-laki memiliki peran sebagai seorang pemimpin atau mengurusi hal-hal yang membutuhkan tenaga.

3. Keberagaman Agama

Indonesia adalah negara yang berlandaskan Pancasila karena para penduduknya menganut agama yang berbeda-beda.

Ada Islam, Hindu, Budha, Kristen, Katolik, hingga Konghucu.

Di lingkungan sekolah pula demikian. Sering kita temukan siswa maupun guru yang menganut agama berbeda dengan kita. Sejatinya itu bukan perbedaan melainkan contoh keragaman.

4. Keberagaman Suku

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, Indonesia memiliki total 1.340 suku bangsa yang tersebar di berbagai penjuru Bumi Pertiwi.

Di sekolah pun demikian. Ada beberapa dari teman kita yang berasal dari Suku Jawa, Suku Rejang, Suku Padang, Suku Serawai, dan lain sebagainya. Itu adalah bentuk keberagaman suku.

5. Keberagaman Ras

Tahukah Sobat Guru Penyemangat bahwa di lingkungan sekolah juga ada keberagaman ras? 

Contohnya ialah ras Malayan-Mongoloid yang tersebar di daerah Sumatra, Jawa, Bali, NTB, Kalimantan hingga Sulawesi.

O ya, ada pula ras Melanesoid yang tersebar di Papua, Maluku, hingga NTT.

6. Keberagaman Golongan

Nah, dibandingkan dengan 5 contoh keberagaman di atas, keberagaman golongan menjadi hal yang cukup kompleks.

Di lingkungan sekolah, keberagaman golongan mencakup perbedaan dari segi usia, dari segi ekonomi, hingga mata pencaharian sehari-hari.

7. Keberagaman Adat Istiadat dan Budaya

Berbeda daerah, maka berbeda pula adat istiadat dan budaya yang menjadi ciri khasnya. Tidak terkecuali di sekolah.

Dalam satu kelas biasanya terdiri atas 10-30 siswa yang masing-masing darinya memiliki adat istiadat dan budaya yang berbeda.

Contoh keberagaman budaya yang paling simpel dan bisa kita temukan di sekolah misalnya memakai baju batik, cara bersalaman, dan lain sebagainya.

8. Keragaman Bahasa

Sudah tidak bisa dimungkiri bahwa perbedaan suku akan mengakibatkan terjadinya keragaman bahasa.

Bahkan bukan hanya untuk satu sekolah, setiap kelas pun bisa saja diisi oleh banyak siswa yang berbeda bahasa.

Tapi kita beruntung, karena sebagai negara Bhinneka Tunggal Ika, kita semua bisa disatukan dengan Bahasa Indonesia.

9. Keberagaman Wilayah Secara Geografis

Tidak hanya secara umum, secara khusus di lingkungan sekolah juga kaya akan siswa yang berasal dari beragam wilayah secara geografis.

Ada siswa yang wilayahnya lebih dekat dengan bukit, ada siswa yang tinggal di daerah perkotaan, dan ada pula siswa yang tinggal di pedesaan. Itu adalah contoh keberagaman yang harus kita maklumi.

Cara Menyikapi Keberagaman di Sekolah

Jelaskan apa yang dimaksud dengan keberagaman budaya di lingkungan sekolah
Cara Menyikapi Keberagaman di Sekolah. Dok. Gurupenyemangat.com

Hai, Sobat Guru Penyemangat, kira-kira, bagaimana cara menyikapi keberagaman yang ada di lingkungan sekolahmu?

Untuk menyikapi dan memaklumi keberagaman di sekolah, sikap pertama yang perlu sama-sama kita tinggikan ialah toleransi.

Boleh Baca: Begini Upaya untuk Mengatasi Masalah Keberagaman yang Terjadi di Sekolahmu

Secara khusus, cara menyikapi keberagaman di sekolah bisa dijabarkan sebagai berikut:

1. Cara Menyikapi Keberagaman Jenis Kelamin dan Gender

Pembagian tugas secara adil ialah salah satu cara terbaik dalam menyikapi keberagaman jenis kelamin dan gender.

Contoh adil? Misalnya membuat jadwal piket, bermusyawarah dalam memilih ketua kelas maupun ketua OSIS, hingga tidak membeda-bedakan teman dari bentuk rupa, fisik, dan jenis kelamin.

2. Cara Menyikapi Keberagaman Agama dan Keyakinan

Sebagai seorang siswa maupun guru, kita perlu memaklumi bahwa perbedaan agama menimbulkan perbedaan cara beribadah. Pun demikian dengan tempat ibadah.

Cara menyikapi perbedaan agama di sekolah utamanya ialah dengan meningkatkan rasa toleransi beragama.

Misalnya, tidak menghina agama lain, hingga mempersilakan mereka untuk beribadah sesuai dengan keyakinannya.

3. Cara Menyikapi Keberagaman Suku, Ras, dan Wilayah

Perbedaan asal suku, ras, hingga tempat tinggal tidak jarang menimbulkan masalah. Di lingkungan sekolah pun demikian.

Berbeda suku, maka berbeda pula logat dan bahasanya. Dan, tidak dimungkiri bahwa perbedaan ras akan menghasilkan beragamnya warna kulit.

Cara bijak untuk menyikapi perbedaaan tersebut di sekolah ialah menggunakan bahasa yang bisa dipahami semua suku, tidak membeda-bedakan teman berdasarkan ras, serta tidak mengejek perbedaan warna kulit, rupa, dan logat bicara.

4. Cara Menyikapi Keberagaman Golongan, Adat Istiadat, dan Budaya

Dibandingkan dengan adat istiadat dan budaya, sebenarnya keberagaman golongan yang lebih sering menimbulkan masalah.

Di sekolah, masalah yang mungkin dan bisa saja terjadi misalnya ada siswa kaya yang tidak mau berteman dengan siswa miskin, dan ada pula siswa yang mengolok-olok mata pencaharian orang tua siswa lain.

Bila tidak disikapi dengan bijak, hal tersebut akan menghasilkan masalah yang runyam.

Dengan demikian, cara menyikapi keberagaman golongan ialah; sebaiknya setiap siswa mau menerima teman apa adanya karena semua manusia itu tidak dibedakan antara miskin dan kaya.

***

Nah, demikianlah tadi seutas ulasan Guru Penyemangat mengenai ragam contoh keberagaman di lingkungan sekolah lengkap dengan cara menyikapinya.

Mudah-mudahan bermanfaat, ya.
Salam.