Jelaskan beberapa hal yang perlu dipersiapkan manajer agar perusahaan dapat berjalan dengan baik

Bidang manajemen adalah suatu bidang yang sangat penting dalam sebuah organisasi atau perusahaan.

Manajer dari bidang manajemen ini memiliki tanggung jawab yang besar untuk bisa mengatur proses manajemen yang tepat dalam segala aspek perusahaan sehingga pekerjaan yang ada bisa berjalan dengan lancar.

Namun kenyataannya, masih banyak manajer yang belum berhasil 100% dalam memanajemen aspek-aspek ini yang pada akhirnya bisa menjadi penghambat kesuksesan.

Sebenarnya ada beberapa tips dan cara menjadi manajer yang sukses yang bisa diterapkan oleh semua manajer, yaitu:

Mendelegasikan Tugas dengan Tepat
Hal ini adalah salah satu cara menjadi manajer yang sukses yang sayangnya masih kurang dilakukan oleh banyak manajer. Mendelegasikan tugas secara tepat dan merata kepada anggota tim yang lain akan meringankan beban kerja yang terlalu menumpuk.

Selain itu, mendelegasikan sesuatu kepada orang lain akan membantu meningkatkan kemampuan dan juga kepercayaan diri dari orang tersebut yang pada akhirnya bisa bermanfaat bagi kinerja kerjanya.

Penetapan Standar dan Aturan yang Jelas
Para manajer hendaknya menciptakan standar dan aturan yang jelas yang perlu diketahui oleh para bawahan. Semua orang perlu mengetahui dengan pasti arah seperti apa yang diharapkan oleh manajer yang ada sehingga mereka bisa melakukan tugas dengan lebih baik.

Penetapan standar ini juga bisa didapatkan berdasarkan masukan dan input dari para karyawan itu sendiri. Selain itu, penetapan standar bisa diperjelas menjadi lebih jauh menjadi penetapan tujuan yang ingin dicapai bersama

Komunikasi Efekfit
Kemampuan untuk melakukan komunikasi yang efektif adalah hal yang wajib untuk dimiliki oleh para manajer. Komunikasi ini sendiri bisa dilakukan dalam berbagai cara baik secara lisan maupun tulisan.

Komunikasi ini juga harusnya berlangsung dua arah atau secara interaktif dimana sang manajer dan karyawan saling mengerti satu sama lain. Seorang manajer juga diharapkan untuk memberikan waktu bagi para karyawan sehingga bisa tercipta rasa saling menghargai antara semua pihak.

Mengenali Pencapaian yang ada
Setelah adanya penetapan aturan dan tujuan yang jelas, hendaknya para manajer belajar untuk mengenali pencapaian yang dilakukan oleh para bawahan. Tidak hanya berhenti pada upaya mengenali pencapaian, salah satu cara menjadi manajer yang sukses adalah kemampuan untuk memberikan penghargaan kepada mereka yang berhasil melakukan pencapaian tersebut.

Mencari Solusi Jangka Panjang
Seorang manajer hendaknya mampu menerima perubahan yang ada dan mampu membuat kebijakan untuk bisa mengatasi masalah yang datang. Namun, perlu juga dipikirkan untuk mencari solusi jangka panjang yang akan membuat berbagai masalah yang sering muncul untuk tidak terjadi lagi di masa yang akan datang. Cobalah untuk mengatasi akar permasalahan dan bukan hanya gejala permasalahan yang timbul.

Ciptakan Suasana Kantor yang Nyaman
Beban kerja seorang manajer memang sangatlah besar dan terkadang hal ini bisa menjadi sumber stress baik untuk sang manajer maupun untuk para karyawan. Seorang manajer bisa meminimalisir masalah ini dengan cara menciptakan suasana dan lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan.

Hal ini akan membuat semua orang untuk tetap mampu bekerja dengan maksimal terlepas dari beban kerja yang ada, karena suasan kantor yang menyenangkan.

Mengakui Kesalahan
Seorang manajer adalah seorang manusia yang bisa melakukan kesalahan. Tidak ada salahnya untuk mengakui kesalahan yang dilakukan dan meminta maaf kepada seluruh anggota tim.

