Jelaskan apa yang dimaksud pola 1.4-3-3 dalam permainan sepak bola?

SEBANYAK 15 formasi sepak bola yang kerap digunakan oleh sebuah tim dalam pertandingan di era modern. Formasi berkembang mengikuti perubahan dalam dunia sepak bola.

Setiap formasi dipilih karena sesuai dengan kualitas pemain dan strategi dari pelatih. Biasanya, seorang juru taktik memiliki lebih dari satu formasi andalan untuk timnya. Hal ini untuk mengantisipasi berbagai keadaan yang terjadi dalam pertandingan. Variasi formasi dan strategi diharapkan bisa membuahkan kemenangan.

Berikut 15 formasi sepak bola:

BACA JUGA: 5 Stadion Terbesar di Asia Tenggara Versi AFC, Nomor 1 Kebanggaan Indonesia

15. Formasi 4-2-4

[Formasi 4-2-4 berasal dari Inggris Foto: Istimewa]

Formasi 4-2-4 berasal dari Inggris dan merupakan formasi yang populer pada eranya. Formasi ini menempatkan empat bek, dua gelandang yang berdampingan secara diagonal, dan empat penyerang.

Saat menyerang, satu gelandang akan maju beserta bek kanan dan kiri. Gelandang, yang maju ini, akan melindungi areanya sambil membantu bek kanan dan kiri dalam menyerang. Ketika terjadi serangan balik, mereka akan turun ke pos masing-masing dan bekerja sama dengan para pemain tersisa di daerah permainan sendiri untuk membendung upaya lawan agar tidak menjadi ancaman berbahaya.

Sementara itu, empat penyerang memiliki tugas untuk membongkar pertahanan lawan. Dua penyerang tengah sebagai ujung tombak, sedangkan dua pemain lain menyisir kedua sisi lapangan sebagai sayap.

Sekadar informasi, formasi 4-2-4 digunakan Brasil saat menjuarai Piala Dunia 1958. Saat itu, Brasil diisi nama-nama tenar, seperti Pele dan Garrincha.

14. Formasi 4-4-2

[Timnas Indonesia kerap menggunakan formasi 4-4-2 Foto: Istimewa]

Formasi 4-4-2 kerap digunakan oleh Tim Nasional [Timnas] Indonesia dan beberapa klub besar Eropa. Formasi ini menempatkan empat bek, empat gelandang, dan dua penyerang.

Formasi ini sangat mengandalkan serangan oleh pemain sayap dari kedua sisi lapangan. Pemain sayap ini dibantu oleh bek kanan dan kiri. Gol biasanya diciptakan berkat umpan lambung diagonal dan operan silang yang membongkar pertahanan lawan.

13. Formasi 4-5-1

[Formasi 4-5-1 bagus untuk bertahan Foto: Istimewa]

Formasi 4-5-1 lebih fokus pada pertahanan karena hanya menyisakan satu penyerang di kotak penalti. Meski begitu, formasi ini juga bagus digunakan untuk serangan balik. Biasanya, para pelatih menerapkan formasi ini ketika sudah unggul dan ingin mempertahankan keduddukan untuk menang.

12. Formasi 4-4-1-1

[Formasi 4-4-1-1 variasi dari formasi 4-4-2 Foto: Istimewa]

Formasi 4-4-1-1 merupakan variasi dari formasi 4-4-2. Perbedaannya terletak pada satu penyerang menempatkan diri di belakang rekannya yang lebih dekat ke kotak penalti. Pemain ini menjadi second striker yang mendukung ujung tombak utama timnya.

11. Formasi 4-3-3

[Fomasi 4-3-3 bersifat ofensif Foto: Istimewa]

Formasi 4-3-3 ini bersifat ofensif karena menempatkan empat bek, tiga gelandang, dan tiga penyerang. Dengan formasi ini, setiap pemain punya kewajiban untuk menekan mulai dari daerah pertahanan lawan.

Kombinasi antara bek kanan dan kiri, gelandang, serta para pemain depan, baik saat menyerang maupun bertahan, akan merepotkan lawan. Gol dalam jumlah banyak biasanya diciptakan oleh tim yang main dengan formasi ini. Liverpool adalah salah satu tim besar yang gemar memakai formasi 4-3-3.

10. Formasi 4-3-2-1

[Formasi 4-3-2-1 memungkinkan sebuah tim untuk unggul dalam penguasaan bola Foto: Istimewa]

Formasi 4-3-2-1 menggunakan empat bek, tiga gelandang, dua pemain sayap, dan satu penyerang. Formasi ini menempatkan banyak pemain di lini tengah sehingga sebuah tim bisa mendominasi penguasaan bola.

Namun, tim dengan formasi ini biasanya memiliki penyerang dengan kualitas fisik dan teknik yang bagus. Sebab, penyerang diharapkan bisa memantulkan bola sehingga pemain sayap atau gelandang bisa menerobos ke kotak penalti guna menciptakan peluang.

