Jelaskan ciri ciri hasil kebudayaan pada masa perundagian

Zaman  logam  merupakan  masa  mulai  dikenalnya  alat-alat  yang  berasal  dari  logam. Meskipun demikian, alat-alat yang terbuat dari batuan masih digunakan oleh masyarakat pada saat itu. 

Jenis logam yang banyak digunakan oleh masyarakat pada saat itu adalah perunggu dan besi. Alat-alat yang berasal dari besi dapat ditemukan di daerah Besuki (Jawa Timur) dan di kubur-kubur Wanasari (Jawa Tengah). 

Namun, alat-alat yang berasal dari besi ditemukan dengan jumlah lebih sedikit dibandingkan alat-alat yang terbuat dari perunggu. Dengan demikian,  beberapa  ahli  ada  yang  menyebut  zaman  logam  di  Indonesia  sebagai  zaman perunggu.  

Zaman  perunggu  di  Indonesia  meninggalkan  kebudayaan  berupa  kapak corong, nekara, perhiasan, bejana perunggu (ditemukan hanya dua buah di Sumatra dan Madura), dan arca-arca perunggu. 

1. Kapak Corong

Kapak  corong  banyak  ditemukan  di  Indonesia  di  daerah  Sumatra  Selatan,  Pulau Selayar,  Sulawesi  Selatan,  Sulawesi  Tengah,  Jawa,  Bali,  dan  Papua.  

Kapak  Corong memiliki  bentuk  seperti  corong  yang  pada  bagian  atasnya  memiliki  lubang,  yang memiliki  fungsi  untuk  memasukkan  tangkai  kayu.  

Kapak  corong  yang  digunakan untuk  tanda  kebesaran  atau  alat  upacara  dinamakan candrasa. Candrasa  banyak ditemukan di daerah Yogyakarta dan Pulau Roti, Nusa Tenggara.  

2. Nekara 

Nekara  adalah  alat  yang  digunakan  dalam  kegiatan  upacara-upacara  ritual  yang berbentuk  genderang  besar  yang  terbuat  dari  perunggu.  

Pada  beberapa  bagian Nekara  terdapat  hiasan  yang  memiliki  fungsi  sebagai  petunjuk  adanya  kegiatan upacara  dalam  sistem  kepercayaan  pada  saat  itu.  Selain  itu,  pada  nekara  terdapat lukisan  yang  memberikan  petunjuk  daerah  persebaran  kebudayaan  perunggu.

Sebagai contoh, nekara yang ditemukan di Pulau Selayar dan Kepulauan Kei terdapat lukisan berupa hewan-hewan yang berasal dari wilayah barat Indonesia seperti gajah, harimau,  dan  burung  merak.  

Hal  tersebut  menandakan  nekara  yang  ditemukan di  daerah  tersebut  merupakan  hasil  kebudayaan  yang  berasal  dari  wilayah  barat. Menurut  beberapa  ahli  bahwa  kebudayaan  perunggu  di  Indonesia  mendapatkan pengaruh  dari  wilayah  daratan  Asia.  

Hal  tersebut  dibuktikan  dengan  penemuan nekara  yang  terdapat  lukisan  orang  menunggang  kuda  beserta  pengiringnya  yang menggunakan pakaian Tartar. Pakaian Tartar menunjukkan bahwa pada saat itu sudah ada interaksi antara Indonesia dan Cina.

Jelaskan ciri ciri hasil kebudayaan pada masa perundagian
Kapak corong dan candrasa (kiri ke kanan)

3. Patung Perunggu 

Patung  perunggu  di  Indonesia  banyak  ditemukan  di  daerah  Bangkinang  (Riau) dan  Limbangan (Bogor). Bentuk patung perunggu  pada  umumnya  dalam  bentuk perwujudan  manusia  (berupa penari  yang  bergaya  dinamis)  dan  binatang  seperti kerbau. 

4. Gelang dan Cincin Perunggu

Gelang  dan  cincin  perunggu  memiliki  fungsi  sebagai  alat  tukar  dan  juga  sebagai benda  pusaka.  Gelang  yang  memiliki  hiasan  biasanya  memiliki  ukuran  lebih  besar dan  tebal.  

Pada  masa  logam  dikenal  teknik  pembuatan  benda-benda  dari  logam dengan cara a circle perdue dan bivalve. Berikut adalah cara pembuatan alat-alat dari logam dengan menggunakan dua teknik tersebut

Teknik a circle perdue

Teknik a  circle  perdue  adalah  teknik  pembuatan  benda-benda  dari  logam dengan cara teknik cetak ulang. Adapun teknik ini memiliki kekurangan karena hanya  dapat  digunakan  satu  kali  dalam  satu  cetakan.  

Namun,  kelebihannya adalah bentuk yang diinginkan dapat terlihat memiliki detail yang sempurna. Berikut  langkah-langkah  pembuatan  benda-benda  dari  logam  dengan  cara teknik a circle perdue.