Bila perlu, bisa dilakukan diskusi untuk membahas hal yang sudah terjadi dan hal-hal apa yang bisa dilakukan untuk menanggulangi efek dari kesalahan tersebut dan hal apa yang bisa dilakukan sehingga hal yang sama tidak akan terjadi lagi di kemudian hari.

Memotivasi Semua Orang
Cari tahu terlebih dahulu apa yang menjadi motivasi dari para karyawan. Salah satu cara menjadi manajer yang sukses adalah mengetahui apa motivasi dari para bawahan dan berikan sesuatu yang bisa memenuhi motivasi ini.

Tidak semua orang termotivasi karena uang, sebagian orang merasa termotivasi karena alasan lain misalnya saja kesempatan untuk mengembangkan diri di perusahaan tersebut, kesempatan untuk mendapatkan asuransi kesehatan ataupun kesempatan untuk mendapatkan pengakuan atas prestasi yang mereka tunjukkan.

Menerima Perbedaan
Manajer yang baik hendaknya mampu menerima perbedaan dan tidak pilih kasih terhadap orang-orang tertentu. Sikap pilih kasih bisa terjadi dari waktu ke waktu untuk alasan yang berbeda dan hal ini sesungguhnya bisa mempengaruhi rasa hormat dari para karyawan yang lain.

Perlakukan semua orang dengan baik dan setara, namun tetap tidak lupa untuk memberikan penghargaan kepada orang yang berhak.

Menjadi Contoh dan Tauladan
Seorang manajer yang baik hendaknya mampu memberikan contoh dan tauladan yang baik kepada semua orang. Bila sebuah aturan telah ditetapkan, maka hendaknya sang manajer adalah orang pertama yang menunjukkan bahwa dirinya adalah orang yang mematuhi aturan tersebut.

Hal ini akan membuat para karyawan menjadi lebih hormat kepada para manajer dan secara tidak langsung tindakan ini akan mengajak mereka untuk menaati aturan yang ada.

Displin
Disiplin adalah salah satu hal yang perlu diterapkan oleh seorang manajer. Disiplin yang dimaksud disini bisa mencakup banyak hal termasuk diantaranya adalah tetap disiplin dalam melakukan berbagai hal yang berkaitan dengan tugas seorang manajer.

Seorang manajer memiliki tanggung jawab yang besar yang sepertinya tidak ada habisnya. Namun, dengan tetap disiplin dalam melakukan tugas yang ada akan membuat sang manajer lebih mampu melakukan pekerjaannya dengan maksimal dan membuat dirinya menjadi manajer yang lebih baik.

Download Sekarang >> Dokumen PERATURAN PERUSAHAAN dan PERATURAN KARYAWAN.


“Bisnismu sudah besar, waktunya kamu punya manajer supaya nggak keteteran,” saran seorang pengusaha besar ketika berbincang dengan seorang pengusaha kecil.

“Hubungi saja manajernya, endorse artis X nggak bisa dihubungi langsung,” celetuk teman yang sudah memakai jasa endorsement selebriti.

Ya, manajer. Tukang atur-atur. Begitu versi sederhananya. Sebuah peran vital yang diperlukan ketika bisnismu makin berkembang.

Saat bisnis masih merangkak di bawah, banyak kegiatan usaha yang masih bisa dilakoni sendirian atau dengan tim kecil.

Namun ketika usahamu membesar, kegiatan produksi bertambah besar juga. Pun jumlah karyawan kian banyak, dan urusan makin kompleks.

Agar lebih memahami fungsi, peran, dan hal penting lainnya dari seorang manajer. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

Baca Juga: Apa itu Leadership: Jenis-jenis dan Contoh Leadership 

Definisi Manajer

Sebelum bahasan makin jauh, mari kita mulai memahami definisi manajer dari para ahli. Berikut beberapa di antaranya:

Kimbal dan Kimbal (The Principle of Management, 1951). Manajer adalah seseorang yang fungsi dan tugasnya meliputi pengaturan perusahaan dalam hal pembiayaan, penyediaan, dan mengatur seluruh peralatan di sebuah perusahaan/organisasi.

