Jelaskan hubungan antara Gereja dan dunia

Jelaskan hubungan antara Gereja dan dunia

1. Hubungan atau Relasi Gereja dengan Dunia.

Mengenai hubungan antara gereja dengan dunia bisa diangkat hal-hal sebagai berikut:

Gereja postkonsiler artinya gereja melihat dirinya sebagai “sakramen keselamatan” untuk dunia. Gereja menjadi terang, garam dan juga ragi untuk dunia dijadikan tempat ataupun ladang dimana gereja berbakti. Dunia tidak dijauhi dan dihina namun didatang dan juga ditawari keselamatan.

· Dunia dijadikan sebagai mitra dialog. Gereja bisa menawarkan nilai-nilai Injil dan juga dapat mengembangkan kebudayaannya. Ada pikiran, adat istiadat, teknologi dan ilmu pengetahuan sehingga gereja bisa lebih efektif dalam mencapai tujuannya di dunia.

· Gereja tetap menghadapi, mengenal otonomi dunia dengan sifat yang sekuler, karena di dalamnya mengandung nilai-nilai yang hisa mensejahterakan manusia dan juga membangun sendi-sendi kerajaan Allah. Sebenarnya sama, seperti sebuah koin yang memiliki dua sisi yang tidak bisa dipisahkan. Berbicara mengenai gereja berarti berbicara mengenai dunia macamnya. Untuk seorang kristen berbicara mengenai kehidupan fana di dunia berarti dia sedang berbicara mengenai gereja sebagai uamt Allah yang sedang siarah ke dunia ini.

2. Hubungan Gereja dengan Kebudayaan.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan dan karya seni. Budaya merupakan suatu pola hidup menyeluruh yang bersifat kompleks, abstrak dan luas. Banyak aspek budaya menentukan prilaku komunikatif.

Dalam sejarah gereja hubungan antar gereja dan budaya telah mendapat perhatian sejak awal samapi sekarang. Walaupun demikian hubungan itu tidak berlangsung Cuma dalam satu kodel melainkan beraneka ragam, tergantung pada sejauh mana kita memahami apa itu gereja dan apa itu budaya. Menurut H. Richard Niebuhr jika kita mencermati sejarah geerja (Eropa dan Amerika), maka ada sejumlah model atau pola hubungan gereja dan budaya yang bertolak dari bagaimana memahami hubungan gereja Kristus dan kebudayaan sebagai berikut:

· Kristus bertentangan dengan kebudayaan.

Dalam sikap ini orang Kristen menentang kebudayaan, gereja tidak mau tahu terhadap kebudayaan, sebab kebudayaan di anggap hanya membawa pengaruh negatif bagi kekristenan dan gereja.

· Kristus dari kebudayaan.

Sikap ini berkeyakinan bahwa Kristuslah yang memiliki kebudayaan. Misalnya orang beriman harus menyesuaikan diri dengan kebudayaan.

· Kristus diatas kebudayaan.

Dalam pemahaman ini, Kristus dipandang sebagai yang menggenapi/menyempurnakan kebuyaan tetapi Ia berbeda sama sekali denagn kebudayaan karena itu orang kristen, gereja harus menghargai kebudayaan.

· Kristus dan kebudayaan dalam paradoks.

Hal ini berarti bahwa orang kristen, gereja hidup dalam dua “dunia” yang berbeda secara asasi tetapi tidak dapat dipisahkan pada satu pihak orang kristen, greja hidup dalam kerajaan Allah, namun pada pihak lain manusia hidup dalam “kebudayaan” masyarakat dimana dia ada.

· Kristus pembaru kebudayaan.

Apa yang dikatakan oleh Niebuhr diatas apada tempo lama masih berpengaruh ketika berbicara tentang hubungan gereja dan kebudayaan walaupun untuk kepentingan masa kini mesti dikritisi dengan bijak sebab konteks telah berubah dan perkembangan pemikiran-pemikiran teologi justru terus terjadi dan berkembang.

3. Hubungan Gereja dengan Sosia-kultural.

Hal ini mengharapkan peran gereja dalam berbagai perubahan sosial yang ada dalam kemasyarakatan. Peran gereja dalam sosial kultur adalah merupakan hal yang sangat penting karena menolong kita untuk mengerti pola hubungan (interaksi) antara individu dengan masyarakat artinya individu yang mempengaruhi masyarakat atau masyarakat mengkondisikan individu. Misalnya kita harus berhati-hati dalam menyesuaikan diri dimana kita ada dan bersosialisasi diri sehingga tidak mengganggu kemanusiaan kita dan kultural yang ada. Gereja punya peran untuk menyampaikan kepada umat.

4. Hubungan antar Agama di Indonesia.

Dalam konteks Indonesia sejak berabad-abad yang lalu di kepulauan Nusantara, sudah terdapat berbagai agama, Hindu, Budha dan berbagai kepercayaan Animisme dan Dinamisme. Kecenderungan sinkritisme yang mencampuradukan berbagai agama yang ada, juga menjadi warna tersendiri di berbagai pulau selalu hidup rukun dan bersifat toleran tanpa perasaan emosi. Hidup rukun dan toleran harus diajarkan dalam setiap agama dan itu terbawa sampai saat ini walaupun ada berbagai persoalan dalam agama kristen yang sering tetapi hubungan kekristenan kita dengan umat lain tetap dijaga keutuhannya sampai saat ini terutama di tanah air Indonesia ini. Kesimpulannya hubungan kekristenan di Indonesia dengan agama lain tetap terjaga dalam kuasa dan bimbingan Allah Yesus Kristus dan Roh Kudus.

Tugas

1. Sebutkan 3 hal penting antara hubungan gereja dengan dunia!

2. Hubungan gereja dengan kebudayaan menurut H. Richard Niebuhr ada 5 sebutkan!

3. Jelaskan hubungan gereja dengan sosial kultural!