9. Formasi 4-3-1-2

[Formasi 4-3-1-2 merupakan variasi dari 4-2-3-1 Foto: Istimewa]

Formasi 4-3-1-2 merupakan variasi dari formasi 4-3-2-1. Perbedaannya, formasi 4-3-1-2 menempati dua penyerang dan ada seorang playmaker di belakang mereka.

Tugas playmaker itu adalah memberikan operan-operan yang memanjakan dua penyerang. Formasi ini juga memungkinkan sebuah tim mendominasi penguasaan bola.

8. Formasi 5-3-2

[Formasi 5-3-2 fokus pada pertahanan Foto: Istimewa]

Formasi 5-3-2 jelang mengutamakan pertahanan yang kukuh. Formasi ini menempatkan tiga bek tengah, dua bek sayap, tiga gelandang, dan dua penyerang.

Saat menyerang, satu gelandang akan turun ke belakang membantu tiga bek tengah, sedangkan bek sayap dan dua gelandang tersisa maju ke depan guna membantu dua penyerang. Ketika bertahan, bek sayap dan gelandang harus kembali ke posnya masing-masing.

7. Formasi 5-4-1

[Formasi 5-4-1 merupakan variasi dari 5-3-2 Foto: Istimewa]

Formasi 5-4-1 juga sangat defensif, seperti formasi 5-3-2. Formasi ini menempatkan tiga bek tengah, dua bek sayap, empat gelandang yang dua di antaranya pemain sayap, dan satu penyerang.

Bek sayap dan dua pemain sayap akan maju saat menyerang untuk mendukung sang penyerang tunggal. Tugas penyerang tunggal dalam formasi ini cukup vital karena tidak boleh menyia-nyiakan peluang yang didapatkan. Formasi ini bagus untuk serangan balik.

6. Formasi 3-6-1

[Formasi 3-6-1 jarang digunakan dalam sepak bola modern Foto: Istimewa]

Formasi 3-6-1 sangat jarang digunakan dalam pertandingan. Formasi ini menempatkan tiga bek sejajar di belakang, 3 gelandang posisinya sejajar, dua pemain gelandang di depan barisan tiga gelandang, dan satu gelandang tengah sebagai yang akan membantu penyerang tunggal. Formasi ini cocok jika sebuah tim memang ingin bertahan sejak awal.

5. Formasi 3-5-2

[Formasi 3-5-2 agak rapuh di kedua sisi pertahanan Foto: Istimewa]

Formasi 3-5-2 menggunakan 3 bek tengah, lima gelandang, dan dua penyerang. Satu gelandang adalah gelandang bertahan yang fokus pada pertahanan.

Keunggulan formasi ini ada pada daya serang kuat karena menumpuk banyak pemain di tengah sehingga memungkinkan untuk mendominasi penguasaan bola. Akan tetapi, terdapat juga kekurangan pada pertahanan di sisi kiri dan kanan yang rapuh.

4. Formasi 3-4-3

[Formasi 3-4-3 kerap diipakai Chelsea Foto: Istimewa]

Formasi 3-4-3 menempatkan tiga bek tengah, empat gelandang yang dua di sisi kanan dan kiri juga bertugas sebgai bek sayap, dan tiga penyerang. Bek sayap ditempatkan lebih ke depan untuk membantu tiga penyerang.

Sementara itu, dua gelandang di tengah bertugas untuk menyalurkan bola ke penyerang ataupun bek sayap saat menyerang. Ketika bertahan, dua bek sayap dan dua gelandang tengah akan menjadi penyaring pertama serangan lawan.

3. Formasi 4-1-4-1

[Formasi 4-1-4-1 cukup ofensif Foto: Istimewa]

Formasi 4-1-4-1 menggunakan empat bek, satu gelandang bertahan, empat gelandang serang, dan satu penyerang. Formasi 4-1-4-1 merupakan variasi dari 4-5-1. Perbedaannya adalah formasi 4-5-1 fokus bertahan, sedangkan formasi 4-1-4-1 fokus serangan.

2. Formasi 4-2-2-2

[Formasi 4-2-2-2 sudah jarang digunakan lagi Foto: Istimewa]

Formasi 4-2-2-2 menempatkan empat bek, dua gelandang bertahan, dua gelandang serang, dan dua penyerang. Formasi ini merupakan variasi dari formasi 4-2-4.

Gelandang bertahan fokus menjaga daerah saat bek kanan dan kiri maju membantu serangan. Lalu, gelandang serang harus apik bermain melebar atau di tengah agar bisa memberikan dukungan untuk dua penyerang di depan.