James A.F. Stoner (Management, 1872). Manajer adalah seseorang yang melakukan segala perencanaan, proses, pengorganisasian, pengarahan, serta pengawasan usaha dari para anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-5). Manajer adalah (1) Orang yang mengatur suatu pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran. 

(2) Orang yang berwenang dan bertanggung jawab untuk membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu.

Robert Tanenbaum (Leadership Organization, 1961). Manajer adalah seseorang yang dapat mengarahkan orang lain dan bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut.

Oxford Learner's Pocket Dictionary, 2020. Manajer adalah orang yang dapat mengorganisir bisnis, tim olahraga, dan lain-lain.

Millet (Management in the Public Service, 1954). Manajer adalah orang yang memimpin serta mengatur kinerja sekumpulan orang. Orang tersebut sudah diatur secara formal dalam sebuah kelompok dengan tujuan memperoleh tujuan bersama.

Dari beberapa definisi di atas, ada tiga kata kunci jika kita membahas mengenai manajer: orang yang mengatur, sekumpulan orang yang diatur, dan aktivitas pengaturan untuk tujuan bersama.

Perbedaan Manajer dan Pemimpin

Jika manajer bertugas mengatur keberlangsungan sebuah usaha, lalu sebetulnya apa bedanya dengan seorang pemimpin?

Mari kita bahas perbedaannya satu per satu, ya.

  • Pemimpin: Membangun visi. Berfokus pada visi mengenai gambaran pencapaian di masa depan kemudian menginspirasi orang lain agar mewujudkan visi tersebut menjadi hal yang nyata.

    Manajer: Membangun tujuan. Berfokus pada aktivitas yang sifatnya mengatur dan  mengukur agar tujuan yang sudah dibuat pemimpin perusahaan dapat tercapai.

  • Pemimpin: Berinovasi. Sering kali harus berinovasi untuk menciptakan pembaruan dengan tetap berfokus pada tujuan perusahaan.

    Manajer: Mempertahankan. Menjaga budaya dan sistem yang telah ditetapkan pemimpin agar aktivitas di perusahaan tetap dapat diawasi dan terukur demi tercapainya tujuan perusahaan.

  • Pemimpin: Memberikan ide. Ide yang ada dalam pikiran pemimpin diberikan kepada karyawan untuk diwujudkan.

    Manajer: Mewujudkan ide. Berusaha keras mengatur semua sumber daya di perusahaan  untuk membuat ide yang dilontarkan pemimpin dapat diwujudkan.

  • Pemimpin: Mengambil risiko. Selalu ingin berinovasi yang diikuti serangkaian risiko. No pain, no gain, kan? Pemimpin berani mengambil keputusan berisiko namun tetap berpotensi meraup keuntungan.

    Manajer: Mengatur risiko. Risiko yang membayangi keputusan pemimpin diatur sedemikian rupa dengan mengeset tim kerja yang baik. Hal ini dilakukan manajer agar tujuan perusahaan tetap tercapai tanpa gangguan dari risiko tersebut.

  • Pemimpin: Fokus pada proses. Proses adalah hal yang dipelajari oleh pemimpin. Keberhasilan dan kegagalan dalam sebuah proses menjadi bahan pertimbangan untuk pembuatan keputusan perusahaan.

    Manajer: Fokus pada hasil. Hasil menjadi fokus aktivitas manajer ketika mengerahkan sumber daya perusahaan. Manajer akan membuat strategi yang baik untuk mendapatkan hasil terbaik dan menguntungkan perusahaan.

  • Pemimpin: Misi jangka panjang. Membuat tujuan jangka panjang dan rencana besar dari sebuah perusahaan. Membuat misi baru, mengubah arah tujuan perusahaan biasa dilakukan pemimpin

    Manajer: Mematuhi misi pemimpin. Bekerja sesuai dengan apa yang sudah dicanangkan oleh pemimpin. Manajer memecah misi jangka panjang menjadi jangka pendek beserta strateginya yang terukur. Manajer tak punya wewenang mengubah tujuan, hanya merealisasikan.