1.) Hal  yang  pertama  yang  harus  dilakukan  adalah  membuat  model  benda logam yang diinginkan menggunakan bahan dasar lilin.

2.) Kemudian lapisi model lilin menggunakan tanah liat hingga keras.

3.) Setelah  mengeras,  panasi  model  lilin  dengan  api  sehingga  lilin  mencair melalui  lubang  yang  sebelumnya  sudah  disiapkan  pada  bagian  bawah model. 

4.) Masukkan  logam  cair  pada  lubang  bagian  atas  model,  diamkan  hingga cairan logam mendingin. 

5.) Kemudian pecahkan model dari tanah liat tersebut sehingga akan terlihat hasil bentuk yang diinginkan.

Teknik bivalve

Teknik bivalve adalah teknik pembuatan benda-benda dari logam dengan cara teknik  dua  setangkup.  Teknik  ini  memiliki  kekurangan,  yaitu  adanya  rongga pada benda logam yang sudah jadi yang mengakibatkan kurang kuatnya benda tersebut. 

Namun, kelebihannya adalah cetakan dapat digunakan berulang kali. Berikut  langkah-langkah  pembuatan  benda-benda  dari  logam  dengan  cara teknik bivalve.

1.) Buatlah cetakan model dengan bentuk yang saling ditangkupkan.

2.) Tuangkan logam cair pada cetakan.

3.) Kemudian kedua cetakan saling ditangkupkan.

4.) Cetakan  dapat  dibuka  setelah  logam  dingin  dan  benda  logam  dapat digunakan.

DONASI VIA OVO Merasa blog ini bermanfaat?. Yuk kirim donasi terbaikmu untuk pengembangan blog www.gurugeografi.id. Terima kasih.

Apa itu masa perundagian? Kapan masa perundagian itu berlangsung?

Perundagian berasal dari sebuah kata “Undagi” yang artinnya sama dengan tukang atau seseorang yang mempunyai sebuah keterampilan atau ahli buat melakukan dalam tugas-tugas tersebut.

Jadi, masa Perundagian merupakan

Suatu tempat, dimana berbagai orang yang mempunyai keahlian dalam membuat berbagai jenis barang atau bermacam-macam alat yang terbuat dari bahan logam.

Sedangkan, kalo Masa perundagian itu berlangsung pada saat masa prasejarah, kira – kira dimulai kurang lebih 10.000 tahun lalu.

Lalu, saat itu juga orang tua mana yang akrab dengan bijih logam saat ini dan mereka tersebut yaitu lebih berpengalaman sampai mereka bisa mengenali bijih logam yang meleleh di sebuah permukaan bumi.

Selama waktu ini, ada juga asimilasi antara orang tua ras Austromelanesian dan ras Mongoloid. Keahlian dalam pengerjaan logam berarti alat-alat batu gak bisa diandalkan dan cepat rusak.

Dibawah ini merupakan beberapa ciri – ciri dari masa perundagian yang perlu diketahui, diantaranya yaitu:

Ada beberapa ciri kehidupan sosial dari masa perundagian ini, yaitu:

Pada saat berlangsungnya proses pembauran, antara pendatang Melayu Austronesia dari Yunan Selatan dengan Australomelanesid pada sekitar tahun 300 SM.

Lalu, tiba gelombang II emigran Melayu Austronesia yang berasal dari Dong Son (Vietnam sekarang).

Kebudayaan bangsa Melayu Austronesia gelombang II ini setingkat lebih maju dari pada emigrant bangsa Melayu Austronesia gelombang I mereka udah menguasai teknologi seperti:

  • Teknologi pertanian basah yaitu bersawah.
  • Teknologi metalurgi/pengecoran logam.

Teknologi pertanian basah, di kembangkan bersama dengan teknologi pengairan.

Mereka belum mengenal usaha buat mempertahankan kesuburan tanah dengan cara penumpukan, tapi dilakukan melalui upacara magis (fertility cult).

Teknologi metalurgi setidak – tidaknya mencangkup 2 teknik, yaitu teknik pengambilan logam dan teknik pengolahan barang logam.

Permukiman atau desa yang mereka bangun menyebar di segala tempat dan permukiman itu tersebar mulai dari tepi pantai sampai ke pedalaman di gunung – gunung.

Pembangunannya lebih teratur dan juga di pagar dengan tempat penguburan di luar pemukiman.

Kepercayaan Masyarakat pada Masa Perundagian

Jelaskan ciri ciri hasil kebudayaan pada masa perundagian

Ada 2 jenis kepercayaan yang dianut oleh masyarakat pada masa perundagian, diantaranya sebagai beriku:

1. Dinamisme

Dalam kepercayaan dinamisme ini, masyarakat percaya kalo arwah yang udah meninggal akan hidup kembali di tempat yang berbeda.

