Jelaskan apa yang dimaksud dengan teks editorial?

Contoh Teks Editorial – Apakah Sobat Bintang tahu tentang teks editorial? Teks ini biasanya muncul di media massa seperti surat kabar, majalah berita dan sejenisnya. Bagi Sobat Bintang yang sering membaca surat kabar mungkin akan menemui teks editorial ini. Contoh teks editorial bisa dilihat di setiap surat kabar apapun.

Membicarakan tentang teks editorial, faktanya tidak boleh dibuat secara asal. Ada kaidah yang perlu diperhatikan diantaranya adanya struktur, ciri-ciri dan langkah penyusunannya. Seperti apakah kaidah dalam penulisan teks editorial? Berikut penjelasannya.

Baca Juga: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contoh Teks Eksposisi

Pengertian Teks Editorial

Teks editorial merupakan teks yang berisikan tentang pendapat redaksi terhadap suatu isu atau masalah secara aktual. Isu ini biasanya mencangkup politik, perekonomian, masalah sosial dan apapun yang sedang terjadi saat ini.

Sedangkan menurut wartawan senior Dja’far H Assegaf mendefinisikan teks editorial merupakan teks sebuah opini atau fakta secara ringkas namun logis.

Penulisan editorial memiliki tujuan untuk mengajak pembaca untuk memperhatikan isu yang sedang diangkat oleh redaksi. Oleh karena itu, editorial biasanya dicari oleh pembaca karena memberikan wacana sebuah isu yang sedang terjadi saat ini.

Ciri-Ciri Teks Editorial

Jelaskan apa yang dimaksud dengan teks editorial?

Untuk menuliskan editorial juga memiliki ciri-ciri yang menandakan bahwa teks tersebut merupakan editorial yang ditulis oleh redaksi. Berikut ciri-ciri teks editorial:

Baca Juga: Pengertian, Ciri-ciri dan Contoh Teks Anekdot yang Lucu dan Menarik

1. Bersifat Aktual dan Faktual

Seperti halnya dalam berita, isu yang diangkat umumnya adalah yang paling menonjol dan menarik perhatian pembaca. Oleh karena itu, redaksi selalu menulis teks editorial sesuai dengan apa yang terjadi saat ini serta mendapat perhatian banyak masyarakat.

Berita yang diangkat pun harus aktual dan faktual sehingga masyarakat akan mengetahui pandangan redaksi terhadap isu saat ini. Tentu saja, pembaca harus mampu memframing apa yang disampaikan oleh redaksi.

2. Sistematis dan Logis

Dalam menuliskan teks editorial, harus dibuat secara berurutan atau sistematis. Bahasa yang digunakan juga mudah dipahami pembaca sehingga redaksi mampu mengajak pembaca untuk menilai isu atau masalah tersebut.

Baca Juga: Contoh Teks Prosedur Beserta Pengertian, Jenis, dan Struktur

3. Argumentatif

Pendapat yang disampaikan redaksi juga harus objektif sehingga pembaca akan mengetahui sisi positif dan negatif dari isu yang diangkat. Sehingga, teks editorial ini bukan berisikan suatu kebenaran seutuhnya melainkan pendapat redaksi terhadap suatu isu.

4. Penggunaan Diksi yang Tepat dan Lugas

Bahasa yang digunakan oleh redaksi ini cenderung tegas namun juga lugas. Hal ini bertujuan agar pembaca mudah memahami apa yang disampaikan oleh redaksi.

5. Permasalahan yang Diangkat Skala Nasional

Secara umum, masyarakat sangat tertarik pada isu yang sedang populer di seluruh negeri, misalkan saja pemilihan presiden. Tentu saja masyarakat ingin mengetahui aktivitas maupun berbagai hal tentang pemilihan presiden sehingga masyarakat dapat memilih sesuai dengan yang dipilih.

Struktur Teks Editorial

Dalam menulis teks editorial harus dilakukan sesuai kaidah seperti struktur penulisannya. Seperti apakah struktur teks editorial? Berikut penjelasannya.

1. Pertanyaan Pendapat

Biasanya editorial diawali dengan pertanyaan pendapat pada suatu isu yang sedang hangat. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan dari redaksi terhadap isu tersebut. Biasanya, awal penulisan editorial ini berupa teori kemudian dilanjutkan dengan pendapat redaksi.

Baca Juga: 5 Contoh Teks Inspiratif Lengkap Beserta Strukturnya

2. Argumentasi

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa setelah penulisan sebuah teori maka langkah selanjutnya adalah pendapat dari redaksi itu sendiri. Tujuan argumentasi ini adalah menyampaikan pendapat agar pembaca lebih yakin dengan fakta-fakta terhadap isu tersebut.

3. Pernyataan Ulang

Sebuah pernyataan yang disampaikan oleh redaksi ini biasanya pernyataan ulang dari sebuah pertanyaan utama pada awal teks editorial. Untuk pernyataan ulang ini biasanya diletakkan pada akhir editorial.