  • Pemimpin: Pengikut. Pemimpin memiliki orang yang percaya padanya dan mengikutinya.

    Manajer: Bawahan. Memimpin tim yang isinya adalah orang-orang yang memang sudah ditentukan oleh perusahaan.

Sampai sini sudah jelas ya kalau pemimpin dan manajer itu berbeda. Namun, bukan berarti kamu tak bisa menjadi keduanya. Kebutuhan adanya manajer atau tidak tentu dipengaruhi oleh besar kecilnya usaha yang sedang kamu rintis.

Memang, secara ideal seorang pemilik usaha yang sukses merupakan seorang manajer sekaligus seorang pemimpin yang baik.

Baca Juga: Penilaian Kinerja Karyawan: Pengertian, Indikator, & Contoh

Tugas Manajer

Oke, sekarang kamu sudah memahami mengenai definisi manajer dan bedanya dengan pemimpin. Kini, kita pelajari 5 tugas manajer dalam perusahaan.

1. Perencanaan. 

Manajer merencanakan mengenai soal rencana bisnis, kebutuhan tenaga kerja, target pertumbuhan, hingga penyusunan anggaran bersama timnya agar perusahaan dapat berkembang dan tujuan perusahaan bisa tercapai.

2. Pengaturan. 

Manajer melakukan pengaturan pekerjaan, pendistribusian tugas, penetapan target, penyusunan prosedur operasional dan standar kinerja, serta penerapan proses kerja yang efisien.

3. Pengawasan. 

Tugas ini diikuti dengan pengendalian tim agar semua kegiatan dilakukan sesuai rencana. Dalam pengawasannya, manajer harus mampu mengidentifikasi hambatan tim dan memberikan solusinya.  

4. Evaluasi. 

Tugas mengevaluasi ini mencakup proses dalam kegiatan perusahaan dan juga evaluasi kinerja setiap karyawan.

5. Kepemimpinan. 

Tugas manajer ini adalah yang utama karena manajer merupakan pemimpin di setiap divisi. Sebagai pemimpin, manajer harus mampu memotivasi seluruh karyawan untuk bekerja sesuai arahan agar dapat mencapai tujuan bersama.

 

Peran Manajer

Di dalam perusahaan, manajer memiliki peran vital yang tak bisa ditiadakan. Terlebih jika bisnismu sudah menjadi lebih besar dengan jumlah karyawan yang banyak, dan kegiatan operasional yang makin kompleks.

Dari beragam peran manajer dalam perusahaan, mari kita rangkum menjadi 3 kelompok peran:

  • Peran manajer ini melibatkan hubungannya dengan orang lain dan kewajibannya. Manajer harus menjadi figur panutan untuk atasannya maupun tim yang berada di bawahnya. Juga untuk pihak di luar perusahaan.

  • Peran ini maksudnya manajer sebagai penyebar dan pemantau informasi, dan sebagai juru bicara yang baik.

  • Peran manajer dalam perusahaan sebagai pengambilan keputusan, pemecah masalah, serta pengatur sumber daya.

Dari 3 peran di atas, jika dijabarkan maka peran manajer dalam perusahaan bisa saja meliputi beberapa hal di bawah ini.

Mediator Andal 

Marcus Buckingham dan Curt Coffman dalam buku First, Break All the Rules (1999) mengatakan bahwa tugas utama seorang manajer adalah menjadi mediator antara kepentingan perusahaan dan karyawan.

Bisa dibilang manajer adalah ‘isian sandwich’ karena berada di tengah-tengah antara pemimpin perusahaan dan karyawan.

Karenanya dibutuhkan kemampuan komunikasi dan karakter interpersonal yang sangat baik agar mampu menjalin komunikasi yang baik.

Tentu saja, CEO akan kesulitan jika harus menyampaikan kebijakan ke setiap karyawan dalam perusahaan. Pun demikian dengan karyawan yang aspirasinya tak bisa begitu saja disampaikan para pemimpin perusahaan.

Butuh seorang manajer yang tanggap dan luwes untuk menjembatani kedua belah pihak.