1. Formasi 4-2-3-1

[Formasi 4-2-3-1 populer sejak Piala Dunia 2010 dan kerap dijumpai hingga sekarang Foto: Istimewa]

Formasi 4-2-3-1 menggunakan empat bek, dua gelandang bertahan, tiga gelandang serang, dan satu penyerang. Formasi ini sangat solid karena seimbang saat bertahan dan menyerah. Dengan formasi ini, sebuah tim bisa mendominasi penguasaan bola karena menang jumlah pemain di tengah.

Formasi ini mulai populer sejak Piala Dunia 2010 hingga sekarang. Beberapa klub besar Eropa masih menggunakan formasi ini sebagai pakem utama karena kesolidannya.

  • #Soccer Time
  • #Soccerpedia
  • #15 Formasi Sepak Bola
  • #Sepakbola Dunia

Video yang berhubungan

Foto: Cristiano Ronaldo menjadi pemain yang cocok dalam beragam pola penyerangan dalam sepak bola. [Foto: @totalcristiano]

POLA penyerangan dalam sepak bola merupakan hal penting untuk bisa memenangkan permainan tersebut. Sepak bola merupakan permainan yang mengharuskan tiap tim untuk mencetak gol lebih banyak agar dapat menang. Salah satu taktik yang digunakan agar bisa menang yaitu dengan menerapkan pola penyerangan dalam sepak bola. 

Sejatinya dalam sepak bola dikenal ada dua prinsip yang harus diketahui dan dijalani. Yakni prinsip attacking [menyerang] dan defending [bertahan]. Pada satu tim sepak bola, selalu memiliki pola dan taktik tersendiri untuk bisa bertahan maupun menyerang. Di beberapa kesempatan, tim dan pelatih akan melihat kelebihan dan kekurangan lawan untuk menentukan pola permainan menyerang atau bertahan yang akan lebih ditonjolkan.

Pengertian dan Tujuan Pola Penyerangan

Pengertian pola penyerangan adalah pola yang dilakukan oleh tim dalam permainan sepak bola dengan mencoba masuk ke daerah lawan dan menerobos pertahanan untuk bisa menciptakan gol sebanyak mungkin. 

Baca Juga : Bolapedia: Macam-Macam Pola Pertahanan Sepak Bola

Tujuan dari pola penyerangan adalah untuk memenangkan pertandingan dengan mencetak gol lebih banyak dari tim lawan. Mengingat tujuan utama dari sepak bola adalah untuk mencetak gol, maka dari itu pola penyerangan menjadi teknik dan taktik yang pasti diperhatikan oleh tiap tim sepak bola.

Pemain penyerang atau striker memiliki tugas utama untuk mencetak gol. Sehingga seorang striker dalam menjalankan strategi penyerangan sangat berperan besar. Seorang pemain striker mengambil sebagian besar tembakan dan biasanya mencetak gol terbanyak untuk sebuah tim. 

Untuk melakukan penyerangan yang baik, terdapat berbagai strategi penyerangan, di antaranya ialah flick on, pressing, counter, dan free kick. 

Baca Juga : Bolapedia: Tiga Formasi Timnas Indonesia Era STY

1. Flick on adalah operan yang di udara ditujukan ke rekan setim yang telah melewati pertahanan tim lawan sehingga akan memiliki tembakan yang lebih mudah ke gawang.

2. Pressing adalah strategi penyerangan yang membutuhkan pertahanan man-to-man yang agresif untuk menciptakan peluang ofensif. Biasanya dilakukan oleh pemain depan yang berada di lapangan depan untuk memancing pemain bertahan lawan untuk melakukan kesalahan.  Kebanyakan pemain melakukan pressing agar penyerang memiliki peluang untuk mencetak gol tepat setelah tim lawan melakukan kesalahan. 

Baca Juga : Bolapedia: Teknik Pola Penyerangan Sepak Bola

3. Counter atau strategi penyerangan balik adalah pola penyerangan yang dibangun untuk membalikkan keadaan serangan tim lawan. Untuk melakukan serangan ini membutuhkan kecepatan pemain ketika memiliki peluang untuk mencetak gol. 

Page 2

Bola Lainnya

4 Pola Penyerangan dalam Sepak Bola: Pengertian dan Formasi

Foto: Cristiano Ronaldo menjadi pemain yang cocok dalam beragam pola penyerangan dalam sepak bola. [Foto: @totalcristiano]

4. Free kick atau tendangan bebas biasanya diberikan ketika terjadi pelanggaran. Jika tendangan bebas diberikan di dekat gawang, biasanya pemain penyerang akan mengeksekusi tendangan bebas tersebut untuk mencoba mencetak gol dari titik tendangan bebas. 

Tendangan yang langsung mengarah ke arah gawang disebut tendangan bebas langsung. Sedangkan tendangan bebas tidak langsung yakni ketika pemain mencoba menendang bola lebih dekat ke gawang dan pemain lain harus menyentuhnya sebelum mencetak gol. 