Tahap Penulisan Teks Editorial

Jelaskan apa yang dimaksud dengan teks editorial?

Untuk menuliskan teks editorial, selain struktur yang diperhatikan juga harus memahami tahapan-tahapan penulisannya. Berikut tahapan-tahapan penulisan teks editorial:

1. Pencarian Ide dan Topik

Untuk penulisan editorial diawali dengan pencarian ide dan topik akan suatu isu yang sedang hangat. Biasanya, pembaca lebih tertarik pada topik atau isu terbaru.

2. Seleksi dan Penetapan Topik

Setelah menentukan ide atau topik, biasanya tidak hanya satu topik saja melainkan ada beberapa topik yang ditemukan. Redaktur biasanya akan lebih memilih sebuah isu yang benar-benar hangat dan memiliki bobot isu yang kuat.

Baca Juga: 5 Contoh Teks Pidato Lengkap dengan Penjelasannya!

3. Penetapan Substansi

Penulisan teks editorial ini harus berisikan sebuah kebenaran dan data sehingga bobot isi dari suatu isu benar-benar fakta dan tersampaikan ke pembaca.

4. Proses Penulisan

Setelah menemukan berbagai ide, gagasan dan data yang terkumpul maka langkah selanjutnya adalah redaksi menuliskan pendapat tersebut dan nantinya dipublikasikan pada media massa.

Contoh Teks Editorial

Ada berbagai macam topik yang dapat diangkat untuk menjadi sebuah teks editorial. Untuk mempermudah gambaran, perhatikan contoh teks editorial bertemakan ‘Covid-19’.

“Sebagai langkah lanjutan pemerintah terhadap penanganan covid-19, kini dibentuk Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19. Pemberian vaksin secara berkala pada masyarakat bertujuan sebagai jalan keluar untuk mencegah covid-19 semakin meluas.

Tim ini terdiri dari beberapa menteri, lembaga riset, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan perguruan tinggi. Namun terdapat beberapa kendala serta masalah dalam pengembangan tim ini.

Pertama, Fungsi dan tugas tim yang tumpang tindih terhadap ekonomi serta penangan Covid-19. Adanya tim ini bisa berpotensi menghambat jalannya birokrasi. Kedua, keberadaan tim ini juga belum jelas dari segi batasan kinerjanya.

Sedangkan untuk pembuatan vaksin membutuhkan biaya yang banyak dan waktu yang cukup lama. Pembuatan vaksin harus dilakukan uji klinis secara bertahap untuk hasil yang optimal sehingga tidak menimbulkan efek buruk pada masyarakat.

Misalkan saja Astrazeneca dan Universitas Oxfort melakukan pengujian ulang terhadap vaksin yang digunakan mengingat adanya efek samping yang serius terhadap masyarakat Inggris saat itu. Sehingga tim Penanganan Covid-19 ini harus bertindak lebih hati-hati ketika memutuskan pembuatan vaksin”

Baca Juga: 5 Contoh Teks Eksplanasi, Lengkap Dengan Penjelasannya!

Berdasarkan penjabaran di atas, mulai dari pengertian, struktur teks, tahapan penulisan dan contoh teks editorial, apakah Sobat Bintang sudah bisa membedakan teks editorial dengan teks lainnya? Perlu diingat bahwa penulisan teks editorial ini hanya dapat dilakukan oleh redaksi (redaktur) bukan oleh penulis.

KOMPAS.com - Menyampaikan atau mengungkapkan pendapat jadi hal lumrah di negara demokratis, seperti Indonesia.

Pendapat dapat disampaikan melalui teks. Salah satu cara untuk menyampaikan pendapat tersebut disebut juga teks editorial atau opini. Teks editorial adalah berisi analisis subjektif berdasarkan fakta dan data.

Teks editorial dapat sering kita jumpai dalam surat kabar, media online, atau majalah. Teks editorial yang terdapat dalam media biasa juga disebut tajuk rencana.

Teks tersebut berisi pandangan redaksi mengenai isu yang diangkat dalam pemberitaan. Sementara, ruang untuk menyampaikan pendapat pribadi biasa terdapat dalam rubrik khusus opini.

Terdapat dua macam teks opini, yaitu opini analitis dan opini hortatoris. Opini analitis berkenaan dengan konsep atau teori tentang sesuatu.

Sedangkan opini hortatoris berkenaan dengan tindakan yang perlu dilakukan atau kebijakan yang perlu dibuat.

Baca juga: Ciri-ciri Teks Berita

Ciri-ciri teks editorial

Sementara ciri-ciri teks editorial antara lain:

  • bersifat aktual dan faktual. Tulisan mengangkat topik yang hangat, sedang berlangsung, atau banyak dibicarakan masyarakat secara luas
  • sistematis dan logis
  • berisi argumentasi (argumentatif) karena pada dasarnya teks editorial adalah pendapat
  • menggunakan kalimat yang singkat, padat, dan jelas agar menarik dibaca.