Ahli Strategi 

Manajer merupakan orang yang bertanggung jawab di sebuah divisi. Walaupun manajer mengikuti target yang ditetapkan pemimpin, namun manajer adalah pengambil keputusan yang efektif agar keputusan pemimpin bisa diwujudkan dengan baik.

Dengan pengalaman, pengetahuan, kompetensi, dan kemampuannya, manajer adalah pembuat keputusan strategis, mulai dari pembagian tugas sampai detail pengerjaannya.

Bahkan manajer berperan juga sebagai pihak yang menentukan nasib bawahannya. Misalnya promosi dan sanksi.

Pemecah Masalah

Peran manajer yang sama pentingnya dengan yang lain adalah sebagai pemecah masalah yang terjadi di dalam divisi berada di bawah pimpinannya.

Masalah yang dimaksud meliputi setiap proses kerja yang terjadi di dalam divisi sampai dengan konflik yang bisa saja ada antar karyawan.

Misalnya manajer pemasaran perlu menyelesaikan masalah menurunnya pembelian di area tertentu dan juga menyudahi konflik di dalam tim pemasaran yang dikarenakan pembagian insentif.

Pemandu Kekompakan Tim

Seperti yang kita tahu, kepuasan karyawan adalah kunci dari tingginya produktivitas perusahaan. Karyawan puas, perusahaan cuan. Begitu singkatnya.

Karyawan yang puas lahir dari senangnya mereka bekerja di dalam tim yang kompak dan produktif. Situasi yang kondusif ini membutuhkan manajer yang memiliki sikap dan kepribadian yang baik. Luwes, tegas, jelas, dan pandai mengarahkan.

Menurut Gallup Consultant, manajer yang buruk menjadi faktor penyebab utama seseorang meninggalkan pekerjaannya. Hal ini berarti, manajer merupakan peran penting dalam perusahaan karena memengaruhi tingkat kepuasan karyawan.

Tingkatan/Level Manajer

Berdasarkan tinggi rendahnya wewenang, tingkatan manajer dibagi menjadi 3 tingkat. Ike Kusdyah Rachmawati dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (2004) membaginya menjadi:

  • Manajer puncak (top management), yaitu manajer yang tugasnya membuat perencanaan jangka panjang dari perusahaan. Lalu membuat strategi secara umum dan melakukan pengarahan kepada tim manajemen di bawahnya agar tujuan perusahaan tercapai. Jabatannya: CEO (Chief Executive Order), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
  • Manajer tingkat menengah (middle management), yaitu manajer yang tugasnya menghubungkan manajer puncak dengan manajer lini pertama. Jabatan: kepala bagian, kepala proyek, atau manajer pabrik.
  • Manajer lini pertama (first-line management), yaitu manajemen dengan tingkat paling bawah. Bertugas sebagai pengawas karyawan nonmanajerial selama proses produksi. Jabatannya: penyelia/supervisor, manajer shift, manajer kantor, ataupun manajer departemen.

Sedangkan menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter (2009), berdasarkan keahlian-keahliannya, tingkatan manajer dibagi sebagai berikut:

  • Manajer puncak.  Manajer yang keahliannya lebih ke arah membuat konsep, visi, dan rencana taktis jangka panjang.
  • Manajer menengah. Manajer dengan keahlian di bidang hubungan antarmanusia.
  • Manajer jenjang bawah. Manajer yang keahliannya di bidang teknis.

James A. F. Stoner, Edward Freeman, dan Daniel R. Gilbert (1996), membuat kategorisasi manajer berdasarkan pada cakupan aktivitas manajemen yang mereka lakukan. Menurut mereka, ada dua jenis manajer:

  • Manajer fungsional. Manajer yang bertanggung jawab atas satu aktivitas dalam perusahaan. Misalnya, manajemen keuangan atau manajemen pemasaran.
  • Manajer umum. Manajer yang bertanggung jawab atas semua aktivitas produksi, penjualan, pemasaran, dan keuangan di sebuah perusahaan atau anak perusahaan.

Bidang-Bidang Manajer

Di dalam suatu perusahaan, biasanya terdapat bidang-bidang yang dipimpin oleh seorang manajer. Bidang ini dibedakan berdasarkan keahlian manajerial.