Pola Formasi Penyerangan Sepak Bola

Selain taktik dan strategi yang tepat digunakan untuk menyerang adapula formasi permainan yang diperuntukkan untuk lebih unggul pada penyerangan. Dengan menggunakan formasi permainan yang tepat, akan lebih memaksimalkan pola penyerangan sebuah tim dalam sepak bola. 

Baca Juga : Bolapedia: Pengertian Offside dalam Sepak Bola

1. Formasi yang bisa digunakan untuk penyerangan yakni 4-3-3. Formasi 4-3-3 cocok untuk digunakan jika ingin menerapkan tekanan ofensif di awal. Diisi oleh barisan striker mungkin membuat tim lawan kehilangan ritme permainan. 

2. Selain itu bisa juga menggunakan formasi 4-4-2 yang dikatakan bisa juga menjadi formasi permainan menyerang. Formasi ini adalah formasi yang paling umum dan dikenal dalam permainan modern saat ini. 

Baca Juga : Bolapedia: Tujuan Menggiring Bola dalam Sepak Bola Lengkap

3. Formasi permainan menyerang lainnya yang bisa diterapkan ialah formasi 3-5-2. Formasi ini cukup ofensif karena terdapat dua pemain depan dengan lima gelandang yang akan memainkan bola di seluruh lini tengah dan tiga pemain belakang yang harus mampu mengimbangi kecepatan permainan Formasi ini disebut menjadi salah satu formasi sepak bola ofensif yang lebih kuat yang digunakan dalam sepak bola profesional.

Berikut tadi merupakan rangkuman pola penyerangan dalam sepak bola lengkap dengan pengertian dan formasinya. Semoga bermanfaat [safwah tita]

Editor : Maruf

Lihat Foto

AFP/ROSLAN RAHMAN

Pemain Indonesia Ezra Harm Ruud Walian [kanan] mencetak gol pada pertandingan leg kedua semifinal Piala AFF 2020 antara Singapura vs Indonesia di National Stadium, Singapura, Sabtu [25/12/2021]. Timnas Indonesia dipastikan melaju ke final Piala AFF 2020 setelah menumbangkan Singapura 4-2 pada laga semifinal kedua.

KOMPAS.com - Mencetak gol adalah tujuan utama dari permainan sepak bola. Untuk mendapatkan tujuan tersebut, perlu adanya strategi atau pola menyerang.

Pola menyerang adalah salah satu dari tiga fase penting dalam sepak bola. Dua lainnya yaitu bertahan, dan transisi.

Lebih rinci lagi, transisi terbagi menjadi dua macam, yakni transisi negatif atau dari menyerang ke bertahan, dan transisi positif atau dari bertahan ke menyerang [counter attack].

Namun, pada artikel ini berisi pola penyerangan dengan menyebutkan beberapa contoh formasinya.

Baca juga: Apa Itu Tiki-taka dalam Sepak Bola?

Pengertian Pola Penyerangan

Pola penyerangan adalah siasat yang digunakan masing-masing tim untuk mencetak gol dan menjadi tim yang menang.

Maksudnya, pola dalam permainan sepak bola diterapkan dengan tujuan dapat menerobos pertahanan lawan dan menciptakan gol sebanyak-banyaknya sehingga dapat memenangkan pertandingan adalah pola penyerangan.

Mengutip Filanesia [kurikulum sepak bola dari PSSI], pola penyerangan terbagi menjadi dua fase.

Fase pertama yaitu membangun serangan [build up], kemudian yang kedua adalah fase penyelesaian serangan atau finishing.

Baca juga: 5 Legenda Sepak Bola Indonesia

Build up merupakan fase penguasaan bola dengan umpan-umpan baik pendek maupun direct ke depan atau long pass.

Sementara finishing atau fase penyelesaian juga terbagi menjadi tiga, sukses, netral, dan gagal.

Home / Penjasorkes / Soal

Jelaskan yang dimaksud dengan pola penyerangan dalam permainan bola voli!

Jawab:

Pola penyerangan adalah siasat yang digunakan masing-masing tim untuk mencetak poin dan menjadi tim yang menang.

----------------#----------------

Jangan lupa komentar & sarannya

Email:

Kunjungi terus: masdayat.net OK! :]

Newer Posts Older Posts

Home / Penjasorkes / Soal

Jelaskan yang dimaksud dengan pola penyerangan dalam permainan sepak bola!

Jawab:

Pola penyerangan dalam permainan sepak bola adalah suatu bentuk susunan para pemain yang diterapkan untuk menembus pertahanan lawan, mencetak gol, dan mendapatkan kemenangan.

----------------#----------------

Jangan lupa komentar & sarannya

Email:

Kunjungi terus: masdayat.net OK! :]

Newer Posts Older Posts

Video yang berhubungan