Para orang tua juga mempercayai hal mistis, seperti kekuatan pada batu akik, belati, panah, dan lain sebagainya.

Kepercayaan dinamisme ini mendorong penganutnya memperoleh kekuatan melebihi makhluk halus dan juga alamnya. Selain itu, juga mempercayai kekuatan tunggal.

2. Animisme

Animisme ini orang – orang percaya pada suatu benda yang mempunyai kekuatan hal gaib dan makhluk halus.

Dipercaya, kalo orang – orang tersebut ada pada keadaan mendesak benda ini akan membantu pemiliknya.

Roh – roh yang dianggap kuat dan mempunyai ilmu tinggi, sangat dihormati dan juga dijunjung tinggi pada penganut kepercayaan animisme tersebut.

Hasil Kebudayaan Masa Perundagian

Jelaskan ciri ciri hasil kebudayaan pada masa perundagian

Berikut ini, ada benda – benda hasil peninggalan kebudayaan pada masa perundagian, diantaranya yaitu:

1. Perhiasan

Perhiasan pada masa perundagian ini sama seperti perhiasan pada umumnya seperti kalung, bandul kalung, gelang, cincin dan lain sebagainya dengan mempunyai pola hias tersendiri.

Kamu bisa menemukan hasil peninggalan perhiasan tersebut di wilayah Bogor (Jawa Barat), Balin, dan juga Malang (Jawa Timur).

2. Kapak Corong

Kapak ini berbentuk corong yang mempunyai sembir belah dan juga berbahan dasar dari logam.

Pada bagian dalam corong tangkai kayu menyiku pada bidang kapak atau yang sering disebut dengan kapak sepatu, karena mempunyai bentuk seperti sepatu.

Kapak corong ini bisa ditemukan di wilayah Sumatra Selatan, Bali, Selayar, Sulawesi Tengah dan Selatan, serta Irian.

3. Bejana

Bejana ini terbuat dari bahan perunggu, yang mempunyai bentuk seperti bentuk gitar Spanyol tapi gak mempunyai tangkai.

Melainkan, mempunyai pola hias berupa anyaman dan juga huruf L dan bejana perunggu ini ditemukan di Madura dan Sumatera.

4. Arca Perunggu

Pada masa perundagian ini, ada beberapa arca perunggu yang berbahan dasar dari logam, ada juga patung berbentuk manusia dan hewan.

Pada arca tersebut beragam pola diaplikasikan seperti arca yang sedang menari, naik kuda, memanah dan berdiri.

Ada juga arca hewan kerbau pose berbaring, kuda dengan pelana dan berdiri.

Arca perunggu ini bisa kalian temukan di wilayah Palembang, Bangkinang (Provinsi Riau), Lumajang, dan juga Bogor.

5. Moko

Moko merupakan suatu benda yang berbentuk tambur dengan ciri tertutup pada beberapa bagian sebagai alat musik dan mas kawin pada masyarakat Alor, di Nusa Tenggara Timur.

6. Nekara

Nekara merupakan jenis berumbung yang terbuat dari perunggu serta mempunyai pinggang pada bagian tengah dan pada sisi atap yang tertutup.

Nekara ini mempunyai pola hias yang cukup beragam.

Biasanya pola hias yang ada pada nekara ini seperti bentuk dari hewan, geometrik, gambar beberapa burung, dan juga gambar manusia serta menjadikan nekara punya nilai seni yang tinggi.

Teknik yang Dipakai pada Masa Perundagian

Jelaskan ciri ciri hasil kebudayaan pada masa perundagian

Ada 2 macam teknik yang dipakai pada masa perundagian tersebut, diantaranya sebagai berikut ini:

1. Teknik Bivalve (Setangkap)

Teknik bivalbe merupakan teknik cetakkan batu yang bisa dipakai dengan cara berulang – ulang.

Dimana, cetakan ini tersusun atas dua bagian yaitu bagian tengah membentuk suatu rongga buat dituangi cairan logam, kalo logam tersebut mengering, maka lalu dibuka yang kemudian jadi benda yang diinginkan.

2. Teknik Acire Perdue (Cetakan Lilin)

Teknik acire perdue merupakan teknik dalam membuat model dari lilin, yang kemudian pada bagian tengahnya dibungkus dengan tanah liat dan dituangkan.

Lalu, akan diisi dengan cairan logam jadi lilin itu mencair, kalo udah mengering maka tanah liat itu akan dipecah dan jadilah benda yang kamu inginkan.

NOTE: Cetakkan ini cuma bisa dipakai sekali aja, gak seperti cetakan bilvalve atau cetakan setangkup yang sebelumnya.

Nah, itulah tadi materi pembahasan tentang masa perundagian. Gimana? Pahamkan, tentang penjelasannya tadi? Semoga bisa membantu 😀