Handining IlustrasiStruktur teks editorial

Dalam menulis atau menyusun teks editorial terdapat struktur yang membangunnya. Struktur teks editorial atau opini, yaitu:

Tesis disebut juga pernyataan pendapat. Biasanya berisi sebuah teori yang akan diperkuat oleh argumen. Pada bagian ini penulis menyampaikan sudut pandang tentang masalah yang dibahas.

Argumentasi merupakan bukti atau alasan untuk memperkuat pernyataan dalam tesis. Argumentasi dapat berupa pertanyaan umum/data hasil penelitian, pernyataan para ahli, maupun fakta-fakta berdasarkan referensi yang bisa dipercaya.

Reiterasi (reinteration) atau disebut pernyataan atau penegasan ulang pendapat. Bagian ini berisi penegasan ulang pendapat. Penegasan ulang biasa berada di bagian akhir teks.

Baca juga: Kaidah Kebahasaan Teks Berita

Kaidah kebahasaan teks editorial

Melansir Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2017), selain ciri dan struktur, teks editorial juga memiliki kaidah kebahasaan. Kaidah kebahasaan teks editorial antara lain:

  • Adverbia: kata keterangan. Ditujukan agar pembaca meyakini teks yang dibahas, dengan menegaskan menggunakan kata keterangan (adverbia frekuentatif).
  • Konjungsi: kata penghubung pada teks.
  • Verba Material: verba yang menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa.
  • Verba Relasional: verba yang menunjukkan hubungan intensitas dan kepemilikan.
  • Verba Mental: verba yang menerangkan persepsi (conothnya “melihat”, atau “merasa”), afeksi (contohnya “suka” atau “khawatir”), dan kognisi (contohnya “berpikir” atau “memahami”).

Jelaskan apa yang dimaksud dengan teks editorial?
KOMPAS.com/BAMBANG P. JATMIKO Ilustrasi

Mari belajar menulis teks editorial atau opini. Agar lebih mudah, kita dapat menyusun teks editorial singkat dengan mengacu pada strukturnya.

Tesis

Angkat satu tema yang sedang berlangsung atau ramai dibicarakan orang. Kalian dapat mencarinya melalui pembicaraan di media sosial atau berita. Kita ambil contoh dengan tema penanganan Covid-19. Maka penulisan bisa jadi seperti berikut:

Pandemi Covid-19 belum juga reda hingga pengujung tahun. Masyarakat mempertanyakan kinerja menteri. Semakin hari protokol kesehatan dilonggarkan padahal angka kematian terus bertambah. Bisa jadi pemerintah kurang becus menangani pandemi. Hal ini bisa membuat rasa kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah semakin berkurang

Argumentasi

Pendapat yang kita ungkapkan dalam tesis hanya jadi bualan belaka bila tidak disertai data dan fatka. Maka untuk menulis teks editorial, kita perlu menyuguhkan data dan fakta. Berikut contohnya:

Berdasarkan suvei Litbang Kompas pada 7 sampai 11 Juli 2020 587 responden dari 23 provinsi, ada hasil cukup signifikan soal tingkat kepuasan publik terhadap kinerja menteri. Sebanyak 71,1 persen responden merasa tidak puas dengan kinerja jajaran menteri terkait penyediaan fasilitas kesehatan. Sedangkan 75,1 persen responden tidak puas dengan penyaluran bantuan sosial. 87,8 persen menyatakan ketidakpuasannya terhadap kinerja menteri.

Baca juga: Fakta dan Opini: Arti dan Ciri-cirinya

Kekurangan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan hingga sulitnya masyarakat mendapatkan masker pada awal pandemi mendorong rasa ketidakpuasan publik pada bidang kesehatan. Penyerahan bantuan yang belum merata dan tidak tepat sasaran menjadi salah satu penyebab yang mendorong rasa ketidakpuasan publik.

Data kepuasan masyarakat tersebut berhubungan juga dengan rasa kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Pemerintah kurang serius sejak awal kemunculan pandemi. Kita tidak akan pernah lupa bahwa beberapa jajaran pemerintah menyepelekan pandemi dengan menyuguhi publik guyonan basi.

Reinterasi

Di bagian akhir, kita pertegas lagi gagasan yang ingin kita sampaikan. Sebutkan kembali tesis di awal tulisan dengan dikuatkan data pada argumentasi.

Maka, tidak seharusnya protokol kesehatan dilonggarkan selama pandemi masih ada. Pemerintah tidak seharusnya memikirkan untung rugi dalam menangani Covid-19. Lebih lagi, pemerintah dan menteri harus memperbaiki komunikasi ke publik agar membangun kembali rasa kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.