  • Manajer sumber daya manusia. Tugasnya membuat strategi dan pengawasan proses dalam hal merekrut, menerima, dan melatih karyawan, mengevaluasi kinerja, dan menentukan besarnya kompensasi.
  • Manajer operasi. Tugasnya memastikan seluruh kegiatan operasional perusahaan dalam memproduksi barang dan jasa sesuai dengan waktu dan target yang ditentukan.
  • Manajer pemasaran. Tugasnya mencakup pengembangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan.
  • Manajer keuangan. Tugasnya adalah merencanakan dan mengawasi fungsi akuntansi dan sumber-sumber keuangannya. Manajer ini selalu ada dalam setiap perusahaan.
  • Manajer lainnya. Bidang-bidang lain bisa jadi membutuhkan seorang manajer ataupun tidak. Selain yang tadi disebutkan di atas ada juga manajer humas, manajer litbang, dan sebagainya.

Keterampilan yang Harus Dimiliki Seorang Manajer

Young Entrepreneur Council (YEC) menyebutkan bahwa manajer yang baik harus memiliki kualitas dan sikap seperti: akuntabilitas terukur, sikap dan karakter yang menyenangkan, luwes bergaul, bersikap hangat, sabar, jujur, tegas, berempati, selalu positif, kompeten memimpin, dan fleksibel.

Kualitas juga perlu dilengkapi dengan beberapa keterampilan yang harus dimiliki seorang manajer. 

Robert Katz dalam Stephen P. Robbins dan Timothy A.Judge (2008), mengidentifikasi tiga keterampilan dasar dari seorang manajer:

Keterampilan Teknis

Keterampilan manajer dalam hal pengetahuan atau keahlian khusus. Keterampilan teknis merupakan dasar bagi manajer lini pertama atau tingkat rendah. 

Misalnya keterampilan akuntansi, memperbaiki mesin, mengoperasikan software, dan sebagainya.

Keterampilan Personal

Keterampilan personal adalah kemampuan untuk bekerja sama, memahami, dan memotivasi anak buahnya, secara individu maupun dalam tim.

Keterampilan personal juga meliputi keahlian berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain. 

Misalnya manajer dengan kemampuan komunikasi yang persuasif mampu membuat karyawan diminta melakukan pekerjaannya dengan senang hati tanpa disuruh

Komunikasi yang hangat dan bersahabat dari manajer akan membuat bawahannya merasa dihargai sekaligus membuat atasannya merasa didengarkan.

Keterampilan Konseptual

Keahlian manajer ini adalah kemampuan manajer secara mental untuk menganalisis dan mendiagnosis situasi-situasi yang sulit.

Misalnya manajer puncak harus memiliki keterampilan dalam membuat konsep, ide, dan gagasan untuk kemajuan sebuah perusahaan.

Dari situ, manajer dengan keterampilan konseptual yang baik akan membuat rencana kegiatan dan strategi untuk mewujudkan ide tersebut.

Keterampilan konseptual juga menyoal keterampilan manajer dalam membuat keputusan di saat yang genting. 

Manajer biasanya melakukan langkah ini dalam menghadapi membuat keputusan: mendefinisikan masalah, mencari beragam alternatif penyelesaian, mengevaluasi tiap alternatif, memilih alternatif terbaik, mengimplementasikan sambil diawasi.

Baca Juga: Melakukan Manajemen Aset dan Memperlancar Operasional Bisnis 

Kesimpulan

Sampai sini, kamu tentu sudah memahami bahwa keterampilan seorang manajer yang begitu banyak ini tak lahir begitu saja. Ada proses yang harus dilaluinya.

Namun demikian, jika kamu mulai merasa membutuhkan seorang manajer, semoga artikel ini membantumu. Setidaknya kamu sudah mengetahui ruang lingkup dan kemampuan apa saja yang harus dimilikinya agar tujuan dari usahamu terpenuhi.

Agar kebutuhan perusahanmu terpenuhi, kamu perlu menambah wawasan lebih baik dengan membaca aneka artikel yang sudah majoo sediakan di sini. Semoga bisnismu kian berkembang, ya, Majoopreneurs!

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA